Setelah bel berbunyi pertanda jam belajar telah usai, Mitha dengan terburu-buru merapikan buku dan alat tulisnya kemudian memasukkannya kedalam tas ransel yang selalu dia bawa ke sekolah sehingga menimbulkan keheranan teman-temannya.
"Buru-buru amat, mau kemana Neng" goda Shiren
"Gue duluan ya ada perlu" pamit Mitha lalu beranjak pergi.
"Mau kemana dia?" tanya Juliea heran melihat kepergian Mitha yang tergesa-gesa karena biasanya Mitha santai malah kadang bercanda dulu sebelum keluar kelas.
Shiren yang ditanya hanya mengendikkan bahu karena dia sendiri pun tidak mau.
****
Sesampainya di apartemen milik Andrea, Mitha langsung memasukkan pasword karena sebelumnya dia sudah tahu tak lupa dia pun membeli obat dulu dan makanan untuk Andrea juga dirinya.
Krek
Saat pintu terbuka terlihat ruangan yang berantakan sepatu baju nyangkut dimana saja, Mitha hanya menghela nafas melihat penampakan apartemen Andrea sudah seperti kapal pecah, mau tidak mau dia harus membereskannya karena risih melihatnya.
Mitha pun bergegas ke dapur untuk menyiapkan makanan dan obat yang dibawanya.
Saat memasuki kamar Andrea, terlihat Andrea masih bergulung dengan selimutnya, mukanya pucat dan bibirnya kering.
Mitha meletakkan nampan yang berisi makanan diatas nakas kemudian dia menempelkan satu tangannya ke dahi Andrea.
"Panas banget" gumamnya
"Ndre bangun" ucap Mitha seraya mengguncang tubuh Andrea.
"Lo udah datang" sahut Andrea dengan suara serak khas bangun tidur
"Hmm! Makan dulu trus minum obat" ucap Mitha sembari membantu membenarkan posisi Andrea agar nyaman saat makan.
"Gue lemes Tha"
"Iya ntar gue suapin"
Awalnya Andrea menolak karena terasa pahit dilidahnya tetapi dengan bujuk rayu Mitha sup ayam sama nasi itu habis setengahnya karena Andrea sangat tidak suka dengan bubur makanya Mitha membawakannya sup ayam.
Setelah selesai makan Andrea pun meminum obatnya.
"Terima kasih" ucap Andrea tulus
Mitha yang sedang membereskan obat dan piring bekas makan seketika menengok ke arah Andrea kemudian tersenyum manis
"Sama-sama, klo masih pusing tidur aja lagi. gue mau beresin ini dulu ke dapur" sahut Mitha
Mitha pun membantu kembali Andrea agar posisi tidurnya nyaman, setelahnya dia lansung pergi ke dapur membereskan piring bekas makan dan kembali dengan membawa air hangat dalam baskom untuk mengompres Andrea yang suhu badannya sangat tinggi.
Setelahnya Mitha kemudian membereskan apartemen Andrea mulai dengan memunguti baju sepatu yang berseliweran dimana-mana kemudian menyapu dan mengepel lantai sehingga terlihat rapi dan wangi
"Oneng oneng apart sebagus ini lo buat acakadut" gumam Mitha pelan
Karena merasa gerah sehabis beres-beres Mitha pun berencana ingin membersihkan dirinya tapi dia lupa tidak punya baju ganti sehingga berencana untuk meminjam punya Andrea.
Krek
Mitha masuk ke kamar Andrea kemudian mengecek kondisi Andrea.
"Tadi sehabis minum obat panasnya turun, sekarang kho naik lagi ya" gumam Mitha
"Ndre kita ke dokter ya!" kata Mitha membangunkan Andrea yang sedang tidur, tapi yang dibangunkan malah mengigau
"Jangan pergi, gue butuh lo, gue sayang sama lo Tha" Andrea mengigau dalam tidurnya.
"Gue telpon Shiren aja kali ya? Kan mamahnya dokter" gumam Mitha
Mitha pun akhirnya menghubungi Shiren dan menanyakan keberadaan mamahnya. Beruntungnya Mamah Shiren sedang ada dirumah dan bersedia untuk memeriksa Andrea.
"Tha ini gue pinjemin baju ganti sama seragam buat besok" ucap Shiren seraya menyerahkan papper bag pada Mitha
"Makasih Shi!" ucap Mitha tulus
"Emang kemana orang tuanya kho bisa lo yang rawat, pantes aja tadi lo buru-buru pulang" tanya Shiren penasaran
"Bokapnya lagi terbang klo nyokapnya katanya ada urusan di seoul" terang Mitha
"Ya dah lo jagain dia itung-itung latihan ngerawat suami sakit" ujar Shiren
"Lo mah suami dari hongkong, pacar aja bukan" sahut Mitha sambil mencubit pelan tangan Shiren
Shiren hanya tergelak melihat muka Mitha yang memerah.
