PERINGATAN, episode kali ini ada adegan 18+. Mohon readers bijaksana dalam menyikapinya. Terimakasih.
*****
Pelabuhan Kawai ternyata memiliki pemandangan indah. Bangunan yang tersusun rapi serta kawasan yang bersih menjadikan udara disekitar menjadi jadi segar dan indah. Terdapat juga penginapan serta restauran kecil bagi pengunjung yang baru saja tiba dengan menggunakan kapal. Nazyela antusias melihat kesana dan kemari.
Timbul idenya untuk membuka bisnis baru didaerah itu.
Kayaknya aku bisa mengembangkan ide bisnis didunia ku sebelumnya didunia ini.
"Sepertinya kita akan memakan waktu beberapa hari disini"
"Kenapa, apa tempat ini sangat cocok denganmu?"
Tanya Adrian tersenyum lebar.
"Kita akan buka usaha baru disini. Dan aku ingin kota kecil ini bisa berkembang"
Jelas Nazyela menatap kakaknya dengan percaya diri.
"Hahahaha.... aku suka ini. Darah Kley memang tidak diragukan lagi dalam urusan bisnis"
Rasa bangga menyeruak di wajah Adrian mendengar perkataan adiknya.
"Jadi kita akan menginap dimana? tapi aku lupa tidak membawa banyak perlengkapan untuk beberapa hari kedepan, karena seorang gadis itu banyak sekali yang di perlukan"
Nazyela berkata sambil tertunduk malu.
Adrian paham apa yang dimaksud oleh adiknya itu.
"Kau tinggal beli saja yang kau butuhkan. Yah.. walaupun di kota kecil ini mungkin kau tak akan menemukan barang berkualitas tinggi. Lihatlah disana kita akan menginap dipenginapan itu"
Nazyela melihat ke arah yang dimaksud Adrian. Ia terlihat terpukau dan sangat mengagumi tempat itu.
Resort, Kafe, taman hiburan pas banget ini. Oh ya... aku lupa menanyakan hasil menjalankan bisnis aku dapet berapa persen ya kira-kira? Akan aku tanyakan nanti bila ada kesempatan.
"Jadi kau tak akan memberitahuku apa itu baper? Dari mana kau dapatkan kata-kata itu?"
Adrian memasang wajah serius.
Astaga masih ditanyakan juga
"Aku hanya teringat kata-kata dari buku yang aku baca. Tapi aku lupa membaca buku yang mana. Baper itu ungkapan seperti membenci seseorang yang menganggap bagai anak kecil"
Hah... dosa-dosa dah gue. Masa iya aku bilang yang sebenarnya, bisa dikira nggak waraskan aku
"Hahaha... baiklah, adikku aku tidak akan menyentumu agar kau tak baper padaku"
Lain yang diucapkan lain yang diperbuat. Tetap saja Adrian mengelus lembut kepala Nazyela dengan penuh rasa sayang.
Mereka pun tiba di penginapan. Adrian dan Nazyela memesan kamar bersebelahan. Sedangkan Lani, Sir. Yukil dan Sir. Yudan kamar mereka masing-masing berada diseberang kamar Adrian dan Nazyela.
Penginapan ini dilengkapi restauran kecil dan tempat bersantai untuk pengunjung.
"Beristirahatlah sejenak sambil menunggu tamuku datang. Aku akan memperkenalkanmu dengan rekan bisnisku. Kau akan kupanggil lagi nanti"
Usapan lembut tangan Adrian ke kepala Nazyela membuat gadis itu gugup dan malu.
Nazyela lalu masuk ke kamarnya di ikuti Lani. Lani mempersiapkan segala sesuatunya di kamar itu untuk mempermudahkan nona mudanya jika ingin sesuatu.
Nuansa kamar itu membuat hati tenang. Jendelanya yang terbuka dengan pemandangan laut yang terhampar luas sambil diterpa semilir angin membuat siapapun yang merasakannya tak ingin melewatkan kesempatan untuk menikmati keindahan disana.
"Aku akan jalan-jalan sebentar. Kau istirahat saja"
"Tapi nona, Apa nona tidak lelah? Lagi pula nona tidak boleh berjalan sendiri. Setidaknya Sir. Yukil harus mendampingi nona"
Tampak kecemasan di wajah Lani.
Kasian juga kalo aku nggak ngikutin kemauannya. Yah.. baiklah, aku akan mengajak Sir. Yukil untuk menemaniku
"Baiklah...,beritahu dia aku ingin jalan-jalan sebentar"
"Baik nona"
Lani menunduk hormat, lalu pergi untuk memberitahu Sir. Yukil. Tidak butuh waktu lama Sir. Yukil datang dan mereka pun berjalan-jalan disekitar penginapan.
