Sepanjang perjalanan hanya keheningan meyelimuti, mereka larut dalam pikirannya masing-masing.
Drttt drttt drttt
Ponsel Andrea bergetar karena ada panggilan masuk hingga Andrea menepikan motornya untuk menerima telepon
"Hallo..."
"........"
"Kenapa?"
"........"
"Sekarang gak bisa gue ada perlu, gimana klo besok pulang sekolah"
"......."
"Ya udah besok gue jemput ke sekolah ya!"
klik...Andrea langsung menutup teleponnya. Dilihatnya Mitha sedang asyik bermain handphone.
"Lagi chatting ma siapa?" tanya Andrea.
"Oh! Ini Aryana ngajakin maen ke PRJ" jawab Mitha dengan pandangan yang tak lepas dari benda pipih itu.
"Kapan?" tanya Andrea. "Kho gue gak diajakin" sambungnya.
"Ntar malem, tadinya mau ngajak lo juga tapi kan lo nya mau ada perlu"
"Kapan gue bilang gitu? Bilang saja lo mau kencan sama yana"
(Yana panggilan buat Aryana tapi klo Mitha manggilnya Ar atau Arya)
"Ishh nethink aja lo, lagian kalau lo mau ikut tinggal ikut aja keles" jawab Mitha kesal
Karena sama-sama terbawa emosi, akhirnya Andrea membawa motornya dengan kecepatan tinggi hingga mau tidak mau Mitha memeluk erat Andrea karena takut.
Sesampainya di rumah, Mitha langsung turun dari motor tanpa sepatah kata pun.
"Ntar malem gue jemput lo jam 7!" kata Andrea kemudian melajukan motornya.
"Nyebelin ngeselin maunya seenaknya aja, dasar oneng ga punya perasaan" umpat Mitha sambil menghentakan kakinya
"Ade kenapa? pulang sekolah kho marah-marah" tanya Kakek Johandi heran melihat cucu kesayangannya.
"Eh kakek! Assalamu'alaikum kek!" ucap Mitha seraya mencium tangan kakeknya. Ya memang meskipun Mitha tidak dirawat oleh orang tuanya tapi dia dirawat dan dididik dengan baik oleh Kakek Neneknya dengan penuh kasih sayang. Dari itu, budenya Mitha selalu cemburu karena putranya yang terpaut 10 tahun lebih tua dari Mitha tidak mendapat perhatian dan kasih sayang yang sama.
Bukannya berniat ingin pilih kasih tetapi Kakek Neneknya Mitha merasa kasian dengan nasib cucunya yang sedari kecil sudah menjadi korban perceraian orang tuanya. Sehingga mereka melimpahkan kasih sayangnya untuk menghilangkan kesedihan Mitha. Meskipun Kakeknya hanya seorang pensiunan guru dan Neneknya berjualan sembako tetapi mereka berusaha memberikan yang terbaik untuk Mitha dan beruntungnya salah satu murid Kakeknya memberikan beasiswa full selama SMA di sekolah elit miliknya.
"Wa'alaikumsalam" jawab kakek Jo (panggilan kakek Johandi). "Pulang bareng siapa tadi?" sambungnya.
"Biasa kek sama Andrea"jawab Mitha
"Tumben dia gak mampir"
"Katanya ada perlu kek"
"Udah lama Kakek tidak main catur sama dia"
"Kakeknya yang sibuk terus di kebun, padahal dia sering mampir kesini"
"Iya, kakek lagi senang tanam jagung, mudah-mudahan panennya bagus"
"Aamiin! Ya udah kek ade mau bersih-bersih dulu bentar lagi asyar, mau gantiin nenek di warung" pamit Mitha kemudian berlalu masuk kamarnya.
***
Selepas sholat magrib dan membaca Al qur'an, Mitha dan Kakek Neneknya makan malam bersama dalam hening. Kakek Jo tidak suka apabila makan sambil ngobrol, katanya 'makannya jadi gak berasa' .
Selesai makan Mitha membereskan piring bekas makan kemudian mencucinya agar besok pagi tidak kerepotan karena sebelum sekolah harus membereskan rumah dulu. Sementara Nenek Sri ke kamar karena merasa pusing.
Setelah selesai, kemudian Mitha membuatkan teh hangat untuk Kakek Jo sekalian minta ijin ke PRJ.
"Ini Kek tehnya" ucap Mitha, "Kek, Ade minta ijin ya mau maen ke PRJ sama Andrea juga Arya" sambungnya.
