Melarikan diri

Freya melenguh sambil menggeliatkan tubuhnya. Perlahan ia membuka mata begitu merasakan sinar matahari mulai masuk ke cela-cela jendela. 

Dengan santainya Freya duduk di ranjang sambil meregangkan otot-otot tubuhnya. Ia sama sekali tidak sadar jika ia sudah tidur satu ranjang dengan pria yang tidak ia kenal. 

Freya menyibak selimut, pakaiannya masih lengkap sehingga ia belum menyadari keberadaan pria yang masih tertidur pulas di sampingnya. Namun begitu Freya menginjakkan kakinya di lantai, ia baru menyadari jika lantai yang ia pijaki sekarang bukanlah lantai kamarnya. 

Perlahan Freya melirik ke sisi kanan, dimana akhirnya ia melihat sebuah kaki yang berada tepat di sampingnya. Seketika mata Freya membulat dengan mulut yang sudah terbuka lebar. Sebelum Freya sempat berteriak, samar-samar Freya mengingat kejadian semalam saat ia menarik tubuh seorang pria ke dalam pelukannya. 

Freya terpaksa harus menutup mulutnya rapat-rapat serta mengangkat tangannya untuk menutupi wajahnya. 

'Astaga, apa yang udah lo lakuin Freya,' rutuk Freya dari dalam hati.

Menghilangkan rasa sedih dan malunya, Freya kini sudah mengepalkan tangan bersiap untuk meninju pria yang ada di sampingnya. Apapun yang terjadi, Freya tetap akan melimpahkan kesalahan pada pria itu karena bagaimana pun dia lah yang sudah membawanya ke hotel.  

Setelah mengumpulkan keberanian, perlahan Freya menoleh ke belakang dan langsung memukul wajah Alano yang masih tertidur dengan damai. 

"Brengsek, beraninya lo bawa gue disini!" rutuk Freya dengan tangan yang terus menyerang wajah Alano.

Rupanya tindakan Freya sudah membangkitkan sisi kejam yang ada di diri Alano. Begitu membuka mata, Alano langsung mencengkram kedua tangan Freya dengan sangat kuat. 

Bahkan tatapan Alano lebih tajam dari tatapan seekor serigala, membuat Freya harus menutup matanya rapat-rapat. 

Kini Alano sudah bangkit dari tidurnya dengan tangan yang masih mengunci kedua pergelangan tangan Freya. 

"Lepasin! berani-beraninya lo ngelecehin gue. Lo nggak tau gue siapa?" gertak Freya dengan pipi yang sudah memerah karena menahan rasa takut. 

Alano belum berbicara, ia hanya menatap Freya dengan setumpuk kemarahan yang sudah tersimpan sejak semalam. Kini saat Alano ingin meluapkannya, Freya justru membuat masalah baru dengan memukulnya saat ia tengah tertidur. 

Kemarahan Alano sudah tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mungkin jika Alano punya kekuatan super, ia sudah melempar Freya jauh-jauh dari dunia ini. Bahkan menghilangkan Freya dari muka bumi ini. Tidak ada pilihan yang lebih baik selain tidak melihat wajah Freya lagi. 

"Kenapa diem, lo takut, lo ngrasa bersalah. Basi! Lo itu cuma cowok bejad yang-"

Ucapan Freya terhenti karena tiba-tiba Alano menarik tangan Freya. 

"Lepasin gue, lo nggak denger gue ngomong apa?!" 

Alano mendorong tubuh Freya ke dinding lalu ia mendekat secara perlahan hingga menyisakan jarak sekitar satu jengkal saja.

Freya sudah ketakutan, ia pikir Alano akan memanfaatkan situasi ini untuk memerdaya dirinya. 

"Mundur, gue bilang mundur!" teriak Freya. 

"Kalau lo nggak mau mundur, gue akan teriak," ancam Freya. 

Alano semakin mendekat. Bahkan kemudian ia mengagetkan Freya dengan meletakkan satu tangan kirinya di dinding tepat di samping wajah Freya. 

"Lo mau apa. Pergi nggak! Atau gue akan teriak!" gertak Freya. 

Alano justru memiringkan wajahnya, bahkan bibirnya hampir menyentuh bibir Freya. Namun ketika Freya memejamkan mata, Alano justru tersenyum miring. Alano kemudian memukul tembok di sisi kanan kepala Freya, membuat gadis itu terkejut setengah mati. 

"Apa lo juga nggak tau siapa gue?" Alano tersenyum sarkasme. "Lo pikir gue napsu liat cewek kaya lo. Body kek triplek, rambut berantakan, culun lagi," ujar Alano sambil memindai penampilan Freya.

Freya menggeram marah, rasanya ia ingin memukul kepala Alano. Tapi mengingat keadaannya terancam, Freya hanya bisa mengepalkan tangannya. 

