"Apa kau juga merasakan? Sepertinya nona agak berubah"
"Kau benar, sudah 2 minggu semenjak kepulangan nona dari kota pelabuhan, nona banyak mengurung diri dikamar"
"Mungkin sudah terjadi sesuatu. Bahkan nona juga jarang ikut makan bersama keluarga"
"Nona semakin aneh, beliau membiarkan saja gosip yang beredar selama ini. Di tambah lagi perubahan sikapnya akhir-akhir ini"
"Kalau dipikir-pikir bukankah lebih tepatnya perubahan nona ini dimulai dari beliau sadar dari komanya?"
"Ternyata kau merasakannya juga. Aku sudah lama ingin mengatakan ini"
Begitulah para pelayan sibuk bergosip mengenai nona muda mereka. Setelah mimpi panas yang di alami Nazyela, gadis itu lebih banyak menghabiskan waktu di kamar dengan berbagai alasan. Gosip ini tentu saja tidak berakhir begitu saja. Segala sesuatu tentang Nazyela akan sampai ke telinga Naila Bolafra.
Naila Bolafra adalah seorang gadis dari keturunan duke Bolafra yang menempati urutan kedua kekuasaan teratas. Kekayaan mereka atas tanah menjadikan mereka penguasa wilayah yang paling besar setelah Kaisar. Ditambah lagi Bolafra adalah tangan kanan kaisar. Kaisar mengandalkan Bolafra karena pasukan militer yang dimiliki Bolafra adalah yang terkuat di kekaisaran Theora. Karena itu para bangsawan enggan untuk mengusik keluarga itu.
Naila yang menganggap Nazyela saingan beratnya selalu ingin menjatuhkan gadis itu.
Naila sangat menginginkan posisi putri mahkota, sehingga ia berusaha menjadi pasangan bagi putra mahkota. Sebenarnya gadis itu jatuh cinta pada pandangan pertama kepada pangeran ke 1. Akan tetapi ia mendengar kalau Nazyela juga mengagumi pangeran ke 1. Naila berusaha mendapatkan hati sang pangeran melalui pengaruh ayahnya. Dengan kekuatan militer duke Bolafra, pangeran ke 1 akan lebih memiliki kekuatan untuk mendapatkan posisi putra mahkota. Namun raja yang bijak memiliki pendapat yang lain. Beliau ingin anaknya mendapatkan tahta dengan kekuatannya sendiri.
"Nona..., wanita itu kini kian aneh, Rosi mengatakan kalau dia menutup diri"
Sambil menuangkan green tea untuk nonanya, pelayan Naila menceritakan apa yang terjadi kepada Nazyela.
"Hohoho... baguslah. Aku tidak perlu mengotori tanganku. Dengan sendirinya wanita itu akan menghilang dari pergaulan kelas bangsawan"
Wajah Naila terlihat senang, senyum seringai mewakili ekspresinya saat ini.
"Tapi..."
Pelayan itu tak berani melanjutkan kata-kata. Ia tahu setelah ini senyum diwajah nonanya akan sirna seketika menjadi kemarahan.
"Tapi..?!!!"
Naila bertanya dan memulai melirik tajam pelayannya yang tak berani melanjutkan kata-katanya itu.
"I... itu... se.. pertinya bis.. bisnis yang ia jalani mulai berkembang. Bahkan i.. ia.. membuka lagi toko baru di kota pelabuhan"
"Prang!!"
Gelas dilempar begitu saja ke lantai.
Pelayan itu hanya mampu memejamkan mata ketakutan . Tubuhnya mulai bergetar ngeri, takut akan amukan nona mudanya.
"Pergi katakan pada Rudolf buat usahanya tak lagi berkembang apapun caranya!"
"Ba.. baik nona"
Dengan tergesa-gesa pelayan itu keluar dari ruangan pergi mencari seseorang yang bernama Rudolf.
