Victoria terus mengigiti bibirnya dan menahan dirinya untuk tidak ikut mengigiti kukunya juga dengan arah pandangnya yang tidak lepas dari gerbang Istana. Diana sesekali melirik ke atas tempat Fredrick dan Jeremmy berdiri seolah mereka memantau Victoria yang terus berjalan bolak balik di depan halaman Istana, Victoria kelihatan sangat tidak sabar untuk menyambut kedatangan anjingnya, bahkan dia mengundur makan siangnya ketika Fredrick memberikan pesan jika anjingnya sudah masuk ke ibu kota, pertanda sekitar setengah jam lagi anjing itu akan sampai di istana.
"Kenapa belum sampai juga Di?"
"Tenanglah my Lady, tidak akan terjadi apapun, mereka akan sampai dengan selamat, ingat jangan gigiti kuku anda"
"Aku hanya khawatir"
Diana tersenyum santai
"Tenang my Lady, mereka kesatria andalan His Highness, yang saya dengar mereka anak didik Tuan Edward, perjalanan mereka akan baik-baik saja"
Tidak lama setelah Diana berucap gerbang istana terbuka, arah pandang mereka menangkap kereta kuda dengan lambang pedang yang di apit dua kepala ular, kereta istana. Victoria yang melihat itu hampir melompat untuk berlari ke arah gerbang tapi dengan cepat Diana menahan lengannya.
"Lady..... tenang"
Suara tegas Diana membuat Victoria akhirnya menghentikan keinginan kakinya dan berdiri diam pada posisinya.
Degup jantung Victoria semakin cepat kala kereta kuda itu semakin mendekat ke tangga halaman istana. Karna sudah tidak tahan lagi akhirnya Victoria berteriak
"GREY!"
Baru saja melewati gerbang, kereta tiba-tiba berhenti dan pintu terbuka, dari pintu melompat seekor anjing besar dengan bulu lebat yang langsung berlari kencang ke arah Victoria yang sudah menarik tangannya dari Diana untuk ikut berlari pada anjing itu.
Semua mata orang-orang yang ada di istana membulat, bahkan Nyonya Dolores kepala pelayan langsung memegangi dadanya saat melihat anjing itu, Fredrick terbahak hingga wajahnya memerah sedangkan Jeremmy tanpa sadar membuka lebar mulutnya dengan mata membulat
"Demi tahta ayahku! aku tidak tahu jika anjing itu akan sebesar itu"
Jeremmy yang mendengar suara Fredrick terus tertawa segera menutup mulutnya yang menganga.
"Apa itu anjing yang duduk di pangkuan Lady Victoria seperti yang anda ceritakan?"
"Waktu itu 2 atau 3 tahun yang lalu jer, mana ku tahu jika saat itu dia masi puppy. HAHAHHAHAHA"
Jeremmy mendengus kasar
"Berhentilah tertawa Your Highness, lihatlah, Nyonya Dolores sudah hampir terkena serangan jantung"
Fredrick menghentikan tawannya dan menoleh pada Nyonya Dolores
"Aku bisa mengerti perasaannya. HAHAHAHAHAHAHA"
"Ayo berkenalan dengan anjing itu"
Jeremmy mengikuti langkah Fredrick yang sudah menuruni tangga untuk mendekat pada pemandangan di mana Victoria yang sudah terjatuh ke lantai dengan anjing yang tidak berhenti melompat dan menjilatinya.
"Pantas saja Kapten Edward mengirim kesatria tingkat satu hanya untuk menjemput seekor anjing"
Fredrick terkekeh dan terus mendekat pada Victoria yang sudah terguling di lantai, dengan Diana yang terlihat panik karna nonannya sudah berguling dengan cara yang sangat dan sangat bukan seorang Lady bangsawan.
Tapi, saat jarak mereka sudah semakin mendekat tiba-tiba saja anjing itu mengeram, geraman anjing itu membuat Fredrick dan Jeremmy menghentikan langkah mereka, Victoria yang menyadari jika anjingnya dalam mode waspada segera memeluk anjingnya dan menaikkan arah pandangnya mengikuti arah pandang anjingnya.
"Sepertinya dia tidak suka dengan pakaianmu Tuan Jeremmy"
Mendengar ucapan Victoria, Jeremmy memundurkan langkahnya sambil melirik Fredrick yang mencoba mencerna situasi
"Kenapa?"
Pertanyaan konyol Fredrick langsung membuat Victoria tersenyum mengejek
"Grey pasti melihat sesuatu di 'malam itu'..."
Mendengar itu Jeremmy semakin memundurkan langkahnya, dengan raut wajah Fredrick yang berubah menjadi sendu menatap wajah Victoria
"Bagaimana denganku?"
Victoria segera berdiri dan merapikan rambutnya yang sudah berantakan karna Grey, Victoria menatap Jeremmy dengan menyeringai.
"Coba saja"
Melihat seringai Victoria, Jeremmy hendak menarik lengan Fredrick agar tidak mendekat pada anjing itu, tapi langkah Fredrick sudah sempat menjauh dari jangkauan Jeremmy berdiri.
"Hati-hati Your Highness"
Fredrick hanya tersenyum mengabaikan peringatan Jeremmy dan malah terus mendekat sambil menatap Grey yang masih mengeram pada Jeremmy. Setelah cukup dekat Fredrick membungkuk dan menyodorkan punggung tangannya sambil melirik Victoria yang membelai punggung Grey.
"Berkenalanlah Grey"
Grey berhenti mengeram dan memfokuskan kedua bola mata emasnya pada Fredrick, Victoria menepuk-nepuk pelan perut grey seolah memberikan perintah 'segera'. Grey tanpa ragu segera melangkah dengan anggun mendekat pada punggung tangan Fredrick dan mengendusnya, dengan tersenyum lega Fredrick dengan pelan membalik telapak tangannya dan membelai kepala Grey.
