Selepas kepergian Mitha dan Andrea, Zyan memilih rebahan di rumput tempat tadi dia dan Mitha bertubrukan dengan tangan sebagai bantalan dan mata yang terpejam menikmati hembusan angin yang menerpa kulitnya dan berharap akan mengikis sedikit luka dihatinya.
"Tha aku selalu berdo'a agar kamu menjadi bagian dalam hidupku dalam keluarga besar Malik Pratama. Sampai saat itu tiba aku akan tetap menunggumu" batin Zyan
Bams yang melihat sahabatnya rebahan dirumput dengan menghadap langit yang beranjak sore itu, dia ikut menemani rebahan di samping Zyan diikuti Anton ,Akas, Doni dan Joe yang memang mereka satu tenda dan menjadi saksi atas kejadian tadi. Semua sahabatnya ikut merasakan dengan apa yang dirasakan Zyan karena mereka dapat melihat bagaimana perasaan Zyan pada Mitha.
"Langitnya cerah ya!" ucap Doni memecah keheningan.
"Oh iya Don ntar malam kita konser ya! jangan lupa lo mintain sawerannya" sahut Anton mencoba mengalihkan suasana, "Kan lumayan buat beli nasi bungkus" sambungnya
"Eh si dodol! Tadi aja waktu makan lo hina gue sekarang malah pengen duit saweran, dah miskin lo" sembur Doni yang masih kesal dengan ucapan Anton tadi.
"Klo lo nyanyinya bagus gue sawer 100 ribu Don" ucap Bams yang tahu klo suara Doni seperti panci dipukulin emak-emak yang marah sama anaknya.
"Gue sawer 1 juta klo suara lo merdu Don" Zyan yang terusik dengan keberadaan temannya angkat suara.
Glek
Doni menelan ludahnya kasar, dia ingin saweran itu tapi dia juga sadar klo suaranya tak sebagus itu.
Haahhahha
Anton malah terus menertawakan doni saat melihat ekspresi Doni hingga menular ke teman-temannya.
"Udah Don, asal lo nyanyi sampai abis satu lagu gue pasti sawer lo gocap deh" sahut Akas sambil menepuk pundak Doni
"Yang nyanyi Zyan aja biar bisa ungkapin perasaannya lewat lagu" sahut Doni yang lupa klo tujuan mereka untuk menghibur Zyan
Tanpa ada komando Akas, Anton, Bams, dan Joe langsung menyerbu Doni. Ada yang menoyor ada yang gelitikin kakinya dan ada yang pegang kedua tangannya sampai Doni tertawa ngakak tak kuasa menahan geli.
Hahahahaha
"Udah udah kasian itu Doni, ntar ngompol lagi" sahut Zyan yang ikut tertawa melihat aksi temannya. Seketika mereka pun melepaskan Doni.
"Thanks bro!" ucap Zyan dengan mengadukan kepalan tangannya dengan teman-temannya sebagai tos persahabatan mereka. "Kalian selalu ada disaat senang dan susah" sambungnya.
"Itulah arti sahabat bro, dia akan selalu ada untuk kita karena sahabat menyayangi kita dengan hatinya bukan dengan matanya" sahut Akas
"Gue jadi terhura eh terharu" ucap Doni
"Iya gue beruntung punya kalian yang selalu ada buat gw" sahut Zyan tulus
Kruyuk kruyuk
Terdengar bunyi cacing di perut Anton sedang berdemo minta diisi.
"Woww itu nyanyian paling indah yang pernah gue dengar" seru Joe "Let's go kita makan pop mie" sambungnya sambil terus beranjak ke dapur umum untuk memasak air karena dia pun sama merasakan lapar, kemudian diikuti teman-temannya sambil membawa pop mie di tangannnya.
***
Setelah mengemasi barang-barangnya dan berpamitan Mitha pun pergi bersama Andrea dengan tangan Mitha yang terus digenggam Andrea dan tas ranselnya pun berada di punggung Andrea.
Sesampainya di parkiran terlihat Aryana sedang menghembuskan asap rokok dari mulutnya sambil tiduran di atas kap mobil, ya memang karena Aryana memilih menunggu di parkiran ketimbang ikut masuk ke perkemahan.
