...Dragon Didalam Labirin...
...------------------------------------------...
"zZz. .Zzz..zzZz!"
"Onee-chan selamat pagi, ini sudah pagi loh! ayo bangun, Onee-chan!"
Aku merasakan ada seseorang yang menyetuh pipiku, Aku masih ngantuk tau, ini pasti ulah Alice, merepotkan! dia memang selalu mengganguku, Aku membuka mataku, Gadis imut berambut kuning, dengan mata yang berwana biru sedang duduk di atas perutku.
"Alice-chan, kakak masih ngantuk tau, kamu ini berat tau!"
"Ehehe habisnya Kakak gak mau bangun sih!"
Aku pun segera bagun dan mencubit pipi alice.
"Kamu ini dasar!"
"Itaaai!"
"Onee-chan jahat sakit tau!"
"Pffftttttt, habisnya Kakak gemes, salah sendiri gangguin kakak tidur!"
Alice pun memasang muka cemberut dan mengembungkan pipinya.
"Hmphh!"
Aku sangat senang melihat Alice cemberut begitu, dia sangat imut dan sangat mengemaskan, lagian di kehidupanku yang dulu, Aku tidak punya adik perempuan seimut ini, kalau tidak salah sebelum Aku meninggal, Ibu sedang hamil, mumgkin sekarang sudah lahir ya,
Aku terus memandangi wajah Alice, Alice-chan imutnya.
Stop, stop, stop! Aku bukan siscon loh!
"Sudah jangan cemberut begitu, ayo kita sarapan!"
Aku mengajak Alice untuk sarapan, di sana sudah ada Ibu dan Ayahku yang sedang menunggu.
"Kalian berdua lama sekali."
"Ahahaha, maaf-maaf Ayah, ayo Alice chan!"
"Huaaaaaa! Hari ini banyak sekali makanan!" Alice kelihatan begitu senang setelah melihat banyak makanan di meja, hari ini Ibuku sengaja memasak banyak makanan, untuk merayakan keberhasilanku yang telah mengalahkan Ayahku, Ibuku memang selalu berlebihan sih.
Aku melihat Ayahku yang sudah selesai makan.
"Ayah? kapan kita pergi ke Labirin, bagaimana kalau sekarang?"
Ayahku terlihat terkejut.
"Ehh labirin? dasar kamu ini, padahal baru kemarin lulus ujian dari Ayah, kamu memang orang yang tidak sabaran ya Avrora-chan, baiklah apa boleh buat, nanti kita kesana!"
Aku sangat senang mendengar jawaban dari Ayahku.
"Yattaa, terimakasih Ayah, ehehe," Aku tersenyum manis padanya.
Tiba-tiba Ayahku menatapku dia memasang wajah yang serius.
"Tapi dengar Avrora! jika ada Monster yang kuat yang tidak bisa kita lawan jangan memaksakan diri, kita harus segera kabur, monster-monster di labirin itu sangat berbeda dengan Monster yang ada di hutan, mereka bisa menggunakan skill dan sihir, apakah kamu mengerti Avrora-chan?"
"Aku mengerti Ayah!"
"Sayang tolong jaga Avrora, jangan sampai dia terluka."
Aku melihat Ibu yang berbicara dengan Ayahku, ibu terlihat sangat khawatir.
"Tenang saja, Aku tidak akan membiarkan Avrora terluka."
Aku berusaha meyakinkan Ibuku, agar Ibu tidak khawatir lagi padaku.
"Ibu! Aku sudah cukup kuat loh, Aku pasti akan baik-baik saja!"
"Baiklah, Ibu mempercayai mu, berhati-hatilah, Avrora-chan!"
"Tetimakasih Bu! ehehe,"
Ibuku begitu menghawatirkanku, Aku berjanji akan kembali dengan selamat, akan Aku tunjukan hasil latihanku selama sebelas tahun ini.
Saat ingin berangkat tiba-tiba Alice memeluku.
"Onee-chan, apakah kamu akan pergi ke labirin?"
"...Umm ada apa Alince-chan?"
"Pokoknya jangan pergi! kakak harus main denganku hari ini, kenapa kakak selalu saja pergi, padahal Aku ingin bermain bersamamu."
Aku terkejut mendengar perkataan Alice, Aku jadi merasa bersalah, Aku selalu tidak ada waktu untuk bermain denganya, Aku mungkin bukan kakak yang baik, selama ini setiap dia ingin bermain denganku, Aku malah meniggalkanya untuk pergi latihan.
Aku pun sadar dan berusaha menenangkan adiku.
"Alice-chan, kakak berjaji setelah pulang dari labirin, kakak akan bermain bersamamu, besok dan seterusnya bagaimana?"
Alice terlihat berfikir.
"Benar begitu, apa kakak tidak akan berbohong?"
"Tentu saja, kakak berjanji padamu."
