Penat, lelah, letih, itu yang dirasakan Nazyela kini. Bagaimana tidak, Hampir seluruh toko ia datangi. Pelayan dan pengawalnya tampak ke lelahan, namun mereka tetap menunjukkan semangat kerja mereka.
Lady Nakuna Warah hanya menemani Sir. Yukil beberapa toko saja karena dia sedang ada urusan di kota itu.
Waktu hampir menjelang sore, Nazyela mengakhiri jalan-jalannya hari itu. Ia pun mengajak Lani dan Sir. Yukil untuk kembali ke ke kediamannya.
Dalam perjalan pulang, Sir. Yukil kini terlihat lebih akrab dari sebelumnya. Ia mulai membuka diri dan tidak lagi terkesan diam menutup diri seperti waktu pergi tadi pagi. Mungkin karena Nazyela yang telah memberikannya kesempatan untuk bersama walau sesaat dengan lady Nakuna.
Setengah perjalanan sudah dilewati.
Nazyela melihat ke arah luar jendela.
Indah sekali pemandangan di luar. Sayang banget kalo dilewati kan. Lebih sayang lagi di jaman ini belum ada hape buat selfi.. uuwwu..
"Berhenti!! Aku ingin istirahat sejenak disini"
Nazyela meminta kereta untuk diberhentikan. Kereta pun berhenti. Nazyela keluar dari kereta di ikuti Lani dan Sir. Yukil.
"Kalian tetap disini, aku tak akan berada jauh dan tak akan lama"
Lani dan Sir. Yukil menunduk hormat. Mereka membiarkan nona mudanya menikmati suasana yang ada. Pemandangan padang bunga memang begitu indah. Siapa pun akan merasa tenang dan damai melihatnya. Nazyela merebahkan dirinya tenggelam dibalik bunga-bunga.
" Indah dan damai sekali..."
Kapan lagi aku bisa menikmati padang bunga seperti ini. Pemandangan begini aku hanya bisa liat dihape.. postingan-postingan orang. Dan pastinya cuma ada diluar negeri. Beruntung sekali aku memiliki takdir ini.
Nazyela tersenyum-seyum sendiri, ia tidak sadar jika gerak-geriknya diamati oleh seseorang.
"Kau benar ini sangat indah dan begitu tenang bukan?!"(Suara seorang pria yang tidak terlihat)
Nazyela terkejut bukan kepalang. Dia tak menyangka akan ada orang lain selain dirinya dipadang bunga itu. Gadis itu berusaha mencari pemilik suara. Iya melihat kesana kemari dan hanya melihat Sir. Yukil dan Lani saja di kejauhan.
"Jangan menimbulkan gerakkan yang aneh nanti pengawalmu akan curiga"(Hanya terdengar suara)
"Bagus lah.. aku bahkan berencana ingin teriak biar pengawalku segera kemari"
Nazyela mulai terlihat panik, namun beberapa detik kemudian terlihat sosok pria bersuara tadi dibalik bunga-bunga itu.
"Apa aku semenakutkan itu?"
Wajah pria tampan itu terlihat sedih.
Nazyela tersentak kaget. Seorang pria muncul di sebelahnya tepat berjarak 1 meter saja dari dirinya. Ia pun mengurungkan niatnya. Dia memperhatikan dengan seksama wajah dan penampilan pria itu. Pria itu seperti sedang memiliki beban hidup yang berat. Wajahnya terlihat bersedih. Sesaat Nazyela cukup terpikat dengan wajah itu.
"Apa harus kau memasang wajah sedih itu? Atau kau hanya berpura-pura sedih supaya aku mengurungkan niatku untuk berteriak"
Pria tadi kembali berbaring menenggelamkan dirinya hingga tertutup rimbunan bunga.
"Baru kali ini aku bertemu seorang lady sepertimu"(Hanya terdengar suara)
"Memangnya aku ini seperti apa?"
"Entahlah..."(Hanya terdengar suara)
Nazyela bangun dari tidurnya, dia mulai berdiri dan akan meninggalkan padang bunga itu.
"Cepat sekali? Beristirahat lah sejenak lagi. Aku tidak akan mengganggumu Lady...??"
Pria itu duduk, menatap Nazyela sendu.
"Sepertinya aku yang sebenarnya mengganggumu. Dan aku tidak akan memberitahu anda siapa aku, karena kita tidak akan bertemu lagi"
Nazyela membukuk hormat kepada pria itu. Karena dilihat dari penampilannya pria itu seperti bangsawan tingkat atas.
"Tapi aku berharap kita bisa bertemu lagi"
Nazyela tidak menghiraukan perkataan pria itu dan tetap melangkahkan kaki kembali ke kereta. Pelayan dan pengawal yang menunggunya sedari tadi merasa khawatir kini terlihat lega. Mereka pun memasuki kereta bersama dan kembali ke kota Brimarich.
