Obsession Of Jerk
...Enjoy with my story...
...And...
...📖📖 HAPPY READING GUYS 📖📖...
"Jangan Sam kumohon jangan"
seorang gadis meringkuk ketakutan di ujung kasur menghindari seorang pria yang berjalan mendekatinya.
"Diam!" bentak pria tersebut sembari menampar gadis di depannya. Ia lantas menghajar wajah gadis itu dengan membabi buta sampai sang gadis tak sadarkan diri.
Bulir bulir keringat membasahi wajahnya, matanya terpejam dengan kerutan di dahinya yang basah oleh keringat. Ia terperanjat bangun dengan nafas yang terengah engah. Tangannya mengelap keringat di pelipisnya yang terus bercucuran. Kepanikan mulai menguasai dirinya.
Ia mencari cari sesuatu di laci nakas sisi ranjang. Namun gelas yang berisi air terjatuh dari atas meja nakas akibat dirinya yang tak melihat di kegelapan kamar. Al hasil suara bising terdengar dengan keras ke seluruh penjuru kamar membuat seseorang membuka pintu kamarnya dengan kasar.
"Zee ada apa?" tanya seorang gadis dengan raut wajah khawatirnya, ia menyalakan lampu kamar dan menghampiri gadis yang masih panik mencari benda yang dicarinya di laci nakas. Obat.
Setelah tau apa yang dicari gadis bernama Zee itu, ia pergi keluar kamar. Tak lama kembali dengan air minum baru ditangannya. Gadis itu berjalan dengan hati hati melewati pecahan beling di dekat ranjang, namun dengan langkah cepat.
Setelah meminum obatnya dibantu dengan air yang dibawa sahabatnya, nafasnya mulai teratur dan kembali tenang.
"Bad dream?" tanya sahabatnya lalu duduk di sisi ranjang menyentuh tangannya, berusaha mengurangi kecemasan yang dirasakannya. Zee mengangguk menjawab pertanyaan.
"It's ok, gue temenin lo sampai tidur lagi" Zee kembali mengangguk.
"Gue beresin belingnya dulu ya"
Gadis itu berjongkok di sisi ranjang memunguti pecahan beling tersebut lalu keluar kamar, tak lama kembali dengan membawa sapu dan lap pel.
Selesai membereskannya, ia berjalan ke arah saklar lampu dan mematikannya sehingga kamar menjadi gelap yang hanya diterangi lampu di sisi nakas.
Ia lantas ikut naik ke atas ranjang menemani sahabatnya tidur. Zee akhirnya kembali berbaring sembari memegangi tangan sahabatnya.
"Thanks ya Ra"
"sekarang lo tidur"
Zee mematikan lampu di sisi nakas dan ikut memejamkan matanya tanpa melepaskan genggaman tangan Kyra di sisinya.
🌞🌞🌞
Sinar matahari mulai memasuki celah celah jendela yang ditutupi gorden berwarna pink pastel ini menembus hingga menyorot ke arah kedua gadis yang nampak masih terlelap dalam tidurnya.
Salah satu gadis terbangun karena sinar matahari yang mengganggu tidurnya. Ia menguap lebar dan meregangkan ototnya.
"Zee.. Zee.. Ini hari terakhir kita ospek, jangan sampai terlambat" ucap Kyra menggoyangkan tubuh sahabatnya yang tak bergeming sedikitpun.
"Zee! please deh jangan ngebo dulu, lo bisa terusin tidur lo pulang kuliah" lagi Kyra berucap sembari menepuk pipi Zee pelan yang tak kunjung bergerak.
Perlahan Zee membuka matanya sedikit lalu menguap lebar dan meregangkan otot tubuhnya. Namun tak lama kembali menyelimuti dirinya dan memunggungi Kyra. "5 menit lagi" gumamnya pelan.
Plak!
Zee seketika terbangun saat Kyra menarik selimutnya dan memukul bokongnya keras.