Aku menujukan cari kelingkingku pada Adiku, Alice pun menempelkan jari kelingkingya juga.
"Janji loh, Onee-chan!"
"Ya Aku berjanji!"
Setelah itu Aku dan Ayahku segera bersiap-siap untuk pergi ke labirin, kami mempersiapkan perlengkapan, senjata, obat-obatan dan perlengkapan lainya.
"Sekarang Aku sudah siap Ayah!"
"Baiklah ayo kita berangkat Avrora-chan,"
Ibu dan alice mengatar kami ke depan pintu.
"Hati-hati, sayang, Avrora-chan kamu juga hati-hati kembalilah dengan selamat!"
"...Umm Aku mengerti, Aku berangkat Bu!"
Alince terlihat melambaikan tanganya.
"selamat jalan Onee-chan!"
Aku pun membalas dengan melambaikan tanganku.
Setelah lama berjalan akhirya sampai didepan pintu lambirin, Aku merasa sangat gugup, sekarang Aku ingin melihat statusku.
[Status Lv40]
[Poin skill 2500 point]
[Skil penilaian Lv20]
[Skil regenerasi Lv20]
[Skill sihir Api Lv30]
[Skill Sihir Air Lv30]
[Skill sihir Angin Lv30
[Skill sihir Tanah Lv30]
[Skill Sihir Petir Lv30]
[Skill Sihir Es Lv30]
[Skill sihir kegelapan Lv 30]
[Hp 42000]
[Mp 67000]
[Sp 54000]
[Skil Abyss belum memenui syarat, syarat Lv 50]
[Evolution Arc-Vampire terpenuhi, syarat human blood]
"Ehhh apa ini! kenapa tiba-tiba ada pilihan Evolusi, apakah Aku bisa berevolusi? pikir nanti saja deh!"
Ayah sudah siap untuk membuka gerbang pintu labirin.
"Avrora-chan, apakah kamu sudah siap, Ayah akan membukanya loh!"
"Baiklah Aku sudah siap Ayah!"
Ayah segera membuka segel pintu labirin dan mendorong pintu yang terbuat dari batu, Aku dan Ayahku pun masuk, pintu labirin otomastis menutup kembali.
Hal yang pertama kali Aku lihat setelah memasuki labirin adalah banyak batu-batu besar, ini mirip seperti di dalam Goa, dinding-dindingnya terdapat obor yang langsung menyala setelah pintu labirin tertutup.
"Dengar Avrora-chan, kita cuma akan pergi ke lantai dua di sana cuma ada Goblin, monster terkuat disana adalah Minotour, mereka cukup kuat jangan sampai lengah!"
"Baik! Aku mengerti Ayah!"
"Kalau begitu ayo kita masuk ke lantai dua Avrora-chan."
Setelah kami sampai di lantai dua, kami pun langsung disambut para Goblin.
"Sreett. . .sreett. . .srett!"
Ayahku langsung menebas para Goblin dengan mudah.
Baiklah Aku juga tidak mau kalah.
"Wushhhh!"
"Sreett. . .sreett. . .srett!"
Dengan cepat Aku juga menebas para Goblin dengan mudah.
"Huahhahaha Ini menyenangkan, ini terlalu mudah untuku!"
Aku pun berhasil membunuh banyak Goblin.
[Lv up LV45]
Ehh sudah naik Lv45 cepat sekali, ini hebat, tempat ini memang terbaik untuk manaikan Lv, kalau di Hutan untuk naik Lv segitu butuh waktu berminggu-minggu, itu karena Monster di Hutan memilik exp yang sedikit.
"Graaaaaaa!"
Terdengar raungan begitu keras, sosok mahluk berwarna coklat, dengan tubuh besar yang menyerupai manusia, tapi dia memiliki kepala mirip seperti banteng dan mempunyai tanduk di kepala, dia membawa kapak besar, mahkluk apa itu?
"Avrora-chan, berhati-hatilah, monster itu adalah Minotour, mereka sangat kuat, dia juga memiliki kecerdasan, daya tahan tubuhnya juga sangat kuat, Ayah akan menahanya lalu serang dengan sihirmu, mengerti!"
"Baikalah Aku mengerti Ayah!"
"Wushhh!"
Ayahku labgsung menyearang Minotour itu, Mino itu segera mengayunkan kampak besarnya ke arah Ayahku.
"Tengggg!" Ayahku menahan dengan pedangnya.
"Cepat Avrora-chan serang dia!"
"Baikalah, fire ball, meledaklah!"
Aku menyerang mengunakan bola Api, Aku membayangkan dengan menambahkan campuran Belerang, Arang dan Kalium nitrat, Aku pikir bisa untuk meledakan Minotour itu.
Ayahku langsung melompat kebelakang dan terjadi ledakan.
"Graaaaa!"
