Episode 10

PERINGATAN, episode kali ini ada adegan 18+. Mohon readers bijaksana dalam menyikapinya. Terimakasih.

*****

Pelabuhan Kawai ternyata memiliki pemandangan indah. Bangunan yang tersusun rapi serta kawasan yang bersih menjadikan udara disekitar menjadi jadi segar dan indah. Terdapat juga penginapan serta restauran kecil bagi pengunjung yang baru saja tiba dengan menggunakan kapal. Nazyela antusias melihat kesana dan kemari.

Timbul idenya untuk membuka bisnis baru didaerah itu.

Kayaknya aku bisa mengembangkan ide bisnis didunia ku sebelumnya didunia ini.

"Sepertinya kita akan memakan waktu beberapa hari disini"

"Kenapa, apa tempat ini sangat cocok denganmu?"

Tanya Adrian tersenyum lebar.

"Kita akan buka usaha baru disini. Dan aku ingin kota kecil ini bisa berkembang"

Jelas Nazyela menatap kakaknya dengan percaya diri.

"Hahahaha.... aku suka ini. Darah Kley memang tidak diragukan lagi dalam urusan bisnis"

Rasa bangga menyeruak di wajah Adrian mendengar perkataan adiknya.

"Jadi kita akan menginap dimana? tapi aku lupa tidak membawa banyak perlengkapan untuk beberapa hari kedepan, karena seorang gadis itu banyak sekali yang di perlukan"

Nazyela berkata sambil tertunduk malu.

Adrian paham apa yang dimaksud oleh adiknya itu.

"Kau tinggal beli saja yang kau butuhkan. Yah.. walaupun di kota kecil ini mungkin kau tak akan menemukan barang berkualitas tinggi. Lihatlah disana kita akan menginap dipenginapan itu"

Nazyela melihat ke arah yang dimaksud Adrian. Ia terlihat terpukau dan sangat mengagumi tempat itu.

Resort, Kafe, taman hiburan pas banget ini. Oh ya... aku lupa menanyakan hasil menjalankan bisnis aku dapet berapa persen ya kira-kira? Akan aku tanyakan nanti bila ada kesempatan.

"Jadi kau tak akan memberitahuku apa itu baper? Dari mana kau dapatkan kata-kata itu?"

Adrian memasang wajah serius.

Astaga masih ditanyakan juga

"Aku hanya teringat kata-kata dari buku yang aku baca. Tapi aku lupa membaca buku yang mana. Baper itu ungkapan seperti membenci seseorang yang menganggap bagai anak kecil"

Hah... dosa-dosa dah gue. Masa iya aku bilang yang sebenarnya, bisa dikira nggak waraskan aku

"Hahaha... baiklah, adikku aku tidak akan menyentumu agar kau tak baper padaku"

Lain yang diucapkan lain yang diperbuat. Tetap saja Adrian mengelus lembut kepala Nazyela dengan penuh rasa sayang.

Mereka pun tiba di penginapan. Adrian dan Nazyela memesan kamar bersebelahan. Sedangkan Lani, Sir. Yukil dan Sir. Yudan kamar mereka masing-masing berada diseberang kamar Adrian dan Nazyela.

Penginapan ini dilengkapi restauran kecil dan tempat bersantai untuk pengunjung.

"Beristirahatlah sejenak sambil menunggu tamuku datang. Aku akan memperkenalkanmu dengan rekan bisnisku. Kau akan kupanggil lagi nanti"

Usapan lembut tangan Adrian ke kepala Nazyela membuat gadis itu gugup dan malu.

Nazyela lalu masuk ke kamarnya di ikuti Lani. Lani mempersiapkan segala sesuatunya di kamar itu untuk mempermudahkan nona mudanya jika ingin sesuatu.

Nuansa kamar itu membuat hati tenang. Jendelanya yang terbuka dengan pemandangan laut yang terhampar luas sambil diterpa semilir angin membuat siapapun yang merasakannya tak ingin melewatkan kesempatan untuk menikmati keindahan disana.

"Aku akan jalan-jalan sebentar. Kau istirahat saja"

"Tapi nona, Apa nona tidak lelah? Lagi pula nona tidak boleh berjalan sendiri. Setidaknya Sir. Yukil harus mendampingi nona"

Tampak kecemasan di wajah Lani.

Kasian juga kalo aku nggak ngikutin kemauannya. Yah.. baiklah, aku akan mengajak Sir. Yukil untuk menemaniku

"Baiklah...,beritahu dia aku ingin jalan-jalan sebentar"

"Baik nona"

Lani menunduk hormat, lalu pergi untuk memberitahu Sir. Yukil. Tidak butuh waktu lama Sir. Yukil datang dan mereka pun berjalan-jalan disekitar penginapan.

