Chapter tujuh : Regret

Manhattan, New york City, USA.

17.34 P.M.

Seorang pria berdiri di depan jendela besar, tengah memperlihatkan pemandangan kota yang berwarna jingga karena matahari yang sudah berada di ufuk barat. Segera menenggelamkan dirinya karena telah menyelesaikan tugasnya. Tangannya memegang gelas berisi cairan whiskey kemudian menenggaknya dengan sekali tegukan hingga tandas. Ia berjalan melangkah ke arah meja kecil yang terdapat botol whiskey sekaligus es baloknya. Kembali menuangkan whiskeynya ke gelas dan memasukkan es batu ke dalamnya. Tatapannya kembali tertuju pada keindahan kota berhias gedung pencakar langit yang menjulang tinggi.

"Tuan ini laporan mengenai kegiatan nona Linzy." Suara seorang pria membuyarkan lamunannya. Atensinya berpidah pada map yang dibawa Axel.

"Kita pergi Axell." Sean menerima berkasnya kemudian berlalu pergi membawa dokumen tadi beserta jasnya yang tergantung. Diikuti oleh tangan kanannya yang setia.

Sepanjang ia berjalan di lorong kantornya setelah keluar dari lift, dirinya sudah menjadi pusat perhatian. Semua karyawan wanita menatapnya dengan beragam ekspresi. Dari mulai tatapan kagum, memuja, liar, bahkan berfantasi dengan tubuhnya. Sean dengan wajah datar tanpa ekspresinya tak menjawab setiap sapaan yang dilontarkan karyawannya kepada dirinya. Sudah dua minggu dirinya di Manhattan mengurusi proyek barunya disini, tetapi pikirannya masih tetap tertuju pada Linzy yang berada di kota London.

London City, Britania Raya

18.05 P.M.

Zee baru selesai dengan club Aestheticnya. Akhir-akhir ini, ia lumayan sibuk karena clubnya akan mengadakan pameran galery seni. Dan dirinya memegang peran yang lumayan penting, mengharuskan dirinya harus selalu hadir setiap pertemuan rapat yang diadakan clubnya. Zee berjalan sambil memainkan ponselnya membuka aplikasi chatnya dengan Kyra. Setelah menerima pesan dari Kyra yang mengatakan bahwa dirinya sudah berada di apartmentnya. Zee akhirnya masuk ke dalam mobilnya tanpa menunggu Kyra yang ia kira masih berkegiatan di kampus.

"Zee!" Seseorang melambaikan tangannya ke arah dirinya yang berada di depan pintu mobil. Zee menutup kembali pintu mobil dan melambaikan tangannya juga membalas sapaan Aidan.

"Hi, Athan!" sapa Zee ramah pada Athan yang juga bersama Aidan. Athan membalasnya dengan senyuman.

"Pulang sendiri lo?" tanya Aidan setelah sampai di depannya. Zee mengangguk sebagai jawaban.

"Aidan mau ikut ke apartment juga?" tanya Zee. Ia sudah ingin segera pulang dan berendam dengan air hangat karena lelah seharian ini.

"Engga, gue masih ada tugas yang belum selesai. Gimana kalau lo di anterin Athan aja, lo kayaknya kecapean gitu," ucap Aidan khawatir dengan raut wajah Zee yang terlihat kelelahan.

"Gausah deh, kasian Athan mungkin ada tugas juga," tolak Zee merasa tak enak pada Athan.

"Jadwalku kosong setelah ini Zee, jangan khawatir. Biar aku mengantarmu." Athan angkat suara membalas perkataan Zee dan Aidan yang sedikit ia tangkap pembicaraannya.

"Tuh kan!" seru Aidan menimpali. "Udah gausah banyak mikir! Sana pulang, gue duluan ya Zee. Bye! Dude!" Aidan berpamitan pada keduanya sembari menepuk pundak Athan lalu pergi ke arah mobilnya.

Athan dan Zee duduk di dalam mobil dengan suasana canggung yang menyelimuti atmosfer di dalamnya. Tak ada yang mengeluarkan sepatah katapun baik Zee maupun Athan. Yang terdengar hanya suara mesin mobil saja. Biasanya mereka selalu berempat atau bertiga dengan Kyra atau Aidan. Baru kali ini mereka duduk berdua tanpa Kyra atau Aidan di tengah-tengah mereka sehingga membuat suasana yang tak biasa menjadi canggung.

