Chapter sembilan : Stranger

Zee membuka matanya dan mengerjapkannya perlahan. Ia langsung menatap langit-langit kamar berwarna putih yang asing. Tangannya mulai memegangi kepalanya yang terasa sakit begitu ia berusaha untuk duduk. Kamar ini didominasi dengan warna hitam dan abu abu beraroma maskulin yang khas. Ia yakin jika kamar ini adalah kamar pria. Zee menatap sekeliling kamar yang tak dipenuhi oleh barang-barang. Hanya satu set sofa abu-abu yang berada di depan ranjang, lukisan yang lumayan besar dan terlihat begitu ia duduk di ranjang ini, dan meja nakas yang terdapat lampu tidur.

Tatapannya beralih pada pakaiannya yang sudah berganti. Yang semula celana jeans dan tangtop berlapis cardigan sudah berganti dengan baju tidur tipis dan pendek yang mirip dengan lingerie. Zee sudah berpikiran negatif dan liar atas apa yang terjadi padanya. Ia hanya mengingat ada seseorang yang membiusnya dan setelahnya ia tak tahu apa yang terjadi. Parahnya ia tak tahu dirinya dimana. Selain pakaiannya, tubuhnya tidak ada tanda-tanda pemerkosaan. Membuat perkiraan itu sedikit menenangkannya.

Suara pintu kamar yang terbuka mengalihkan atensinya. Seorang pria bertubuh tinggi proporsional dengan bentuk tubuh yang tercetak jelas dibalik kemeja putih yang dipakainya, masuk ke dalam kamar, menghampiri Zee. Tubuh Zee sudah gemetar ketakutan ketika langkah pria itu sudah semakin mendekatinya. Tangannya memegang erat selimut yang dipakainya menutupi tubuhnya yang nyaris terlihat karena pakaian yang tipis. Adegan ini mengingatkan Zee pada sebuah peristiwa.

Tangan besar pria tersebut terangkat menyentuh rambut Zee, yang membuatnya menunduk untuk menghindari tangan besar pria tersebut. Namun tetap, tangannya bergerak mengusap rambut Zee dengan gerakan pelan. Zee memberanikan diri untuk menatap pria di depannya. Perlahan ia mengangkat kepalanya. Matanya bertemu dengan manik mata biru pria tersebut yang juga menatapnya. Sorot mata yang dingin menatap tepat ke arah netra Zee yang berkaca kaca.

"Tu-tuan," panggil Zee dengan susah payah karena rasa takutnya yang menguasai dirinya. Pria tersebut menatap Zee dalam seolah menghipnotisnya.

"Panggil aku Sean," ucapnya dengan suara bariton yang khas memecahkan lamunan Zee yang diam diam mengagumi pahatan sempurna wajah pria di depannya.

"Di-dimana a-aku?" tanya Zee gugup dan pelan.

"Kau di mansionk," jawab Sean.

"Apa yang terjadi padaku? Boleh aku pulang?" tanya Zee beruntun. Ia mulai memberanikan diri setelah dirasa pria di depannya lumayan baik.

Wajahnya terasa familiar, begitupun dengan namanya. Otak Zee berusaha mengingat-ingat dimana ia pernah mendengar nama pria itu.

"Kau tidak bisa pulang," ucap pria itu seraya berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu.

"Aku akan kembali untuk membawamu ke ruang makan," lanjutnya sebelum ia benar benar keluar dari kamar. Suara pintu yang dikunci terdengar dari luar. Zee berlari ke arah pintu dan menggedornya.

"Keluarkan aku!" teriak Zee dari dalam. Air matanya keluar begitu saja karena ia tak mendengar suara apapun dari luar kamarnya.

Bagaimana nasibnya sekarang? Zee menghapus air matanya kasar. Sadar karena menangis tak menyelesaikan apapun. Otaknya berputar, mencari cara untuk kabur dari sini. Melihat pria tersebut menguncinya, sudah dipastikan pria itulah yang menculiknya.

Langkah kakinya berjalan menuju ke arah pintu lainnya di kamar ini yang ternyata adalah walk in closet dan toilet. Terdapat 2 Lemari besar. Satu lemari dipenuhi oleh jas dan tuxedo, sepatu, dasi, jam tangan, dan semua aksesoris pria. Lemari lainnya ia buka perlahan. Tak disangka di dalamnya terdapat banyak sekali pakaian wanita lengkap dengan semua perlengkapannya.

Ukurannya pun adalah ukuran dirinya, termasuk bra dan underwear. Apa selama ini pria itu menguntitnya. Pipi Zee memerah, ia menggelengkan kepalanya menepis pemikirannya. Pasti ini adalah kamar istrinya atau kekasihnya. Ia berusaha menjernihkan pikirannya.

