Episode 18

Matahari memancarkan sinar yang sangat terik, membuat suhu di siang itu sungguh luar biasa panasnya. Deru langkah kaki kuda meninggalkan jejak debu yang berterbangan membuat udara menjadi sesak sesaat. Memasuki sebuah hutan pinus dengan batang pohon yang menjulang, lelaki itu tiba di sebuah rumah kecil yang terlihat kumuh. Tanpa menambatkan kuda ia segera turun mendekati rumah itu. Derap langkah sang penunggang kuda dengan napas yang tersengal-sengal segera membuka pintu dan berteriak memanggil atasannya.

"Tuan... tuan...?!"

Seorang pria yang merasa dirinya di panggil keluar dari kamarnya. Wajah yang terlihat tidak menyenangkan itu berjalan mendekati pria yang tampak lusuh dengan wajah memar yang masih terlihat baru.

"Ada apa?!"

"Maafkan saya tuan, tadi kami dihalangi oleh beberapa orang. Jadi apa yang tuan peritahkan kami tidak berhasil melaksanakannya"

Dengan wajah tertunduk cemas dan merasa bersalah serta takut pria itu mengatakan apa yang terjadi. Ia terlihat begitu gelisah walau sebenarnya ia pun tahu akhir seperti apa yang menanti dirinya. Namun karena ia adalah bawahan yang setia, ia harus melaksanakan tugas sampai akhir. Dan berharap ada keajaiban yang muncul untuk dirinya.

"Dasar manusia tidak becus!! Menghalau beberapa orang saja kalian bisa kalah!!"

Dengan penuh emosi pria yang dipanggil tuan itu menampar habis-habisan lelaki yang tertunduk itu. Memar yang belum hilang kini bertambah lagi. Tak berhenti disitu, sang tuan juga menendang tubuh ringkihnya hingga ia jatuh tersungkur dilantai ubin yang berdebu dan dingin. Hidungnya mengeluarkan darah segar. Bibirnya pecah dan mengeluarkan darah disudutnya. Bau amis darah mulai merebak diruangan pengap itu. Lelaki itu hanya bisa mengerang kesakitan namun tak berani untuk melawan.

Samar-samar terdengar derap langkah beberapa kuda di kejauhan, menghentikan aksi brutal yang dilakukan oleh sang tuan.

"Apa kau di ikuti??!!! Kau sungguh bodoh!! Cuiihh!!"

Sang tuan berkata dengan geram dan meludahi orang tersebut.

"Bawa dan singkirkan, dia sungguh tidak berguna!!"

"Tuan... tuan.. mohon ampuni saya, saya bersalah, beri saya kesempatan tuan, saya akan berusaha sebaik-baiknya?!! Ampuni saya tuaaan... tuaaan..tuaaaannn...!!!"

Lelaki itu diseret paksa keluar ke pintu belakang oleh beberapa laki-laki lain yang merupakan bawah sang tuan. Pria-pria itu juga tidak dapat menolongnya meski mereka adalah teman. Beginilah kerasnya hidup, untuk sekedar bertahan pun mereka harus mampu menutup telinga, hati, dan mata mereka dari rasa kasihan.

" Kalian bersiap lah!! Kita kedatangan tamu!! "

Para pengawal segera mengambil pedang mereka dan alat perang lainnya. Mereka bersiaga di posisi yang telah di atur bila terjadi hal yang tidak di inginkan seperti saat ini.

Beberapa orang terlihat menaiki kuda dan berhenti di rumah kecil itu. Seseorang yang terlihat seperti pemimpin dari mereka segera turun diikuti anak buahnya dan mengeluarkan pedang panjang mereka.

"Keluarlah!! Aku tahu kalian bersembunyi didalam?!!"

Teriaknya lantang tanpa mengenal rasa takut. Dadanya naik turun menarik napas setelah menunggangi kuda dengan sangat cepat.

Beberapa pria keluar dari balik pintu diikuti pemimpin mereka. Wajah-wajah beringas dan sangar itu tampak santai menanggapi teriakan lawannya. Mereka telah bersiap dengan senjata ditangan mereka.

"Hehehe... liat ini, siapa yang berani mengacau ketenangan disini?"

Pria yang dipanggil tuan itu tidak terlihat takut sama sekali. Wajah bengisnya memandang remeh lawannya. Sorot mata tajam bagai srigala yang siap memangsa musuh.

"Dimana pria yang masuk ke dalam rumah ini tadi? Apa dia anak buahmu? Jika benar maka kalian akan di hukum karena telah melakukan tindak kekerasan terhadap putri bangsawan Kley!"

Emosi yang kian meluap seakan tidak bisa dibendung lagi. Tatapan kebencian menyelimuti kedua bola mata yang berwarna hitam pekat.

"Hahahaha.. Cuiihh!! Persetan dengan bangsawan Kley, hajar mereka...!!!"

