1 hari sebelum pernikahan Louis dan Karina
“Max.” Teriak Diego yang melihat Max duduk terkapar di lantai dengan botol minuman alkohol di mana-mana serta barang-barang yang berada di kamar sudah tidak pada tempatnya.
Diego yang melihat reaksi Max hanya diam dengan tatapan kosong merasa pusing, memijat pangkal hidung Diego menghampiri Max.
“Kamu benar-benar menyebalkan.” Gerutu Max, “mau sampai kapan kamu seperti ini hah. Sudahlah berbicara denganmu tidak ada gunanya.”
Setelah permasalahan perusahaan teratasi walaupun tidak menemukan siapa identitas dari K70N itu kini Diego harus menghadapi Max yang seperti ini. Rasanya ingin sekali Diego meremukkan badan Max ke truk.
“Sebaiknya kamu bersihkan dirimu, aku ada kabar mengenai wanita pujaanmu itu.” Ucap Diego, Max yang mendengarnya dengan cepat melihat ke arah Diego dengan penuh harapan.
“Benarkah, sekarang beritahu aku di mana dia.” Pinta Max, dapat Diego lihat ada binar bahagia di dalam mata Max.
“Aku tidak akan memberitahumu sebelum kamu membersihkan dirimu segera.” Ujar Diego dengan menekankan kata terakhir agar sahabatnya yang pengecut karena wanita ini sadar dengan penampilan dan keadaannya sekarang.
“Tidak, katakan saja sekarang.”
“Tidak mau, apa kamu mau dilihat menyedihkan oleh wanita pujaanmu itu. Yang benar saja Max Alexanders Wu.” Dengus Diego penuh penolakan dan melihat penampilan Max yang nampak sangat berantakan. Max yang melihat Diego memperhatikan penampilannya merasa kesal dengan segera memukul dengan keras tangan Diego hingga membuat Diego mengaduh kesakitan.
“Jangan melihatku seperti itu, aku masih jauh lebih tampan darimu walaupun aku seperti
ini.” Kata Max
“Benarkah, buktinya aku yang duluan menikah berarti pesona aku lebih jauh darimu. Sedangkan kamu mendekati wanita saja tidak bisa hanya memandang dalam diam dengan jarak yang jauh.” Ucap Diego yang tak mau kalah, demi kesejahteraan bersama Diego sangat kesal kepada orang yang ada di hadapannya ini.
“Tidak ada bantahan, jika kamu tidak menuruti aku maka aku tidak akan memberitahu di mana pujaan hatimu itu. Cepat bersihkan dan rapikan dirimu segera.” Perintah Diego.
“Sebenarnya yang bos di sini siapa kenapa dengan seenaknya menyuruh aku untuk segera membersihkan
diri.” Gerutu Max yang berjalan sempoyongan menuju ke kamar mandi. Diego yang melihatnya tersenyum penuh kemenangan karena kali ini ia berhasil membuat sahabatnya menurun. Namun senyuman Diego hilang karena merasakan sandal yang dilempar mengenai tepat di bagian wajahnya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan sahabatnya yang suka bersikap seenaknya.
Di dalam kamar mandi Max tertawa terbahak-bahak melihat wajah sahabatnya yang terkena lemparan sandalnya.
“Dasar sahabat nggak ada akhlak.” Gerutu Diego sambil berjalan keluar dari kamar Max dan memanggil 10 orang tukang bersih yang tadi ia panggil untuk membersihkan kamar Max.
30 menit lamanya, kini Max terlihat segar setelah membersihkan dan merapikan diri. Max melihat ke sekeliling kamarnya tampak bahwa kamarnya sudah rapi dan bersih.
“Jadi, apa?” Tanya Max yang sudah duduk di samping Diego di ruang tamu sambil menonton acara bisnis.
Diego tidak menggubrisnya hanya diam sambil menatap saluran TV, Max yang kesal karena tidak mendapatkan atensi dari sahabatnya dengan segera memukul Diego dengan bantal yang berada di sampingnya.
Diego yang mendapatkan perlakukan seperti itu tertawa, “kamu benar-benar menyebalkan.” Kata Max yang melihat Diego tertawa
“Kamu lebih menyebalkan.”
“Cepat katakan.” Perintah Max yang sudah tidak sabar mendengar informasi dari sahabatnya ini mengenai sang pujaan hati.
“Kamu tau kamu pernah memberikan aku nomor plat mobil beberapa hari yang lalu.” Ucap Diego dengan serius sedangkan Max mengangguk sambil menunjukkan ekspresinya kepada Diego agar segera langsung memberitahukannya tanpa ada jeda.