Zee memutuskan untuk memanfaatkan yang ada di dalam lemari wanita. Ia mengganti pakaiannya dengan leging panjang dan hoodie, lalu memakai topi hitam untuk menutupi wajahnya. Zee keluar dari walk in closet setelah selesai berganti pakaian. Ia berjalan ke arah pintu kaca balkon, terkunci. Tentu saja, pasti pria itu benar benar sudah merencanakan penculikannya. Zee melihat ke luar balkon dari dalam kamar, pemandangan yang terlihat adalah pohon pohon yang menjulang tinggi. Apa ia berada di hutan belantara?

Jika benar dirinya berada di hutan, upaya pelarian dirinya pun akan semakin sulit. Untuk menuju ke jalan besar perkotaan, ia tak tau sejauh mana mansion ini berada dari kota. Tapi itu bisa menjadi keuntungannya, jika ia dikejar oleh anak buah pria itu dengan bersembunyi di antara pepohonan.

Zee memikirkan cara lain agar dirinya bisa keluar dari kamar ini. Ia berjalan kembali ke walk in closet mencari sesuatu di laci lemari. Setelah apa yang ia cari didapat, ia berjalan ke arah pintu balkon dan memutar mutar jepit rambut di dalam lubang kunci balkon. Bagai sebuah film, rencana konyolnya ternyata berhasil.

Tanpa membuang waktu, Zee membuka pintu balkon perlahan dan menatap ke bawah yang ia pastikan tak ada siapapun. Dirinya sudah menyiapkan tali yang terbuat dari pakaian-pakaian yang banyak di lemari tadi dan menyambungkannya. Zee mengikatnya di pembatas balkon lalu melemparkannya kebawah. Ia turun perlahan ke bawah dengan tali tersebut. Setelah sampai di bawah dengan selamat, ia menoleh-noleh mencari keberadaan seseorang. Zee pikir ini aneh karena tidak ada penjaga satupun untuk ukuran seorang penculik. Tanpa berpikir apapun lagi, ia berbalik ke belakang untuk kabur.

Namun tubuh seseorang menabrak dirinya yang membuat ia mundur beberapa langkah. Pria yang ia temui tadi di kamar sudah berdiri dihadapannya dengan tatapan dinginnya. Tanpa aba-aba pria tersebut mengangkat tubuhnya bagai karung beras membuat Zee terpekik kaget.

"Lepaskan aku, Pria Asing! Aku mau pulang!" teriak Zee meronta memukuli punggung keras pria tersebut dengan brutal.

Setelah sampai di kamar kembali, pria itu menurunkan tubuh Zee ke atas kasur dengan kasar. Zee menjauhi pria tersebut ke sisi kasur lainnya dan berlari kencang ke arah pintu. Ia membuka pintu itu kasar yang ternyata tak dikunci. Namun lagi lagi ia menabrak tubuh seorang pria yang keras. Dua orang bodyguard sudah berdiri didepan kamar dengan pakaian formal mereka. Zee menoleh ke belakang ke arah pria tersebut yang sudah berjalan ke arahnya. Pria itu menarik tangannya kasar kembali membuat Zee masuk kedalam kamar dan membanting pintu dengan kasar.

"Tu-tuan, kumohon lepaskan aku.. apa yang kau mau dariku?" tanya Zee memohon pada pria yang menariknya. Mencoba bernegosiasi.

"Auww!" Zee mengaduh saat ia jatuh diatas kasur dengan kasar lagi. Pria itu menindih tubuh kecilnya, mendekatkan wajahnya pada wajah Zee yang menatap ke sisi lain, menghindari wajah pria itu.

"Ganti pakaianmu sekarang," perintah pria tersebut dingin yang napasnya menerpa kulit pipi Zee. Ia bahkan dapat mencium bau mint dari mulutnya.

Pria itu menjauhkan wajahnya lalu kembali berdiri. Barulah Zee dapat bernapas lega dan bangun dari kasur. Untuk mencari aman, akhirnya ia menuruti perkataan pria tersebut.

Berjalan kembali ke dalam walk in closet dan mengganti pakaiannya. Zee mengambil asal pakaian yang ada di lemari kemudian memakainya. Lantas keluar setelah selesai berganti. Ia masih melihat pria itu di atas kasur menatap dirinya dari bawah sampai atas dengan pandangan yang tak terbaca.

"Ganti!" ucapnya dingin, nada suaranya terdengar enggan untuk dibantah.

