18. Imperfect

Airell menangis tersedu-sedu di kamar rawatnya karena sampai malam ini putranya Noel masih belum ketemu.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, hati dan pikiran Airell sangat risau.

Setelah bertengkar dengan Max sore hari tadi Airell kembali pingsan.

Airell memang perempuan yang sangat kuat dan pemberani segala rintangan akan Airell hadapi tapi Airell tetaplah manusia dan manusia tidak ada yang sempurna.

Noel adalah segalanya bagi Airell hati seorang ibu mana yang tidak khawatir dan cemas saat anaknya hilang dan tidak ada tanda-tanda di mana keberadaannya.

Kelemahan seorang Airell Miranda adalah Noel dan kelemahan seorang Max Alexanders Wu adalah Airell dan Noel putranya.

Max memandang ke dalam ruang kamar rawat Airell dengan sendu. Hatinya sakit dan pedih melihat Airell lagi dan lagi harus terbaring lemah di atas ranjang pasiennya.

Padahal keadaan Max tidak jauh berbeda dengan Airell. Wajah Max tampak pucat akibat muntah yang ia rasakan selama beberapa jam tadi untungnya dokter memberikan resep agar ia tidak lagi muntah-muntah.

"Kakak, apa yang sedang kakak lakukan di sini. Steffy sudah mencari Kaka ke mana-mana kakak jangan bandel seperti anak kecil kakak lagi sakit." Ucap Steffy dengan cerewetnya sebenarnya ia tau kenapa kakaknya berada di sini karena siapa lagi kalau bukan seorang wanita bernama Airell Miranda.

Steffy menatap ruang kamar rawat Airell dengan dingin dan tatapannya yang dalam.

"Ayo kakak harus kembali ke kamar rawat kakak." Ajak Steffy sambil memegang kedua tangan Max namun hal itu tidak berpengaruh sama sekali karena Max tidak mau beranjak dari depan pintu kamar rawat Airell.

Saat mata Max melihat Airell yang hampir jatuh di ranjang pasiennya dengan segera Max membukakan pintu kamar rawat Airell dan menolong Airell.

Airell yang hendak pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya guna menenangkan pikiran dan perasaannya agar tidak terlalu cemas hampir jatuh karena kepalanya sangat pusing akibat menangis selama berjam-jam.

Mata Airell melihat tangan kekar yang sedang menolongnya. Seketika itu mata mereka bertemu hal itu mampu membuat jantung Max berdetak dengan kencang saat melihat mata Airell dan menatap pilu saat melihat tatapan Airell sangat sedih dan kosong.

"Lepaskan aku." Ucap Airell dengan suara parau dan lirihnya. Namun, hal itu tidak digubris oleh Max.

"Kamu mau ke mana, sini aku bantu." Ucap Max.

"Tidak perlu aku bisa sendiri." Tolak Airell dengan dingin dan melepaskan pegangan Max di tangannya.

Saat langkah kaki Airell berjalan beberapa langkah Airell kembali jatuh hal itu lagi-lagi ada Max yang menahannya.

Max yang sudah tidak tahan dengan sikap keras kepala Airell segera menggendong Airell ke kamar mandi walaupun saat ini tubuhnya lemah namun ia masih bisa menggendong Airell ala bridal style.

"Diamlah jika kamu tidak ingin kita jatuh bersama-sama. Saat ini aku tidak bisa menggendong mu dengan kuat." Ucap Max dengan datar hal itu membuat Airell menghentikan aksinya yang ingin memberontak dan memberikan protes.

Mata Airell melihat ke wajah Max yang pucat dan Airell baru menyadari itu lalu mata Airell melihat baju pasien yang dikenakan oleh Max membuat Airell bertanya-tanya dalam diamnya.

"Aku tunggu di sini." Ucap Max memecah lamunan Airell dalam benaknya. Airell yang melihat mereka sudah berada di dalam kamar mandi terdiam.

"Keluarlah." Ucap Airell dengan dingin. Max tidak menggubrisnya ia masih tetap berdiri di depan pintu kamar mandi menunggu Airell melakukan apa yang ingin dilakukan.

