Apa Dia Kakaku
Chapter sebelumnya.
Terlihat wanita berambut hitam panjang terikat, dengan warna mata yang berbeda, dia adalah seorang putri, dengan sihir Es nya mampu menghacurkan papan itu siapa dia?
"Ehhh keren,dia sangat hebat,aku penasaran berapa Lv nya, yosh! aku akan lihat statusnya.
Chapter sekarang.
Aku pun langsung melihat Wanita itu dengan Skill penilaianku.
"Dia Masih Lv40 ya! dia mempunyai Elemen sihir Es, Namanya Liza, dikehidupan sebelumya adalah Kaede Miyuki."
"Ehhhhhhh, Apa ini! Kaede? Mungkinkah dia?"
Aku terdiam karena kaget.
Aku harus bertanya kepadanya, aku pun langung mengejar Liza yang sedang berjalan dan memanggilnya
"Kaede!"
Tiba-tiba pengawal Liza menghadangku.
"Kamu!! mau kemana, kamu tidak boleh menemui putri sembarangan, lagi pula kamu rakyat jelata ada urusan apa dengan putri,"
"Maaf aku ingin menanyakan sesuatu padanya, apa boleh aku bertemu sebentar dengan putri?"
Pengawal itu langsung mendorongku.
"Tidak boleh! cepat pergi saja, jangan menggagu putri lagi, mengerti? Dasar rakyar jelata,"
Pengawal itu langsung pergi.
Liza menoleh kebelakang.
"Sepertinya tadi aku mendengar orang yang memanggilku dengan namaku dikehidupanku yang dulu, apa cuma perasaanku saja,"
Aku pun jadi sangat kesal.
"Cih, dasar pengawal sialan! Apa mungkin dia benar-benar Kaede? Kalau itu benar berati Kaede juga ikut bereinkarnasi, aahhh sial,aku harus bisa menemuinya, besok saja dehh, akan kupikirkan cara untuk menemuinya."
Terdengar pengumuman, untuk calon murid yang lulus untuk berkumpul.
"Ahhh merepotkan,"
Aku langsug berkumpul.
Seorang petugas datang dengan memberikan pengumuman.
Kali ini adalah pembagian kelas, Kelas Sihir dan Non Sihir terbagi menjadi tiga kelas yaitu kelas S, A, dan B, anak yang terlihat menonjol saat pengujian akan ditempatkan dikelas S, anak yang biasa-biasa saja akan ditempatkan di kelas A, sedangkan anak yang kurang kompeten akan ditempatkan di kelas B.
Aku ditempatkan dikelas S, "Ehhhh Benarkah," Aku sudah menduganya sih.
Aku mendengar pembicaraan orang-orang.
"Kenapa rakyat jelata seperti itu malah di tempatkan di kelas S,"
"Walopun dia rakyak jelata tapi sihirnya itu hebat,"
"Aku tidak bisa menerimanya dasar rakyat jelata sialan,"
"Dasar! Mereka itu, aku bisa mendengarnya dengan jelas wooi! ahh sudah lahh aku juga tidak perduli."
Aku diberi seragam sekolah yang berwarna serba coklat.
Setelah pembagian kelas kami semua disuruh istirahat di Asrama.
"Ahhh akhirnya bisa istirahat juga,"
"Hip. .hip. .Oi," Aku langsung mengabil barangku yang Ku tigalkan didepan.
Untung tidak dicuri orang, lagian mana ada yang mau mencuri barangku, tunggu-tunggu, akan ku priksa, kali aja ada orang mesum yang mencuri dalemanku, Ahhh untung saja tidak, aku tidak mempunyai kereta jadi aku cuma bisa meninggalkan barangku diluar,menyedihkan yaa?
Saatnya ke Asrama, "Fuaaaa, Aku ngatuk, aku ingin langsung tidur, hari ini lumayan merepotkan.
Setelah berjalan sebentar akhirnya aku sampai didepan Asrama, aku langsung kagum melihat bangunan Asrmanya, bagunanya bergaya barat classic yang luas terlihat sangat mewah.
"Huaaaaaa, apa aku akan tinggal disini, baikalah aku akan masuk,"
"Tunggu Dulu!"
"Are!
Terdengar suara wanita sekitar umur 30th, dia adalah pengurus Asrama, kenapa dia menghentikanku.
"Ano, ada apa Bibi?"
Bibi itu langsung berkata kasar padaku.
