Nakuna telah sadar dari pingsannya. Ia melihat sekeliling ruangan.
Di mana aku?
Perlahan ia mengingat-ngingat.
Aku harus segera memberitahu nona..Uhh..tapi kenapa kakiku lemah begini.
"Ceklek..!" (Suara pintu dibuka)
"Oh.. kau sudah sadar Nakuna, bagaimana keadaanmu?"
"Nona..., sukurlah anda kemari. Maafkan saya yang jadi merepotkan nona. Saya hendak kekamar nona, tapi kebetulan nona kemari. Ada hal penting yang ingin saya sampaikan"
Nakuna tidak pernah seserius ini. Ia terlihat tegang, dan cemas.
"Tidak apa, kau tidak perlu khawatir. Yang penting kau sembuh dulu. Wajahmu masih terlihat pucat. Jadi apa yang ingin kau sampaikan?"
"Maafkan saya yang tidak sopan ini nona, tapi bisakah nona mendekat kemari?"
Nazyela merasa hal yang dikatakan Nakuna benar-benar hal penting. Ia pun mendekat dan duduk di pinggiran tempat tidur Nakuna.
"Nona apa nona tahu identitas tuan yang memiliki bangunan ini?"
Nakuna berbicara setengah berbisik.
"Maksudmu tuan Jongya? Belum.. aku lupa menanyakan dari keluarga mana ia berasal. Kenapa? Apa kau mengetahui sesuatu?"
Hah... Jong...Jongya!!! Tidak salah lagi ini pasti benar seperti yang kupikirkan!
"Pesta yang di gelar kekaisaran beberapa bulan yang lalu, saya menghadiri acara itu sebelum saya bekerja dengan nona. Di pesta itu, saya melihat Pangeran ke 1 dan ke 2"
Nakuna mulai menceritakan tentang acara kekaisaran dulu yang di tolak Nazyela untuk hadir. Gadis itu terdiam, seperti ragu untuk melanjutkan perkataannya.
"Lalu..??"
Tanya Nazyela menunggu kelanjutan cerita itu.
"Saya mendengar pesta itu di adakan untuk memperingati kepergian kedua pangeran ke medan perang, sebagai pembuktian kepemimpinan mereka sebagai calon Putra Mahkota. Pangeran ke 1 ditugaskan menaklukan negara bagian barat. Lalu pangeran ke 2 dinegara bagian timur. Siapapun yang berhasil menaklukan negara dan tercepat, maka dia yang akan menjadi putra mahkota"
Tampak Nazyela mendengarkan dengan seksama. Namun kembali Nakuna seperti ragu untuk meneruskan perkataannya.
"Apa maksudmu salah satu pangeran itu yang memiliki kediaman ini?"
Tanya Nazyela dengan santainya.
"Aahh... be.. benar nona! Nona .... saat itu saya mendengar nama mereka disebut. Yang mulia Argen Theora dan Yang mulia Jongya Theora. Tadi saya terkejut saat mengingat kembali di mana saya pernah melihat yang mulia Jongya, karena saya merasa tidak asing dengan wajahnya. Saat saya sudah ingat, bahwa ia mirip pangeran ke 2, tiba-tiba seluruh tubuh saya merasa lemas. Namun saya masih ingin memastikan lagi. Tapi setelah nona menyebut namanya, saya sangat yakin sekarang beliau benar-benar yang mulia Jongya Theora"
Deg, jantung Nazyela tiba-tiba berdetak dengan cepat. Ia tak menyangka perkataannya yang asal tanya tadi ternyata adalah kenyataan.
Benar-benar diluar dugaan. Dia merasa begitu bodoh karena selama ini tidak mempertanyakan status dari pria yang ditemuinya beberapa kali.
Nazyela terdiam, wajahnya terlihat berpikir dengan keras.
Nakuna yang melihat ekspresi nonanya terlihat takut. Ia merasa bersalah karena kurang cepat mengetahui identitas yang sebenarnya dari tuan Jongya.
Jika benar dia pangeran ke 2, lalu harusnya saat ini dia sedang berusaha memenangkan peperangan bukan? Tapi kenapa dia malah disini? Tunggu...!! Jika itu beberapa bulan yang lalu, berarti saat aku bertemu dia dipandang bunga dulu itu, harusnya dia sudah mulai berperang. Tapi sepertinya dia melarikan diri dari tugas itu. Tapi kenapa??!!! Bukankah ibunya yang mulia ratu terkenal kejam dan berambisi untuk menjadikan putranya sebagai pewaris berikutnya? Lalu jika ia menolak menjadi putra mahkota, apa yang akan terjadi?? Bukankah melihat kelakuan pangeran Jongya sekarang seperti enggan untuk berebut tahta?Tapi kenapa pangeran Jongya seperti ini??
Banyak pertanyaan-pertanyaan dipikirkan Nazyela yang perlu dicari jawabannya. Gadis itu melihat ke arah Nakuna.
"Nona apa nona tau siapa ibu kandung Pangeran ke 2?"
" Yang mulia Ratu Ranom Theora"
Jawab Nazyela singkat.
"No.. nona sudah tahu?!"
Nazyela mengangguk. Ia lalu menepuk pelan tangan Nakuna seakan-akan mengatakan bawah gadis itu jangan khawatir.
"Ini urusanku, biar aku yang memikirkannya. Kau jangan cemas"
Nazyela berkata sambil terseyum.