"Zee, apa kau lapar?" tanya Athan akhirnya memecah keheningan.

"Tidak, maaf, Athan aku hanya ingin segera pulang. Apa kau lapar?" Zee bertanya balik.

"Tidak juga... baiklah aku akan mempercepat perjalanan." Athan kembali menimpali.

"Kalau kau lapar kau boleh mampir ke apartment kami untuk sekedar makan camilan sebagai tanda terima kasihku." Mobilnya sudah sampai di basemant apartment. Athan mematikan mesin mobilnya setelah memarkirkan mobilnya. Zee melepas sealbet dan hendak membuka pintu mobil.

"Zee..." Suara Athan menghentikan gerakan Zee yang hendak membuka mobil. Atensinya berfokus menatap Athan yang terlihat ingin mengatakan sesuatu.

"Iya Athan, ada apa?" tanya Zee menunggu kelanjutan ucapan Athan.

"Aku... aku menyukaimu, Zee," ungkap Athan pelan tanpa menatap Zee yang mendadak kaku.

Apa? Sejak kapan? Kenapa tiba tiba? Bagaimana denganku? Sekelebat pertanyaan-pertanyaan melayang di otaknya.

"Apa kau juga menyukaiku?" tanya Athan kembali setelah beberapa detik tak mendengar Zee mengeluarkan suaranya.

"Ya aku juga menyukaimu." Senyum Athan mengembang, ia kini menghadap ke arah Zee yang menundukkan wajahnya.

"Bisa kau menjadi pacarku?" tanya Athan melanjutkan dengan ekspresi wajah senang.

"Aku memang menyukaimu tapi hanya sebagai teman," jawab Zee pelan tanpa menatap Athan yang menampilkan raut kekecewaan sedetik setelah mendengarnya.

"Maaf, Athan... " ucap Zee yang kali ini menatap wajah Athan.

Athan menghela nafas lalu beralih menatap ke depan. "Kau tidak perlu meminta maaf, aku mengerti." Ia kemudian keluar dari mobilnya dan pergi meninggalkan Zee.

Zee menyandarkan kepalanya selama beberapa detik. Helaan nafas berat keluar dari mulutnya. Akhirnya ia keluar mobil berjalan ke arah lift dengan langkah gontai dan menekan tombol 15 menuju lantai apartmentnya. Ia masuk ke dalam apartment dengan lesu.

"Hai Zee!" sapa Kyra yang berada di depan televisi.

"Hai Kyra," jawabnya lesu.

Kyra menatap Zee yang berjalan dengan gontai ke kamarnya hingga pintu kamar tertutup.

Zee, Kyra, dan Aidan berada di Cafeteria setelah bunyi bell istirahat berkumandang di kampus.

Aidan dan Kyra saling melempar pandang kepada Zee yang terlihat murung dua minggu ini semenjak kepulangan Zee yang diantar Athan. Pasti terjadi sesuatu diantara keduanya.

"Ai, emm.. Dimana Athan?" tanya Kyra membuka suaranya, sengaja membicarakan Athan untuk memancing Vee.

"Katanya sibuk nugas," jawab Aidan memberikan informasi mengenai Athan.

Tebakan mereka adalah Zee yang menembak Athan tetapi di tolak. Tetapi Zee sampai sekarang tidak menceritakannya, kecuali jika dipancing. Ia masih fokus dengan makanannya, tampak tak peduli dengan percakapan keduanya.

"Zee..." panggil Kyra menyentuh pundak Zee yang membuat ia menatap Kyra bertanya ada apa lewat raut wajahnya.

"Lo ditolak Athan?" tanya Kyra gamblang yang membuat Aidan memelototinya. Zee menggeleng. Kyra dan Aidan saling pandang kembali dan menatap Zee lagi.

"Aku nolak Athan," ucap Zee seakan menjawab pertanyaan keduanya.

"Apa?!" seru keduanya serempak tak percaya.

"Bukannya Zee suka Athan?" tanya Aidan yang sudah mengontrol keterkejutannya.

"Iya aku emang suka Athan tapi cuman sebagai teman." Zee menjawab lemah.