Zee kembali menurutinya bagai pelayannya. Tak lama ia keluar kembali dengan pakaian lain.

"Ganti!" perintahnya lagi yang lagi-lagi menyuruhnya berganti pakaian. Dengan kesal Zee kembali masuk ke dalam walk in closet dan berganti pakaian.

"Ganti!" ucapnya dengan sedikit geraman.

"Apa pakaian yang kau mau?!" tanya Zee kesal karena ini sudah ketiga kalinya ia diperintah untuk berganti pakaian.

Apa yang salah dengan pakaiannya, memang pria itu akan mengajaknya kemana sih?!

Pria itu berdiri dan berjalan ke arah Zee yang membuat Zee ketakutan kembali. Ia menyesali emosinya yang keluar begitu saja.

"Ok aku akan menggantinya," ucap Zee pelan. Namun, pria itu menariknya untuk kembali masuk ke dalam walk in closet dan menarik satu dress dari hanger dan memberikannya pada Zee.

Zee mengambilnya dari tangan pria tersebut. "Apa yang salah dengan pakaian tadi?" tanya Zee dengan sedikit nada kesal.

"Terlalu pendek dan sexy," ucap pria itu datar.

"Salahkan isi lemari ini yang berisi dress sexy semua!" seru Zee sembari menunjuk lemari pakaian wanita, hingga tanpa sadar ia meluapkan emosinga lagi. Pria itu hanya menganggukkan kepalanya membuat Zee tak mengerti.

Pria itupun berjalan hendak keluar dari walk in closet. "Hei," panggil Zee pelan menghentikan langkah pria tersebut yang sudah berada di depan pintu.

"Kita akan kemana?" tanya Zee.

"Hanya ke ruang makan," jawabnya kemudian keluar dari walk in closet dan menutup pintunya.

Zee menganga tak percaya. Dirinya tiga kali menuruti perkataan pria asing itu berganti pakaian hanya untuk ke ruang makan saja! Ia berteriak kesal di dalam dan mengacak rambutnya frustasi.

