Andrea yang mendengar kakek Jo memberikan restu padanya untuk menikahi Mitha, dia langsung memeluk tubuh kakek Jo sambil jingkrak-jingkrak seperti orang yang telah menang lotre. Dia lupa kalo tadi habis ditampar kakek Jo, dia juga lupa kalo tadi mamanya telah menurunkan harga dirinya demi membelanya, dia juga lupa kalo sedari tadi Nenek Sri diam dan hanya terisak.
"Alhamdulillah Ya Allah, akhirnya nikah sama Mitha, makasih Kek, makasih Nek, makasih Mah," seru Andrea kemudian melepaskan pelukannya pada Kakek Jo dan beralih memeluk mamanya, "maafin Ade, Mah!" lanjutnya dengan rasa bersalah yang menggunung terhadap mamanya.
"Tanpa ade minta pun mama sudah memaafkanmu nak, tetaplah bahagia karena kebahagianmu adalah kebahagian mama juga," ucap Mama Erika tulus sambil mengelus punggung putranya.
Flashback off
"Kenapa kamu tega bohongin mereka semua?" tanya Mitha yang tak habis pikir dengan jalan pikiran Andrea
"Aku gak bohong yang, aku kan bilang merawanin kamu. Emang bener kan?" sahut Andrea, "waktu itu kamu bilang kalo aku udah merawanin bibir kamu yang kamu siapkan buat suamimu, karena aku yang merawanin bibir kamu jadi aku harus tanggung jawab!"sambung Andrea yang menjawab dengan enteng pertanyaan Mitha
"Kamu tuh bisa aja ngelesnya kayak bajaj," seru Mitha sambik mencubit gemas dada Andrea
"Awwww....lagi yang biar ntar sekalian aku hukum," sahut Andrea dengan tersenyum smirk.
"Rasain nih!" seru Mitha dengan kedua tangan hendak mencubit Andrea lagi
Grep
Andrea langsung memegang kedua tangan Mitha yang hendak mencubitnya.
"Beneran kamu ingin dihukum?" tanya Andrea dengan memicingkan matanya.
"Siapa takut? Mitha itu gadis pem...." Belum juga Mitha menyelesaikan ucapannya, Andrea langsung membungkam dengan bibirnya. Mitha masih bingung dengan keadaan hingga dia hanya membiarkan Andrea terus menyesap bibirnya. Karena tak ada perlawanan dari Mitha, Andrea pun langsung menahan tengkuk Mitha ingin memperdalam ciumannya hingga Mitha pun ikut terbuai dengan permainan Andrea sampai suara ketukan pun tak mereka perdulikan karena menikmati hal baru yang mampu membangkitkan gejolak asmara keduanya.
Ceklek
"Astagfirullah al'adzim...kalian sedang apa?" tanya Mama Erika yang bermaksud hendak mengajak Mitha untuk makan bareng. Hingga keduanya segera melepaskan pagutan yang mampu membuat mereka melayang ke nirwana.
"Mama..."
"Tante..."
Andrea dan Mitha memanggil Mama Erika berbarengan.
"Ck! anak muda gak sabaran, padahal besok juga halal main nyicil aja." Ucap Mama Erika yang merasa kesal dengan pemandangan yang dilihatnya, "kamu tuh de pasti yang memulainya, iya kan?" sambung mama Erika bertanya pada Andrea
"Mama ikh kayak ga pernah muda aja. Masa icip dikit aja ga boleh" sahut Andrea merajuk pada mamanya. Sedang Mitha, dia hanya terdiam karena malu dengan wajah merah padam dan tangan saling meremas.
"Udah sekarang turun ke bawah kita makan malam bersama," ucap mama Erika yang menyadari calon menantunya sudah seperti kepiting rebus. Lalu dia pergi terlebih dahulu tanpa menunggu calon pasutri.
"Ayo yang! udah biasa aja, mama ga bakalan ember kho" sahut Andrea menenangkan Mitha.
"Kamu sih main sosor aja kayak bebek" sungut Mitha kesal
"Tapi kamu juga suka kan?"
"Siapa bilang"
"Tubuh kamu yang bilang"
"Ngarang kamu..."
"Buktinya kamu juga ikut menikmati, tapi nanti kita lanjut ya!" sahut Andrea, "yang lebih hot dari tad,i"Ssambung Andrea berbisik di telinga Mitha dan langsung pergi begitu saja.
Mitha langsung mengejar Andrea yang sedang tertawa karena berhasil membuat Mitha mematung dengan kata-katanya hingga mereka kembali saling mengejar tanpa memperdulikan ada banyak pasang mata yang sedang melihatnya.
Kakek Jo hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan cucu dan calon cucu mantunya.
