"Vic, sebenarnya apa yang kau lihat"
Diana yang sedari tadi merapikan perhiasan dan gaun Victoria akhirnya membuka suarannya, karna tidak hanya sekarang bahkan sering kali nonanya menatap ke depan tanpa bergerak atau berbicara, sesekali bibirnya bergerak tapi entah untuk apa.
"Vic?"
"Hhmm..."
"Kenapa kau suka sekali memandang ke depan dengan tatapan kosong?"
"Diamlah Diana, aku sedang berpikir"
"Apa yang kau pikirkan?"
Diana meletakkan tumpukan terakhir kotak perhiasan Victoria dan menarik kursi untuk duduk di sampingnya
"Bagaimana cara untuk memulai"
Mata Diana ikut memandang ke luar jendela, mengikuti arah pandang Victoria
"Aku harus menemukan cara untuk bertemu dengan Her Majesty"
Diana tersentak dan langsung menoleh ke wajah Victoria yang masih mengarah ke depan dengan bola mata yang bahkan tidak bergerak
"Bagaimana jika kita tanyakan pada pengawal itu?"
Pertanyaan Diana, membuat bibir Victoria melengkung satu arah dengan wajah menyebalkan.
"Dia tidak akan memberi tahu"
"Kenapa? kita belum mencoba"
"Diana....."
"Hhmm....??"
"Kau tahu kenapa aku memilihmu?"
Diana menatap wajah Victoria dan menggeleng
"Karna kau seperti Charlotte, kau punya beberapa sifat milik Charlotte dan ada yang sangat ku suka dari sifat itu"
"Lady Chatlotte? benarkah?"
Victoria menggerakkan kepalanya untuk menatap langsung ke dalam bola mata biru milik Diana, yang entah kenapa jadi membuat Diana gugup
"Ya sifat Charlotte yang kaku, penurut, setia, penyayang dan..... tidak pandai berbohong"
Mendengar ucapan dan dengan kedua bola matanya yang terus di tatap seolah matanya terkunci, Diana semakin gugup bahkan detak jantungnya menjadi semakin cepat, dia tidak bisa memalingkan wajahnya.
"Ayo ke taman, dan panggilkan pengawal itu Di"
Kegugupan Diana semakin menjadi hingga rasanya tangannya sudah gemetar
"Ke-ke-napa memanggil pengawal?"
Victoria mengalihkan pandangannya dan segera berdiri
"Karna aku ingin ke taman yang di arah Timur, katanya di sana ada kolam ikan dan itu kan jauh, jika ada yang mengawal lebih baik"
"Ba-baik my Lady...."
Diana segera berdiri dan menuju pintu keluar dengan perasaan yang sangat tidak enak. Dia bahkan bingung harus kemana mencari Pangeran Fredrick, tidak mungkin kan dia datang ke istana barat, ke kamar pangeran Fredrick. Dan kenapa juga hari ini Pangeran Fredrick tidak muncul sendiri. Cukup lama Diana berpikir hingga berputar-putar di koridor untuk mencari jawaban dan akhirnya dia teringat dengan camp kesatria.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
"Berhati-hatilah my Lady, biasannya di bebatuan itu licin"
Fredrick yang dari tadi melihat langkah Victoria akhirnya mengingatkan, dia khawatir jika bebatuan masih licik habis terkena hujan.
"Aku bisa berenang"
Fredrick tersenyum dan terus mengawasi Victoria yang melemparkan kulit roti ke dalam kolam, sesekali bibirnya melengkung ke atas yang membuatnya semakin terlihat manis di bawah sinar matahari.
Diana yang sudah bisa meredakan kegugupannya hanya berdiri di samping meja dengan terus mengamati nonannya.
"Di, kau tidak ingin ke sini? lihatlah mereka sangat cantik"
Diana hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya
"Tidak my Lady, saya suka di sini, sinar matahari memberikan kekuatan untuk saya"
Mendengar sindiran Diana, Victoria melemparkan batu kecil ke arah Diana.
"Berjemur sedikit tidak akan membuat kita mati Di, Ck! kau ini"
Melihat nonannya yang berdecak tidak anggun membuat Diana melototkan matanya seolah memberikan peringatan dan mengingatkan. Seorang Lady tidak bolah melakukan itu. Terlebih mereka sedang bersama Fredrick
Victoria yang di berikan pelototan malah membalas dengan membesarkan matanya ke arah Diana, yang membuat Diana hampir terbahak tapi segera menutup mulutnya karna dia ingat, jika ada seorang Pangeran di antara mereka.
"Sebastian"
"Iya my Lady"
Victoria meletakkan keranjang kulit roti yang dia pegangnya, dan menoleh untuk menatap Fredrick
"Apa kau tahu bagaimana cara keluar istana?"
Fredrick mengerutkan alisnya dan membalas tatapan Victoria
"Kalo boleh saya tahu, ada keperluan apa my Lady?"
Victoria mengedipkan bahu acuh
"Kabur mungkin...."
Mendengar jawaban Victoria, Diana bedehem keras dan ekspesi santai Fredrick berubah menjadi lebih tegas.