"Kamu rakyat jelata kenapa masuk kesini? Kamu tidak boleh tinggal disini, ini Asrama khusus bangsawan, orang sepertimu tidak pantas tinggal disini,"
Aku langsung terkejut dan sangat kesal.
"Are! Apa-apaan itu? Aku juga sudah membayar untuk bersekolah disini, kenapa aku tidak boleh tinggal disini, aku juga mendapatkan hak dong untuk tinggal disini,"
"Kalau begitu tunjukan nomor kamarmu?"
"Ehhhh No kamar,perasaan tadi Aku cuma dikasih seragam deh!"
Aku langsung menjawabnya, "Aku tidak punya No Kamar, petugas disana tadi hanya memberiku baju,"
"Jadi begitu, berati kamu meamang tidak mendapatlkan kamar disini,sudah sanah pergi, Dasar rakyat jelata,"
"Ehhhhhh, serius! lalu aku harus tidur dimana?"
Wanita itu tersenyum jahat.
"Tidurlah digudang itu, kamu pantas tidur disana,"
Cih, aku sangat kesal tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku pun langsung pergi.
Aku menuju gudang yang ditunjukan oleh wanita tadi, aku melihat gudang ini sangat kotor, bagunanya juga sudah tidak terawat, kayunya pun sudah lapuk, banyak tikus dan serangga.
"Yang benar saja, apa aku harus tidur ditempat seperti ini,"
Aku langsung menghela nafas, "Tidak ada gunanya juga mengeluh, yosh! saatnya bersih-bersih."
Aku melihat ember didalam gudang, dan langsung ku isi Air degan sihirku, aku butuh kain untuk mengelap, karena tidak ada, terpaksa deh aku gunakan Celana dalamku yang ku bawa, mendokusai.
"Yosh saatnya mengelep kaca bagian atas dulu,"
Aku mengambil kursi yang sudah lapuk di dalam gudang untuk pijakan, karena kacanya terlalu tinggi, tiba-tiba kaki kursinya patah, aku pun terjatuh.
"Kyaaaaaaa,"
"Kamu sedang apa disini nona?"
Sosok pria tampan beramput hitam, dengan mata yang berwarna biru dia menangkapaku, kami berdua pun saling menatap,"
"Are! bukanya pria ini adalah pangeran yang tadi aku lihat bersama ibu kandungku, Ehhhhhhhhhhhhh!"
Pangeran itu pun terus membopongku.
"Ano bisakah Anda menurunkanku?"
Pangeran yang terdiam langsung Kaget dia terlihat malu dan langsung menurunkanku, "Ahhh maafkan aku nona?
"Iee, tidak apa-apa, terimakasih telah menolongku,"
Pangeran itu langsung mengulurkan tanganya, "Kenalkan aku Pangeran Leon dari kerajaan Neverland, ngomong-ngomong apa yang sedang kamu lakukan disini?"
"Maaf atas kelancangan saya pangeran, Namaku Avrora, senang berkenalan dengan Anda Pangeran, saya sedang memberishkan tempat ini untuk saya tinggali, karena saya tidak boleh tinggal di Asrama,"
Pangeran Leon terlihat terkejut.
"Apa yang kamu katakan, kenapa mereka bisa sekejam itu,"
"Eheeheh, mungkin karena saya adalah rakyat jelata Pangeran saya bukan Bangsawan,"
"Tapi tetap saja, sudah keterlaluan mebiarkan seorang gadis sepertimu tinggal ditempat seperti ini,"
"Saya tidak keberatan kok pangeran eheheh,"
Pangeran leon telihat berfikir sembari memegang dagunya.
"Avrora chan, tinggalah denganku malam ini, Aku seorang Pageran tinggal dirumah khusus miliku sendiri ada bayak kamar, dari pada harus disini,bagaimana?"
Aku terkejut kenapa pangeran Leon begitu baik, padahal dia itu pengeran, kenapa mau menolong rakyat jelata sepertiku.
"Ada apa Avrora chan, "
"Iee,tapi Pangeran? Aku ini rakyat jelata, Aku tidak pantas tinggal disana,"
"Kenapa kamu bilang begitu, rumah itu adalaah rumahku sendiri, aku yang mengudangmu, kenapa kamu merasa tidak pantas, hora cepat bawa barang-barangmu, besok akan Aku urus orang yang tidak mengijinkamu tinggal diasrama,"
Air mataku tiba-tiba keluar dengan sendirinya, Aku terharu Pangeran Leon begitu baik.
"Baiklah pangeran,"
Pangeran terlihat menatapku dengan malu muka pangeran sedikit memerah.
