Terjadi begitu cepat

Di kantor polisi Freya sudah di cerca beberapa pertanyaan hingga membuatnya lelah bercampur kesal. Tak main-main, sudah satu jam lebih Freya duduk di kursi panas itu tanpa bisa makan ataupun minum. Perutnya bahkan sudah keroncongan sejak tadi.

"Pak, saya ini nggak salah pak harus berapa kali saya ngomong, jadi tolong bebasin saya. Apa bapak nggak tau kalau perut saya juga butuh diisi," sungutnya. 

Polisi itu menghela napas panjang. 

"Tapi kamu harus janji kalau hal seperti ini nggak akan terulang lagi."

"Iya pak, janji." 

"Apa ada penjamin yang bisa menjadi penanggung jawab kamu?" 

"Pak saya ini bukan anak kecil, jadi kenapa harus pakai penjamin segala sih." 

"Hanya untuk berjaga-jaga, ayo siapa cepat katakan jika kamu ingin segera pulang." 

Freya berpikir sejenak. Di dunia ini ia hanya memiliki seorang ayah, tapi tidak mungkin jika ia harus melibatkan papanya dalam masalah ini, bisa-bisa Freya akan kembali membuat kekacauan. 

"Alano, Shaquil Alano. Dia yang akan menjadi penjamin untuk saya," ucap Freya spontan. 

Entah mendapat keberanian dari mana hingga Freya mampu menyebutkan nama itu dengan keras. 

Selang setengah jam, Alano tiba di kantor polisi usai mendapat telepon dari polisi yang bertugas menginterogasi Freya. 

Dengan wajah tertunduk lesu, Freya berusaha menyembunyikan rasa malunya. 

"Kamu sengaja ya bikin kekacauan biar bisa cepet terkenal, pake ngelibatin aku segala lagi," komen Alano usai berhasil mengeluarkan Freya dari kantor polisi. 

"Lo pikir aku suka ada di kantor polisi, kalau nggak gara-gara cewek sialan itu nggak mungkin aku ada disini," ucap Freya dengan lirikan sengit. 

"Udah ditolongin bukannya terimakasih," gerutu Alano.

Freya hanya terdiam meski sejujurnya ia bisa mendengar gerutuan Alano. Ia memilih untuk cepat-cepat masuk ke mobil Alano.

Sementara Alano hanya bisa menyunggingkan senyumnya kala melihat wajah Freya yang terlihat malu-malu gengsi itu. 

Baru juga tangan Freya ingin meraih gagang pintu, wanita yang tadi berantem dengannya tiba-tiba mendatangi Alano. 

"Ini beneran Kak Alano. Ya ampun Kak Alano kamu ganteng banget," kagum wanita itu. "Kenalin Kak aku Prisa, aku ngfans banget sama Kak Alano, boleh minta fotonya kak." 

Freya yang muak dengan wanita itu bergegas mendekati Alano dan langsung menarik tangan Alano yang hendak menjabat tangan wanita bernama Prisa itu.

"Ngapain lo deketin calon suami gue. Pergi sana, nggak tau malu banget sih," usir Freya sambil melingkarkan tangannya di lengan Alano. 

"Apa, calon suami? Hahaha… Jangan mimpi lo, mana mungkin cowok sekaya dan setampan dia mau sama cewek murahan kaya lo," balas Prisa dengan tatapan meradang kala melihat Freya bisa dengan leluasa menggandeng Alano. 

"Mulut lo emang perlu dicabein ya, masih mau nantangin gue lagi?" bentak Freya dengan mata melotot. 

"Ayo, siapa takut," jawab Prisa sambil menggulung lengan bajunya. 

Alano berusaha untuk menghentikan perdebatan mereka sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Maaf tadi namamu siapa, Prisa ya?" tanya Alano ramah lalu dibalas dengan anggukan kepala oleh Prisa. "Saya ingin sedikit meluruskan masalah ini, jika sebenarnya Freya memang calon istri saya. Jadi minta tolong hal seperti ini jangan terjadi lagi ya."

"Apa?" seru Prisa. 

Sontak Prisa terbelalak ketika kata-kata itu meluncur mulus di mulut Alano. Ia ingin tidak mempercayainya, namun ucapan itu jelas terdengar di telinganya. 

Lalu Freya dengan bangganya tersenyum lebar di depan Prisa, seolah mengatakan jika gadis itu sudah kalah telak. 

Alano dan Freya kemudian melenggang pergi dari hadapan Prisa yang masih bengong di tempatnya berdiri. 

"Aku anggap ucapan kamu tadi adalah persetujuan atas tawaranku tempo hari," bisik Alano dengan senyum seringainya.

"Aku nggak bermaksud buat-"

"Silahkan masuk calon istriku," potong Alano usai membukakan pintu mobil untuk Freya.