"Apa kamu tidak mendengarkan ku." Ucap Airell lirih dan kesal. Airell merasa malas meladeni Max namun ia tidak punya tenaga untuk mengusir Max berdiri saja ia susah.

"Jangan membantah nanti kamu jatuh lagi." Ucap Max dengan datar dapat Airell lihat di mata Max yang penuh dengan rasa khawatir dan takutnya.

Airell yang tidak mau berdebat akhirnya segera mencuci wajahnya di westafel karena akan sangat percuma jika ia berdebat dengan Max pria yang sangat keras kepala itu.

Max yang melihat Airell menurut tanpa banyak protes membuatnya tersenyum tipis dan seri wajahnya menjadi lebih segar walaupun tampak pucat.

"Apakah masih ada lagi yang ingin kamu lakukan?" Tanya Max melihat Airell sudah selesai mencuci wajahnya.

Airell menggelengkan kepalanya, Max segera menggendong Airell untuk kembali ke ranjang pasiennya.

Steffy yang melihat kakaknya masuk ke dalam kamar rawat Airell pergi dari sana dengan wajah dinginnya.

"Keluarlah aku ingin beristirahat." Usir Airell hal itu membuat Max menatap sendu ke arah Airell dan perutnya terus bergejolak. Karena tidak kuat akhirnya Max kembali ke kamar mandi untuk memuntahkannya.

Airell yang tadi memejamkan mata dengan membelakangi Max menoleh kepalanya ke belakang karena mendengar suara muntah-muntah Max di dalam kamar mandi.

Selang 15 menit lamanya Max keluar dengan berjalan sambil memegang dinding untuk menguatkan dirinya agar tidak jatuh di lantai.

Sedari tadi Airell sudah menunggu dan melihat wajah Max dengan pucat.

"Maafkan aku bolehkah aku di sini sebentar." Ucap Max yang kini sudah mendudukkan dirinya di atas sofa kamar rawat Airell.

Airell hanya diam dan memandang ke atas kamar karena saat ini Airell sedang tidur telentang.

Max yang menyandarkan kepalanya di sandaran sofa terus menatap wajah Airell dari samping.

Keheningan tercipta selama hampir lebih 30 menit lamanya. "Maafkan aku." Ucap Max dengan lirih namun hal itu masih bisa di dengar oleh Airell.

Max yang melihat Airell sama sekali tidak menggubrisnya merasa sangat terluka namun hal itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang ia ciptakan dulu dan tadi saat ia ikut tersulut emosi melihat Airell dalam pelukan dokter Adam.

"Aku tau aku sangat salah dan perbuatan aku sangat buruk padamu dulu. Tapi, aku benar-benar tulus meminta maaf dari mu." Ucap Max walaupun Airell tidak menggubrisnya setidaknya Airell mendengar dirinya hal itu sangat disyukuri Max.

"Aku juga minta maaf karena beberapa hari ini mengganggu mu hingga kamu pingsan dan berakhir di sini." Kali ini mata Max sudah beruraian air mata. Airell mengepalkan kedua tangannya untuk menoleh ke samping saat melihat suara Max yang terdengar isakan.

"Tapi, sungguh aku sangat menyesal. Aku terus mencari keberadaanmu tapi aku tidak bisa menemukanmu. Aku sangat senang saat melihatmu di pernikahan Louis dan Karina namun aku tidak bisa untuk berbicara lebih dekat denganmu hingga membuat aku frustrasi."

"Saat melihatmu bersama seorang anak laki-laki dan ada seorang pria di sampingmu aku sangat marah karena lagi-lagi untuk kesekian kalinya aku terlambat. Aku sangat pengecut karena hanya bisa mengusikmu dan menyakitimu."

"Aku sangat senang saat tau bahwa Noel adalah anakku." Ucap Max yang bahagia saat menyebut nama Noel. "Tapi, aku hanya bisa melihat dari jauh tanpa bisa menyentuh dirinya. Aku ingin Noel tau bahwa aku adalah ayahnya bukan siapa pun."

