Hari demi hari, minggu ke minggu hingga 2 bulan berlalu. Sir. Yukil yang memerintahkan bawahannya untuk mengawasi pergerakan pelayan yang di curigai itu akhirnya membuahkan hasil.
Pelayan itu pun di introgarsi di ruang gelap khusus untuk menghukum orang-orang yang bersalah. Yah.. di jaman ini hukum pemerintahan sepenuhnya masih belum bisa diterapkan. Sehingga hukum alam masih berlaku.
Nazyela yang mendapati kabar itu segera berlari menuju ruang gelap. Ia di dampingi 2 sejoli yang menjadi pengawal dan pelayannya. Sampai di depan pintu ruang Nazyela menghentikan langkahnya. Ia ragu untuk masuk kedalam. Bagaimana tidak baru kali ini Nazyela akan menghadapi kekerasan yang nyata dimatanya. Nazyela yang sebenarnya Kuin itu harus menyiapkan mental selama hidup di dunia ini.
Astaga... gimana ini. Belum masuk aja jantungku udah mau copot. Deg-degan banget. Ini aku dah kek penjahat nyiksa anak orang. Selama ini lihat di medsos aja aku skip kalau ada kekerasan atau kecelakaan. Lah... disini didepan mata. OMG.... stress aku.
"Nona...?"
Nakuna memegang tubuh Nazyela yang lerlihat bergetar. Sir. Yukil ikut membantu karena dirasa nonanya bisa tumbang saat itu juga.
"Jangan masuk jika nona tidak kuat. Sudah ada tuan muda di dalam yang mengintrogasi dia"
Saran Sir. Yukil.
Nazyela menggelengkan kepala, secara dia memang masih enggan ketemu Adrian. Namun ia tepis pikiran-pikiran itu. Mau sampai kapanpun ia menghindar, Adrian adalah kakaknya dan mereka pasti akan sering bertemu. Kemudian ia menarik napas dalam-dalam. Tubuhnya berusaha untuk berdiri tegak.
"Kita masuk! "
Perintah Nazyela kepada sejoli.
Aku harus kuat.. aku harus bisa! Lupakan kehidupan lama. Ini kehidupanku yang sekarang. Aku harus terbiasa melihat kekerasan seperti ini. Jika aku lemah musuhku akan semakin kuat. Oh.. Nazyela... cantik-cantik tapi musuhmu banyak. Lu ngapain aja dulu?!
Nazyela masuk di ikuti 2 sejoli. Ia terkejut bukan main saat telah berada didalam ruang itu. Walau ia telah membayangkan bagaimana rupa pelayan itu disiksa, namun melihat secara nyata tetap saja membuat bulu kuduknya merinding. Jantungnya berdetak tak karuan, wajahnya mulai memucat.
Wajah babak belur akibat banyaknya tamparan menghiasi wajah wanita itu. Ia meringis kesakitan dengan air mata membahasi wajah yang lebam itu. Tubuhnya bergetar menahan rasa sakit disekujur tubuh oleh penyiksaan.
Banyak banget darahnya... astagaaa...
"Kau... pelayan yang waktu itu menyampaikan pesan untukku dimalam itu kan? Dan kau yang mendorongku hingga aku jatuh ke danau"
Dengan suara yang sedikit bergetar Nazyela mencoba memberanikan diri mengatakan apa yang ia ingat.
Pelayan itu bungkam seribu bahasa. Ia tak berani menoleh apa lagi berkata.
"Siapa yang menyuruhmu?"
Nazyela mencoba menyelidiki.
Wanita itu tetap diam. Adrian yang melihat sikap bungkam wanita itu, lalu memberi kode bawahnya untuk menyiksa lagi wanita itu.
"Jangan!!! Hentikan?!!"
Teriak Nazyela menghentikan pengawal itu tepat saat cambuk akan di lontarkan ketubuh wanita itu.
Adrian dan yang lainnya menatap heran keputusan Nazyela. Padahal jika dipikir-pikir dia lah korbannya.
Nazyela menatap kakaknya serius. Adrian lalu memberikan kesempatan untuk Nazyela melakukan apa yang ia mau.
