Beberapa waktu berlalu, rencana Nazyela berjalan dengan lancar. Rosi menyampaikan informasi kepada Naila Bolafra sesuai dengan perintahnya.
"Nona.. apa itu tidak terlalu kelewatan, nona menyebarkan rumor sendiri kalau nona sakit-sakitan?"
Nakuna merasa cemas. Ia tak habis pikir nonanya bisa rumor seperti itu untuk dirinya sendiri.
"Hehehe.. tidak apa-apa Na. Setidaknya aku selamat dari kemurkaan keluarga Bolafra sembari menunggu waktu yang tepat untuk menjatuhkan mereka"
Nazyela berkata dengan tenang. Ia merasa strategi yang ia jalani saat ini merupakan strategi yang cukup baik.
"Untung saja nona tidak membunuh pelayan itu, ternyata dia masih bisa digunakan"
Nazyela bergidik ngeri mendengar ucapan Nakuna.
"Segala sesuatunya tidak perlu sampai mengambil nyawa seseorang. Bila ada kemungkinan untuk bisa dimanfaatkan kenapa tidak"
"Benar nona"
Hasil rapatnya bersama dengan Tuan Histon dan Adrian beserta para asisten kepercayaan mereka menemukan titik terang dalam upaya meruntuhkan pertahanan Bolafra.
Flash Back On
"Bagaimana kita bisa menghancurkan pertahanan Bolafra, mereka memiliki kesatria terbanyak dan terbaik di kekaisaran ini. Hah... ini sungguh tidak masuk akal?"
Tuan Histon memegang kepalanya, pusing memikirkan ide gila putrinya.
"Tenanglah ayah, kita dengarkan dulu. Naz.. apa kau punya cara untuk melaksanakan ide mu itu?"
Tanya Adrian kepada adiknya.
"Sebenarnya aku belum tahu pasti ini bisa dipakai atau tidak. Kita adalah bangsawan yang memiliki bisnis terbesar dan terbanyak di kekaisaran ini. Jadi saya pikir relasi kita juga banyak. Kita mempunyai pertambangan. Dan pasti bisa menghasilkan besi maupun tembaga. Berarti kita tinggal mencari pandai besi yang bagus. Benarkan?"
"Maksudmu? Apa kau berencana membuat alat perang?"
Tanya Adrian sedikit terkejut.
"Benar kak. Selama ini yang aku ketahui para kesatria mayoritas menggunakan pedang, tombak, belati maupun panah. Namun, itu tidak terlalu efektif untuk menyerang dari jauh. Aku ingin kita bisa menciptakan alat yang bisa membunuh dari jauh"
Tuan Histon mendengarkan penjelasan putrinya dengan seksama.
"Jadi kita tidak perlu adu pedang secara dekat, namun dengan alat itu kita bisa membunuh dari jauh tanpa perlu memakai banyak tenaga?"
Sir. Kruf yang ikut menyimak angkat bicara.
"Tepat sekali. Aku ingin kita membuat busur panah dengan lebih dari 10 anak panah sekali lempar. Lalu yang lebih penting dari itu semua adalah meriam"
Nazyela menjelaskan dengan yakin.
"Apa meriam?"
Adrian terlihat bingung.
Tidak hanya Adrian, bahkan Sir. Kruf sebagai kepala pengawal yang sering terlibat dalam perang juga bingung.
Hah... gimana ini jelasinnya. Meriam aja mereka pada belum tahu.
Nazyela mengambil kertas dan pena. Kemudian menggambar meriam yang dia maksud.
"Nah kira-kira seperti ini. Benda ini menggunakan bahan lontar untuk meledakkan musuh. Kalau aku tidak salah ingat memakai bubuk mesiu"
"Bukankah bubuk mesiu digunakan alkemis China untuk bahan pengobatan pada abad ke 9?"
Tanya Adrian penasaran.
"Wah.. ternyata kakak tahu juga. Memang pada abad ke 9 alkemis China bertekad menemukan formula yang akan menghasilkan ramuan keabadian. Namun ternyata formula itu menjadi bahan peledak. Dan seiring berjalannya waktu dibeberapa negara mulai menggunakan bubuk mesiu sebagai bahan peledak dalam berperang"
"Kau benar, aku pernah mendengar ini dari pedagang China. Tadinya formula itu akan di jual ke negara-negara kuat. Namun karena kupikir negara ini tidak membutuhkan akhirnya aku juga mengurungkan niatku untuk bekerja sama dengan mereka"
Adrian berkata sambil memasukan tangan ke saku celana.
"Sebaiknya kakak menghubungi mereka lagi. Kita bisa membeli bubuk mesiu dari mereka"
Saran Nazyela antusias kepada kakaknya.
