Chapter sempuluh : She's lost

Aidan sibuk menenangkan Kyra yang terus menangis sejak kemarin. Keduanya sibuk mencari Zee sahabatnya yang sejak malam tak kembali. Mereka memutuskan untuk melaporkannya ke polisi, tetapi polisi mengatakan jika belum 24 jam menghilang, mereka tak akan mencari. Aidan dan Kyra mencari Zee di sekitar tempat yang mereka pernah kunjungi bersama Zee, namun hasilnya tetap nihil. Kyra menangis terus menerus memikirkan bagaimana keadaan sahabatnya di luar sana. Pencarian mereka hentikan di sore hari saat mereka sudah mengunjungi semua tempat yang mungkin Zee kunjungi.

"Ai, Zee dimana..." ucap Kyra sembari menangis sesegukan.

"Tenang ya, Ra, kita bakal terus nyari Zee. Besok polisi pasti bakal turun tangan karena Zee udah hilang satu hari," ucap Aidan menenangkan Kyra dengan memeluknya dan mengusap punggungnya.

"Kalau aja kita gak nemuin Athan."

"Kalau aja malam itu kita ngelarang dia."

"Kalau aja..."

Kyra terus meracau tak jelas ditengah tangisannya. Aidan terus mengusap rambut Kyra berusaha menenangkannya. Keadaan dirinya pun tak jauh berbeda dengan keadaan Kyra yang sama mengkhawatirkan Zee. Ia sama khawatirnya dengan Kyra mengkhawatirkan Zee. Bagaimanapun, mereka bertiga sudah tumbuh bersama selama 12 tahun lamanya dan ia sudah menganggap Zee sebagai adiknya. Namun masih pantaskah dirinya untuk dianggap sebagai Kakak?

Kini ia tak tahu dimana keberadaan adik kecilnya. Aidan tegar untuk menenangkan Kyra yang lebih lemah darinya. Ia harus tetap berdiri meskipun hatinya sama gundahnya memikirkan keadaan Zee yang tak tahu ada dimana. Hari mulai malam dan Kyra sudah tertidur di kamarnya setelah lelah menangis. Tersisalah Aidan yang tengah duduk seorang diri di kursi meja makan sembari meneguk kaleng bir dari kulkas. Menatap kosong ke depan. Ia mengeluarkan ponselnya menghubungi Athan. Di dering kelima barulah sambungan terhubung.

"What's up, Man!" sapa Athan terlebih dahulu.

"Yo, Bro!" sapa Aidan kembali.

"Listen, I'm so sorry about my girlfriend, she wants to apologize to ye," ucap Athan menghentikan Aidan yang hendak bicara.

"Emm dude, I want you to know about Zee." Aidan mengalihkan pembicaraan.

"Zee? why? what's wrong?" tanya Athan.

"She's.. Lost." Suara Aidan terdengar berat ketika mengatakannya.

"what?!" tanya Athan tak percaya.

Tiba tiba sambungan terputus karena Kyra mengambil ponselnya dan mematikan sambungan telfon.

"Ra..." ucap Aidan lembut menatap Kyra yang terlihat marah.

"Ai, kamu ngapain pake bilang segala ke si Athan?! Ini semua terjadi karena dia dan pacarnya yang ***--*** itu yang sebabin Zee sekarang gak ada!" bentak Kyra marah.

"Sayang..." ucap Aidan selembut mungkin agar tak semakin menyulut emosi Kyra.

"Kalau semakin banyak yang tau semakin banyak yang cari Zee, kan?" tanya Aidan, tetapi Kyra masih terlihat marah.

"Tapi aku gak mau ngelibatin dia! Lebih baik kita minta bantuan polisi, Ai!" Kyra masih meninggikkan intonasi suaranya.

"Tapi dia temen aku dan temen Zee juga." Aidan masih berusaha membujuk Kyra yang keras kepala.

"Engga! Gue lebih suka minta tolong sama cowok-cowok kampus yang ngejar ngejar Zee daripada dia!" serh Kyra masih tetap pada pendiriannya.

"Athan gak tau masa lalu Zee dan gimana Teressa, Athan ga bersalah dalam semua hal disini, kan?" Kyra tetap diam tak menerima ataupun menolak usulan kekasihnya. Aidan hanya bisa menghela napas mengalah karena Kyra yang sangat keras kepala. Lebih baik ia mengalah daripada ia harus bertengkar dengan Kyra, sedangkan Zee belum ditemukan.