Kegiatan di area pelabuhan cukup ramai. Nazyela mengamati satu persatu kesibukan orang-orang di area itu. Hanya diam tanpa kata hingga matahari hampir menenggelamkan diri.

"Apa kau sudah menyampaikan apa yang aku minta kepada Lady Nakuna?"

Nazyela berpaling menatap pengawalnya yang berada tak jauh dibelakang nya.

"Sudah nona. Dia akan mulai bekerja minggu depan. Sekarang dia sedang mempersiapkan diri agar tidak mengecewakan nona"

Untuk di dunia ini bekerja kepada orang yang berstatus tinggi sangatlah diinginkan oleh orang-orang yang berstatus rendah. Sekalipun ia hanya menjadi seorang pelayan maupun asisten dan pengawal.

"Aku jadi tidak sabar menantikannya. Sepertinya itu kapal yang baru datang"

Pandangan Nazyela tertuju pada sebuah kapal yang menurunkan banyak sekali penumpang.

"Sebaiknya kita kembali nona. Mungkin saja tamu yang di tunggu tuan Adrian ada di kapal itu"

"Iya kau benar. Sebaiknya kita kembali karena aku juga sudah mulai lapar"

Nazyela memegang perutnya.

"Maafkan saya nona. Saya tidak peka, seharusnya saya mengingat jam makan anda. Saya sungguh merasa bersalah"

Beda banget ya lu didunia anu dan disini. Kalau disana pengen gue bejeg-bejeg. Tapi disini ni orang jadi baik juga. Yah.. wajah boleh mirip.. tapi hati ternyata beda.

"Sudahlah.. kata-katamu tidak membuatku kenyang. Sebaiknya kita bergegas kembali"

"Baik nona"

Sir. Yukil menunduk hormat. Lalu berjalan mengiringi Nazyela kembali ke penginapan.

Sesampai dipenginapan Adrian tampak sedang berbicara dengan seseorang. Mereka terlihat serius dalam membahas sesuatu.

"Mari ku perkenalan pada adikku tuan. Dia baru saja ingin memulai bisnis baru"

Nazyela yang baru saja tiba langsung diajak bergabung dalam pembicaraan mereka. Gadis itu pun memperkenalkan dirinya kepada laki-laki yang menjadi tamu kakaknya.

"Lady Nazyela Estelle Kley memberi salam"

Nazyela menunduk hormat kepada laki-laki itu.

"Sungguh nama yang indah. Perkenalkan saya Thomas Alva Edison"

Laki-laki itu mengulurkan tangan untuk dijabat.

Kek nama penemu lampu. wkwkkwkw...

"Nama anda mirip dengan orang pertama yang menemukan lampu"

Nazyela meraih uluran tangan tuan Thomas.

"Anda benar nona.. sayalah orang yang anda maksud. Rupanya berita tentang saya sudah sampai ke wilayah ini"

What!!! Gila ya... aku cuma canda doang nggak tahunya beneran

Nazyela tertegun. Tokoh dunia yang selama ini hanya ia kenal dan tahu dari buku berada tepat didepannya.

Ini tahun dan jaman apa... astaga jadi merinding

"Saya hanya mendengar dari orang-orang yang senang membicarakan orang lain"

Senyum kaku terpampang diwajah Nazyela.

Adrian yang melihat kekikukan adiknya menjadi penasaran.

"Apa kau tidak apa-apa?"

Tanya Adrian khawatir

"Tidak ada apa-apa, mungkin aku sedikit lelah karena sedikit jauh berjalan kak"

Nazyela membuat alasan yang masuk di akal untuk menutupi rasa terkejutnya.

"Kota kecil ini sangat indah. Tak heran jika Lady menikmatinya dengan berjalan-jalan. Saya juga merasa tenang disini"

Sanjungan Thomas membuat Nazyela lega.

"Kalau begitu kita bisa membicarakan bisnis kita sambil makan malam tuan"

Adrian mengajak tuan Thomas dan Nazyela mengikuti mereka.

Makan malam diakhiri dengan persetujuan kedua belah pihak. Mereka setuju untuk membuka toko lampu dibeberapa kota oleh Adrian dengan produsennya adalah tuan Thomas sendiri. Nazyela sendiri ikut berpartisipasi dengan memberi ide model-model lampu agar menjadi trend berbekal dari ingatannya didunia sebelumnya.

"Beristirahatlah... ini sudah malam"

Adrian menyuruh adiknya untuk segera kembali kekamarnya.

Nazyela pun pamit undur diri.