“Berdasarkan dari plat mobil, itu adalah mobil milik Louis.” Lanjut Diego
“Milik Louis?” Tanya Max yang dibalas anggukan oleh Diego.
“Aku sudah bertanya kepada Louis mengenai hal itu. Louis bilang bahwa calon istrinya memang meminta mobil untuk dipinjamkan kepada sahabatnya untuk menjemput seseorang di bandara.”
“Jadi, kemarin kamu terburu-buru itu karena mengikuti mobil itu sampai ke bandara kan sampai akhirnya kamu mabuk dan uring-uringan. Sekarang jelaskan kepadaku siapa wanita pujaanmu itu?”
“Kenapa kamu penasaran sekali, apa kamu mau berselingkuh?” Tanya Max dengan kesal, Diego yang mendengarnya segera menampar paha Max dengan keras hingga membuat pria itu meringis dan menatap Diego dengan tatapan tajam-nya.
“Apa apa apa. Jangan berbicara sembarangan kalau nanti tiba-tiba Disha datang dan mendengarnya habislah aku. Mana mungkin aku mau berselingkuh Disha saja sudah lebih dari cukup dan paling cantik.” Max yang mendengarnya memasang wajah ekspresi-nya mendengar pujian Diego kepada Disha yang sangat bawel dan cerewet itu.
“Wanita yang meminjam mobil itu sedang menjemput seorang dokter karena untuk bersama-sama menghadiri pernikahan Louis dan Karina. Istrinya Louis bersahabat dengan wanita pujaanmu itu.” Terang Diego, “jadi besok jika kamu mau melihat pujaan hati mu itu, setidaknya rubahlah penampilanmu biar lebih tampan dari pada aku. Kalau aku melihat penampilanmu tadi maka aku bakalan menolakmu dengan mentah-mentah.” Ucap Diego dengan mengejek Max dan kini tertawa terbahak-bahak.
“Sudah puas ketawa-nya sekarang kamu pulang.” Ucap Max dengan datar sambil menunjukkan ke arah pintu apartemennya.
“Dasar nggak ada akhlak, sudah aku bantu nggak ada ucapan terimakasih.” Gerutu Diego yang masih tetap duduk di sofa.
“Oh, aku lupa lagi adik kesayanganmu Steffy akan tiba malam ini.” Max yang mendengarnya menolehkan kepalanya terkejut.
“Ck, Steffy sudah berulang kali meneror-ku dengan teleponnya karena kamu tidak mengangkat telepon darinya. Jangan lupa kamu menjemputnya jam 8 katanya ia akan tiba di bandara.” Setelah mengucapkan hal itu Diego segera pergi dari apartemen Max untuk kembali ke rumahnya karena saat ini ia sangat merindukan istri dan anak perempuannya.
Steffany Alexandria Wu setelah bercerai dengan Bram Smith memilih pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikannya ke negara P untuk meraih cita-citanya sebagai
seorang desainer. Setelah 4 tahun lamanya di negara P, Steffy kembali untuk menghadiri pernikahan sahabat kakaknya Louis. Steffy dan Louis sangatlah dekat seperti kakak dan adik.
Max yang mendengar bahwa adiknya yang manja itu akan tiba malam ini segera bersiap-siap karena ia tidak mau terlambat menjemput adiknya yang manja itu. Jika terlambat maka akan sangat susah membujuknya apalagi ia tidak menjawab teleponnya dan juga ia sangat merindukan adiknya itu.
Setibanya di bandara Max menunggu kedatangan adiknya tak lama kemudian Max melihat adiknya yang berjalan sambil membawa koper yang berada di tangannya. Max yang melihatnya segera melambaikan tangannya namun tidak digubris oleh Steffy
melihat hal itu membuat Max berdecak kesal karena ia pasti akan mengeluarkan banyak energi untuk membuat adiknya tidak marah lagi kepadanya.
“Hey, apa kamu tidak merindukan kakak mu yang sangat tampan ini.” Ucap Max sambil memeluk Steffy hingga langkah Steffy terhenti karena mendapat pelukan dari kakaknya. “Kenapa cemberut seperti ini, hmmm. Maafkan kakak karena tidak menjawab telepon mu ada
masalah besar di perusahaan kemarin.” Jelas Max sambil memasang wajah memelas-nya agar adiknya ini luluh. Namun seperti yang diperkirakan Max tidak semudah itu pemirsa.