Kegiatan di area pelabuhan cukup ramai. Nazyela mengamati satu persatu kesibukan orang-orang di area itu. Hanya diam tanpa kata hingga matahari hampir menenggelamkan diri.
"Apa kau sudah menyampaikan apa yang aku minta kepada Lady Nakuna?"
Nazyela berpaling menatap pengawalnya yang berada tak jauh dibelakang nya.
"Sudah nona. Dia akan mulai bekerja minggu depan. Sekarang dia sedang mempersiapkan diri agar tidak mengecewakan nona"
Untuk di dunia ini bekerja kepada orang yang berstatus tinggi sangatlah diinginkan oleh orang-orang yang berstatus rendah. Sekalipun ia hanya menjadi seorang pelayan maupun asisten dan pengawal.
"Aku jadi tidak sabar menantikannya. Sepertinya itu kapal yang baru datang"
Pandangan Nazyela tertuju pada sebuah kapal yang menurunkan banyak sekali penumpang.
"Sebaiknya kita kembali nona. Mungkin saja tamu yang di tunggu tuan Adrian ada di kapal itu"
"Iya kau benar. Sebaiknya kita kembali karena aku juga sudah mulai lapar"
Nazyela memegang perutnya.
"Maafkan saya nona. Saya tidak peka, seharusnya saya mengingat jam makan anda. Saya sungguh merasa bersalah"
Beda banget ya lu didunia anu dan disini. Kalau disana pengen gue bejeg-bejeg. Tapi disini ni orang jadi baik juga. Yah.. wajah boleh mirip.. tapi hati ternyata beda.
"Sudahlah.. kata-katamu tidak membuatku kenyang. Sebaiknya kita bergegas kembali"
"Baik nona"
Sir. Yukil menunduk hormat. Lalu berjalan mengiringi Nazyela kembali ke penginapan.
Sesampai dipenginapan Adrian tampak sedang berbicara dengan seseorang. Mereka terlihat serius dalam membahas sesuatu.
"Mari ku perkenalan pada adikku tuan. Dia baru saja ingin memulai bisnis baru"
Nazyela yang baru saja tiba langsung diajak bergabung dalam pembicaraan mereka. Gadis itu pun memperkenalkan dirinya kepada laki-laki yang menjadi tamu kakaknya.
"Lady Nazyela Estelle Kley memberi salam"
Nazyela menunduk hormat kepada laki-laki itu.
"Sungguh nama yang indah. Perkenalkan saya Thomas Alva Edison"
Laki-laki itu mengulurkan tangan untuk dijabat.
Kek nama penemu lampu. wkwkkwkw...
"Nama anda mirip dengan orang pertama yang menemukan lampu"
Nazyela meraih uluran tangan tuan Thomas.
"Anda benar nona.. sayalah orang yang anda maksud. Rupanya berita tentang saya sudah sampai ke wilayah ini"
What!!! Gila ya... aku cuma canda doang nggak tahunya beneran
Nazyela tertegun. Tokoh dunia yang selama ini hanya ia kenal dan tahu dari buku berada tepat didepannya.
Ini tahun dan jaman apa... astaga jadi merinding
"Saya hanya mendengar dari orang-orang yang senang membicarakan orang lain"
Senyum kaku terpampang diwajah Nazyela.
Adrian yang melihat kekikukan adiknya menjadi penasaran.
"Apa kau tidak apa-apa?"
Tanya Adrian khawatir
"Tidak ada apa-apa, mungkin aku sedikit lelah karena sedikit jauh berjalan kak"
Nazyela membuat alasan yang masuk di akal untuk menutupi rasa terkejutnya.
"Kota kecil ini sangat indah. Tak heran jika Lady menikmatinya dengan berjalan-jalan. Saya juga merasa tenang disini"
Sanjungan Thomas membuat Nazyela lega.
"Kalau begitu kita bisa membicarakan bisnis kita sambil makan malam tuan"
Adrian mengajak tuan Thomas dan Nazyela mengikuti mereka.
Makan malam diakhiri dengan persetujuan kedua belah pihak. Mereka setuju untuk membuka toko lampu dibeberapa kota oleh Adrian dengan produsennya adalah tuan Thomas sendiri. Nazyela sendiri ikut berpartisipasi dengan memberi ide model-model lampu agar menjadi trend berbekal dari ingatannya didunia sebelumnya.
"Beristirahatlah... ini sudah malam"
Adrian menyuruh adiknya untuk segera kembali kekamarnya.
Nazyela pun pamit undur diri.