Setelah memeriksa dan menuliskan resep, Shiren dan mamahnya pun berpamitan
"Tante pulang dulu ya, jangan lupa resepnya ditebus Tha biar calon suamimu cepat sehat" goda Mamah Shiren ikut-ikutan.
"Ikh tante ikut-ikutan Shiren aja, dia itu sahabat aku Tan" jawab Mitha dengan muka yang memerah karena malu
Shiren hanya cekikikan disamping mamahnya melihat ekspresi Mitha yang menurutnya sangat lucu. Seorang Mitha yang biasanya urat malunya hampir putus bisa merona juga mukanya karena malu.
"Udah kabarin kakek nenek lo belum Tha?" tanya Shiren saat berada di ambang pintu.
"Udah! tadi gue bilangnya ada kerja kelompok takut pulangnya kemaleman jadi nginep di rumah lo" jelas Mitha pada Shiren
"Ya udah gue pulang dulu, hati-hati lo serumah hanya berdua aja" pesan Shiren
"Ck! Berdua juga sama orang sakit, gak bakal ngapa-ngapain gue lah"
"Iya, paling lo yang ngapa-ngapain dia" sahut Shiren tertawa ngakak kemudian berlari menyusul mamahnya yang sudah keluar duluan.
***
Setelah menebus resep obat dan membeli makanan, Mitha pun membangunkan Andrea untuk makan dan minum obat.
Setelah makan dan minum obat, Andrea kembali memejamkan matanya karena tubuhnya yang masih panas dan efek samping dari obat yang membuatnya mengantuk.
Mitha terus berjaga di samping tempat tidur Andrea dengan sesekali mengecek kompresan Andrea. Karena mungkin kelelahan dan hari pun beranjak malam hingga Mitha tak sengaja tertidur dengan posisi duduk di samping tempat tidur Andrea dengan kepala menelungkup ke ranjang king size milik Andrea dan satu tangannya dipakai sebagai bantalan tidurnya sedang tangan yang satunya menggenggam tangan Andrea.
Saat tengah malam tiba Andrea terbangun karena badannya sudah mulai enakan, panasnya pun sudah turun. Dilihatnya gadis yang sedang tertidur disamping ranjangnya kemudian dielusnya kepala Mitha dengan tangan yang satunya.
"Makasih udah jagain gue Tha" gumam Andrea pelan lalu dikecupnya tangan Mitha yang sedang menggenggam tangannya. Setelahnya Andrea pun melepaskan tangan yang dalam genggaman Mitha.
Andrea beranjak dari tidurnya dan memindahkan Mitha untuk tidur diranjangnya.
***
Setelah membersihkan diri Andrea pun kembali ke peraduannya. Dilihatnya Mitha yang tertidur pulas tanpa merasa terganggu dengan keberadaannya
"Beruntungnya hidup gue memiliki seseorang sepertimu, tetaplah disampingku", ucap Andrea tulus kemudian dikecupnya pucuk kepala Mitha lama dengan mata yang terpejam merasakan irama hatinya yang mengalun indah.
Menyadari Mitha tak terganggu sedikit pun olehnya, terbesit ide iseng di kepala Andrea kemudian dia mulai mencium pipi Mitha tetapi sang empunya tetap tak bergeming. Karena masih tak ada pergerakan, Andrea kembali mencium keningnya turun ke hidung tetap masih diam dan tanpa sengaja matanya tertuju ke bibir Mitha. Dengan senyum smirknya Andrea mulai menempelkan bibirnya. Ada desiran aneh saat kedua benda kenyal itu menempel.
"Ternyata begini rasanya berciuman, Mitha lo harus tanggung jawab karena mencuri ciuman pertama gue" batin Andrea
Padahal kan Andrea sendiri pencuri tapi malah menyalahkan yang ga tahu apa-apa
"Rasanya manis, klo gue coba lagi gak papa kali ya!" gumam Andrea pelan
Andrea pun mulai menempelkan kembali bibirnya tapi kali ini dia tidak hanya menempel saja tapi menyesapnya. Saat Mitha melenguh karena merasa tidurnya terganggu, Andrea pun segera melepaskan ciumannya dengan jantung yang berdetak kencang takut ketahuan aksinya.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Nulis terus✍️💪
like like like semaaaangat thoor 💪
2021-11-08
2
Senja Merona🍂
semangat2 😍💕
2021-11-01
1
M.J.M
10 like mendarat disini thor 👋
salam dari story' About Of Tiara.
besok mampir lagi ya 👋
2021-10-28
1