Alano kemudian membisikkan sesuatu di telinga Freya. "Lo itu harusnya berterima kasih sama gue." 

Freya hanya bisa menelan ludahnya dengan susah payah. Ia kemudian mencari titik lemah Alano, dan saat Alano lengah Freya menggunakan lututnya untuk memberikan pelajaran pada junior Alano. 

"Rasain lo!" gerutu Freya. 

Alano langsung merintih kesakitan sambil memegang juniornya. Sementara Freya dengan bangganya justru melenggang pergi setelah melambaikan tangan sambil memberi kiss bye.

"Jangan keluar. Jangan berani keluar sebelum gue yang nyuruh!" teriak Alano dengan penuh tekanan. Ia sangat yakin jika wartawan masih ada di sekitar hotel, maka dari itu ia berusaha keras untuk menahan Freya. 

Alano berusaha mengejar Freya untuk menghentikannya. Namun teriakan Alano tidak berarti apa-apa untuk Freya. Gadis itu tidak mungkin mau kembali dan menarik kata-katanya.

Freya sudah mendorong pintu kamar hotel. Tekadnya untuk menjauh dari Alano membuat Freya melupakan segalanya. Lupa akan tasnya yang masih berada di dalam dan ia bahkan belum sempat untuk membasuh wajahnya. Dan lihatlah betapa berantakannya Freya sekarang. 

Sesampainya di lobby hotel, Freya langsung diserbu oleh beberapa wartawan. Mereka mengerumuni Freya layaknya seorang artis terkenal. 

Freya hanya bisa celingukan kesana kemari, tak tahu dengan apa yang tengah menimpanya. 

"Apa benar kamu menginap disini bersama Alano, presdir dari perusahaan penerbitan dan periklanan?" 

"Dimana Presdir Alano, apa anda tidak keluar dengan beliau?" 

"Mbak, katakan sesuatu. Apa kalian memiliki hubungan khusus atau kalian hanya berken-can?" 

Freya benar-benar pusing mendengar serentetan pertanyaan yang ditujukan padanya. Belum lagi, wajahnya kini terpampang di beberapa media dengan image buruk. 

Salah seorang wartawan tampak menelisik wajah Freya. Ia seperti mengenal Freya. Namun sebelum ia belum sempat mengajukan pertanyaan, tiba-tiba ada seseorang yang menariknya dari belakang. Orang itu terus menarik tangan Freya hingga akhirnya mereka berhenti di sebuah koridor yang berada di depan kamar mandi. 

Mereka tampak lelah dengan deru napas yang tersengal-sengal. Freya sama sekali belum menyadari jika yang menarik tangannya adalah rekan kerjanya. Namun begitu ia mengangkat wajahnya, Freya langsung syok. 

"Mesha, lo juga ada disini?" 

Sebelum Mesha menjawab, Freya sudah lebih dulu mendekat dan memeluk tubuh sahabatnya itu. 

"Untung ada lo, kalau nggak gue nggak tau gimana nasib gue sekarang."

Frey merasa lega setelah mengetahui fakta bahwa ternyata sahabatnya yang sudah menyelamatkannya. Ya meskipun sedikit terlambat, namun Freya tetap bersyukur dengan kehadiran Mesha. 

"Jadi beneran lo yang udah tidur sama Pak Alano?" tanya Mesha tiba-tiba. 

"Lo dapet gosip murahan dari siapa sih. Lo pikir gue cewek apaan. Lagian gue nggak kenal siapa Pak Alano. Udah yuk kita pulang sekarang, gue masih ngantuk."

Freya sudah menggandeng tangan Mesha tapi Mesha justru melepaskannya. 

"Nggak usah bohongin gue," tegas Mesha dengan raut wajah tegang. "Terus lo ngapain ada disini. Berantakan begini, nggak bawa apa-apa lagi. Lo pasti abis mabuk kan, terus gimana ceritanya lo bisa ada disini sama Pak Alano. Lo nggak tau siapa dia?" 

"Please deh Sha, gue pusing denger pertanyaan lo. Jadi lebih baik sekarang kita pergi dari sini, nanti gue jelasin di rumah."

***

"Siapkan mobil dan jemput gue di hotel Ayana sekarang," titah Alano pada salah satu bawahannya melalui sambungan telepon.

Usai mematikan teleponnya, Alano langsung meluapkan amarahnya pada benda-benda yang ada di kamarnya. Semua barang berhamburan di lantai. Bahkan Alano sampai melemparkan sepatunya ke kaca rias.

Rasa kesalnya pada Freya kini semakin menjadi setelah gadis itu mencoreng nama baiknya di depan umum. Sebentar lagi pasti akan timbul malapetaka yang siap menghancurkan hidupnya. 