*****

Malam kian larut, terdengar samar-samar langkah kaki seseorang yang berhenti tepat didepan pintu kamar Nazyela. Gadis itu mulai merasa takut ketika melihat dengan perlahan pintu kamarnya dibuka. Nyaris saja ia hendak berteriak namun segera ia urungkan saat wajah yang ia kenali memasuki kamarnya.

" Kakak..?! "

Suara Nazyela seperti tertahan.

Kenapa kakak harus diam-diam masuk ke kamarku. Ada apa ini.. jantungku deg-degan

Adrian perlahan mendekati Nazyela. Lelaki itu menaiki tempat tidur sambil menatap lembut Nazyela. Tangannya menyentuh rambut panjang Nazyela, menariknya dengan lembut lalu menciumnya perlahan. Merasa Nazyela tidak memberikan perlawanan Adrian tidak berhenti sampai disitu. Lelaki itu kemudian semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Nazyela. Ia lalu membisikkan kata di telinga Nazyela.

"Nikmatilah sayang... "

Dengan perlahan laki-laki itu mencium telinga Nazyela, hingga turun keleher jenjang gadis itu.

Nazyela melenguh... tatapannya mulai sayu. Debaran jantungnya tak terelakan lagi. Napasnya mulai gemuruh.

"Oouhhh...."

Mendengar lenguhan Nazyela tangan Adrian mulai berkeliaran menyusuri tubuh indah Nazyela. Mendarat di dua gunung kembarnya, meremas lembut gumpalan yang kental itu.

Nazyela tak bergeming. Jantungnya berdebar-debar seiring napasnya yang bergemuruh mulai memburu. Siapa yang siap menahan pesona pria tampan.

Akhirnya bibir mereka saling berpautan. Saliva mereka saling bertukar. Nazyela menikmati ciuman panas itu.

Adrian mengganti posisinya dengan berada diatas Nazyela. Tubuhnya menimpa tubuh ramping gadis itu. Kembali ia meraup bibir tipis yang manis itu. Tangan kanannya menahan kedua tangan Nazyela diatas kepala gadis itu. Sedang tangan kirinya bergerilya menjelajah bukit kenyal Nazyela.

Nazyela merasakan sesuatu dibawah sana mulai bangun dan mengeras. Seketika ia menegang...

"Kakak... Ouhhh..."

Nazyela tak mampu meneruskan kata-kata. Ciuman bertubi-tubi Adrian membuatnya kembali melenguh saat bibir Adrian menyantap lahap salah satu bukit indah Nazyela.

Terasa cairan hangat mulai membasahi pakaian dalamnya.

"Tok.. tok.. tok.. Apa nona sudah bangun? Tuan menunggu nona untuk sarapan bersama"

Mata yang terpejam, tersentak bangun. Keringat bercucuran meski itu masih terbilang pagi. Pakaian dalam basah oleh cairan hingga membasahi seprai.

Astagfirullah Hal'azim... ya Alllah mimpi apa gue barusan??!! Sudah gila apa aku.. astagaaa... aaarghh parah banget sumpah, bisa-bisanya aku mau aja walau itu cuma mimpi doang

Nazyela syok mengingat perlahan mimpi yang gila menurutnya. Ia berusaha mengatur napas, mengembalikan kesadarannya sepenuhnya. Detak jantungnya masih berdebar-debar, pikirannya masih kalut. Gadis itu enggan bertemu dengan kakaknya.

"Katakan aku masih mengantuk, dan antarkan sarapan ku kekamar"

Nazyela menjawab Lani dari dalam kamar tanpa menyuruh wanita itu masuk. Ia malu jika terlihat Lani keadaannya yang seperti itu. Wajahnya yang memerah mengingat mimpinya dengan Adrian.

Beri dukungan untuk aku dong😘

* Like 👍

* Komen

* favorit ❤️

*Rate⭐⭐⭐⭐⭐

*Hadiah

*Vote, Terima kasih 🤗

Baca juga Cintai Aku Seikhlasmu , bagi yang suka kisah yang menyesakkan dada 😂.

Terima kasih 🙏

Terpopuler

Comments

Khoerun Nisa

Khoerun Nisa

si otor gila..wlu gmn pun Adrian Kaka nya knp harus di buat imajinasi bgtu SM Ade nya ..aku GK suka cara nya hnya jiwanya yg lain klu tubuh ttp adik Kaka kandung..

2024-07-31

0

⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀b

⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀b

🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈
aku nggak lihat ya akak🙈🙈🙈

2023-05-04

0

nengkirana

nengkirana

😆😆😆😆😆😆😆😆🙈🙈ommooooo....kaget gw...spot jantung iniii😆😆😆😆

2023-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100(End)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100(End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!