"Lalu dimana nona akan menempatkan meriam itu?"
Tanya Sir. Kruf.
Nazyela menatap ayahnya dan tersenyum. Tuan Histon yang ditatap putrinya seperti membenarkan posisi duduknya. Ia yakin sekali ada maksud tertentu dibalik senyum itu.
"Ayah... sebaiknya ayah mulai merenovasi kastil ayah ini. Buatlah benteng disekeliling kastil. Lalu gali lah sekeliling kastil ini hingga kastil dikelilingi air. Dengan begitu musuh tidak akan langsung menerobos ke kastil. Lalu jika meriam itu sudah jadi kubur di halaman tutupi dengan tanaman. Dan juga letakkan disekeliling benteng kastil"
Nazyela menjelaskan.
"Ini strategi pada zaman kekaisaran Mandora dulu. Karena sudah beberapa abad yang lalu orang-orang mulai melupakan strategi ini. Nona sangat jenius. Bagaimana bisa nona tahu akan hal ini?"
Ujar Sir. Kruf.
Ini bukan strategi Mandora. Tapi ini adalah strategi Salman Al-Farisi untuk menggali parit dalam upaya penyelamatan kota Madinah di Perang Khandag. Hadehh...
"Aku hanya banyak membaca buku. Dan mengenai meriam itu ada baiknya kita mencari pandai besi sesegera mungkin. Lalu usahakan rencana ini jangan sampai terdengar oleh orang lain terutama bangsawan Bolafra"
Nazyela menjawab dengan singkat
"Hebat.. kau sungguh hebat putriku. Ide mu ini membuat ayah bangga. Jika kita bisa mengumpulkan kekuatan seperti ini Bolafra tidak akan lagi merasa sombong"
Tuan Histon berkata dengan semangat. Wajahnya terlihat senang senyumnya melebar.
"Ada lagi.. carilah tanaman Aconitum Napellus. Tanaman ini mirip lavender tapi bukan. Itu tanaman beracun. Buatlah racun untuk diberikan ke setiap anak panah"
"Luar biasa... nona sampai berpikir ke arah sana. Tapi dimana kita bisa menemukan tanaman itu?"
Sir. Kruf semakin takjub dengan nona mudanya.
"Sir. Yukil, apa kau ingat ladang bunga di kota Brifresh? waktu itu aku tidak sengaja melihat anak rusa memakan tanaman itu. Tidak lama kemudian anak rusa itu terbaring tak bergerak"
"Saya ingat tempat itu, akan segera saya mencari tanaman itu"
"Baiklah.. sepertinya rapat hari ini sangat mengesankan terutama kau putriku. Dan kalian semua segeralah lakukan apa yang disarankan Nazyela"
Tuan Histon memberi perintah kepada semua bawahannya.
Flash Back Off
Para pekerja melakukan kegiatannya dimalam hari agar tidak terlihat oleh orang lain yang sedang melintas dikawasan kastil Bangsawan Kley.
Nazyela tidak pernah lagi mengunjungi toko-tokonya. Tugas itu kini ia berikan kepada Sir.Afik dan Lani. Gadis itu hanya berdiam diri dikastil tuanya, menerima laporan disetiap pertemuan dengan para asistennya dan mengambil keputusan jika itu hal yang tidak dapat diputuskan oleh asistennya. Nazyela kini memiliki tugas tambahan, yaitu mengamati setiap perkembangan benteng dan meriam usulannya.
Nazyela juga memberikan ide untuk membuat granat, peledak dalam bentuk kecil namun juga dapat meruntuhkan kastil. Semua yang ia ketahui didunia sebelumnya ia gunakan didunianya yang sekarang.
Walau Adrian dan tuan Histon yang mulai menyadari perbedaan Nazyela yang dulu dengan sekarang, namun mereka tidak mempermasalahkan itu. Selama Nazyela adalah Nazyela dimata mereka. Kejeniusan Nazyela yang sekarang mereka menganggap karena gadis itu memang banyak mendapatkan ilmu dari buku yang ia baca.
Note :Readers harap berhati-hati dengan tanaman ini ya..
Beri dukungan untuk aku dong😘
* Like 👍
* Komen
* favorit ❤️
*Rate⭐⭐⭐⭐⭐
*Hadiah
*Vote, Terima kasih 🤗
Baca juga Cintai Aku Seikhlasmu , bagi yang suka kisah yang menyesakkan dada 😂.
Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Narimah Ahmad
👍hebat snggt seru
2023-04-01
0
🎼retha🎶🎵🎶🎵
Heiiii😎....koneknya samaan..i luv that 😘
2022-02-16
1
Jjlynn Tudin
woww benar beracun ke?..terbaikla athor novelnya ada pengatahuan sejarah 👏👏👏👏
2022-02-07
3