"Gadis bodoh itu… Berani-beraninya dia cari masalah sama gue," umpat Alano sambil mengepalkan tangan.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

ANAA K

ANAA K

Lanjut kak.👍🏾☺️

2021-11-08

0

Nur Lizza

Nur Lizza

lanjut

2021-10-10

0

Xianlun Ghifa

Xianlun Ghifa

cerita bagus banget

2021-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis tanpa identitas
2 Melarikan diri
3 Dia, Freya Jovanka
4 Siapa wanita itu?
5 Perjodohan
6 Untuk yang kedua kalinya.
7 Tidak sesuai rencana
8 Situasi yang tidak diinginkan
9 Kesepakatan berdua
10 Berkelahi
11 Terjadi begitu cepat
12 Pesta pernikahan
13 Kenapa harus takut?
14 Balas dendam
15 Kabur dari rumah
16 Cara tercepat
17 Pembuktian
18 Pertanyaan yang tak terduga
19 Ancaman
20 Gaun transparan
21 Sahabat?
22 Mengenal Jasmine
23 Dia yang sempurna
24 Tertangkap basah
25 Kenyataan yang harus dihadapi
26 Fakta lain
27 Dag dig dug
28 Kasmaran
29 Tidak sepantasnya
30 Saling menutupi
31 Cemburu, benarkah?
32 Di antara dua pria
33 Penawaran
34 Kecemasan yang sia-sia
35 Wine, si pengacau
36 Kesalahan
37 Perlawanan
38 Bukan aku, tapi dia
39 Perasaan sepihak
40 Lelah
41 Pengakuan
42 Serangan jantung
43 Takdir
44 Menang telak
45 Gagal total
46 Efek minuman
47 Hukuman untuk Freya
48 Kecerdasan Freya
49 Penulis baru
50 Sesuatu yang berlebihan itu tidak bagus
51 Bujuk rayu seorang Citra
52 Cukup diam dan tutup mulut rapat-rapat
53 Sedikit kebohongan
54 Pria asing
55 Telur dadar spesial
56 Freya Vs Prisa
57 Sebuah firasat
58 Saatnya untuk tahu
59 Terbongkar
60 Topeng itu menyembunyikan wajah aslinya
61 Teman lama
62 Pesona seorang Stev
63 Bocor
64 PDKT
65 Topeng asli baru akan terlihat
66 Karena terpaksa
67 Ada syaratnya
68 Wanita licik
69 Malapetaka bagi Citra
70 Sisi lain Jasmine
71 Keinginan sederhana Alano
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Gadis tanpa identitas
2
Melarikan diri
3
Dia, Freya Jovanka
4
Siapa wanita itu?
5
Perjodohan
6
Untuk yang kedua kalinya.
7
Tidak sesuai rencana
8
Situasi yang tidak diinginkan
9
Kesepakatan berdua
10
Berkelahi
11
Terjadi begitu cepat
12
Pesta pernikahan
13
Kenapa harus takut?
14
Balas dendam
15
Kabur dari rumah
16
Cara tercepat
17
Pembuktian
18
Pertanyaan yang tak terduga
19
Ancaman
20
Gaun transparan
21
Sahabat?
22
Mengenal Jasmine
23
Dia yang sempurna
24
Tertangkap basah
25
Kenyataan yang harus dihadapi
26
Fakta lain
27
Dag dig dug
28
Kasmaran
29
Tidak sepantasnya
30
Saling menutupi
31
Cemburu, benarkah?
32
Di antara dua pria
33
Penawaran
34
Kecemasan yang sia-sia
35
Wine, si pengacau
36
Kesalahan
37
Perlawanan
38
Bukan aku, tapi dia
39
Perasaan sepihak
40
Lelah
41
Pengakuan
42
Serangan jantung
43
Takdir
44
Menang telak
45
Gagal total
46
Efek minuman
47
Hukuman untuk Freya
48
Kecerdasan Freya
49
Penulis baru
50
Sesuatu yang berlebihan itu tidak bagus
51
Bujuk rayu seorang Citra
52
Cukup diam dan tutup mulut rapat-rapat
53
Sedikit kebohongan
54
Pria asing
55
Telur dadar spesial
56
Freya Vs Prisa
57
Sebuah firasat
58
Saatnya untuk tahu
59
Terbongkar
60
Topeng itu menyembunyikan wajah aslinya
61
Teman lama
62
Pesona seorang Stev
63
Bocor
64
PDKT
65
Topeng asli baru akan terlihat
66
Karena terpaksa
67
Ada syaratnya
68
Wanita licik
69
Malapetaka bagi Citra
70
Sisi lain Jasmine
71
Keinginan sederhana Alano

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!