"Hallo Grey.... Bulumu sangat lembut dan halus" Fredrick menjedah dan melirik Victoria. "Dan juga cantik, sangat cantik"
Victoria mengabaikan perkenalan Fredrick dan Grey, dia memutar kepalanya untuk mencari keberadaan Diana yang ternyata sedang berdiri mematung dengan wajah ketakutan, yang membuat Victoria hampir tertawa.
"Kemarilah Diana, Grey anak baik"
Melihat Diana yang menggelengkan kepalanya, Victoria segera melangkah dan menarik tangan Diana ke arah Grey.
"My Lady......"
"Tenanglah, dia baik"
Diana mengikuti apa yang di lakukan Fredrick sambil mengigit bibirnya dengan kuat, melihat tangan terulur Diana yang gemetar, Victoria kembali berbicara pada Grey.
"Ini Diana temanku, kau tidak boleh membuatnya takut Grey, karna dia yang akan selalu berada si samping ku, mengerti"
Grey menarik kepalanya dari tangan Fredrick dan menatap wajah Diana yang ketakutan dengan tangan terulurnya yang semakin gemetar, dengan anggun Grey berjalan mendekat pada Diana dan langsung menempelkan dahinya pada punggung tangan Diana sambil menggosok-gosokkan bulunya. Melihat perlakuan Grey yang manis rasa takut Diana langsung tergelam di gantikan dengan rasa takjub
"Selamat siang Grey, saya Diana"
Mendengar salam formal yang di ucapkan Diana, Victoria memutar bola matanya yang hanya bisa di lihat oleh Fredrick. Victoria segera naik ke tangga dan mendekat pada Nyonya Dolores yang terlihat pucat sambil terus memegangi dadanya.
"Kemari Grey!"
Mendengar Victoria yang memanggil anjingnya untuk mendekat pada mereka, nyonya Dolores hampir berlari tapi tanganya segera di genggam Victoria.
"My Lady tolong...."
Victoria meraih telapak tangan nyonya Dolores dan menepuk-nepuk pelan sambil menatap Grey yang sudah satu tangga di bawah mereka.
"Aku berjanji tidak akan terjadi apapun, percayalah padaku Dolores"
Nyonya Dolores mengangguk dengan telapak tangannya yang terasa gemetar di dalam genggaman tangan Victoria.
"Grey, Sit!"
Grey langsung menempelkan bokongnya ke lantai semen sambil menatap Victoria dengan lidah yang terjulur.
"Ayo Dolores"
Nyonya Dolores kembali mengangguk dan membiarkan Victoria menuntun tangannya untuk mendekat pada wajah Grey.
"Grey, ini nyonya Dolores, dia yang akan membantuku untuk menyediakan kebutuhanmu di sini, termasuk makanmu, jadi kau harus sopan dan tidak boleh nakal padanya"
Grey segera menjulurkan dahinya pada telapak tangan nyonya Dolores, saat bulu Grey sudah bersentuhan dengan telapak tangan nyonya Dolores, hembusan nafas lega Nyonya Dolores hampir membuat Victoria tertawa geli.
"Dia lembut dan cantik My Lady"
Victoria tersenyum sambil mengerling pada Grey
"Sudah berapa orang yang menyebutmu cantik hari ini Grey, kau senang?"
Mendengar ucapan Victoria, Grey segera menggonggong dan melompat ke tubuh Victoria, Victoria yang mendapat serangan mendadak tidak bisa menyiapkan tubuhnya dan langsung saja bokongnya mendarat di lantai dengan cukup keras. Melihat itu Nyonya Dolores dengan cepat berlutut untuk membantu Victoria yang memekik karena terkejut, tapi Grey malah berpindah melompat pada nyonya Dolores yang untung saja sudah suap menahan punggungnya agar tidak jatuh ke lantai, Grey menjilati wajah nyonya Dolores, merasa geli dengan pemandangan itu, Victoria tertawa kencang dengan nyonya Dolores yang terlihat kewalahan karna ulah Grey.
Diana melirik Fredrick yang tersenyum lebar, matanya telihat berbinar dengan arah pandangnya yang tidak lepas memandang Victoria, sama halnya dengan Jeremmy yang ikut melirik Fredrick, senyum miring Jeremmy langsung terbit sambil mengangkat kepalanya untuk menatap sebuah jendela besar paling atas istana. Di balik jendala yang besar yang terbuka itu, Raja George tersenyum hangat melihat pemandangan yang terjadi di halaman istana.
"Anda tidak ingin berkenalan juga Your Majesty?"
Raja George terkekeh dan memutar kepalanya untuk menatap Edward
"Anjing itu sangat pintar dan peka, jika aku muncul di depannya, bisa saja dia akan langsung melompat untuk mengigitku"
Edward terkekeh
"Seperti tuannya"
Raja George menutup jendela sambil tertawa dan berjalan ke arah meja kerjannya
"Ya.... seperti tuannya"
GREY
3 Y.O
HALF WOLF HALF DOG
🎀÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷🎀
Hollo readers.... jangan lupa like, komen, bintang, lope-nya ya...
Semoga kita sehat selalu dan semoga kalian masih tertarik untuk lanjut membaca
Salam sayang semuanya.... ✨✨✨
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
lily
aku lihatnya malah kaya serigala ,, haduh haduhhh
2024-09-15
0
Cut SNY@"GranyCUT"
Binatang bertindak berdasarkan nalurinya dan Anjing adalah binatang yang sangat peka dengan nalurinya.
2023-09-05
0
Patmawati
sepi bgt ya. padahal seruuu
2023-07-18
0