"Anda tidak bisa keluar tanpa seijin His Majesty my Lady, dan juga anda tidak akan bisa kabur"
"hhhmmm... benarkah"
Victoria memalingkan wajahnya dan berjalan ke arah kursi, dia melirik wajah Diana yang terlihat memucat sambil menuangkan teh ke cangkir.
"Jadi aku harus mendapat ijin dari His Majesty ya.... bagaimana kalau dengan ijin His Highness??"
Fredrick menggeleng tegas
"Hhmm.. Tidak bisa juga ya... padahal yang ku dengar His Highness sering ke luar istana untuk bermain dan bertemu kekasihnya"
Keterkejutan Diana tidak bisa dia tahan lagi hingga tenggorokannya terbatuk kuat, Fredrick berdehem kuat dan memalingkan wajahnya. Mencoba tenang Diana berkata
"My Lady, anda tidak boleh mendengarkan gosip!"
Dengan anggun Victoria mengangkat cangkirnya sambil melirik wajah Fredrick yang masih tidak mau menatapnya lagi.
"Apa benar itu hanya gosip Bash?"
Mendengar nama kecilnya yang sudah sangat lama tidak di sebut, getaran aneh menyusup ke dada Fredrick. Dia memandang Victoria dengan pandangan yang tidak bisa di artikan.
"Saya tidak tahu my Lady"
"Sayang sekali, padahal cerita itu selalu ku dengar sepanjang waktu"
Diana yang melihat keadaan semakin tidak terkendali mencoba menengahi
"Ekheem! My Lady, anda tidak boleh mendengarkan ucapan para pelayan, karna mereka hanya asal bicara"
Victoria meletakkan cangkirnya dengan anggun dan menaikkan arah pandangnya untuk menatap Diana.
"Aku tidak bilang jika aku mendengarnya dari para pelayan"
Diana tersentak dan segera menundukkan kepalanya, Fredrick hanya diam dan melirik Diana yang wajahnya sudah berubah pias. Cukup lama keheningan berputar di antara mereka hingga tawa Victoria terdengar.
"Aku hanya bertanya, tapi kenapa kalian sangat ketakutan? kalian aneh"
Diana masih menunduk dengan memejamkan matanya sedangkan Fredrick menatap Victoria dengan pandangan yang di anggap Victoria aneh.
"Bash..."
"Iya my Lady"
"Sebastian..."
Fredrick mengerutkan alisnya
"Iya my Lady"
"Bash..."
Diana mengangakat kepalanya dan menatap Victoria, kerutan di alis tebal dan hitam Fredrick semakin dalam
"Iya my Lady? ada yang bisa saya bantu?"
Victoria berdiri dan mendekat pada Fredrick dengan jarak yang bisa di bilang cukup dekat. Diana yang melihat gerakan itu segera mengingatkan nonannya
"my Lady...."
Victoria mengabaikan dan terus mengamati wajah Fredrick dengan mata menyipit, sedangkan Fredrick yang mendapat serangan tiba-tiba menjadi bingung dan malah memundurkan kakinya.
"Bash..."
"I-iya my Lady...."
"Kau tidak bosan bermain?"
"Jujur saja aku sudah bosan His Highness Pangeran Fredrick"
Teko teh yang masih di tangan Diana langsung meluncur ke tanah yang menimbulkan suara dentingan. Victoria menoleh untuk melihat arah suara, dia melirik Diana yang sudah membungkuk dalam dengan tangan gemetar yang bertaut di perut. Victoria mengabaikan karna urusannya dengan Diana adalah nanti, sekarang adalah Pangeran Fredrick. Dia kembali menatap wajah Pangeran Fredrick yang sudah tersenyum lebar dengan sepasang bola mata abu-abunya menatapnya dengan lekat.
"Aku ketahuan ya....."
Layaknya gentleman sejati, Fredrick meminta tangan Victoria dan dengan anggun Victoria memberikan telapak tangannya.
Fredrick sedikit membungkuk dan dengan mata yang terus menatap Victoria. Fredrick mencium punggung tangan Victoria cukup lama.
"Selamat siang Lady Victoria Arathorn"
Victoria menarik tangannya dan segera menyilangakan kakinya dengan lutut sedikit tertekuk, kedua tangannya menarik sisi gaunnya dengan punggung sedikit membungkuk, dia memberi salam pertamanya pada
"Selamat siang Your Highness Pangeran Fredrick"
Fredrick menyeringai menggoda sedangkan Victoria memberikan tatapan datar dengan kedua bola mata hijaunya yang mengkilap tajam.
\=\=\=\=🎀🎀🎀🎀
Jika suka, Like, komen, bintang, lope-nya tolong di tekan ya....
Semoga kalian masih ingin lanjut....
Salam sayang semua ✨✨✨
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
luthfie_18
𝒋𝒆𝒍𝒊 𝒔𝒊 𝒗𝒊𝒄 👍👍
2025-01-28
0
Cut SNY@"GranyCUT"
nah lho ketauan
2023-09-05
0
Patmawati
mulai seruuu
2023-07-18
0