Dream Destiny
Kuin nama seorang gadis remaja yang berusia 18 tahun, asal Indonesia. Gadis yang hobi membaca dan rela menahan rasa kantuk serta lapar demi membaca novel dan komik yang ia suka. Berbagai aplikasi hingga buku dia gunakan untuk membaca. Entah berapa banyak yang sudah dia baca, hingga akhirnya ia terlelap dan tidur selamanya. Gadis itu meninggal di usia muda dengan sebuah novel ditangannya. Tragis....
Kuin mengalami reinkarnasi dan hidup di jaman yang berbeda. Ia memulai hidup baru yang sangat keras dan rumit.
*****
Kuin tersadar dari tidurnya. Rasa kantuk masih menyeruap di kelopak matanya. Namun perlahan sayup-sayup dia mendengar beberapa orang yang sedang berbicara. Mereka menggunakan bahasa asing yang entah bagaimana dia bisa mengerti yang mereka bicarakan. Gadis itu mulai berusaha mengerakkan jari-jarinya, lalu perlahan membuka matanya dan menatap ruang dimana ia berada.
"Ughh..."
Hah...tempat apa ini? apa aku disurga?! Cantik banget kelambunya. Gilaaa... tempat tidurnya empuk, selimutnya juga lembut banget dan harum pula. Mirip banget sama tempat tidur ala princess di komik yang aku baca. Kalau mimpi beginian mah gue betah ini. Tapi kok rame orang, pada ngapain disini? ini kek bule-bule semua.. wah cantik-cantik dan tampan-tampan. Emang ya.. surga itu impian semua orang.
Bingung.. sudah pasti. Bagaimana tidak, dia hanya ingat bahwa terakhir kali dia sedang membaca novel romantis hinggal membuat dia berangan-angan sampai ketiduran.
Sambil mengerang memegang kepalanya yang terasa pusing, Kuin mencoba untuk menggerakkan tubuhnya.
"Tuan.. tuan.. nona sudah sadar!!"
Seorang wanita berteriak tepat ketika Kuin membuka seluruh kelopak matanya. Tentu saja dia makin bingung setengah mati.
Dua orang pria paruh baya bergegas menghampiri tempat tidurnya. Yang satu menggenggam erat jarinya smbil mencium dan menangis haru, sedang pria yang satu lagi memeriksa keadaannya. Beberapa wanita keluar dari ruangan dengan tergesa-gesa, tak butuh waktu lama seorang lelaki tampan datang menghampirinya dengan wajah cemas.
Eh... siapa yang di panggil nona? Wow bang bule. .. jangan liatin aku kek gitu ihh. Ya Allah.... gantengnya.. siapa ya laki-laki ini. Jadi deg.. degan aku. Ini mereka siapa sih? Dimana ini? Apa aku lagi ngimpi kali ya? Tapi kok nyata banget, ini gimana ceritanya?? Ya Allah.. bagaimana ini..
"Nazyela... sukurlah kau telah sadar"
Lelaki itu mengusap pucuk kepalanya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Kuin masih bingung..masih terpaku dengan semua yang dia lihat serta yang ia rasakan sekarang ini. Matanya beberapa kali mengerjip seakan - akan mencoba untuk memastikan kembali kenyataan yang ada. Dan hasilnya tetap saja dia terpana dan larut dalam kebingungan.
"Sepertinya putri anda sudah mulai membaik tuan. Kondisinya sudah lewat dari kritis, hanya saja kita lihat lagi perkembangannya beberapa hari kedepan"
" Ya Tuhan...sukurlah. Terima kasih dokter.. terima kasih..."
" Anda tidak perlu sungkan tuan, ini sudah kewajiban saya. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk kesehatan nona muda. Saya akan datang 3 hari lagi untuk memeriksa kembali keadaan nona muda"
" Baiklah.. datang lah kembali. Aku ingin putriku kembali seperti sedia kala. Mari kita ke ruang tengah untuk minum teh sebentar"
"Tentu tuan.. dengan senang hati. Saya sangat berterima kasih"
Sang dokter berkata lalu membungkuk memberi hormat kemudian berlalu keluar menuju ruangan yang dimaksud dengan di antar oleh pelayan yang telah di perintahkan.
"Naz.. apa yang kau rasakan? Kenapa kau diam saja dari tadi? Ayo katakan sesuatu"
Lelaki ini begitu terlihat cemas.