Airell mengeluarkan air matanya sambil meremas sprei ranjang pasiennya. Isak tangis di antara keduanya menjadi musik di dalam ruang rawat kamar itu.

Max mendekat ke arah Airell jari tangannya mengusap wajah Airell yang penuh dengan air mata hingga membuat Airell tersentak.

"Aku mohon jangan menangis, aku tidak bisa melihat mu menangis. Aku akan berusaha menemukan anak kita." Ucap Max yang merasakan sakit ketika mengucapkan kalimat akhir yang keluar dari mulutnya.

Terpopuler

Comments

Gestimar

Gestimar

Noelanjing,baru kali ini aku emosi sama anak kecil

2022-06-13

2

Samsuna

Samsuna

sedih

2022-02-04

2

Sunshine

Sunshine

Tidak ada yang sempurna

2021-12-16

0

lihat semua
Episodes
1 00. Feeling Empty
2 01. Pregnant
3 02. Noel
4 03. Comeback
5 04. Meet People in The Past
6 05. Is She Married?
7 06. My Faith is Shaken
8 07. The One Got That Away
9 08. Heart Attack
10 09. Jealous
11 10. He is My Son
12 11. Never Enough
13 PENGUMUMAN
14 12. Life Trouble Runing Cold
15 13. Fix What I've Broken
16 14. Anger
17 15. Everyone is Hurt
18 16. Messy
19 17. Noel Disappeared
20 18. Imperfect
21 19. It's Not Simple to Say
22 20. For a Change
23 21. Where is Noel
24 22. Makes You Believe
25 23. Broken
26 24. It's Show Time
27 25. Noel and Queeny were Kidnapped
28 26. Hacker Airell is Back
29 27. Shot
30 28. Hospital
31 29. No Need to Worry I'm just Hurt
32 30. Noel, Call Dadda. Please!
33 31. How is Progressing?
34 32. The Arrival of Karina and Louis
35 33. Almost
36 34. Never Again Endanger Yourself
37 35. Staring in Disbelief
38 36. The Fierce Gaze of The Two Men
39 37. Dadda Noel or Daddy Noel
40 38. Whisper
41 39. Why Him?
42 40. Mission
43 41. Small Celebration Before Returning F Country
44 42. Action
45 43. Don't Be Like This!
46 44. Dadda, Smells Vomit!!!
47 45. What are You Planning?
48 46. What Happened to Noel?
49 47. Misson VS Jealousy
50 48. Mission VS Frustrated
51 49. Farewell
52 50. For Everyone's Good
53 51. Kenapa Semua Berjalan Begitu Lancar!?
54 52. Tidak!!!
55 53. Tuhan, Aku Mohon!!!
56 54. Jadi, Itu Semua hanya...
57 55. Max yang menggoda, Airell yang jengah
58 56. Sindrom Pernikahan Max
59 57. Menikah
60 58. Noel Mau Tidur Bersama Momma dan Dadda!
61 59. Kepanasan dan Minta Saran
62 60. Negoisiasi dengan Noel
63 61. Pergi Bulan Madu
64 62. Apakah Masih Belum...
65 63. Melakukannya
66 64. Berlebihan
67 65. Pacaran Setelah Menikah
68 66. Pukulan Kaget dari Spatula
69 67. Secara Tidak Sengaja
70 68. Siapa yang Menciptakan wahana ini???
71 69. Kegundahan Hati Max
72 70. Sebuah Undangan Pesta Bisnis
73 71. Pergi ke Mall
74 72. Datang ke Pesta
75 73. Sadar
76 74. Negara F
77 75. Dia Hilang Ingatan Sementara
78 76. Noel Tahu dan Melakukan Sesuatu
79 77. Mengikuti Alur
80 78. Ingin Adik Perempuan
81 79. Permintaan Noel
82 80. Hamil
83 81. Wanita Itu Lagi!!!
84 82. Mendorong
85 83. Keadaan yang Sulit
86 84. Mencoba Perlahan Mendekat dan Sadar
87 85. Berusaha untuk Tegar
88 86. Jangan Melakukan Hal yang Tidak Wajar Di Luar
89 87. Maafkan Aku
90 88. Agak Menjauh
91 89. Pergi
92 90. Tempatku Tidak Di Sini
93 91. Tidak Mengulang untuk Kedua Kalinya
94 92. Jason Johnson
95 93. Steffany Alexandria Wu
96 94. Adam Maynard
Episodes