"E~eto, Avrora chan, apa yang kamu pegang itu?"
"Gawat! aku lupa! kenapa aku menujukan celana dalamku didepan pangeran."
Aku langsung membungkukan badanku.
"Maafkan Aku, Maafkan Aku, Maffkan aku"
"Sialan malu bangett!"
"Pfttttttt, ahahahaha, ahahahah, ahahaha,"
Pengeran terlihat tertawa dia terlihat sangat menikmatinya.
"Ehhh Ada apa? Pangeran, kenapa Anda tertawa,"
Pangeran pun tersenyum, "Iee bukan apa-apa, kamu ini memang gadis yang menarik ya Avrora chan, ayo ikut Aku kepenginapanku,"
Aku Akhirnya ikut pangeran ketempat penginapanya, aku berjalan dibelakang pangeran.
Pangeran menengok kearah belakang.
"Kenapa jalanya dibelakangku, santai saja, ayo jalanlah disampingku,"
"Baiklah pangeran," Ahirnya Aku berjalan didekat pangeran dengan malu.
Setelah sedikit berjalan sampailah dipenginapan Pangeran, bagunananya terlihat berbeda,terlihat lebih mewah dan besar.
Para pengwal langsung menghapiri kami.
"Mohon maaf pangeran kenapa anda membawa gadis ini, dia adalah rakyat jelata, pangeran tidak pantas membawanya.
Pangeran langsung marah mendengar perkataan pengawal itu.
"Siapa yang bilang tidak pantas, siapa!"
Pengawal itu langsung ketakutan dan menundukan kepalanya, "Maafkan saya pengeran,"
Pangeran Leon langsung berbicara tegas, "Dia adalah tamuku, perlakukanlah dia dengan baik!"
"Saya mengerti pangeran, mohon maafkan saya Pangeran,"
Pangeran pun tersenyum kepadaku.
"Maaf atas perlakuan mereka Avrora chan,"
"Iee, tidak apa-apa kok pangeran,ehehe" Aku pun tersenyum manis pada pangeran.
"Kalau begitu ayo kita masuk,"
Huaa rumah ini sagat bagus dan mewah, aku melihat banyak ruangan didalam.
"Ano, pangeran apa anda tinggal disini sendirian,"
"Begitulah, cuma ada payan-pelayan saja disini."
Pengeran menunjukan kamar kepadaku.
"Ini kamarmu Avrora chan, madilah dulu,di sebelah sana ada pemandian air panas.
"Terimakasih pangeran," Aku sangat senang.
Aku langsung masuk kedalam kamar, kamar ini terlihat mewah kasurnya juga sangat empuk,sungguh kamar yang bagus, baiklah mandi dulu deh.
Aku langsung melepas pakaianku dan mamakai handuk
"Yosh! Saatnya kepemandian air panas,"
"Hip. hip. Oi,"
Aku langsung berjalan menuju pemandian yang tak jauh dari kamarku.
"Huaaaa, kolamnya besar sekali, baikalah,"
"Byurrrrrr," Aku langsung melompat.
"Ahhh segarnya, sudah lama aku tidak berendam, ini nikmat sekali seperti ada diduniaku saja,"
Aku langsung membasuh semua bagian tubuhku.
Aku melihat dadaku sendiri dan menyentuhnya.
"Inikan? Are? apa dadaku sudah tumbuh semakin besar, padahal dulu tidak sebesar ini, menyetuhya begini, kenapa aku jadi merasa aneh, Stop, stop, stope! Aku bukan orang yang mesum loh!"
"Ahhh ini memalukan, aku harus segera keluar."
Aku pun langsung keluar dari pemandian dan masuk kekamar.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
"Avrora chan, apa kamu sudah selesai mandi? bolehkah aku masuk,"
"Baiklah pangeran aku akan membuka pintunya,"
"Are! Hampir saja, Aku belum memakai baju, dasar bodoh!"
Aku pun langsumg memakai bajuku dengan cepat dan langsung membuka pintu kamar.
"Maaf sudah membuat anda menunggu pangeran,"
"Iee, tidak apa-apa, pelayanku sudah memasak makanan buatmu, kamu belum makan kan, ayo ikut aku,"
"Baiklah kalau begitu pangeran,"
Aku mengikuti pangeran keruang makan.
"Silakan duduk dan makanlah Avrora chan,"
Aku melihat banyak sekali makanan dimeja, kelihatanya enak-enak, aku belum pernah melihat makanan seperti ini.
