Kastil Bangasawan Kley.
Di pagi hari yang cerah, dikediaman bangswan Kley datang utusan dari kekaisaran untuk menyampaikan undangan pesta.
Seorang pelayan tuan Histon berjalan memasuki ruang kerja tuan Histon. Lelaki itu mengetuk pintu, ia pun masuk setelah mendengar suara tuannya didalam memperbolehkan dia untuk masuk.
"Tuan ada undangan untuk nona muda dari kekaisaran"
Sir. Afik memberikan amplop bercap lambang kekaisaran Theora ke pada tuannya.
"Kebetulan kau berada disini. Aku ingin kau membantu putriku mengelola semua toko di ibu kota Britaraya"
"Apa tuan ingin mengalihkan urusan bisnis toko di Britaraya kepada nona muda?"
"Bukankah sudah waktunya Nazyela memilikinya?"
Tuan Histon seperti meminta saran secara tidak langsung terhadap Sir. Afik. Bisa di bilang Sir. Afik selama ini ikut berjasa dalam perkembangan usaha keluarga Kley. Terkadang saran-sarannya penuh pertimbangan dan bijak.
"Baiklah tuan. Bagaimana dengan tuan Adrian?"
Tanya Sir.Afik kepada tuannya, karena selama ini tugasnya membantu Adrian.
"Adrian akan di bantu Yudan. Kau fokuslah membantu Nazyela, putriku itu butuh bantuanmu karena dia baru akan memulai. Pengalamanmu akan banyak membantunya"
"Baik tuan"
Sir. Afik menunduk hormat.
"Tok..tok..tok.."(Suara ketukan pintu)
"Jika itu putriku suruh dia masuk"
Perintah tuan Histon tanpa berpaling dari berkas yang ia pegang.
Sir. Afik segera membukakan pintu. Tampak didepan pintu Nazyela berdiri menunggu.
"Nona..."
Sir. Afik menunduk hormat.
"Apa ayahku ada?"
Tanya Nazyela sembari sedikit mengintip ke arah dalam ruangan.
"Silahkan masuk nona. .. tuan sudah menunggu nona"
Nazyela memasuki ruang kerja itu. Ia memperhatikan Sir. Afik sekilas. Lelaki yang merasa diperhatikan itu tetap bersikap tenang.
"Putriku ini Afik. Dia yang akan membantumu mengelola pertokoan. Dan ini... apa kau ingin datang?"
Tuan Histon menyodorkan amplop putih bersegel kekaisaran yang telah ia baca terlebih dahulu.
Nazyela melihat ke arah Afik. Pria itu menundukkan kepala. Lalu ia meraih amplop dari tangan ayahnya.
" Ini apa ayah? "
"Itu undangan dari Raja. Kekaisaran akan menggelar perjamuan untuk melepas Kedua pangeran ke medan pertempuran"
Tuan Histon menjelaskan.
"Haruskah aku hadir?"
"Bolehkah ayah tahu kenapa kau tak ingin pergi ke acara itu?"
Rupanya tuan Histon menangkap sikap putrinya yang merasa enggan untuk menghadiri pesta itu. Nazyela sedikit terkejut ayahnya bisa tahu isi hatinya.
"Emm... bukan begitu. Aku hanya belum siap untuk bertemu para bangsawan lain"
Kata bangsawan lain yang Nazyela maksud adalah pertemuan antara lelaki dan wanita yang ingin merajut hubungan yang serius. Karena pada dasarnya pesta perjamuan seperti itu hanyalah ajang mencari jodoh bagi para bangsawan untuk menemukan pasangan yang mereka anggap cocok dari segi status dan kekayaan. Terlebih lagi Nazyela enggan bertemu para Lady yang memamerkan kecantikan serta kekuasaannya.
Sedangkan Nazyela yang sekarang adalah Kuin yang berasal dari dunia lain, tentu saja ia belum pernah merasakan perjamuan yang demikian. Ia takut akan salah mengambil sikap meski selama beberapa waktu didunia ini ia telah belajar sedikit, dan walaupun berbekal ingatan Nazyela asli, namun ia masih takut dan ragu.
"Baiklah.. ayah tidak akan memaksamu. Namun kau juga harus belajar mempersiapkan diri karena tidak lama lagi kau akan merayakan hari kedewasaanmu"
Senyum lembut sang ayah tidak pernah lepas dari wajah yang mulai berkerut itu.
"Aku mengerti ayah.. terima kasih ayah selalu memahamiku"
Nazyela membalas senyum pria paruh baya itu.
"Oh.. satu lagi, bagaimana dengan ruang kerjamu?"
Tuan Histon menanyakan keinginan anaknya.
Nazyela tampak berpikir sebentar.