“Aku capek, mana mobilnya.” Ucap Steffy dengan datar, Max yang mendengarnya memaklumi dan itu menjadi hal yang biasa. Max menggandeng tangan adiknya sambil menyeret koper adiknya itu banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka berdua namun mereka tidak berani untuk mendekati orang yang berpengaruh no. 1 di negara K
ini terlebih lagi banyak bodyguard yang mengelilingi Max dan Steffy.
Keesokan harinya
“Kakak.” Teriak Steffy memanggil Max sambil melangkahkan kakinya ke kamar Max. Steffy
sudah tidak marah lagi karena Max berhasil membujuknya dengan menemani adiknya
pergi berbelanja atau liburan ke mana pun yang ia mau.
“Kakak kenapa lama sekali.” Gerutu Steffy setelah membuka pintu kamar dan melihat kakaknya yang masih sibuk bercermin.
“Sini biar Steffy saja yang memasang dasinya.” Ucap Steffy mendekat ke arah Max, “seharusnya kakak juga sudah menikah seperti kak Louis dan memberikan keponakan buat Steffy seperti kak Diego.” Sekarang Steffy sudah sedikit bersahabat dengan Diego tidak
lagi memanggil Diego hanya dengan namanya saja tapi ditambah dengan embelen kakak karena sekarang Diego sudah menikah dan Steffy sangat menyukai Queeny anaknya Diego tentunya dengan istri dari Diego juga.
Max yang mendengarnya hanya tersenyum melihat omelan adiknya, “belum ketemu yang pas.” Ucap Max
“Banyak perempuan yang ingin mendekati kakak namun kakak tidak pernah menggubrisnya. Jangan bersikap dingin kepada perempuan kak kalau kakak bersikap seperti itu mana ada perempuan yang berani mendekati kakak.”
“Iya, iya kenapa kamu menjadi bawel sekali sekarang.” Ucap Max sambil mencubit pipi
adiknya ini.
“Ish jangan mencubit pipi Steffy nanti make up-nya rusak.”
“Baiklah.”
“Kakak tidak lupakan dengan janji kakak, awas saja jika kakak pura-pura lupa dan sibuk
dengan pekerjaan kakak. Maka Steffy nggak akan memaafkan kakak.”
“Iya, kakak nggak bakalan lupa sayang sudah berhenti mengomel. Ayo sekarang kita berangkat.” Ajak Max
“Tunggu dulu.” Max pun menghentikan langkahnya dan menatap bingung ke arah adiknya tadinya ia yang meminta agar segera cepat-cepat datang ke pernikahan Louis tapi sekarang apa lagi.
“Sempurna.” Ucap Steffy yang melihat penampilan Max, sedangkan Max yang mendengarnya tersenyum.
****
“Aunty Karina.” Teriak Noel ketika membuka pintu kamar rias Karina, nampak Karina
sedang duduk di depan meja riasnya menoleh mendengar suara keponakan yang sangat dirindukannya.
“Aunty sangat cantik.” Puji Noel, Karina yang mendengarnya tersenyum sambil mencubit hidung Noel dengan gemas.
“Terimakasih kesayangan aunty. Peluk aunty sayang.” Ucap Karina dengan senang hati Noel
memeluk Karina, “aunty sangat merindukan mu, kamu sekarang sudah besar.”
“Noel juga sangat merindukan aunty. Iya sekarang Noel sudah besar kan Noel sudah sekolah PAUD.” Ucap Noel dengan bangganya.
“Selamat ya Karina akhirnya kamu menikah kamu sangat cantik.” Ucap Airell sambil
mengucapkan selamat pernikahan kepada Karina dan memuji Karina yang sangat cantik dengan gaun pernikahan yang dikenakannya.
“Kak Karina selamat akhirnya kak Karina menikah juga.” Airell yang melihatnya dengan segera melepaskan pelukan-nya kepada Karina untuk memberikan kesempatan kepada Summer dan Winter untuk mengucapkan selamat kepada Karina.
Saat Karina memeluk Summer dan Winter secara bergantian mata Karina melihat dokter Adam yang sedang tersenyum ke arahnya.
“Selamat ya Karina. Semoga kamu bahagia dengan pernikahan mu.” Ucap dokter Adam dengan tulus.
“Terimakasih kak Adam sudah datang ke pernikahan ku di sela-sela kesibukan kakak.”
Walaupun dulu Karina sempat mempunyai perasaannya kepada dokter Adam dan tidak mendapatkan balasannya dari dokter Adam tidak membuat hubungan di antara keduanya renggang ataupun canggung mereka saling mendukung satu sama lain seperti yang lainnya.