In mansion Sean

Zee diam, sama sekali tak menyentuh makanan yang terhidang lezat di atas meja makan yang memenuhinya. Sudah 5 menit berlalu ia hanya menundukkan wajahnya. Sean sama diamnya, ia hanya menatap Zee yang masih diam tak bergerak menyentuh makanan sama sekali. Ia akhirnya menghela napas sebelum membuka mulutnya.

"Makanan ini tak beracun," ucap Sean memberitahu apa yang mungkin dikhawatirkan Zee.

Sean mulai memotong steak yang ada dipiringnya perlahan lalu memasukan satu potong kedalam mulutnya, memperlihatkan bahwa tak terjadi apapun saat ia memakan makanannya. Namun Zee masih diam bergeming.

"Makan nona Alanza," perintah Sean dingin tak ingin dibantah. Zee diam tak menanggapi dan tak ingin.

"makan atau-"

"Aku tidak lapar!" seru Zee lantang membentak Sean. Namun, perutnya mengatakan sebaliknya. Pipi Zee bersemu merah ketika suara nyaring itu terdengar.

"Pulangkan aku," ucap Zee mengabaikan rasa malunya.

"Tidak bisa," jawab Sean kemudian meneguk winenya.

"Apa? Tapi kenapa?" tanya Zee mulai kesal.

"Karena tidak ada mobil, supirku sedang bertugas di kota," jawab Sean seadanya.

"Alasan bodoh!" Ia berdiri dari duduknya bersiap meninggalkan meja makan.

"Duduk dan makan atau kau akan menyesal." Sean kembali mengintruksiyang kali ini mengeluarkan aura intimidasi yang dirasakan Zee. Akhirnya mau tak mau, ia duduk kembali dan memakan makanannya dengan enggan.

Meskipun awalnya menolak, ia akhirnya makan dengan lahap. Karena perutnya yang memang sudah berdemo meminta untuk diisi. Setelah menghabiskan steaknya, ia meminum segelas air putih dan mengusap bibirnya dengan tisu. Zee menyandarkan tubuhnya sebentar sebelum ia bangkit berdiri hendak meninggalkan meja makan.

"Kembali ke kamar." Suara Sean kembali terdengar memerintah Zee. Zee berbalik menatap Sean kesal.

"Aku sudah mendengarkan apa yang dikatakan olehmu, terima kasih atas makanannya dan tak ada alasan apapun untukku tetap disini," ucap Zee lalu kembali melanjutkan langkahnya.

"Ini di tengah hutan, dan jauh dari kota," ucap Sean tenang.

"Aku bisa berjalan kaki," jawab Zee tak mau kalah.

"Hari sudah sore, jika menjelang malam disana biasanya ada banyak srigala lapar berkeliaran," balas Sean datar menakut nakuti Zee.

Zee balik menatap Sean kesal sambil menggembungkan pipinya. Diam-diam Sean bersorak penuh kemenangan.

"Aku tidak tau jalan ke arah kamar!" ujar Zee sedikit membentak.

Sean mengelap mulutnya dengan sapu tangan sutra mahal miliknya kemudian beranjak berdiri. Zee mengikuti Sean dibelakangnya yang mengarahkan ke kamar.

"Apa yang terjadi padaku malam itu?" tanya Zee memecah keheningan saat mereka berada di lift untuk ke lantai dua.

"Dimana ponselku?" tanya Zee kembali karena tak kunjung mendapat jawaban dari Sean.

Pintu lift terbuka. Sean melangkah keluar terlebih dahulu menuju pintu kayu bercat coklat dan membuka pintu besar tersebut. Zee menyusul Sean dan melipat tangannya di depan dada menatap Sean yang berdiri tepat di depan kamar.

"Kenapa kau tak menjawab pertanyaanku satupun? Kau benar-benar menculik ku?!" tanya Zee menuduh Sean. Langkah Sean mendekat ke arah Zee, Zee tentu saja melangkah mundur menjauhi Sean. Ia berbalik dan berlari menghindari Sean.

Namun, langkah Sean yang besar membuat ia mudah menangkap tubuh Zee. Sekarang tubuh Zee terjebak antara dinding dan tubuh Sean.

"Ya, aku menculikmu dan tak berencana memulangkanmu sampai kapanpun. Jangan harap kau bisa lepas dari sini, Nona Alanza," ucap Sean dengan gamblang mengatakan yang sebenarnya.