*****
Malam itu, di kediaman Bangsawan Kley. Untunglah Nazyela pulang tidak terlambat. Jadi ia bisa ikut makan malam bersama keluarganya.
Meja makan sudah tersedia berbagai jenis menu masakan yang menggugah selera. Tuan Histon beserta kedua anaknya Adrian Kley dan Nazyela Estelle Kley. Sedang bersiap menyantap makan malam mereka.
"Bagaimana hari ini jalan-jalanmu sayang?"
Tuan Histon menanyakan kepada putrinya.
"Sangat menyenangkan ayah. Emm... ayah ada berapa banyak pertokoan yang ayah miliki?"
Dengan berhati-hati Nazyela bertanya.
"Hahahaha... sepertinya putri ayah sudah mulai tertarik dengan usaha keluarga kita. Jadi toko yang mana yang kau inginkan?"
"Hah?? tidak bukan itu maksud ku ayah"
Nazyela terkejut, ia tak menduga ayahnya akan berkata demikian. Padahal ia hanya sekedar ingin tahu saja.
"Bagaimana jika semua toko yang berhubungan dengan keperluan wanita, seperti toko sepatu, permata, gaun, dan perhiasan. Jadi aku bisa lebih fokus mengelola usaha baru kita yang lain"
Adrian Kley ikut memberi ide kepada ayahnya.
"Kakak... bagaimana mungkin aku bisa mengelola semua itu. Aku hanya bertanya saja karena hampir semua toko yang aku masuki di sana milik kita"
"Itu belum seberapa adikku. Kita memiliki banyak sekali jenis usaha. Dari pertokoan, pertambangan, perkebunan, dan peternakan. Baru-baru ini keluarga kita akan membuka usaha baru yaitu penyediaan jasa"
Jelas Adrian dengan penuh semangat. Wajah tampannya tak pernah bosan untuk dilihat.
"Ayah rasa kau sudah cukup mampu mengelola usaha pertokoan kita sayang. Nanti kau akan dibantu oleh Afik. Dia selama ini membantu Adrian sebelum kakakmu bisa menguasai semua bisnis ayah"
"Bagaimana jika bangkrut? Maksudku karena aku tidak bisa mengelola dengan baik usaha toko kita jadi bangkrut"
Nazyela terlihat cemas.
"Hahaha... hanya usaha toko tidak akan membuat keluarga kita bangkrut sayang. Tenang lah.. ayah yakin kau bisa"
Tuan Histon berkata penuh percaya diri sambil manggut-manggut.
"Emm... baiklah. Aku akan mencoba"
Mata Nazyela terlihat berbinar. Dia merasa senang ayahnya memberikan kepercayaan kepadanya. Bahkan dia tidak perlu khawatir jika pengelolaanya kurang baik.
Edan gak sih??? Gilaaa.... kaya banget ni bosku. Ini kalo di uangin bisa mandi di kolam duit kan gue. Tajir melintir....
Dan makan malam pun berakhir dengan bahagia.
Selama ini tuan Histon dan Adrian berharap Nazyela mau membantu usaha mereka. Sebenarnya usaha itu memang untuk Nazyela. Tuan Histon telah membagi beberapa usahanya untuk ke dua anaknya. Karena Nazyela masih muda, tuan Histon berpikir akan memberikan usaha itu di waktu yang tepat. Dan karena putrinya mulai menginjak dewasa sudah saatnya usahakan itu diberikan kepada Nazyela.
Tahun depan Nazyela akan berusia 17tahun. dijaman ini usia segitu sudah boleh untuk dijodohkan/ menikah. Jaman ini juga tidak ada sekolah. Para bangsawan mendapat pendidikan dari bangsawan lain sebagai guru prifat. Mereka akan di ajarkan etika khusus wanita dan berpedang khusus laki-laki. Ilmu lainnya mereka dapatkan dari membaca buku. Mereka harus mengetahui segala macam sejarah dan tokoh-tokohnya. Menghafal semua bangsawan yang ada serta sejarah keluarga mereka. Dan sumber ilmu yang mereka dapatkan sebagian besar berasal dari gosip.
Beri dukungan untuk aku dong😘
* Like 👍
* Komen
* favorit ❤️
*Rate⭐⭐⭐⭐⭐
*Hadiah
*Vote, Terima kasih 🤗
Baca juga Cintai Aku Seikhlasmu , bagi yang suka kisah yang menyesakkan dada 😂.
Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Narimah Ahmad
aku baru mulai ni semoga seru
2023-04-01
0
safaluna2
kayanya cowo mistirius itu pangeran deh
2022-01-28
3
serrafina ✰͜͡v᭄📴
Woww indah sekali, jadi pen tidur juga disana wkwkwk
2022-01-16
2