"Ck! lama amat sih cuma ngambil barang doang juga" dengus Aryana kesal karena harus menunggu lama di parkiran
"Sorry bang Ar tadi rehat sejenak di tenda, abis cape jalan jauh" sahut Mitha
Andrea hanya diam dan langsung masuk kedalam mobil dengan muka yang masih ditekuk
"Kenapa tuh bocah" tanya Aryana lalu turun dari kap menghampiri Mitha
Yang ditanya hanya menggedikkan bahunya lalu masuk ke kursi belakang
"Ar lo yang bawa mobil" suruh Andrea yang sudah duduk di kursi belakang sambil menyenderkan kepalanya dengan mata terpejam
"Serasa jadi sopir taxi gue" gerutu Aryana yang sudah duduk di kursi pengemudi. Tanpa menunggu lama lagi Aryana langsung melajukan jazz hitam kesayangan Andrea. Entahlah meskipun memiliki mobil sport keluaran terbaru sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 17 tapi Andrea lebih suka memakai honda jazz yang dia beli dengan uangnya sendiri saat dia tahu klo Mitha menyukai mobil itu. Tentu saja Mitha tidak tahu hal itu karena Andrea selalu mengatakan kalau itu mobil mamahnya yang dia pinjam.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit, akhirnya sampailah ke sebuah villa yang terlihat begitu asri dengan taman bunga di halaman depannya.
Villa berlantai dua yang hanya ada lima kamar di dalamnya itu tempat dimana Andrea menghabiskan masa kecilnya bersama Mama dan Papanya sebelum akhirnya tragedi itu terjadi hingga mereka memutuskan untuk pindah ke rumah yang sekarang di tempati.
Ceklek
"Assalamu'alaikum" sahut Andrea, Mitha, dan Aryana saat masuk ke villa.
"Wa'alaikumsalam" sahut orang yang ada di dalam yang ternyata sudah ada Mama Erika Mamanya Andrea, Kakek Jo, Nenek Sri dan Bu Sinta ibunya Mitha.
Setelah mencium tangan para orang tua yang sedang berkumpul mereka pun ikut duduk bersama diatas karpet karena untuk acara nanti malam kursinya dibereskan dulu.
"Ibu apa kabar?" tanya Mitha pada ibu Sinta, "Kho bisa ada disini, trus ayah sama adek-adek ga ikut?" tanya Mitha heran melihat keberadaan ibunya di villa milik keluarga Andrea.
"Masa Ibu tidak hadir di acara penting putrinya sendiri" jawab ibu Sinta dengan tersenyum.
"Udah mending Mitha istirahat dulu di kamar atas, Yana juga" suruh Mama Erika, "Ndre ajakin gih Mitha sama Yana ke kamar atas, tapi kamu satu kamar sama Yana tidak boleh sama Mitha belum halal" sambung Mama Erika memperingati putranya yang terlihat senyam senyum saat di suruh mengajak Mitha ke kamar atas.
Seketika senyum Andrea surut mendengar peringatan Mamanya, padahal pikirannya sudah traveling ke hal yang mantap-mantap.
"Iya Mamaaaa" seru Andrea kesal, "Padahal bentar lagi juga halal" gerutu Andrea yang masih bisa didengar oleh Mamanya karena dia duduk di samping Mamanya dan langsung saja Andrea memdapat cubitan gemas dari Sang Mama.
Ishhh
Andrea sedikit meringis mendapat serangan tiba-tiba dari Sang Mama
"Yuk Tha, Ar kita keatas saja!" ajak Andrea, "Biarkan di sini yang urus para orang tua, kita mah tau beres. Iya gak yang" sambungnya sambil mengedipkan sebelah matanya pada Mitha.
Ibu Sinta hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan calon menantunya sedangkan Kakek Jo dan Nenek Sri sudah tidak aneh dengan kekonyolan Andrea
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
PASTI VILLA KENANGAN NIHH
2023-12-28
1
Sulaiman Efendy
KLO ZYAN TTP OBSESI INGIN DPTKN MITHA, DIA SALAH CARI LAWAN JIKA DGN ANDREA..
2023-12-28
1
Sulaiman Efendy
INI SOHIB2NYA SI ZYAN RAME JUGA, SOHIBNYA ANDREA GK BNYK, CMA SADEWA, ARJUNA, DN DOKTER GIO, SERTA ARYANA, DI KISAH SADEWA & RETHA, ARYANA MLH GK ADA..
2023-12-28
1