"Tapi kenapa? Siapa kau? Kenapa harus aku?" tanya Zee beruntun. Sekarang ia mulai kesal dengan fakta yang ia dengar dari mulut pria asing yang menculiknya ini.

Sebenarnya ada apa dengan pria di depannya yang menculiknya dan menjadikan ia tawanan di mansion besar ini? Yang benar saja! Aidan dan Kyra pasti sedang mengkhawatirkannya. Bagaimana dengan kuliahnya, dan Athan. Pria itu, ah, ya, dia sudah memiliki kekasih, dan kekasihnya adalah Teressa. Mengingat itu membuat hati Zee mendadak sakit, ia memalingkan wajahnya ke sisi, menghindari tatapan Sean.

"Sudah kukatakan aku Sean dan kenapa harus kau, tanyakan pada dirimu sendiri dan beritahu aku." Sean menjauhkan tubuhnya dari Zee setelah menjawab pertanyaan Zee dan menarik tangannya untuk membawanya ke kamar.

Jawaban Sean tak dimengerti Zee sama sekali. Ia hanya bisa mengikuti Sean. Bagaimanapun pria itu tak dapat Zee percaya, bagaimanapun caranya ia harus kabur. Pintu kamar yang di kunci dari luar terdengar, Zee menghela napasnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Memikirkan cara sambil menunggu kesempatan datang.