Mendengar perkataan nonanya, tampak raut wajah Nakuna sedikit tenang meski dalam hatinya masih ada rasa cemas terhadap nonanya. Pasalnya nonanya dan yang mulia pangeran baru saja memulai merajut suatu hubungan. Dan entahlah kini hubungan itu akan bagaimana.
"Istirahat lah... jika kau membaik besok pagi kita akan kembali ke kastil"
Nazyela berkata lalu melangkah meninggalkan kamar Nakuna.
*****
Malam telah tiba.
Nazyela memenuhi undangan Jongya untuk makan malam bersama. Di meja yang besar dan panjang itu hanya ada Nazyela dan Jongya sedang menyantap makanan.
"Mau kah lady setelah ini berbincang-bincang sebentar dengan ku?"
Nazyela mengangguk. Mereka pun memilih untuk duduk ditaman belakang sambil menikmati camilan.
"Saya memberi salam kepada yang mulia pangeran ke 2 Jongya Theora, maaf jika ini terlambat dan maaf atas ketidak sopanan saya selama ini"
Nazyela menunduk hormat, memberi salam ala princess ketika mereka akan duduk di kursi taman itu.
Jongya terkejut melihat Nazyela berkata begitu. Ia tak menyangka identitas yang ia rahasiakan sudah terbongkar.
"Jadi bisakah yang mulia mengatakan alasan kenapa anda mendekati saya? Apa anda sebenarnya sudah tahu bahwa saya adalah putri dari Duke Kley?"
"Hah... hahahaha, maaf... maafkan aku. Ini tidak seperti yang lady pikirkan"
Jongya tertawa, tidak terlihat kepanikan maupun keraguan diwajahnya meski Nazyela sudah tahu identitas aslinya.
Nazyela tampak bingung dengan sikap Jongya.
"Maafkan aku lady, aku bukannya ingin meremehkan anda. Sungguh aku bahkan baru tahu kalau anda adalah putri dari tuan Histon Kley. Suatu kehormatan bagi ku bisa mengenal anda"
Jongya sedikit menunduk kepala.
"Benar kah?"
Nazyela bertanya sambil menatap dalam-dalam bola mata Jongya. Tidak terlihat keraguan disana yang berarti bisa saja dia berkata jujur.
"Lady adalah seseorang yang unik dimataku. Ketika perayaan pesta kemarin, aku mendengar dari duke Kley, lady tidak bisa datang karena sakit parah. Namun beberapa waktu kemudian kita bertemu secara tidak sengaja di padang bunga. Bahkan kita juga bertemu di bawah pohon rindang . Dan yang sangat mengejutkan ternyata lady baik-baik saja bukan? Jika lady benar-benar sakit, anda tidak akan melakukan perjalanan jauh"
Nazyela tersenyum menanggapi argumen Jongya.
"Mungkin anda banyak mendengar rumor tetang saya yang mulia. Saat itu saya memang baru saja kembali dari koma. Dan sedang masa pemulihan. Tapi mungkin orang-orang itu beranggapan lain"
"Hmm... mungkin saja. Apa anda menyesal telah bertemu ku lady?"
Jongya menatap dalam Nazyela.
"Sebelum saya menjawab itu, bolehkah saya bertanya yang mulia? Maaf bila saya sangat tidak sopan"
Nazyela balas menatap Jongya. Tatapan mata mereka saling bertemu.
"Katakanlah..."
"Mengapa yang mulia tidak berperang? Bukankah saat ini harusnya yang mulia menaklukan negara timur?"
Jongya tersenyum dan menunduk lalu menatap jauh kedepan.
"Apa lady tahu kira-kira kenapa aku begitu?"
Nazyela menarik napas dalam-dalam. Ia mencoba menggabungkan mencari alur benang yang kusut.
Oke...coba aku simpulkan. Dia nggak mau ikut perang. Padahal itu perebutan hak atas posisi putra mahkota. Sedangkan Ratu pasti sangat ingin dia di posisi itu. Tapi dia malah kabur. Apa jangan-jangan...
"Apa yang mulia tidak tertarik dengan posisi putra mahkota?"
Dengan memberanikan diri Nazyela bertanya.
Senyum tampan tanpa beban lelaki itu perlihatkan kepada Nazyela.
Apa perkiraan ku benar?
"Saya semakin kagum, lady tidak hanya berwawasan namun juga pintar"
Hah?! Ternyata benar dugaanku. Tapi kenapa??
"Apa lady memikirkan kenapa aku begitu?"
Eh... kok bisa tahu apa yang aku pikirkan?!
Nazyela menelan salivanya. Ia bergidik ngeri sang pangeran bisa membaca pikirannya.
# Jangan lupa arahin jempol kamu untuk favorit❤️ kan novel aku karena favorit itu ga bayar ya guys 😉. Terus kalau udah selesai baca, like dan komen yang seru-seru oke... 😘Beri dukungan untuk aku dong😘
* Like 👍
* Komen
* favorit ❤️
*Rate⭐⭐⭐⭐⭐
*Hadiah
*Vote, Terima kasih 🤗
Baca juga Cintai Aku Seikhlasmu , bagi yang suka kisah yang menyesakkan dada 😂.
Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
safaluna1
makin seru thor .msh ketinggalan jauh aku.
maaf baca2 loncat akun ya thor🤭🤭🤭
2022-02-03
2
Nyai💔
semngtttt
2021-12-25
1
⸙ᵍᵏ͢⍣Mode siderッ❥⃝❁Kᵝ⃟ᴸ
4
2021-12-08
1