"Ayah...bisakah aku menggunakan kamar tamu di sebelah kamarku menjadi ruang kerjaku? Aku ingin kamarku memiliki akses langsung ke ruang kerjaku. Lalu aku ingin ada taman kecil ketika aku membuka jendelanya"
"Baiklah.. ayah akan merenovasi kamarmu dan kamar tamu menjadi ruang kerja barumu. Sementara kau gunakanlah dulu kamar di sisi barat selama kamar masih direnovasi. Afik.. sampaikan itu kepada Holan"
Afik yang merasa namanya disebut langsung menunduk hormat.
"Baik tuan, akan segera saya sampaikan. Saya permisi tuan.. nona?"
"Kalau begitu aku juga ingin kembali ke kamarku. Aku permisi ayah"
Nazyela menunduk hormat.
Benar nggak lama lagi acara kedewasaan Nazyela yang bertepatan diusia yang menginjak 17tahun. Berarti nggak lama lagi aku bakal jadi bini orang. Duh... aku belum siap!! Aku masih pengen nikmati semua yang baru aku dapati ini. Huh.....
Nazyela menghela napas panjang saat memikirkan waktu kedewasaannya nanti. Ia berjalan perlahan seakan-akan tenaganya telah habis terkuras. Dan ia tak menyadari kalau gerak-geriknya itu di amati oleh beberapa pengawal yang berjaga dan pelayan yang sedang melintas di dekatnya.
*****
Sementara itu, dikediaman Bolafra.
Seorang gadis yang sangat cantik tampak berseri-seri. Ia baru saja menerima amplop bersegel kekaisaran. Pelayan yang selalu mendampinginya juga ikut merasa bahagia.
" Pestanya akan di adakan minggu depan. Sepertinya aku harus mencari gaun baru yang mewah dan elegan"
Gadis itu berkata setelah membaca isi amplop tersebut.
"Benar nona, anda tentu akan menjadi pusat perhatian di pesta nanti"
Binar mata pelayan gadis itu sangat terlihat jelas.
"Sebaiknya aku belanja ke ibu kota Britaraya besok. Tapi bukankah toko-toko yang memiliki kualitas bagus itu milik keluarga Kley? Adakah toko lain yang bagus selain disana?"
Gadis itu telihat kesal dengan kenyataan bahwa toko-toko yang ingin ia kunjungi adalah milik bangsawan Kley.
" Emm...itu... saya rasa hanya toko mereka saja yang memiliki barang-barang berkualitas tinggi nona"
Tampak pelayan menjawab dengan ragu-ragu dan hati-hati.
"Huh... apa boleh buat. Kita besok akan kesana mencari gaun yang terbaik. Kenapa ayahku harus jadi duke militer sih?!"
Pelayan yang mendengar ocehan nonanya hanya menunduk takut.
"Bagaimana dengan Rosi?"
"Saya dengar dia masih aman disana. Dan info terbaru yang saya peroleh darinya bisnis pertokoan kini diserahkan kepada nona muda mereka"
Jelas pelayan itu menceritakan kepada nonanya.
"Huhh, haruskah aku bertemu perempuan itu?!"
Gadis itu terlihat sangat marah mendengar cerita si pelayan.
"Sepertinya besok nona tidak akan bertemu dengannya. Karena saya rasa dia belum menguasai sepenuhnya perihal bisnis pertokoan itu. Jadi mungkin saja masih dibantu oleh seorang asisten yang mengawasi pertokoan itu"
Alibi yang diutarakan oleh si pelayan rupanya cukup meredakan emosi sang nona mudanya.
"Jika aku bertemu dengannya besok, maka lehermu akan ku penggal"
Bergidik ngeri, pelayan itu meringis akan takdirnya besok. Nyawanya dipertaruhkan atas alibi yang ia buat. Siapa yang tak kenal dengan keluarga Bolafra yang terkenal kejam. Jika salah sedikit saja maka nyawa taruhannya. Keluarga Bolafra tidak mengenal cacat dalam bekerja. Mereka menuntut kesempurnaan dalam setiap pekerjaan dan bila terjadi kesalahan maka hukuman siap menanti.
Beri dukungan untuk aku dong😘
* Like 👍
* Komen
* favorit ❤️
*Rate⭐⭐⭐⭐⭐
*Hadiah
*Vote, Terima kasih 🤗
Baca juga Cintai Aku Seikhlasmu , bagi yang suka kisah yang menyesakkan dada 😂.
Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
bittersweet
jangan jangan yg nenggelamin naz sampe meninggal nih cewe nih
2022-10-10
0
safaluna2
keluarga yg arogan
2022-01-28
3
serrafina ✰͜͡v᭄📴
Mau juga kayak kuin 😂
2022-01-16
2