"Apa tidak apa-apa, aku memakanya pangeran?"
Pangeran pun tersenyum.
"Mochiron, makanlah sepuasmu, Avrora chan,"
Aku sangat senang dan langsung duduk, yosh baiklah.
"Selamat makan,"
"Apa ini! Ini enak sekali, aku belum pernah makan makanan seenak ini didunia ini."
"Hap..Hap. .Hap. ."
"Ummmm enankyaa,"
"Apakah kamu menyukainya Avrora chan,"
"Hai, ini enak sekali pangeran,"
Aku melihat pangeran tidak makan, dia malah melihatku yang sedang makan.
"Are! Kenapa anda tidak makan pangeran?"
"Aku sudah kenyang, aku sudah makan tadi,"
"Ehhhhhh, tapi kenapa pangeran disini, aku malu tau dilihatin,"
"Ahh baiklah aku akan pergi."
Pangeran langsung berdiri, aku langsung ikut berdiri dan menarik bajunya.
"Tidak apa-apa kok, pangeran disini saja, aku tidak keberatan,"
Pangeran pun tersenyum.
"Begitu ya, baiklah kalau begitu,Avrora chan,"
Setelah selesai makan aku pun mengobrol dengan pangeran.
"Ano, pangeran, kenapa anda begitu baik kepadaku?"
"Kenapa kamu bertanya, memangnya berbuat baik itu membutuhkan alasan,"
"Ahaha, Maafkan saya pangeran telah bertanya seperti itu,"
pangeran Leon tersenyum, "Baiklah, akan kukatakan alasanya, kalau kamu ingin tau, Aku cuma tidak bisa membiarkan gadis imut sepertimu tidur ditempat seperti itu, itu saja,"
Aku pun jadi malu mendengar jawaban pangeran.
Aku langsung berterima kasih dengan nada lirih karena malu.
"Terimakasih,"
Aku pun kepikiran Apa hubungan Pangeran dengan Ibu kandungku.
"Ano, pangeran, boleh saya tanya sesuatu,"
"Boleh saja, apa yang ingin kamu tanyakan?"
"Saya melihat pangeran saat turun dari kereta, wanita yang disamping anda, siapa pangeran?"
"Ahhh, itu, dia adalah ibuku, ada apa Avrora chan,"
"Sudah kuduga, memang benar dugaanku, orang ini adalah kakaku."
Aku pun langsung memasang wajah serius.
"Ano pangeran, apa anda punya adik?"
Tiba-tiba pangeran memasang wajah sedih.
Ehhh, ada apa dengan pangeran, kenapa dia terlihat sedih.
"Ano, pangeran, apakah anda baik-baik saja?"
"Ahhh, maaf, Avrora chan,aku terkejut kamu menayakan itu, sebenarnya aku punya adik perempuan, waktu umurku 1th ingatanku masih samar-samar tapi aku ingat dengan jelas kalau ibuku sedang hamil,waktu umurku 3th aku menanyakan pada ibuku dimana adiku, ibuku bilang kalau dia sudah meninggal saat dilahirkan,ibuku juga bilang kalau bayi itu perempuan dia sangat manis, mungkin kalau dia masih hidup umurnya akan sama denganmu,"
Aku langsung menagis mendengar cerita pangeran.
"Are! Kenapa kamu menagis, Avrora chan,"
"Ahhh, maafkan saya pangeran,"
Tiba-tiba pangeran mengelap air mataku dengan tangannya.
"Sudah jangan menagis, ini sudah malam, sebaiknya kita tidur, besok kita mulai sekolah kan,"
Aku pun langsung berdiri, "Baiklah pangeran, Terimakasih sudah menolongku,"
Pangeran pun tersenyum kepadaku.
"Selamat tidur Avrora chan,"
Aku pun sengaja mengucapkan selamat tidur dengan lirih.
"Selamat tidur, Onichan,"
"Apa yang kamu katakan tadi Avrora chan,"
Aku langsung tersenyum manis pada pangeran.
"Aku tidak mengatakan apa-apa kok! ehehe,"
Bersambung. .
Terimakasih! yang sudah baca, Jangan lupa Like, vote, coment dan jadikan faforit ya? biar Author semangat nulisnya,jadi bisa cepat up.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Iga Bakar
INGAT ,LO ITUH LAKIK!!
2024-02-16
0
Luminaeru
Geli Anjay
2024-02-01
0
Cleydra
celana dalem🗿
2023-06-18
0