Kakek Jo menghela nafas mendengar permintaan cucunya
"Yaa udah tapi jam 10 harus udah pulang ya" pesan Kakek Jo
"Siap komandan" ucap Mitha sambil memberi hormat kemudian berlari ke kamarnya untuk bersiap-siap.
"Sebelum berangkat sholat isya dulu" teriak Kakek Jo
"Iya kek" jawab Mitha yang sama -sama berteriak di dalam kamar.
***
Tok tok tok
Terdengar suara pintu ada yang mengetuk, kemudian Kakek Jo membukanya.
"Assalamu'alaikum Kakek" kompak Andrea dan Aryana dengan bersemangat
"Wa'alaikumsalam" jawab kakek Jo. "Kalian rupanya! Ayo masuk!" sambungnya
"Siap kek" sahut Andrea lalu mencium tangan Kakek Jo
"Kek apa kabar?" tanya Aryana seraya mencium tangan Kakek Jo
"Alhamdulillah baik, kamu juga gimana kabarnya? udah lama ga tanding catur sama kakek" kata kakek Jo.
"Alhamdulillah baik juga kek, iya akhir-akhir ini sibuk magang kek" jawab Aryana
"Mithanya ada kek?" tanya Andrea sambil celingukan
"Ada Ndre, dia lagi di kamarnya mungkin lagi dandan" jawab kakek jo. "Kalian hati-hati di sananya, awas jagain Cucu Kakek tidak boleh lecet sedikitpun dan juga pulangnya tidak boleh terlalu malam, jam 22.00 harus sudah pulang" panjang lebar kakek Jo memberi wejangan pada dua ponggawa cucunya.
"Siap kek kami laksanakan" sahut Andrea. "Aduh ga boleh lecet katanya...gimana klo Mitha jatuh tersandung, dia kan anaknya ceroboh juga." gumam Andrea pelan
"Kakek tenang aja kami pasti akan menjaga Mitha dengan baik" ucap Aryana meyakinkan "kakek mau dibawain oleh-oleh apa dari sana" sambung Aryana mencoba merayu kakek Jo
"Jangan repot-repot Arya tapi klo ada martabak sih boleh buat dibawa pulang", sahut kakek Jo
Tak lama kemudian keluarlah Mitha dengan memakai kaos hitam celana jeans dan sepatu kets warna putih dan tak lupa tas selempang yang sudah bertengger di pundaknya
Meski hanya memakai pelembab dan bedak bayi tapi tak menyurutkan kecantikannya yang alami ditambah senyum manisnya yang mampu mengalihkan dunia dua lelaki muda di depannya
Hmm hmm
Kedua pemuda itu tak ada yang memperdulikan deheman dari kakek Jo
"Kakek tahu, Cucu Kakek itu memang cantik tapi tidak harus begitu juga kalian memandangnya." Kakek Jo jengah dengan kelakuan dua pemuda di depannya hingga dia pun menepuk pundak kedua pemuda di hadapannya.
"Ayo berangkat biar gak kemaleman nyampenya" kata Mitha yang baru keluar dari kamarnya
"Eh iya yuk tha, kamu gak pake jaket? ntar dingin lho disananya." sahut Aryana yang tersadar duluan dari keterpesonaannya.
"Ya udah tunggu bentar aku ngambil sweater dulu" sahut Mitha kemudian dengan segera mengambil sweater di lemari bajunya dan memakainya.
Setelah Mitha selesai dengan urusannya kemudian mereka pun berpamitan dan tak lupa mencium tangan kakek Jo sedangkan nenek sudah tertidur selepas sholat isya.
Sesampainya di mobil milik Andrea, Mitha hendak membuka pintu penumpang tapi pintunya tertahan oleh Aryana
"Lo duduk di depan ya Tha!" sahut Aryana
"Gue pengen rebahan cape baru pulang magang. Si kampret malah nelpon biar cepet-cepet jemput lo Tha" sahut Aryana menjelaskan agar Mitha tidak salah paham padanya.
"Oh! Ya udah lo istirahat aja Ar, tar klo udah nyampe gue tinggalin di fly over" sahut Mitha sambil membuka pintu depan
Selama perjalanan mereka terdiam sibuk dengan pemikirannya masing-masing.
...*****...
Visual dulu biar semangat bacanya
Visual Paramitha Putri
Visual Andrea Nata Wiratama
Visual Zyan Malik
Visual Zidan Malik Pratama
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BUKANNYA MITHA LGI DAPET TAMU BULANAN, KNP MLH SHOLAT & NGAJI.
2023-12-28
1
Lilis Lili
zyan malik krennn
2022-02-02
3
~🌹eveliniq🌹~
lanjutkan Thor
2021-11-11
0