Updated 96 Episodes

1
00. Feeling Empty
2
01. Pregnant
3
02. Noel
4
03. Comeback
5
04. Meet People in The Past
6
05. Is She Married?
7
06. My Faith is Shaken
8
07. The One Got That Away
9
08. Heart Attack
10
09. Jealous
11
10. He is My Son
12
11. Never Enough
13
PENGUMUMAN
14
12. Life Trouble Runing Cold
15
13. Fix What I've Broken
16
14. Anger
17
15. Everyone is Hurt
18
16. Messy
19
17. Noel Disappeared
20
18. Imperfect
21
19. It's Not Simple to Say
22
20. For a Change
23
21. Where is Noel
24
22. Makes You Believe
25
23. Broken
26
24. It's Show Time
27
25. Noel and Queeny were Kidnapped
28
26. Hacker Airell is Back
29
27. Shot
30
28. Hospital
31
29. No Need to Worry I'm just Hurt
32
30. Noel, Call Dadda. Please!
33
31. How is Progressing?
34
32. The Arrival of Karina and Louis
35
33. Almost
36
34. Never Again Endanger Yourself
37
35. Staring in Disbelief
38
36. The Fierce Gaze of The Two Men
39
37. Dadda Noel or Daddy Noel
40
38. Whisper
41
39. Why Him?
42
40. Mission
43
41. Small Celebration Before Returning F Country
44
42. Action
45
43. Don't Be Like This!
46
44. Dadda, Smells Vomit!!!
47
45. What are You Planning?
48
46. What Happened to Noel?
49
47. Misson VS Jealousy
50
48. Mission VS Frustrated
51
49. Farewell
52
50. For Everyone's Good
53
51. Kenapa Semua Berjalan Begitu Lancar!?
54
52. Tidak!!!
55
53. Tuhan, Aku Mohon!!!
56
54. Jadi, Itu Semua hanya...
57
55. Max yang menggoda, Airell yang jengah
58
56. Sindrom Pernikahan Max
59
57. Menikah
60
58. Noel Mau Tidur Bersama Momma dan Dadda!
61
59. Kepanasan dan Minta Saran
62
60. Negoisiasi dengan Noel
63
61. Pergi Bulan Madu
64
62. Apakah Masih Belum...
65
63. Melakukannya
66
64. Berlebihan
67
65. Pacaran Setelah Menikah
68
66. Pukulan Kaget dari Spatula
69
67. Secara Tidak Sengaja
70
68. Siapa yang Menciptakan wahana ini???
71
69. Kegundahan Hati Max
72
70. Sebuah Undangan Pesta Bisnis
73
71. Pergi ke Mall
74
72. Datang ke Pesta
75
73. Sadar
76
74. Negara F
77
75. Dia Hilang Ingatan Sementara
78
76. Noel Tahu dan Melakukan Sesuatu
79
77. Mengikuti Alur
80
78. Ingin Adik Perempuan
81
79. Permintaan Noel
82
80. Hamil
83
81. Wanita Itu Lagi!!!
84
82. Mendorong
85
83. Keadaan yang Sulit
86
84. Mencoba Perlahan Mendekat dan Sadar
87
85. Berusaha untuk Tegar
88
86. Jangan Melakukan Hal yang Tidak Wajar Di Luar
89
87. Maafkan Aku
90
88. Agak Menjauh
91
89. Pergi
92
90. Tempatku Tidak Di Sini
93
91. Tidak Mengulang untuk Kedua Kalinya
94
92. Jason Johnson
95
93. Steffany Alexandria Wu
96
94. Adam Maynard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!