-

-

-

tbc

Follow ig Riby_Nabe

Terpopuler

Comments

Zachira Noor

Zachira Noor

kayak mansionnya om angkasa

2022-10-22

0

Kadek Pinkponk

Kadek Pinkponk

ngayal dulu biar makin nampol halunya 😁

2021-09-07

3

SHELVI UKTA VERINA

SHELVI UKTA VERINA

nurut aja da gw, klo mau lakuin hal " suruh nikahin dulu

2021-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter satu : Lifegoals
2 Chapter Dua : Beginning
3 Chapter tiga : Mysterious Pack
4 Chapter Empat : Firts Day
5 Chapter lima : What's wrong with me?
6 Chapter enam : New Friend
7 Chapter tujuh : Regret
8 Chapter delapan : Don't deserve to be happy ?
9 Chapter sembilan : Stranger
10 Chapter sempuluh : She's lost
11 Chapter Sebelas : What the reason ?
12 Chapter dua belas : Escape
13 Chapter tiga belas : Broken for the second
14 Chapter empat belas : Regret 2
15 Chapter lima belas : Love ?
16 Chapter enam belas : Explanation
17 Chapter tujuh belas : new morning
18 Chapter delapan belas : Never give up
19 Chapter sembilan belas : For the first time again
20 Chapter dua puluh : Little happiness
21 Chapter 21 : Start back
22 Chapter 22 : Rooftop
23 Chapter 23 : Bad dream or past
24 Chapter 24 : What relationship
25 Chapter 25 : Stupid brother
26 Chapter 26 : brave tough girl
27 Chapter 27 : tempting or tempted
28 Chapter 28 : Rexford corp
29 Chapter 29 : Know
30 Chapter 30 : What's wrong?
31 Chapter 31 : Don't you worry
32 Chapter 32 : first love
33 Chapter 33 : Who r u
34 Chapter 34 : Curious
35 Chapter 35 : Jealous
36 Chapter 36 : Deep kiss
37 Chapter 37 : Engaged ?
38 Chapter 38 : talk
39 Chapter 39 : Stuck with me
40 Chapter 40 : jealous 2
41 Chapter 41 : A Fact
42 Chapter 42 : Believe
43 Chapter 43 : Surprise
44 Chapter 44 : Realife
45 Chapter 45 : Confused
46 Chapter 46 : Long time
47 Chapter 47 : Accept
48 Chapter 48 : Dont Go
49 COMEBACK!
50 Chapter 49 : Good news?
51 Chapter 50 : Stop acting like her brother
52 Chapter 51 : Dissapointed
53 Chapter 52 : Happy
54 Chapter 53 : Talk
55 Chapter 54 : Weakness
56 Chapter 55 : Keeping Promises
57 Chapter 56 : Back Together
58 Chapter 57 : Explanation
59 Chapter 58 : News
60 Chapter 59 : Meet Future Parent-in-laws
61 Chapter 60 : Worries
62 Chapter 61 : Worries II
63 Chapter 62 : Miss him
64 Chapter 63 : Regret
65 Chapter 64 : Flight to Indonesia
66 Chapter 65 : Meet Father-in-law
67 Chapter 66 : Disappointment
68 Chapter 67 : Deep Talk
69 Chapter 68 : Jealous
70 Chapter 69 : Jealous II
71 Chapter 70 : Invitation Surprise
72 Chapter 71 : Sean's Family
73 Chapter 72 : Daddy's Coming
74 Chapter 73 : Zee's Request
75 Chapter 74 : D-1
76 Chapter 75 : Abduction
77 Chapter 76 : The Past
78 Chapter 77 : The feeling
79 Chapter 78 : Too Late ?
80 Chapter 79 : Dying
81 Chapter 80 : Happy Ever After
82 Xtra Chapter 1.
83 Xtra Chapter 2.
84 Xtra Chapter 3. (Lastly)
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Chapter satu : Lifegoals
2
Chapter Dua : Beginning
3
Chapter tiga : Mysterious Pack
4
Chapter Empat : Firts Day
5
Chapter lima : What's wrong with me?
6
Chapter enam : New Friend
7
Chapter tujuh : Regret
8
Chapter delapan : Don't deserve to be happy ?
9
Chapter sembilan : Stranger
10
Chapter sempuluh : She's lost
11
Chapter Sebelas : What the reason ?
12
Chapter dua belas : Escape
13
Chapter tiga belas : Broken for the second
14
Chapter empat belas : Regret 2
15
Chapter lima belas : Love ?
16
Chapter enam belas : Explanation
17
Chapter tujuh belas : new morning
18
Chapter delapan belas : Never give up
19
Chapter sembilan belas : For the first time again
20
Chapter dua puluh : Little happiness
21
Chapter 21 : Start back
22
Chapter 22 : Rooftop
23
Chapter 23 : Bad dream or past
24
Chapter 24 : What relationship
25
Chapter 25 : Stupid brother
26
Chapter 26 : brave tough girl
27
Chapter 27 : tempting or tempted
28
Chapter 28 : Rexford corp
29
Chapter 29 : Know
30
Chapter 30 : What's wrong?
31
Chapter 31 : Don't you worry
32
Chapter 32 : first love
33
Chapter 33 : Who r u
34
Chapter 34 : Curious
35
Chapter 35 : Jealous
36
Chapter 36 : Deep kiss
37
Chapter 37 : Engaged ?
38
Chapter 38 : talk
39
Chapter 39 : Stuck with me
40
Chapter 40 : jealous 2
41
Chapter 41 : A Fact
42
Chapter 42 : Believe
43
Chapter 43 : Surprise
44
Chapter 44 : Realife
45
Chapter 45 : Confused
46
Chapter 46 : Long time
47
Chapter 47 : Accept
48
Chapter 48 : Dont Go
49
COMEBACK!
50
Chapter 49 : Good news?
51
Chapter 50 : Stop acting like her brother
52
Chapter 51 : Dissapointed
53
Chapter 52 : Happy
54
Chapter 53 : Talk
55
Chapter 54 : Weakness
56
Chapter 55 : Keeping Promises
57
Chapter 56 : Back Together
58
Chapter 57 : Explanation
59
Chapter 58 : News
60
Chapter 59 : Meet Future Parent-in-laws
61
Chapter 60 : Worries
62
Chapter 61 : Worries II
63
Chapter 62 : Miss him
64
Chapter 63 : Regret
65
Chapter 64 : Flight to Indonesia
66
Chapter 65 : Meet Father-in-law
67
Chapter 66 : Disappointment
68
Chapter 67 : Deep Talk
69
Chapter 68 : Jealous
70
Chapter 69 : Jealous II
71
Chapter 70 : Invitation Surprise
72
Chapter 71 : Sean's Family
73
Chapter 72 : Daddy's Coming
74
Chapter 73 : Zee's Request
75
Chapter 74 : D-1
76
Chapter 75 : Abduction
77
Chapter 76 : The Past
78
Chapter 77 : The feeling
79
Chapter 78 : Too Late ?
80
Chapter 79 : Dying
81
Chapter 80 : Happy Ever After
82
Xtra Chapter 1.
83
Xtra Chapter 2.
84
Xtra Chapter 3. (Lastly)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!