Perkelahian pun tak terelakan. Suara dentingan pedang bersaut-sautan. Segala kemampuan dan kepandaian mengayunkan pedang di keluarkan. Jeritan kemarahan dan kesakitan saling beradu mengisi kesunyian hutan itu.

Hingga satu persatu korban mulai berjatuhan. Hunusan dan sayatan pedang menghiasi tubuh mereka. Darah segar yang mengalir membasahi rerumputan. Angin yang berhembus menyebarkan bau amis darah yang mulai tercium.

Wajah yang beringas tadi berubah perlahan menjadi pucat. Belasan anak buahnya kini tergeletak tak bernyawa berbaur dengan beberapa mayat pengawal dari pihak lawan.

Lelaki itu memerintahkan 3 anak buahnya yang tersisa untuk melindungi dia yang berusaha kabur. Ia pun berhasil menaiki kuda dan menungganginya dengan kecepatan penuh.

"Sir... dia kabur?!"

Laporan anak buah menghentikan aksi serang yang dilancarkan oleh lelaki yang memimpin pasukan itu. Ia melihat kearah kaburnya pria tadi. Kelibatan bayangan pria itu masih h terlihat dan mulai samar.

"Kejar sampai dapat! Bawa hidup-hidup!!"

"Baik Sir..!!"

Dua dari anggota pasukan itu segera menaiki kuda dan mengejar buruan mereka.

Flash Back On

Hari yang cerah kala itu memikat hati Nazyela untuk mengunjungi resortnya di kota Pelabuhan. Gadis itu ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri perkembangan bisnis resort yang ia rintis. Hanya didampingi Lani, Nakuna, Sir. Yukil dan 6 orang anak buahnya mereka mendatangi resort itu. Kabar yang mengatakan bahwa telah dibuka resort baru yang berdekatan dengan resortnya membuat Nazyela semakin ingin melihat bisnis rivalnya itu.

Sesampai di kota pelabuhan ia mengamati resortnya yang begitu tenang. Tidak banyak aktifitas yang terjadi disana. Berbeda dengan resort yang baru saja dibuka. Resort tersebut terlihat ramai dengan orang-orang yang hilir mudik ke resort itu. Namun ada yang janggal, ketika ia memperhatikan wajah-wajah yang keluar masuk itu hampir semuanya menunjukkan wajah yang tampak tidak tenang dan gelisah. Nazyela dan para pengikutnya beristirahat sejenak di Hall room resort.

"Sir.. aku ingin kau dan anak buahmu memeriksa disekitar area pelabuhan ini. Jika melihat sesuatu yang ganjil segera laporkan padaku"

Perintah Nazyela kepada Sir. Yukil.

"Baik nona"

Sir. Yukil. mengajak 2 orang bawahannya dan meninggalkan 4 lainnya untuk menjaga nona muda mereka.

Beberapa waktu berlalu Nazyela tampak jenuh menunggu hasil pengamatan Sir. Yukil. Ia berjalan-jalan disekitar resort. Tampak sekumpulan orang-orang sedang begerumul menarik perhatian Nazyela untuk mendekati mereka.

Ketika ia telah begitu dekat dengan kerumulan itu ia begitu terkejut melihat seorang pemuda yang usianya lebih muda darinya berusaha melindungi seorang wanita tua yang akan di hajar oleh beberapa orang yang terlihat kasar dan beringas. Sengatan matahari yang menghujam tanpa dilindungi awan membuat bulir-bulir keringat bercucuran membasahi baju dan wajah yang terlihat mulai lusuh itu. Orang-orang hanya mampu menatap kasihan terhadap mereka namun tidak berdaya melawan para preman.

Nyali mereka menciut mendengar gertakan yang diteriakkan oleh pria-pria beringas serta suara cambukkan bagai petasan yang menambah suasana jadi makin mencekam.

Hati Nazyela terenyuh melihat pemandangan itu. Hatinya sakit, dan bercampur marah melihat dua orang itu diperlakukan bagai binatang. Ia mencoba mencari tahu dari bisikan-bisikan orang-orang yang bercerita mengenai awal mula kejadian ini.

Mereka adalah ibu dan anak yang datang dari kota lain untuk menikmati liburan mereka. Namun mereka dihalangi oleh pria-pria berwajah sangar itu ketika hendak menuju resort milik Nazyela. Mereka menawarkan secara paksa resort lain yang lebih bagus dari pilihan ibu itu. Mereka mengancam akan mengambil seluruh barang berharga yang mereka bawa bila wanita itu tidak menuruti perkataan mereka. Tetapi wanita paruh baya itu menolak dan mencoba melawan. Karena menurutnya ia memiliki hak penuh kemana ia ingin menginap dan menghabiskan uangnya.

Kekerasan pun terjadi.

Hati nurani Nazyela memberontak mendengar kisah itu. Tanpa ia sadari kakinya terus melangkah maju hingga ia berdiri paling depan dengan wajah yang terlihat sangat marah.

Gampang banget kalian maksa orang nyuruh nginep di resort yang jelek begitu. Pantes aja resort ku sepi. Dasar manusia kampret kerja cuma pakai otot nggak pake otak!! lu kira nyawa orang itu mainan! Main seenaknya pake kekerasan!