"Biarkan adik mu istirahat dulu.. mungkin dia masih lemah. Dia masih butuh istirahat. Nazyela sayang.. jika butuh sesuatu beritahu saja kepada ayah" (sambil mengecup pucuk kepala sang gadis)
"Baik lah ayah.. aku juga ada pertemuan dengan tuan Handres siang ini"
Kedua pria itu melangkahkan kaki keluar ruangan setelah berpamitan dengan gadis yang terbaring lemah di tempat tidur. Lalu meninggalkan Nazyela Estelle untuk beristirahat dalam masa pemulihan.
Nazyela?? sejak kapan namaku jadi si Naz? Ya Allah.. apa yang terjadi ini. Bagaimana dengan kehidupanku yang sebelumnya. Ini nyata ga sih? Sumpe loh.. frustasi gue
"Apa ada yang nona butuhkan?"
Kuin mengamati wanita yang mengajaknya bicara. Pakaian yang ia kenakan sama dengan pakaian beberapa wanita tadi yang berkumpul disini. Dia ingin menjawab pertanyaan wanita tersebut, tapi bagaimana? Bahasa mereka sungguh berbeda. Tetapi dia bisa mengerti dengan apa yang mereka ucapkan.
Baiklah.. aku coba aja kali ya
" Kamu siapa? Bisakah kau mengambilkan cermin untukku?"
Astagaaa... gila ya sumpah, ternyata aku bisa!! Dan anehnya padahal aku ngucapin pake bahasa indonesia tapi yang keluar bahasa asing. Gila.. ini beneran ga sih..
"Saya Lani pelayan nona, apa nona sudah lupa? Akan saya ambilkan"
Merinding aku sumpah... mustahil tapi nyata. Ini kek novel sama komik yang aku baca. Masa iya aku pindah hidup disini..
"Ini nona.."
Pelayan yang bernama Lani itu tampak kebingungan. Ia menyodorkan sebuah cermin kecil pada nonanya.
Omaigot.. ini aku??? Kyiiaaaaaaa.... aku cantik banget, sumpeh loh.. Ini aku kek putri beneran. Wajah tirus yang opal, rambut panjang bergelombang, hidung kecil yang mancung, bulu mata letik cetar anti badai.. dan yang lebih gila lagi.. tampang dan biji mata gue kek bule guys..., ya Allah.. merinding aku liat wajahku. It is so perfect..
Kuin terus meraba wajahnya.. yang terus merasa tidak percaya apa yang telah terjadi padanya. Gadis itu terkesima sendiri, tersenyum sendiri, panik sendiri, bermacam ekspresi yang ia tampilkan yang tanpa ia sadari semua yang ia lakukan diperhatikan oleh beberapa pelayan yang ada diruangan itu.
Para pelayan itu saling melihat antara satu dengan yang lain. Mereka terlihat sama bingungnya.
"Apa ada lagi yang nona butuhkan?"
Pertanyaan Lani membuyarkan lamunan Kuin
"Tidak ada, Ugghh... aaaagggh"
Cermin yang sedang dia pegang terlepas begitu saja. Serangan sakit kepala yang datang tiba-tiba menghantam bagai hujan batu dikepalanya. Sesuatu mulai memasuki kepalanya, perlahan tapi menyakitkan. Dan itu adalah ingatan seorang gadis mulai dari ia dilahirkan hingga ia mengalami tragedi terakhir yang mengakibatkan roh Kuin masuk ke tubuhnya.
"Aaaagghhh.... sakit"
Kuin berteriak histeris sambil memegang kepalanya hingga akhirnya tak sadarkan diri.
"Nona.. nona.. apa nona baik-baik saja?! Mia segera panggilkan tuan dan dokter!!"
Seketika suasana menjadi panik. Lani berteriak memerintahkan pelayan yang lain untuk memberitahukan tuannya. Pelayan yang bernama Mia dan temannya pun bergegas keluar ruangan mencari keberadaan tuannya dan dokter tadi.
Sedang Lani dan seorang lagi pelayan membantu menyadarkan nona muda mereka.
📣📣Tinggalin jejak like dan komen dong biar aku jadi lebih semangat. Terima kasih 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Nenk An
/Smile/
2024-04-07
0
Anonymous
awal yg menarik,cuma ms dy mati hny2 gara2 kelelahan bc komik,spele bnr,kirain dy sakit.trs kl mau ngomong dlm hati,jgn kasih👉* , narasi dy ngomong dlm hati,bgsnya dimiringkan aja
2022-02-16
1
mafauruz
sukak ceritanyaa☺️
2022-02-16
2