"Ashhh,, terserah kamulah." 

"Jadi kapan kita akan menikah?" 

Alano kembali menggoda Freya setelah duduk di samping Freya. 

Freya memutar bola matanya karena jengah dengan semua ucapan Alano. Entah kenapa Freya merasa jika akhir-akhir ini Alano sangat jauh berbeda dari awal mereka bertemu. Alano yang sekarang justru semakin bersemangat untuk menikah dengannya. Tapi apa alasannya, itu yang masih menjadi pertanyaan besar di benak Freya. 

 "Udahlah akui aja kalau sekarang kamu memang udah tergantung sama aku." 

"Nggak," bantah Freya. 

"Kalau nggak kenapa kamu sekarang bisa duduk di sebelahku."

"I-tu karena terpaksa. Ahh udah lah, nggak perlu lagi bahas masalah yang tadi," jawab Freya sedikit gugup karena Alano terus saja memojokkannya. 

***

Dengan terpaksa akhirnya Freya menandatangani surat perjanjian yang dibuat oleh Alano. Dan dengan demikian, mau tidak mau Freya harus patuh dan tunduk dengan semua hal yang tertulis didalam surat kontrak itu. 

Setelah memberitahukan kabar gembira ini dengan keluarga masing-masing, akhirnya tanggal pernikahan mereka pun sudah ditetapkan. 

15 Agustus akan menjadi hari bersejarah untuk mereka. Meski Freya tau jika ini bukanlah pernikahan sungguhan, namun ia tetap saja merasa cemas dan gugup. Apalagi tinggal menunggu hitungan hari untuk sampai ke hari H. 

Karena semuanya terjadi begitu cepat, Freya sampai belum memberitahukan hal ini pada Mesha, padahal Freya sendiri masih menumpang di rumah sahabatnya itu. Kini saat waktunya hampir tiba, Freya justru bingung untuk mengatakannya. 

Freya duduk di sisi ranjang sambil memandang Mesha yang sedang memasang masker wajah. Setelah mengumpulkan keberanian, Freya berencana untuk mengatakannya sekarang mengingat Mesha juga belum tidur. 

"Sha.. Ada yang mau gue bicarain sama lo," ucap Freya pelan. 

Mesha yang sedang fokus dengani maskernya hanya menjawab santai. "Hmm, ngomong aja." 

"Gu-e.. Gue bentar lagi mau nikah sama Alano." 

"Hmmm.."

Awalnya Mesha menganggap remeh ucapan Freya, namun saat sadar dengan kata-kata yang baru saja ia dengar, Mesha langsung syok. 

"Apa?!!!" 

"Lo becanda kan. Apa mungkin lo hamil. Hah…" Mesha sudah membekap mulutnya yang terbuka lebar. "Jadi lo udah hamil anaknya Alano?" 

"Bukan hamil, tapi ini jalan satu-satunya biar nama keluarga kita nggak tercoreng karena masalah kemarin." 

"Sumpah demi apa lo nikah sama anak paling tajir di Kota ini. Wahh gue nggak bisa bayangin gimana hidup lo setelah menjadi Nyonya Alano. Gue iri sama lo," ucap Mesha dengan wajah kesalnya. 

"Mulai besuk gue udah nggak tinggal disini lagi."

"Secepet itu?" 

Freya mengangguk dengan lesu. 

"Jadi lo nggak akan pernah balik lagi kesini, dan lo akan lupain gue. Lo jahat Frey, lo jahat!" 

"Bukan gitu, gue pasti akan sering kesini. Lagipula rumah ini udah kaya rumah gue sendiri. Jujur gue juga berat harus ninggalin lo." 

Mesha memalingkan wajahnya berusaha untuk menyembunyikan air matanya yang sudah menggenang di pelupuk matanya. 

"Gue beresin barang-barang gue dulu ya?" 

"Frey?" panggil Mesha. 

Melihat wajah memelas Mesha, Freya ingin berusaha menghiburnya. Hingga tanpa sengaja Freya melihat salah satu bajunya yang tergantung di dinding lalu mengambilnya dan memberikannya pada Mesha. 

"Lo suka baju gue yang ini kan. Ini gue kasih ke elo." 

Mesha menarik tubuh Freya dan memeluknya dengan erat tanpa memperdulikan baju yang ada di tangan Freya.

"Gue maunya elo," ucap Mesha.

"Sha liat, ini cocok banget buat lo. Sekarang lo nggak perlu pinjem lagi, gue kasih beneran ke elo." 

Mesha melepas pelukannya dengan wajah memberengut. 

"Gue udah nggak suka yang model ini, gue mau yang itu," jawab Mesha sambil menunjuk baju lain. 