"Baik nyonya" ucap Zee dengan gestur hormatnya lalu lari ke kamar mandi. Kyra menatap Zee puas lalu dirinya pun bangkit berdiri untuk ke kamarnya bersiap dan menyiapkan sarapan untuk mereka.
Sudah 5 menit berlalu namun Zee belum menyentuh air sama sekali. Yang dia lakukan hanya diam melamun di depan cermin menatap dirinya.
'Kau pantas mati'
Suara di depan cermin membuat Zee terkesiap lalu membasuh wajahnya dan menatap dirinya di cermin kembali. Hanya bayangan wajahnya saja.
Akhirnya ia mulai membuka pakaiannya dan mengguyur tubuhnya dengan shower. 15 menit berlalu Zee sudah selesai dengan mandinya. Ia mengambil pakaiannya dan memoles wajahnya dengan make up tipis agar tak terlihat pucat.
Setelah dirasa cukup dengan penampilannya, Zee keluar kamar menuju meja makan yang sudah terhidang menu makanan breakfast di hadapannya.
"Kyra terbaik" Zee memeluk tubuh Kyra yang tengah meletakan susu coklat untuk mereka.
"Udah cepet buruan sarapan, ntar keburu telat" ucap Kyra sembari melepas pelukan Zee.
Keduanya memulai sarapan dengan tenang sesekali pembicaraan ringan yang mereka bicarakan menyelingi sarapan kedua sahabat karib ini.
Setelah perut keduanya terisi, Zee mengambil kunci mobil yang tergantung di gantungan dan melemparnya pada Kyra yang di tangkap dengan sigap.
Keduanya keluar apartment menuju basemant dan mengendarai mobil untuk menuju ke arah salah satu universitas terkenal di kota besar London.
Tepat 2 minggu lalu mereka mendarat di kota ini dengan selamat. Setelah lulus dari SMA di indonesia, keduanya sepakat untuk kuliah di luar negri, tepatnya di London Inggris. Mulai dari universitas sampai tempat tinggal mereka di London semua di urusi oleh ayah dari Zee. Ayah Zee adalah salah satu pengusaha terkenal yang sukses dibidangnya yang bergerak di perhotelan. Tak heran jika semua keinginan Zee mudah untuk terwujud. Namun karena didikan sang ibu yang mendidiknya menjadi pribadi yang rendah hati meskipun memiliki segalanya, jujur, dan senang menolong. Namun kebaikan hatinya membuat orang orang disekitarnya memanfaatkan hal tersebut, tetapi Kyra sahabat karibnya yang memiliki sifat bertolak belakang dengan Zee membuat orang orang yang ingin memanfaatkannya takut mendekati Zee.
Empat hari yang lalu mereka mengikuti kegiatan awal perkuliahan yang tak lain adalah adalah ospek, meskipun tak mewajibkan mahasiswanya tetapi keduanya tetap ikut karena merasa perlu mengenal lingkungan universitas yang akan menjadi tempat belajar mereka selama 4 tahun kedepan. Hari ini adalah hari terakhir ospek dilaksanakan.
Mobil Zee terparkir dengan sempurna di tempat parkir universitasnya, Kyra keluar terlebih dahulu setelah mematikan mesin mobil diikuti dengan Zee yang juga keluar mobil setelah melepas sealbet.
Suasana kampus nampak lebih ramai dari biasanya, empat hari yang lalu tak banyak mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini.
Hampir seluruh atensi mahasiswa, khususnya para pria menatap ke arah Zee yang baru saja keluar dari mobil. Mereka menatap Zee penuh minat dan berdecak kagum karena kecantikan yang dimilikinya, tubuhnya tinggi proporsional dengan berat badan ideal, membuat tubuhnya tak jarang di sebut sebut tubuh idaman wanita. Rambut coklat bergelombangnya tergerai dengan indah menutupi punggungnya, mata hitam kecoklatan, dan wajah asia khas Indonesia menjadi daya tarik para pria.