"Engga mungkin! Zee, lo suka sama Athan tapi lo gak peka sama perasaan lo sendiri dan mengartikan perasaan itu sebagai suka kepada teman!" ucap Kyra gemas sekaligus kesal dengan sahabatnya.

Jelas jelas mereka tau dan yakin jika Zee menyukai Athan. Tetapi karena Zee sangat payah dengan yang namanya perasaan membuat ia salah mengartikan. Kyra dan Aidan menghela nafas frustasi. Zee hanya melanjutkan makannya dengan tidak semangat.

Zee mengguling gulingkan tubuhnya diatas kasur. Kini ia merasakan yang namanya penyesalan. Ia mengingat kembali ucapan Kyra di cafeteria hari itu.

'Kita liat dalam waktu satu bulan kalau lo masih belum move on dari Athan, fix lo suka dia!'

Dan sekarang ia hanya bisa menyesali perkataannya. Setelah Athan menyatakan perasaannya, ia dan Athan tak bertemu kembali sampai sekarang libur semester. Zee tak memiliki kegiatan apapun selama liburan. Yang ia habiskan hanyalah berhibernasi di kamarnya. Kyra pergi bersama Aidan untuk berkencan, sedangkan dirinya sedang meratapi nasibnya yang penuh penyesalan. Entah sudah keberapa kalinya ia kembali menghela nafas sembari menatap langit langit kamar apartmentnya.