"Yah.. jangan itu, itu mahal Sha limited edition." 

"Pelit banget sih, buat perpisahan juga," kata Mesha sambil memberengut. 

"Jangan yang itu deh, ini aja yah?" 

Mesha bangkit berdiri lalu berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya. 

...BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

lanjut

2021-10-12

0

Chumairoh

Chumairoh

lanjutttt😍

2021-08-31

1

Tatha Hasna

Tatha Hasna

lanjutt thor!

2021-08-30

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis tanpa identitas
2 Melarikan diri
3 Dia, Freya Jovanka
4 Siapa wanita itu?
5 Perjodohan
6 Untuk yang kedua kalinya.
7 Tidak sesuai rencana
8 Situasi yang tidak diinginkan
9 Kesepakatan berdua
10 Berkelahi
11 Terjadi begitu cepat
12 Pesta pernikahan
13 Kenapa harus takut?
14 Balas dendam
15 Kabur dari rumah
16 Cara tercepat
17 Pembuktian
18 Pertanyaan yang tak terduga
19 Ancaman
20 Gaun transparan
21 Sahabat?
22 Mengenal Jasmine
23 Dia yang sempurna
24 Tertangkap basah
25 Kenyataan yang harus dihadapi
26 Fakta lain
27 Dag dig dug
28 Kasmaran
29 Tidak sepantasnya
30 Saling menutupi
31 Cemburu, benarkah?
32 Di antara dua pria
33 Penawaran
34 Kecemasan yang sia-sia
35 Wine, si pengacau
36 Kesalahan
37 Perlawanan
38 Bukan aku, tapi dia
39 Perasaan sepihak
40 Lelah
41 Pengakuan
42 Serangan jantung
43 Takdir
44 Menang telak
45 Gagal total
46 Efek minuman
47 Hukuman untuk Freya
48 Kecerdasan Freya
49 Penulis baru
50 Sesuatu yang berlebihan itu tidak bagus
51 Bujuk rayu seorang Citra
52 Cukup diam dan tutup mulut rapat-rapat
53 Sedikit kebohongan
54 Pria asing
55 Telur dadar spesial
56 Freya Vs Prisa
57 Sebuah firasat
58 Saatnya untuk tahu
59 Terbongkar
60 Topeng itu menyembunyikan wajah aslinya
61 Teman lama
62 Pesona seorang Stev
63 Bocor
64 PDKT
65 Topeng asli baru akan terlihat
66 Karena terpaksa
67 Ada syaratnya
68 Wanita licik
69 Malapetaka bagi Citra
70 Sisi lain Jasmine
71 Keinginan sederhana Alano
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Gadis tanpa identitas
2
Melarikan diri
3
Dia, Freya Jovanka
4
Siapa wanita itu?
5
Perjodohan
6
Untuk yang kedua kalinya.
7
Tidak sesuai rencana
8
Situasi yang tidak diinginkan
9
Kesepakatan berdua
10
Berkelahi
11
Terjadi begitu cepat
12
Pesta pernikahan
13
Kenapa harus takut?
14
Balas dendam
15
Kabur dari rumah
16
Cara tercepat
17
Pembuktian
18
Pertanyaan yang tak terduga
19
Ancaman
20
Gaun transparan
21
Sahabat?
22
Mengenal Jasmine
23
Dia yang sempurna
24
Tertangkap basah
25
Kenyataan yang harus dihadapi
26
Fakta lain
27
Dag dig dug
28
Kasmaran
29
Tidak sepantasnya
30
Saling menutupi
31
Cemburu, benarkah?
32
Di antara dua pria
33
Penawaran
34
Kecemasan yang sia-sia
35
Wine, si pengacau
36
Kesalahan
37
Perlawanan
38
Bukan aku, tapi dia
39
Perasaan sepihak
40
Lelah
41
Pengakuan
42
Serangan jantung
43
Takdir
44
Menang telak
45
Gagal total
46
Efek minuman
47
Hukuman untuk Freya
48
Kecerdasan Freya
49
Penulis baru
50
Sesuatu yang berlebihan itu tidak bagus
51
Bujuk rayu seorang Citra
52
Cukup diam dan tutup mulut rapat-rapat
53
Sedikit kebohongan
54
Pria asing
55
Telur dadar spesial
56
Freya Vs Prisa
57
Sebuah firasat
58
Saatnya untuk tahu
59
Terbongkar
60
Topeng itu menyembunyikan wajah aslinya
61
Teman lama
62
Pesona seorang Stev
63
Bocor
64
PDKT
65
Topeng asli baru akan terlihat
66
Karena terpaksa
67
Ada syaratnya
68
Wanita licik
69
Malapetaka bagi Citra
70
Sisi lain Jasmine
71
Keinginan sederhana Alano

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!