Sedangkan wanita yang menatap Zee ada juga yang ikut mengagumi kecantikan seorang Linzy Alanza, namun ada pula yang menatapnya iri dan mencemohnya terang terangan.
Zee dan Kyra berjalan menyusuri lorong menuju aula yang sudah padat di penuhi mahasiswa. Mereka mengambil tempat duduk di tengah barisan, namun saat mereka akan mendudukan bokong mereka suara seseorang membuat atensi keduanya mengarah ke arah seorang pria yang memanggil salah satu dari mereka.
"Baby!"
Seorang pria menggerakan tangannya kearah mereka untuk menghampiri dirinya. Kyra berlari menghampiri pria tersebut lalu memeluknya.
"Hai babe" ucap Kyra lantas mencium pipi pria tersebut yang dibalas kecupan lembut di rambutnya. "Hai Aidan" sapa Zee tersenyum lembut. Aidan tersenyum lalu bergantian memeluk Zee.
Aidan Barclay adalah sahabat Zee dan Kyra sejak mereka duduk dibangku sekolah dasar. Usianya hanya berbeda satu tahun diatas keduanya. Memang tak ada persahabatan diantara pria dan wanita karena saat mereka bertiga memasuki bangku SMA, Aidan menyatakan perasaannya pada Kyra yang tak disangka ternyata Kyra juga menyukainya. Namun saat Aidan lulus, ia memutuskan melanjutkan kuliahnya di London membuat keduanya LDR. Satu tahun Kyra dan Zee lulus dan memutuskan untuk kuliah di London juga. Akhirnya ketiganya bersatu kembali di Inggris.
"Dan, tumben banyak mahasiswa ikut ospek hari ini. Apa karena ini hari terakhir?" tanya Zee pada Aidan yang adalah anak organisasi yang menyelenggarakan acara acara besar kampus.
"Bakal ada pemilik kampus datang kesini, orangnya cowok ganteng plus hot yang keren abis, makanya mereka kesini karena ada gula" jawab Aidan yang dibalas ohh oleh Zee.
"Tuh Zee, gebet aja tu om om lo kan jomlo" ucap Kyra mengejek Zee yang sudah memberenggut kesal. "Zee mah gausah ngejar juga banyak yang ngatri babe" ucap Aidan membela Zee yang merasa kesal. Zee tersenyum senang karena belaan Aidan.
Mc sudah bersiap di panggung dan membawa mic untuk memulai acara. Zee dan Kyra duduk di tempatnya sedangkan Aidan kembali bersama temannya.
Mc mengucapkan beberapa kata kata sambutan, hingga ia mengucapkan nama seseorang yang disusul dengan seorang pria berperawakan tinggi naik keatas panggung.
Zee tak terlalu peduli, ia sudah tertidur pulas dikursinya sejak Mc berbicara. Kyra berdecak kagum menatap pria di depannya yang membawakan pidato dengan suara baritonnya yang khas dan tatapan dinginnya yang menyorot kedepan, kearahnya, atau lebih tepatnya ke arah Zee. Kyra yang sadar kemana arah tatapan pria itu menyenggol Zee, membangunkannya. Namun Zee nampak acuh dan melanjutkan tidurnya tak peduli sampai pria itu selesai berpidato. Acara acara selanjutnya pun di lanjutkan. Hingga sampai selesai barulah Zee bangun untuk pulang bersama Kyra.
-
-
-
tbc
Linzy Alanza
Kyra Kimberly
Aidan Barclay
~
Gimana sama visualnya guys?
Jangan lupa tinggalkan jejak 👍 serta kririk dan sarannya agar author terus berkembang 🍓🍓🍓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Nurhayati
suka ko thor
2021-09-24
1
hartatik hartatik
keren
2021-09-16
1
hoyron Putri
aqw suka visual nya 😍
2021-09-11
1