-

-

-

tbc

Follow ig Riby_Nabe

Terpopuler

Comments

🌸 andariya❤️💚

🌸 andariya❤️💚

ini kasihan Zee.... semoga saen tulus mencintai Zee😍😍😍😍

2021-08-29

4

🌸 andariya❤️💚

🌸 andariya❤️💚

lanjutkan thor semangat 💪💪

2021-08-29

3

🌸 andariya❤️💚

🌸 andariya❤️💚

next kaj

2021-08-29

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter satu : Lifegoals
2 Chapter Dua : Beginning
3 Chapter tiga : Mysterious Pack
4 Chapter Empat : Firts Day
5 Chapter lima : What's wrong with me?
6 Chapter enam : New Friend
7 Chapter tujuh : Regret
8 Chapter delapan : Don't deserve to be happy ?
9 Chapter sembilan : Stranger
10 Chapter sempuluh : She's lost
11 Chapter Sebelas : What the reason ?
12 Chapter dua belas : Escape
13 Chapter tiga belas : Broken for the second
14 Chapter empat belas : Regret 2
15 Chapter lima belas : Love ?
16 Chapter enam belas : Explanation
17 Chapter tujuh belas : new morning
18 Chapter delapan belas : Never give up
19 Chapter sembilan belas : For the first time again
20 Chapter dua puluh : Little happiness
21 Chapter 21 : Start back
22 Chapter 22 : Rooftop
23 Chapter 23 : Bad dream or past
24 Chapter 24 : What relationship
25 Chapter 25 : Stupid brother
26 Chapter 26 : brave tough girl
27 Chapter 27 : tempting or tempted
28 Chapter 28 : Rexford corp
29 Chapter 29 : Know
30 Chapter 30 : What's wrong?
31 Chapter 31 : Don't you worry
32 Chapter 32 : first love
33 Chapter 33 : Who r u
34 Chapter 34 : Curious
35 Chapter 35 : Jealous
36 Chapter 36 : Deep kiss
37 Chapter 37 : Engaged ?
38 Chapter 38 : talk
39 Chapter 39 : Stuck with me
40 Chapter 40 : jealous 2
41 Chapter 41 : A Fact
42 Chapter 42 : Believe
43 Chapter 43 : Surprise
44 Chapter 44 : Realife
45 Chapter 45 : Confused
46 Chapter 46 : Long time
47 Chapter 47 : Accept
48 Chapter 48 : Dont Go
49 COMEBACK!
50 Chapter 49 : Good news?
51 Chapter 50 : Stop acting like her brother
52 Chapter 51 : Dissapointed
53 Chapter 52 : Happy
54 Chapter 53 : Talk
55 Chapter 54 : Weakness
56 Chapter 55 : Keeping Promises
57 Chapter 56 : Back Together
58 Chapter 57 : Explanation
59 Chapter 58 : News
60 Chapter 59 : Meet Future Parent-in-laws
61 Chapter 60 : Worries
62 Chapter 61 : Worries II
63 Chapter 62 : Miss him
64 Chapter 63 : Regret
65 Chapter 64 : Flight to Indonesia
66 Chapter 65 : Meet Father-in-law
67 Chapter 66 : Disappointment
68 Chapter 67 : Deep Talk
69 Chapter 68 : Jealous
70 Chapter 69 : Jealous II
71 Chapter 70 : Invitation Surprise
72 Chapter 71 : Sean's Family
73 Chapter 72 : Daddy's Coming
74 Chapter 73 : Zee's Request
75 Chapter 74 : D-1
76 Chapter 75 : Abduction
77 Chapter 76 : The Past
78 Chapter 77 : The feeling
79 Chapter 78 : Too Late ?
80 Chapter 79 : Dying
81 Chapter 80 : Happy Ever After
82 Xtra Chapter 1.
83 Xtra Chapter 2.
84 Xtra Chapter 3. (Lastly)
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Chapter satu : Lifegoals
2
Chapter Dua : Beginning
3
Chapter tiga : Mysterious Pack
4
Chapter Empat : Firts Day
5
Chapter lima : What's wrong with me?
6
Chapter enam : New Friend
7
Chapter tujuh : Regret
8
Chapter delapan : Don't deserve to be happy ?
9
Chapter sembilan : Stranger
10
Chapter sempuluh : She's lost
11
Chapter Sebelas : What the reason ?
12
Chapter dua belas : Escape
13
Chapter tiga belas : Broken for the second
14
Chapter empat belas : Regret 2
15
Chapter lima belas : Love ?
16
Chapter enam belas : Explanation
17
Chapter tujuh belas : new morning
18
Chapter delapan belas : Never give up
19
Chapter sembilan belas : For the first time again
20
Chapter dua puluh : Little happiness
21
Chapter 21 : Start back
22
Chapter 22 : Rooftop
23
Chapter 23 : Bad dream or past
24
Chapter 24 : What relationship
25
Chapter 25 : Stupid brother
26
Chapter 26 : brave tough girl
27
Chapter 27 : tempting or tempted
28
Chapter 28 : Rexford corp
29
Chapter 29 : Know
30
Chapter 30 : What's wrong?
31
Chapter 31 : Don't you worry
32
Chapter 32 : first love
33
Chapter 33 : Who r u
34
Chapter 34 : Curious
35
Chapter 35 : Jealous
36
Chapter 36 : Deep kiss
37
Chapter 37 : Engaged ?
38
Chapter 38 : talk
39
Chapter 39 : Stuck with me
40
Chapter 40 : jealous 2
41
Chapter 41 : A Fact
42
Chapter 42 : Believe
43
Chapter 43 : Surprise
44
Chapter 44 : Realife
45
Chapter 45 : Confused
46
Chapter 46 : Long time
47
Chapter 47 : Accept
48
Chapter 48 : Dont Go
49
COMEBACK!
50
Chapter 49 : Good news?
51
Chapter 50 : Stop acting like her brother
52
Chapter 51 : Dissapointed
53
Chapter 52 : Happy
54
Chapter 53 : Talk
55
Chapter 54 : Weakness
56
Chapter 55 : Keeping Promises
57
Chapter 56 : Back Together
58
Chapter 57 : Explanation
59
Chapter 58 : News
60
Chapter 59 : Meet Future Parent-in-laws
61
Chapter 60 : Worries
62
Chapter 61 : Worries II
63
Chapter 62 : Miss him
64
Chapter 63 : Regret
65
Chapter 64 : Flight to Indonesia
66
Chapter 65 : Meet Father-in-law
67
Chapter 66 : Disappointment
68
Chapter 67 : Deep Talk
69
Chapter 68 : Jealous
70
Chapter 69 : Jealous II
71
Chapter 70 : Invitation Surprise
72
Chapter 71 : Sean's Family
73
Chapter 72 : Daddy's Coming
74
Chapter 73 : Zee's Request
75
Chapter 74 : D-1
76
Chapter 75 : Abduction
77
Chapter 76 : The Past
78
Chapter 77 : The feeling
79
Chapter 78 : Too Late ?
80
Chapter 79 : Dying
81
Chapter 80 : Happy Ever After
82
Xtra Chapter 1.
83
Xtra Chapter 2.
84
Xtra Chapter 3. (Lastly)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!