"Dengarlah..., jika kau tetap bungkam bukan hanya nyawamu yang berakhir. Tapi mungkin semua keluarga juga akan tinggal nama. Namun, jika kau memberitahu aku siapa yang memerintahkan mu, maka aku akan mengampunimu dan tentunya keluargamu juga akan selamat. Dan aku juga akan tetap mempekerjakanmu seperti biasa"
Semua orang merasa bingung dengan tawaran yang di ajukan Nazyela. Seorang kriminal dilepas begitu saja malah di anggap tidak terjadi apa-apa.
Wanita itu terlihat berpikir. Mungkin tawaran Nazyela ini membuka pikirannya.
"Bohong!!"(Teriak wanita itu)
"Beraninya kau teriak kepada nona!!"
"Sriingg" (Suara pedang)
Sir. Yukil menarik pedang dari sarungnya. Ia terlihat marah kepada pelayan itu. Melihat sikap nona mudanya yang tetap memperlakukan ia layaknya manusia.
"Cobalah kau untuk memilih, dan aku akan memperjelas keadaanmu dengan baik. Sir. Yukil...?"
Nazyela memberi kode kepada Sir. Yukil dengan anggukkan kepala.
"Ledman beserta keluarga di kota Brifresh, Thef di desa Seberiga, Molan di desa Seberiga..."
"Hentikan!! saya mohon hentikan... hiks.. hiks.. hiks.. tolong?!"
Tangis wanita itu pecah. Ia meminta Sir. Yukil untuk menghentikan nama-nama yang disebut pengawal itu. Nama-nama itu tak lain adalah nama keluarganya. Ia tak mengira keluarganya akan di temukan oleh Nazyela.
Sebenarnya itu adalah ide Nazyela hanya untuk menakut-nakutinya. Nazyela meminta untuk mencari semua data keluarga pelayan itu hingga ke pekerjaan mereka.
"Baiklah... siapa namamu?"
Tanya Nazyela melembut.
"Hiks.. Hiks.. Ro.. rosi, saya Rosi nona.."
Terisak tangis bercampur ketakutan Rosi menjawab pertanyaan Nazyela.
" Jadi siapa?"
Tanya Nazyela lagi kepada Rosi, atas perintah siapa dia bekerja.
"Emm... itu..."
Masih terlihat ragu Rosi untuk mengatakan kebenaran.
"Ck..!!" (Nazyela berdecak kesal)
"Naila.. Naila Bolafra nona.."
Rosi langsung mengungkapkan kesetelah mendengar decakan Nazyela. Ia takut akan nasib keluarga jika ia salah membuat pilihan.
Adrian, Sir. Yukil, Nakuna dan pengawal lainnya cukup terkejut mendengar pernyataan pelayan itu. Bagaimana tidak bila nama Bolafra disebut.
Maaakkk.... tolong, Gila Bolafra!!! OMG.. Nazyela lu apain tu anak orang sampai jadi musuh lu gitu!! Siapa yang berani lawan kalau Bolafra mah, ishh...gedeg!!
Tenang...aku harus berpikir jernih.
"Bolafra..., hahahahah"
Nazyela mencoba tertawa mendengar nama itu.
Adrian dan Sir. Yukil bingung melihat respon Nazyela.
"Nona....?!"
Sir. Yukil berhenti berbicara saat Nazyela memberi kode mengangkat tangannya untuk menyatakan berhenti.
"Kau tahu pasti tentang keluarga Bolafra, bagaimana jika mereka mengetahui kalau suruhan mereka gagal?"
Nazyela berkata sambil melirik Rosi.
Rosi terdiam sesaat. Pelayan itu tampak berpikir. Dan seketika raut wajahnya kembali pucat, tubuhnya mulai bergetar ketakutan.
Melihat reaksi Rosi seperti itu, Nazyela tersenyum. Ternyata tebakannya benar.
"Benar, kau beserta keluargamu akan mati. Jadi mau kau kembali ke mereka atau kau menolak tawaranku kau tetap akan mati. Tetaplah bekerja disini maka kau dan keluargamu akan selamat. Dan seterusnya kau tetap menjadi mata-mata untuk bolafra. Tetapi tuanmu sekarang bukan mereka melainkan aku. Dan yang kau laporkan ke mereka haruslah apa yang aku katakan. Kau mengerti?! Jika tidak aku tak akan menolongmu lagi dari tajamnya pedang Sir. Yukil"
Tenang namun menusuk, kata-kata yang dilontarkan oleh Nazyela membuat semua orang yang ada disitu tertegun.