“Kak Karina.” Panggil Giselle yang baru tiba sambil menggendong anak perempuannya yang ia beri nama Starlee. Semua orang menoleh ke arah Giselle dan suaminya.
“Aaaaa aku merindukan mu.” Ucap Giselle sambil memberikan sapa dengan cium pipi kiri dan pipi kanannya. “Selamat akhirnya kamu menikah juga.”
“Noel aunty Giselle merindukan mu sayang.” Ucap Giselle ketika melihat ke arah Noel yang
berada di samping Karina. “Halo kakak Noel ini Starlee.” Giselle memperkenalkan putrinya baru 8 bulan tersebut kepada Noel.
“Halo Starlee ini kakak Noel yang tampan.” Semua yang mendengarnya tertawa karena tingkat percaya diri Noel. “Starlee sangat cantik aunty.”
Ruang kamar rias Karina menjadi ramai karena kedatangan sahabat-sahabatnya, tak lama
kemudian pintu ruangan terbuka dan nampak lah seorang perempuan dengan penampilannya yang menarik dan seorang pria yang berada di sampingnya hingga membuat semuanya menoleh untuk melihat siapa yang datang.
Deg
Airell yang melihat siapa yang datang terkejut dengan diamnya melihat orang yang telah
memberikan luka kepadanya yang sangat dalam berada di ruangan yang sama.
“Selamat Karina kamu berhasil meluluhkan hatinya kak Louis semoga pernikahan mu selalu bahagia.” Ucapan selamat yang dilontarkan oleh perempuan tersebut yang tak lain adalah Steffy dan pria yang berada di sampingnya adalah Max.
“Terimakasih.” Karina memberikan senyuman-nya, Steffy masih belum menyadari bahwa disitu ada mantan kekasih dari mantan suaminya hanya Max yang menyadarinya.
Airell menggenggam tangan Noel dengan erat hingga membuat Noel meringis kesakitan.
“Shhhh, momma tangan Noel sakit.” Ucap Noel namun tidak digubris oleh Airell yang matanya
menatap dengan kosong ke arah Max.
Dokter Adam yang melihatnya mengernyitkan dahinya melihat Airell yang melamun dengan
tatapan kosongnya kemudian matanya melihat ke arah Noel yang merasa kesakitan.
“Sayang.” Ucap dokter Adam sambil melepaskan tangan Noel dari genggaman Airell hingga membuat Airell tersentak dan melihat ke arah putranya yang meringis.
“Sayang kamu kenapa?” Tanya Airell dengan khawatir hal itu tidak luput dari pandangan dua
orang yang baru datang di kamar rias Karina tadi.
“Kamu memegangnya terlalu erat Elma, apa yang sedang kamu pikirkan?” Tanya dokter
Adam dengan lembut. Airell dan dokter Adam saling menatap satu sama lain hal itu membuat Max yang melihatnya mengepalkan kedua tangannya dengan erat.
“Sayang apa kamu tidak apa-apa, hmmm?” Tanya dokter Adam sambil meniupkan tangan Noel.
“Noel tidak apa-apa daddy.” Steffy yang melihat ke arah bocah laki-laki yang bernama Noel
itu tertegun karena wajah anak laki-laki itu sangat mirip sekali dengan kakaknya Max.
“Baiklah sekarang ayo kita ke kamar uncle Louis di sana sudah ada Queeny yang akan
menemani mu nanti untuk berjalan di belakang aunty Karina dan uncle Louis. Bukankah tadi kamu bilang mau latihan dulu bersama Queeny?” Tanya dokter Adam
Noel menepuk jidat-nya karena ia lupa, “Noel lupa daddy, ayo kita ke sana. Momma Noel menemui Queeny dulu.” Pamit Noel kepada Airell dan dijawab Airell dengan anggukan dan
senyuman kepada Noel.
“Kami pergi dulu, jangan merindukan kami.” Pamit dokter Adam dengan senyuman manisnya kepada Airell.
Bagi Karina, Summer, Winter dan Giselle hal itu sudah biasa karena mereka tau bahwa dokter
Adam sangat mencintai Airell dan Noel.
Namun bagi Max dan Steffy itu berbeda. Max yang mendengarnya rasanya sangat marah dan ada perasaan cemburu di dalam hatinya yang membuncah. Sedangkan Steffy ia diam dengan pikirannya sambil menatap ke arah Airell yang juga menatap ke arahnya entah apa yang ada di pikiran Steffy hanya dia yang tau.