"Eh... monyet, gila lu pada ya?! main nyiksa orang seenak udel lu!! Orang-orang kek elu-elu ini yang jadi sampah masyarakat tahu nggak?! Lepasin nggak tuh mereka! Gue suruh nih anak buah gue sleding elu pada biar nyahok lu!!"

Semua terdiam mendengar perkataan Nazyela. Mereka terlihat bingung dengan apa yang gadis itu ucapkan

Astagaaaa ..?!! Buset dah ampe keluar ini isi hati gue. Mereka curiga nggak ya?

Nazyela menatap Lani dan Nakuna yang mengikutinya. Ia resah bila pelayannya itu mencurigainya yang telah menggunakan bahasa dunia sebelumnya.

"Hey.. kau??! Apa yang kau bicarakan?? Apa kau sedang mengumpat kami?"

Bergidik ngeri... bulu-bulu ditubuh Nazyela berdiri mendengar teriakan si preman yang ditujukan padanya. Wajahnya memucat kakinya seakan kaku digerakkan untuk mundur kebelakang. Lani dan Nakuna segera menghampiri nona mereka dan berusaha untuk melindunginya.

"Hentikan!! Apa kau tidak tahu siapa nona kami??! Kau bisa dipenggal mati bila melukai sedikit saja tubuh nona kami?!"

Teriakan Lani tak kalah nyaring. Meski tubuhnya terlihat bergetar, namun ia tetap berusaha melindungi majikannya.

"Hehehe... ingin melawan rupanya"

Lelaki bringas itu tanpa pandang bulu melecutkan cambuknya ke arah mereka.

Lani dan Nakuna berusaha melindungi tubuh Nazyela dengan tubuh mereka. Namun dengan gerak cepat Nazyela medorong tubuh mereka kesamping hingga mereka bertiga jatuh bersamaan. Napas mereka menjadi sesak dan terbatuk-batuk oleh debu yang melekat di wajah dan pakaian mereka.

"Nona tidak apa-apa?"

Nakuna yang terlihat ketakutan dan panik menanyakan keadaan Nazyela.

"Ya Tuhan nona berdarah?!"

Lani menambah kepanikan yang ada setelah melihat darah segar meleleh di kepala Nazyela.

Rupanya saat terjatuh tadi kepala gadis itu membentur batu yang berserakan di jalan itu.

"Aku tidak apa-apa, kalian baik-baik saja?"

Nazyela balik bertanya keadaan kedua pelayannya. Meski mengalami lecet-lecet di lengan mereka, mereka mengangguk menyatakan bahwa mereka baik-baik saja.

"Wah.. wah.. wah.. lihat ini mereka masih berani mengelak. Ini rasakankan lagi!!"

Cambuk mulai dilayangkan ke arah mereka bertiga namun terhenti saat cambuk itu putus oleh tebasan pedang anak buah Sir. Yukil.

"Maafkan kami terlambat nona?! Apa nona baik-baik saja?"

"Sukurlah kalian datang tepat pada waktunya"

Wajah lega diperlihatkan oleh gadis yang sudah terlihat berantakan itu.

"Menepilah nona kami akan berusaha melawan mereka"

Saran pengawal yang telah menggenggam erat pedangnya.

Lani dan Nakuna memapah nonanya untuk menjauh dari tempat itu. Begitu pula dengan orang-orang yang menyaksikan, mereka semua berlindung di tempat yang aman bagi mereka.

Perkelahian pun tak terhindarkan lagi. Gesekan-gesekan pedang bagai irama lagu kematian.

Belum lama perkelahian itu dimulai, rombongan Sir. Yukil datang turut mambantu pasukan mereka. Kesatria bangsawan Kley berhasil menguasai pertarungan. Preman-preman itu di pukul mundur. Namun ada yang berhasil kabur melarikan diri.

Flash Back Off

# Jangan lupa arahin jempol kamu untuk favorit❤️ kan novel aku karena favorit itu ga bayar ya guys 😉. Terus kalau udah selesai baca, like dan komen yang seru-seru oke... 😘

Beri dukungan untuk aku dong😘

* Like 👍

* Komen

* favorit ❤️

*Rate⭐⭐⭐⭐⭐

*Hadiah

*Vote, Terima kasih 🤗

Baca juga Cintai Aku Seikhlasmu , bagi yang suka kisah yang menyesakkan dada 😂.

Terima kasih 🙏

Terpopuler

Comments

safaluna

safaluna

keceplosan ya kuin 🤣🤣🤣🤣🤣

2022-02-03

2

Nyai💔

Nyai💔

semngt

2022-01-03

2

𝐑𝐚𝐤𝐚'ᵃˡ 🇧 🇮 🇷  🇺

𝐑𝐚𝐤𝐚'ᵃˡ 🇧 🇮 🇷  🇺

SEMAKIN MENARIK👍

2021-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100(End)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100(End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!