*****
Malam kian larut, terdengar samar-samar langkah kaki seseorang yang berhenti tepat didepan pintu kamar Nazyela. Gadis itu mulai merasa takut ketika melihat dengan perlahan pintu kamarnya dibuka. Nyaris saja ia hendak berteriak namun segera ia urungkan saat wajah yang ia kenali memasuki kamarnya.
" Kakak..?! "
Suara Nazyela seperti tertahan.
Kenapa kakak harus diam-diam masuk ke kamarku. Ada apa ini.. jantungku deg-degan
Adrian perlahan mendekati Nazyela. Lelaki itu menaiki tempat tidur sambil menatap lembut Nazyela. Tangannya menyentuh rambut panjang Nazyela, menariknya dengan lembut lalu menciumnya perlahan. Merasa Nazyela tidak memberikan perlawanan Adrian tidak berhenti sampai disitu. Lelaki itu kemudian semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Nazyela. Ia lalu membisikkan kata di telinga Nazyela.
"Nikmatilah sayang... "
Dengan perlahan laki-laki itu mencium telinga Nazyela, hingga turun keleher jenjang gadis itu.
Nazyela melenguh... tatapannya mulai sayu. Debaran jantungnya tak terelakan lagi. Napasnya mulai gemuruh.
"Oouhhh...."
Mendengar lenguhan Nazyela tangan Adrian mulai berkeliaran menyusuri tubuh indah Nazyela. Mendarat di dua gunung kembarnya, meremas lembut gumpalan yang kental itu.
Nazyela tak bergeming. Jantungnya berdebar-debar seiring napasnya yang bergemuruh mulai memburu. Siapa yang siap menahan pesona pria tampan.
Akhirnya bibir mereka saling berpautan. Saliva mereka saling bertukar. Nazyela menikmati ciuman panas itu.
Adrian mengganti posisinya dengan berada diatas Nazyela. Tubuhnya menimpa tubuh ramping gadis itu. Kembali ia meraup bibir tipis yang manis itu. Tangan kanannya menahan kedua tangan Nazyela diatas kepala gadis itu. Sedang tangan kirinya bergerilya menjelajah bukit kenyal Nazyela.
Nazyela merasakan sesuatu dibawah sana mulai bangun dan mengeras. Seketika ia menegang...
"Kakak... Ouhhh..."
Nazyela tak mampu meneruskan kata-kata. Ciuman bertubi-tubi Adrian membuatnya kembali melenguh saat bibir Adrian menyantap lahap salah satu bukit indah Nazyela.
Terasa cairan hangat mulai membasahi pakaian dalamnya.
"Tok.. tok.. tok.. Apa nona sudah bangun? Tuan menunggu nona untuk sarapan bersama"
Mata yang terpejam, tersentak bangun. Keringat bercucuran meski itu masih terbilang pagi. Pakaian dalam basah oleh cairan hingga membasahi seprai.
Astagfirullah Hal'azim... ya Alllah mimpi apa gue barusan??!! Sudah gila apa aku.. astagaaa... aaarghh parah banget sumpah, bisa-bisanya aku mau aja walau itu cuma mimpi doang
Nazyela syok mengingat perlahan mimpi yang gila menurutnya. Ia berusaha mengatur napas, mengembalikan kesadarannya sepenuhnya. Detak jantungnya masih berdebar-debar, pikirannya masih kalut. Gadis itu enggan bertemu dengan kakaknya.
"Katakan aku masih mengantuk, dan antarkan sarapan ku kekamar"
Nazyela menjawab Lani dari dalam kamar tanpa menyuruh wanita itu masuk. Ia malu jika terlihat Lani keadaannya yang seperti itu. Wajahnya yang memerah mengingat mimpinya dengan Adrian.
Beri dukungan untuk aku dong😘
* Like 👍
* Komen
* favorit ❤️
*Rate⭐⭐⭐⭐⭐
*Hadiah
*Vote, Terima kasih 🤗
Baca juga Cintai Aku Seikhlasmu , bagi yang suka kisah yang menyesakkan dada 😂.
Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Khoerun Nisa
si otor gila..wlu gmn pun Adrian Kaka nya knp harus di buat imajinasi bgtu SM Ade nya ..aku GK suka cara nya hnya jiwanya yg lain klu tubuh ttp adik Kaka kandung..
2024-07-31
0
⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀⠀ ⠀b
🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈🙈
aku nggak lihat ya akak🙈🙈🙈
2023-05-04
0
nengkirana
😆😆😆😆😆😆😆😆🙈🙈ommooooo....kaget gw...spot jantung iniii😆😆😆😆
2023-03-08
0