"Katanya mau nikah tapi kho kayak anak SD saja masih main kejar-kejaran" ucap Nenek Sri yang bingung dengan kelakuan mereka
"Mereka udah biasa kayak gitu nek dari jaman SMP dulu, tiap hari pasti aja Andrea dikejar Mitha." sahut Aryana yang sudah duduk di meja makan dengan para orang tua.
"Sudah kejar-kejarannya, ayok makan dulu" seru mama Erika menengahi.
Mitha langsung berhenti mengejar Andrea saat mendengar suara mama Erika untuk makan.
"Iya Tan!" sahut Mitha kemudian menjulurkan lidahnya pada Andrea dan berlalu pergi menuju meja makan yang kemudian disusul Andrea dengan senyum yang tak pernah surut dari bibirnya.
Mereka pun makan dengan hening, yang terdengar hanya suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring.
***
Pagi pun telah tiba semua orang sedang disibukkan dengan acara penting dua insan yang saling mencintai.
Ruang tamu yang sudah disulap menjadi begitu indah dengan banyaknya bunga hidup yang dirangkai untuk mempercantik ruangan yang akan digelar acara ijab qabul
Penghulu telah datang dan acara pun langsung digelar. Meskipun hanya dihadiri oleh beberapa orang saja namun acara berjalan dengan khidmat
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Paramitha Putri binti Haris Gunawan dengan maskawin tersebut dibayar tunai" ucap Andrea lantang
"Para saksi apakah sah"yanya pak penghulu pada hadirin yang hadir diacara ijab qabul.
"Sah.."
"Alhamdulillah" seru semua yang hadir disana
"Alhamdulillah akhirnya Mitha menjadi milikku" ucap Andrea dalam hati
Terlihat Mitha menuruni tangga didampingi oleh ibunya dengan balutan kebaya berwarna putih, untaian bunga melati dan siger di kepalanya sehingga membuat semua orang merasa pangling dengan penampilannya.
Andrea terus menatap tanpa berkedip ke arah Mitha sampai Mitha duduk disampingnya pun dia masih tak bergeming terpesona dengan aura kecantikan yang terpancar dari Mitha. Sampai suara pak penghulu seolah menariknya agar kembali ke dunia nyata.
" Pengantin wanita silahkan mencium tangan pengantin pria" ucap pak penghulu saat Mitha sudah duduk disamping Andrea.
Mitha pun mencium tangan Andrea dan Andrea mengecup kening Mitha lama. Ada rasa yang tak biasa yang mereka rasakan, ingin rasanya tangan ini terus saling menggenggam, raga ini selalu bersama dalam suka dan duka hingga hanya maut yang memisahkan.
Kemudian Pak penghulu membacakan do'a pernikahan agar keluarga yang baru tercipta menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah.
Setelah membacakan do'a pernikahan, pak penghulu memberikan nasihat pernikahan
..."Diantara perjanjian yang paling kuat adalah pernikahan. Karena akad nikah adalah perjanjian dengan nama Allah dan Allah telah menyebut pernikahan dalam al-qur'an sebagai perjanjian yang terkuat....
...Dan setiap perjanjian adalah amanah, maka para istri adalah amanah Allah dipundak suami untuk diperlakukan dengan baik. Dan kelak Allah 'azza wa jalla' akan meminta pertanggungjawaban atas amanah ini dihari kiamat....
Setelah prosesi akad nikah selesai kemudian pengantin sungkeman dengan orang tua. Dan dilanjutkan dengan foto-foto sebagai kenangan.
"Tha sini kita foto sambil kamu kugendong", ucap Andrea dan Mitha pun hanya menurut karena dikiranya hanya foto biasa namun kenyataannya saat hitungan ketiga Andrea langsung melempar Mitha keatas hingga membuatnya histeris takut.
"aaaaa...." pekik Mitha kaget
Namun Andrea pun langsung menangkap Mitha kembali saat menurun.
Cup
Andrea langsung mencuri ciuman sekilas di bibir Mitha namun semua itu tak lepas dari hasil bidikan kamera hingga menghasilkan gambar yang bagus.
...*****...
...Happy reading...
...Jangan lupa like vote dan di favorite ya!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
JIKA ANDREA NIKAHI MITHA SAAT SAMA2 MSH SKOLAH, CUCUNYA SI ELGAR, JUGA NIKAHI BOCIL SMA... SI AYLA..
2023-12-28
1
Sulaiman Efendy
TERNYATA BENAR CERITA MITHA KE RETHA ISTRI SADEWA KLO DIA DITODONG ANDREA SAAT CAMPING UNTUK DIAJAK NIKAH...
2023-12-28
1