“Aku mau ke toilet dulu.” Pamit Airell karena Airell sudah merasa sangat tidak nyaman satu
ruang dengan orang yang telah menghancurkan masa depannya kini sedang
menatapnya dengan tajam dan dinginnya.
“Kenapa sesak sekali.” Ucap Airell setibanya di dalam toilet, “Airell jangan menangis kamu
kuat.” Ucap Airell mensugesti dirinya walaupun saat ini ia merasa sangat tidak nyaman.
Ada rasa khawatir dan takut ketika melihat Max dan Steffy ada di pernikahan Karina rasanya Airell ingin sekali pulang ke hotel dan bersiap-siap untuk pergi dari negara K ini. Terlebih ada Noel yang berada di sampingnya bagaimana nanti jika Max dan Steffy menyakiti putranya yang menjadi sumber kekuatan dan
kebahagiannya.
Di lain sisi Max juga merasakan sesuatu hal yang tidak membuatnya nyaman hingga ingin memuntahkan sesuatu melihat apa yang terjadi di depan matanya.
Wanita yang menjadi pujaan hatinya selama ini kini berada di depan matanya namun ia merasa kalah apalagi melihat tatapan dari wanita pujaannya yang menatap nyalang dan dingin
kepadanya tidak ada kehangatan di dalamnya.
“Maafkan aku. Aku menyesal melakukannya.” Ucap Max dengan lirih sambil menyadarkan kepalanya di dinding toilet.
Airell keluar dari toilet setelah merasa tenang dan siap untuk melanjutkan pesta pernikahan
Karina. Namun saat ia melangkahkan kakinya ia melihat seorang pria yang menyandarkan kepalanya ke dinding toilet.
Airell mengepalkan kedua tangannya dan mengambil nafas dengan dalam untuk berjalan
melewati pria tersebut yang sepertinya memang sengaja menunggunya.
Saat satu langkah kaki Airell melewati pria tersebut yang tak lain adalah Max tangan Max
segera mencekal tangan Airell yang berjalan melewatinya tanpa melihat ke arahnya.
“Jangan bersikap kurang ajar. Lepaskan tangan Anda dari tangan saya.” Ucap Airell dengan dinginnya, Max yang mendengarnya memberikan senyuman smirknya melihat
sikap Airell yang dingin kepadanya.
“Bukankah aku sudah pernah bersikap lebih sebelumnya. Apa kamu lupa atau kamu ingin kita mengulangnya.” Ucap Max dengan dingin dan tajam sebenarnya Max ingin berbicara
baik-baik kepada Airell namun karena rasa marah dan cemburunya melihat pemandangan
yang ada di hadapannya membuat Max kalah sehingga ia berkata seperti itu kepada Airell.
Airell yang mendengarnya menghempaskan tangannya yang digenggam oleh Max namun tidak bisa karena cekalan tangan Max yang sangat kuat, “Lepaskan saya atau saya akan berteriak.” Ancam Airell namun hal itu tidak mempengaruhi Max hingga membuat Airell kesal. “Apa yang Anda inginkan?” Tanya Airell dengan jengah dan tidak sudi menatap lama-lama ke arah Max.
Max yang melihat Airell menatapnya dengan malas dengan segera menghimpit Airell ke
dinding dan hendak mencium Airell namun tiba-tiba Airell menolehkan kepalanya ke samping kanan dan menginjak kaki Max dengan keras hingga Airell terlepas. Melihat
hal itu Airell berlari ke arah tempat yang ramai untuk menghindari Max, sedangkan Max menatap Airell dengan mata yang pilu melihat wanita yang selama ini ia cari merasa jijik dan tatapan benci ke arahnya.
Ya wanita pujaan Max adalah Airell Miranda dari dulu sampai sekarang, kenapa Max
melakukan perbuatan yang tidak senonoh kepada Airell 6 tahun lalu itu karena sikap cemburunya melihat Airell yang begitu sangat mencintai mantan suami dari
adiknya Steffy.
“Kali ini aku akan memperjuangkan mu dan kamu akan menjadi milik ku.”
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Shuhairi Nafsir
cerita nya nga masuk diakal banget. katanya Airell jaguh bela diri. masakan cengkaman Max nga bisa ditangani. lembab lagi membosankan
2023-10-01
1
Samsuna
gara2 cemburu toh
2022-02-04
1
Nurhayati
Oke kaka lunar...assshiaap
2022-02-02
0