Mino itu nampak mengaung kesakitan, tubuhnya sudah terluka bakar, akibat ledakan tapi, dia masih hidup.
"Kuat sekali!"
"Apa kamu bisa mengakhirinya Avrora-chan?"
"Baikalah serahkan saja padaku Ayah!"
Aku harus mengahirinya, Aku akan membuat Stalaktit, dengan sihir bumi, Stalaktit adalah batu yang lancip yang berada di atas Gua, aku harus membuat itu untuk menusuknya.
"Baikalah Stalaktit shoot matilah!
"Wush. .wush. .wush!"
Batu-batu lancip itu langsung menusuk Minotour itu.
"Jlebb. .jlebb. .jlebb!"
"Graaaaaaaaaa!"
Mino itu mengaung kesakitan dan tewas.
[****Lv up Lv 48****]
"Yataaaa, bagaimana, Ayah apa aku hebat?"
Ayah tersenyum kepadaku sembari mengedipkan matanya.
"Nice Avrora-chan!"
"Graaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!"
Tiba-tiba terdengar aungan yang sangat keras sampai telingaku sakit, suara itu nampak berbeda dari Minotour.
Ayah menjadi tegang setelah mendengar Aaungan itu.
"Suara itu, mungkinkah? perasaanku jadi tidak enak."
Aku melihat Ayah yang sedang memikirkan sesuatu, dia nampak berkeringat dan ketakutan, Ayah menatapku dengan serius dan berteriak kepadaku.
"Avrora-chan, ayo kita cepat pergi dari sini!"
"Ehhh, ada apa Ayah, ayo kita kalahkan Monster itu lagi!"
Aku pun segera berjalan untuk melihat Monster itu.
"Dasar bodoh cepat pergi dari sana Avrora!"
"Tenang saja kali ini biarkan Aku yang akan mengalahkan Mino itu!"
Aku dengan sombongnya langsung berlari menemui Monster itu.
"Anak itu, dasar! dia tidak mendengarkanku!" geram Ayah.
"Graaaaaaaaaaaaa!"
Tiba-tiba Sosok makhluk raksasa berkaki empat, berwarna Orange kehitaman mempunyai sisik, bersayap, dan mempunyai ekor berduri muncul di hadapanku.
Ehhhh! Makhluk apa ini? mungkinkah mahkluk ini adalah Dragon?
"Baiklah Aku akan langsung menyerangnya, Stalaktit shoot!"
"Graaaaaaaaaaa!"
"Tidak mempan, tubuhnya keras!"
Ayah pun datang menyusulku.
"Dasar bodoh! apa yang kamu lakukan, cepat lari Avrora, dia adalah Naga penunggu lantai lima puluh, Ayah tidak tau kenapa Naga itu bisa berada disini, dia adalah makhluk yang sangat berbahaya, cepatlah lari Avrora!"
Aku kaget mendengar perkataan Ayahku, Aku pun langsung melihat dengan skill penilaian, teryata Naga itu Lv100.
"Kenapa diam cepat lari Avrora!"
Aku segera berlari setelah melihat Lv nya untuk menyelamatkan diri, tapi tiba-tiba Naga itu menyerang dengan ekornya.
"Plakkkkk!"
"Kyaaaaaaaa!"
Aku terkena ekornya dan terlempar membentur dinding labirin.
"Avrora-chan!" Ayah pun panik.
"Uhukk. .uhukk. .uhukk. . !"
Sialan HP ku langsung menurun derastis.
Ayahku segera pergi untuk menolongku.
"Avrora-chan, apa kamu baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja Ayah, maafkan aku Ayah, aku tidak mendengarkanmu!"
Tiba-tiba Naga itu langsung menyerang dengan cepat, Ayahku berusaha untuk melindungku dan dia terkena cakaran Naga, Ayaku pun terluka dan mengeluarkan banyak darah.
"Uakkkhhhhkk!"
"Tidakk Ayah!"
Aku pun panik melihat kondisi Ayahku.
"Larilah Avrora, Ayah sudah berjanji pada Ibumu untuk melindungimu, jadi cepat lari dan pergilah dari sini cepatlah!"
Aku cuma terdiam melihat kondisi Ayahku. Apa-apain ini, kenapa jadi begini, karena kesombonganku, Ayahku jadi terluka begini, aku memang naif, ini semua salahku.
"Tunggu apa lagi cepatlah pergi Avrora!"
Aku pun menangis bingung harus berbuat apa, Aku juga tidak mau meninggalkan Ayahku sendirian, dia pasti akan mati, bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?
Bersambung. . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Ryz
anlice"
2022-11-05
1
leona
malah jadi beban bapak nya🗿
2022-10-02
0
Author spesialis isekai
sudah ku duga avrora bakalan berevolusi pake darah ayahnya
2021-11-13
7