*****
Sementara itu, dikamarnya Nazyela sedang melakukan rapat dengan Sir. Afik mengenai toko-toko yang kini ia kelola. Ketukan di pintu menghentikan pembicaraan mereka. Ketika pintu di buka tuan Histon segera masuk ke kamar putrinya.
"Ayah..."
Nazyela dan Sir. Afik berdiri menunduk hormat kepada tuan Histon.
"kenapa tiba-tiba datang kemari?"
"Ayah khawatir kepada putri ayah yang sudah mulai jarang ayah jumpai. Apa ayah mengganggu kalian?"
"Tidak tuan Histon, Silahkan berbicara dengan nona. Saya bisa menunggu diluar"
Sir. Afik menunduk hormat sekali lagi lalu melangkah menuju keluar kamar.
"Aku tidak apa-apa ayah"
Senyum manis Nazyela diperlihatkan untuk menghibur ayahnya.
"Tapi akhir-akhir ini kau lebih banyak mengurung diri sejak kepulanganmu dari kota pelabuhan"
Tuan Histon terlihat mengkhawatirkan putri satu-satunya.
"Aku punya permintaan apa ayah akan mengabulkan?"
"Apa itu?"
"Ijinkan aku tinggal di kastil tua di tepi danau. Aku ingin belajar mandiri ayah?"
Nazyela mengatakan dengan yakin. Ia berharap tuan Histon mau mengabulkan keinginannya. Tujuan Nazyela sebenarnya adalah ingin menjauhkan perasaannya dari Adrian. Selama ia terus bertemu Adrian ia terus ingat mimpi gilanya. Nazyela bertekad akan menjauhi kakaknya sampai ia menemukan pria yang dapat meluluhkan hatinya.
"Tapi itu tempat pengasingan sayang...tempat mengurung anggota keluarga Kley yang berbuat salah. kastil itu sudah tua. Mana bisa ayah menempatkanmu di kastil suram dan dingin itu"
Tuan Histon tak habis pikir dengan permintaan Nazyela.
"Aku akan merenovasinya menjadi layak untuk ditinggali. Ayah tidak perlu cemas. Aku akan mengajak orang-orangku untuk tinggal bersama dengan ku. Dan maaf untuk kamarku sebelumnya, ayah sudah menghabiskan banyak anggaran untuk merenovasi kamar itu"
Nazyela terlihat bersalah.
"Tidak, itu bukan seberapa. Tapi.. jika kau tinggal di kastil itu bukankah kita semakin sulit untuk bertemu?"
"Kita bisa bertemu saat makan malam ketika kita semua ada di rumah"
Dengan tatapan sendu Nazyela menggenggam tangan ayahnya penuh harapan pria tua itu mau menuruti keinginannya.
"Haahh.... baiklah, kau menang. Dan ingat bila terjadi sesuatu padamu kau harus kembali ke kastil utama. Kamarmu akan selalu siap untuk kau pakai kapanpun"
Senyum mengembang terukir diwajah gadis itu.
"Baik ayah. Ayah tidak perlu khawatir"
Tuan Histon menepuk lembut kepala putrinya. Ia pun meninggal kamar itu kembali keruang kerjanya.
Nazyela segera mewujudkan keinginannya. Ia meminta Lani untuk mengumpulkan para pelayan untuk dipilih menjadi pelayannya di kastil tua.
Sir. Afik dan Sir. Yukil serta tambahan 4 orang pengawal dibawah Sir.Yukil ikut tinggal untuk menjadi penjaga kastil.
"Lani aku tugaskan kau untuk membantu Sir. Afik dalam mengurus bisnisku. Jadilah sekretarisnya. Dan untuk pelayan yang melayani kebutuhan ku sehari-hari aku akan mencari pelayan yang lain. Dan apakah Nakuna sudah mulai bekerja?"