Rosi bergidik ngeri. Ia tak menyangka selama ini Nazyela bisa sekejam ini. Nona yang ia kenal selama ini sebelumnya adalah sosok lemah lembut yang pendiam.
Tidak hanya Rosi, Adrian lebih terkejut dengan perkataan adiknya.
"Baiklah nona, saya akan menuruti perintah nona"
Begitulah akhirnya, Rosi yang semula berkerja untuk Bolafra kini berubah menjadi Kley.
Ia lalu dilepaskan dan di bawa kembali ke kamarnya. Ia akan mendapat pengobatan dan bekerja kembali sebagai pelayan.
"Aku tidak menyangka, semakin hari adik kecil ku semakin bijak dan dewasa"
Puji Adrian bangga pada Nazyela.
"Aku bukan anak kecil lagi kak?!"
Nazyela membantah perkataan Adrian
Lah... lu nggak tahu aja bang, di badan adiklu yang hidup dah usia kepala 3. Bukan anak 16 tahun ini.
"Hahaha... iya..iya..kau benar. Sebentar lagi saja kau akan merayakan kedewasaanmu. Tapi aku benar-benar kagum cara berpikirmu itu. Kau menjadikan musuh berubah menjadi sekutumu"
Adrian terkesan kepada adiknya itu. Cara itu tidak terpikirkan olehnya.
Banyak-banyak baca novel bang, ini dah kek cerita-cerita di novel. Jadi jalan cerita mudah ketebak, jadi tahu lah aku.
"Ini hanya kebetulan saja aku terpikir begitu kak. Sebenarnya aku juga ngeri mendengar nama Bolafra. Tapi aku jadi terpikirkan beberapa hal, dan ini nanti akan kita bicarakan dengan ayah"
"Hmm... baiklah. Aku jadi penasaran apa yang ingin adikku ini sampaikan. Kau kembali lah ke kastilmu. Sedari tadi kau sudah cukup menahan tubuh lemahmu"
Adrian menepuk pelan kepala Nazyela dan berlalu meninggalkan gadis itu bersama Sir. Yukil dan Nakuna.
Rupanya Lelaki itu memperhatikan dengan seksama adik kesayangannya itu. Ia tak menyangka adiknya mampu menutup kekurangan dengan bertingkah seperti wanita kejam. Padahal tadi ia melihat dengan jelas wajah takut Nazyela dengan tubuh yang gemetar.
"Nona.. saya tidak menyangka ternyata nona bisa kejam juga"
Sir. Yukil membuka suara memecah keheningan.
Eleh... lu baru tahu aja aku kejam. Di dunia anu aku lebih dikenal kejam.
"Tentu saja bisa, apalagi terhadapmu. Coba saja jika kau ingin tahu?! Bukan begitu Nakuna?"
Nazyela berkata sambil melirik Sir. Yukil dan Nakuna.
Sir. Yukil paham yang dimaksud Nazyela. Dia ingat kejadian tempo hari saat mendampingi nonanya berbelanja di ibu kota Britaraya. Ia yang baru saja mengenal nonanya mendapat pukulan keras dikepala melalui kipas tangan saat dia melirik gadis yang melintasi mereka. Karena pada saat itu dia sedang bertemu kangen dengan Nakuna.
"Pfft"
Nakuna hanya bisa menahan tawa melihat kekasihnya yang tertekan karena mendapat majikan yang galak. Ia merasa beruntung karena bekerja dengan Nazyela ia memiliki waktu lebih banyak bersama Sir. Yukil. Dan yang pasti ia tak perlu repot lagi jika Sir. Yukil bertingkah yang aneh Nazyela lah pertama turun tangan.
Beri dukungan untuk aku dong😘
* Like 👍
* Komen
* favorit ❤️
*Rate⭐⭐⭐⭐⭐
*Hadiah
*Vote, Terima kasih 🤗
Baca juga Cintai Aku Seikhlasmu , bagi yang suka kisah yang menyesakkan dada 😂.
Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Narimah Ahmad
seru 👍
2023-04-01
0
bos yg baik n 😎
2022-04-06
2
Suzana Diro
mamtab.....rasanya yang kuin jumpa tu pengeran ke 2 ke??? jadi penasaran ni
2022-03-07
2