-

-

-

tbc

Follow ig Riby_Nabe

Terpopuler

Comments

Rama Fitria Sari

Rama Fitria Sari

hallo, saya sudah mampir ya

2022-12-01

0

🌸 andariya❤️💚

🌸 andariya❤️💚

💚💚💚💚💜💜💜🤍🤍🤍💙💙💙💙❤️❤️❤️💖💖💖

2021-08-29

3

🌸 andariya❤️💚

🌸 andariya❤️💚

lanjutkan thor 🥰🥰🥰

2021-08-29

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter satu : Lifegoals
2 Chapter Dua : Beginning
3 Chapter tiga : Mysterious Pack
4 Chapter Empat : Firts Day
5 Chapter lima : What's wrong with me?
6 Chapter enam : New Friend
7 Chapter tujuh : Regret
8 Chapter delapan : Don't deserve to be happy ?
9 Chapter sembilan : Stranger
10 Chapter sempuluh : She's lost
11 Chapter Sebelas : What the reason ?
12 Chapter dua belas : Escape
13 Chapter tiga belas : Broken for the second
14 Chapter empat belas : Regret 2
15 Chapter lima belas : Love ?
16 Chapter enam belas : Explanation
17 Chapter tujuh belas : new morning
18 Chapter delapan belas : Never give up
19 Chapter sembilan belas : For the first time again
20 Chapter dua puluh : Little happiness
21 Chapter 21 : Start back
22 Chapter 22 : Rooftop
23 Chapter 23 : Bad dream or past
24 Chapter 24 : What relationship
25 Chapter 25 : Stupid brother
26 Chapter 26 : brave tough girl
27 Chapter 27 : tempting or tempted
28 Chapter 28 : Rexford corp
29 Chapter 29 : Know
30 Chapter 30 : What's wrong?
31 Chapter 31 : Don't you worry
32 Chapter 32 : first love
33 Chapter 33 : Who r u
34 Chapter 34 : Curious
35 Chapter 35 : Jealous
36 Chapter 36 : Deep kiss
37 Chapter 37 : Engaged ?
38 Chapter 38 : talk
39 Chapter 39 : Stuck with me
40 Chapter 40 : jealous 2
41 Chapter 41 : A Fact
42 Chapter 42 : Believe
43 Chapter 43 : Surprise
44 Chapter 44 : Realife
45 Chapter 45 : Confused
46 Chapter 46 : Long time
47 Chapter 47 : Accept
48 Chapter 48 : Dont Go
49 COMEBACK!
50 Chapter 49 : Good news?
51 Chapter 50 : Stop acting like her brother
52 Chapter 51 : Dissapointed
53 Chapter 52 : Happy
54 Chapter 53 : Talk
55 Chapter 54 : Weakness
56 Chapter 55 : Keeping Promises
57 Chapter 56 : Back Together
58 Chapter 57 : Explanation
59 Chapter 58 : News
60 Chapter 59 : Meet Future Parent-in-laws
61 Chapter 60 : Worries
62 Chapter 61 : Worries II
63 Chapter 62 : Miss him
64 Chapter 63 : Regret
65 Chapter 64 : Flight to Indonesia
66 Chapter 65 : Meet Father-in-law
67 Chapter 66 : Disappointment
68 Chapter 67 : Deep Talk
69 Chapter 68 : Jealous
70 Chapter 69 : Jealous II
71 Chapter 70 : Invitation Surprise
72 Chapter 71 : Sean's Family
73 Chapter 72 : Daddy's Coming
74 Chapter 73 : Zee's Request
75 Chapter 74 : D-1
76 Chapter 75 : Abduction
77 Chapter 76 : The Past
78 Chapter 77 : The feeling
79 Chapter 78 : Too Late ?
80 Chapter 79 : Dying
81 Chapter 80 : Happy Ever After
82 Xtra Chapter 1.
83 Xtra Chapter 2.
84 Xtra Chapter 3. (Lastly)
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Chapter satu : Lifegoals
2
Chapter Dua : Beginning
3
Chapter tiga : Mysterious Pack
4
Chapter Empat : Firts Day
5
Chapter lima : What's wrong with me?
6
Chapter enam : New Friend
7
Chapter tujuh : Regret
8
Chapter delapan : Don't deserve to be happy ?
9
Chapter sembilan : Stranger
10
Chapter sempuluh : She's lost
11
Chapter Sebelas : What the reason ?
12
Chapter dua belas : Escape
13
Chapter tiga belas : Broken for the second
14
Chapter empat belas : Regret 2
15
Chapter lima belas : Love ?
16
Chapter enam belas : Explanation
17
Chapter tujuh belas : new morning
18
Chapter delapan belas : Never give up
19
Chapter sembilan belas : For the first time again
20
Chapter dua puluh : Little happiness
21
Chapter 21 : Start back
22
Chapter 22 : Rooftop
23
Chapter 23 : Bad dream or past
24
Chapter 24 : What relationship
25
Chapter 25 : Stupid brother
26
Chapter 26 : brave tough girl
27
Chapter 27 : tempting or tempted
28
Chapter 28 : Rexford corp
29
Chapter 29 : Know
30
Chapter 30 : What's wrong?
31
Chapter 31 : Don't you worry
32
Chapter 32 : first love
33
Chapter 33 : Who r u
34
Chapter 34 : Curious
35
Chapter 35 : Jealous
36
Chapter 36 : Deep kiss
37
Chapter 37 : Engaged ?
38
Chapter 38 : talk
39
Chapter 39 : Stuck with me
40
Chapter 40 : jealous 2
41
Chapter 41 : A Fact
42
Chapter 42 : Believe
43
Chapter 43 : Surprise
44
Chapter 44 : Realife
45
Chapter 45 : Confused
46
Chapter 46 : Long time
47
Chapter 47 : Accept
48
Chapter 48 : Dont Go
49
COMEBACK!
50
Chapter 49 : Good news?
51
Chapter 50 : Stop acting like her brother
52
Chapter 51 : Dissapointed
53
Chapter 52 : Happy
54
Chapter 53 : Talk
55
Chapter 54 : Weakness
56
Chapter 55 : Keeping Promises
57
Chapter 56 : Back Together
58
Chapter 57 : Explanation
59
Chapter 58 : News
60
Chapter 59 : Meet Future Parent-in-laws
61
Chapter 60 : Worries
62
Chapter 61 : Worries II
63
Chapter 62 : Miss him
64
Chapter 63 : Regret
65
Chapter 64 : Flight to Indonesia
66
Chapter 65 : Meet Father-in-law
67
Chapter 66 : Disappointment
68
Chapter 67 : Deep Talk
69
Chapter 68 : Jealous
70
Chapter 69 : Jealous II
71
Chapter 70 : Invitation Surprise
72
Chapter 71 : Sean's Family
73
Chapter 72 : Daddy's Coming
74
Chapter 73 : Zee's Request
75
Chapter 74 : D-1
76
Chapter 75 : Abduction
77
Chapter 76 : The Past
78
Chapter 77 : The feeling
79
Chapter 78 : Too Late ?
80
Chapter 79 : Dying
81
Chapter 80 : Happy Ever After
82
Xtra Chapter 1.
83
Xtra Chapter 2.
84
Xtra Chapter 3. (Lastly)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!