"Sudah nona, Lady Nakuna baru datang tiga hari yang lalu"
"Hmm... kalau begitu dia akan mengurus segala keperluanku. Dan dia akan menggantikanmu menjadi pengurus kastil tua. Lalu 2 pelayan lainnya aku akan memilih sendiri ketikan mereka sudah berkumpul"
"Baiklah nona, akan segera saya laksanakan"
Lani menunduk hormat lalu bergegas mengumpulkankan para pelayan.
Nazyela memerintahkan mendekorasi kastil tua untuk segera bisa ia tinggali. Tak butuh waktu lama kastil itu terasa lebih hidup dan indah.
Para pelayan berkumpul di depan kamar Nazyela berjejer kanan dan kiri di hadapan gadis itu. Nazyela mulai mengamati satu persatu pelayan yang akan dia jadikan pengikutnya di kastil tua.
Wajah pelayan yang ini sepertinya tidak asing. Aku pernah melihatnya dimana ya?
Kuin berusaha mengingat perlahan. Ingat Nazyela asli mungkin ada bagian yang ia lewati.
Yah aku ingat sekarang, pelayan ini yang menyampaikan pesan ke Nazyela asli dimalam kejadian itu. Berarti aku harus waspada padanya.
"Kau dan kau ikut lah aku ke kastil tua. Yang lain kembali lagi kekerjaan kalian masing-masing"
"Baik nona" (Suara serempak para pelayan)
Nazyela memilih Mia dan Ema yang membantu Lani saat dia sakit dulu. Nazyela berharap pilihannya tidak salah dan mereka dapat dipercaya.
"Yang lain keluarlah. Dan Lani tolong panggilkan Sir. Yukil aku ingin berbicara padanya?!"
Nazyela berkata sambil memasuki kamarnya.
"Baik nona"
Lani segera memanggil Sir. Yukil. Dan Sir. Yukil segera datang menemui nona mudanya.
"Nona mencari saya?"
Sir. Yukil datang dan menunduk hormat.
" Tolong tutup rapat pintu itu Sir?!"
Sir. Yukil melakukan apa yang diperintahkan Nazyela.
"Aku sudah menemukan pelayan itu. Pelayan yang menyampaikan pesan dimalam itu"
Nazyela berkata dengan yakin.
" Dimana dia?!"
Sir. Yukil terlihat marah.
"Kau tenang dulu. Kau ingat saat berkumpulnya para pelayan tadi? Dia berada di antara Mia dan Ema pelayan yang aku pilih. Aku tak mengenal namanya tapi aku ingat wajahnya"
Sir. Yukil mengingat kejadian beberapa saat lalu saat berkumpulnya para pelayan Sir. Yukil juga ada disitu mendampingi Nazyela.
"Saya akan segera melaporkan ini ke tuan besar"
"Jangan buat dia curiga. Amati dulu gerak-geriknya agar kita bisa tahu siapa yang memerintahkan dia. Dan katakan kepada ayah dan kakak karena alasan ini lah aku ingin mandiri tinggal di kastil tua"
"Baik nona. Saya segera menghadap tuan. Saya permisi"
Sir. Yukil meninggalkan ruang itu dengan langkah kaki tergesa-gesa.
Tepat sasaran. Akhirnya aku menemukan alasan yang tepat untuk menghindari Adrian. Jika aku terus di kastil utama artinya keselamatanku akan terancam karena ada mata-mata disana. Hehehe... lega....
Beri dukungan untuk aku dong😘
* Like 👍
* Komen
* favorit ❤️
*Rate⭐⭐⭐⭐⭐
*Hadiah
*Vote, Terima kasih 🤗
Baca juga Cintai Aku Seikhlasmu , bagi yang suka kisah yang menyesakkan dada 😂.
Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
serrafina ✰͜͡v᭄📴
Kastilny indah sekali 😍
2022-02-03
2
safaluna2
keren kuin 👍👍👍👍
2022-01-28
3
𝐑𝐚𝐤𝐚'ᵃˡ 🇧 🇮 🇷 🇺
SI ANTAGONIS NAILA BOLAFRA
SEMANGAT👍
2021-12-13
1