Tampak seorang perempuan memakai kacamata dan masker berwarna hitam yang sedang berjalan menyeret kopernya berwarna abu-abu untuk menuju ruang tunggu khusus penumpang.
Rambutnya yang berwarna pirang akar dengan model rambut panjang yang menggelombang membuat kulit putihnya begitu kontras apalagi dengan tinggi badannya yang semampai membuatnya tampak elegan.
“Nona Elma Oiva.” Ucap petugas bandara di bagian administrasi Visa menyebut nama perempuan tersebut yang tak lain adalah Airell Miranda.
Airell yang mendengar nama samarannya dipanggil mengangguk dan membuka kacamata serta masker yang dikenakannya dengan elegan sehingga membuat petugas bandara terpesona dengan wajah cantik Airell.
“Selamat menikmati perjalanan Anda.” Ucap petugas tersebut sebelum Airell berjalan ke ruang tunggu pesawat.
Setelah duduk di kursinya Airell bernafas lega karena hasil penyamarannya berjalan lancar dan petugas bandara tidak ada yang mencurigai visa yang digunakannya.
Bagi Airell melakukan penyamaran adalah hal yang mudah apalagi ia tidak perlu membayar orang mahal-mahal karena ia bisa melakukannya sendiri. itu adalah hal yang disyukuri oleh Airell karena ia mempunyai kemampuan dalam meretas sehingga dengan mudah ia mengganti identitasnya tanpa ada yang tau.
Tentu saja penyamaran Airell harus sempurna dengan kemampuan dandannya ia bisa mengubah wajahnya sangat mirip dengan orang yang Airell retas identitasnya.
“Selamat tinggal.” Ucap Airell dengan dingin ketika langkah kakinya berjalan untuk memasuki pesawat yang akan membawanya pergi dari negara K.
Di lain tempat,
Max nampak frustrasi karena sampai saat ini anak buahnya belum bisa menemukan keberadaan Airell Miranda hingga membuat Diego sang asisten dan menjabat sebagai sekretaris 1 serta sahabat Max ikutan pusing melihat Max yang terus uring-uringan tidak jelas.
Hal itu membuat semua karyawan menjadi cemas dan takut jika berhadapan dengan Max Alexanders Wu sang pemimpin perusahaan.
“Sebenarnya apa yang sedang terjadi kepadanya kenapa ia terus mencari perempuan bernama El itu. Sikapnya memang sudah menyebalkan dari dulu dan menyebalkannya sekarang berkali-kali lipat.” Gerutu Diego.
***
1 bulan kemudian
Airell hendak berjalan menuju ke toko kue miliknya yang berada di seberang jalan dengan toko bunga miliknya hampir tertabrak oleh pengendara mobil hingga membuat Airell pingsan di tempat karena merasa terkejut walaupun tidak ada luka.
“Nona, nona bangun.” Ucap pria yang memakai snelli di tubuh kekar dan rampingnya.
“Kak Elma.” Teriak seorang gadis bernama Summer pegawai dari toko kue Airell. Sedangkan di belakangnya gadis dengan tatapan dinginnya yaitu Winter segera berjalan ke arah Airell.
Pria yang menggunakan snelli itu segera membawa Airell untuk masuk ke dalam mobilnya dan membawanya ke rumah sakit tempat di mana ia bekerja dan diikuti oleh Winter. Sedangkan Summer disuruh Winter untuk menjaga toko kue.
“Bagaimana keadaannya dok?” Tanya Winter saat melihat pria bersnelli yang hampir menabrak Airell memeriksa keadaan Airell.
“Apakah Nona ini sudah menikah?” Tanya pria bersnelli yang dapat Winter lihat di nametag namanya adalah Adam Maynard.
“Setahu saya kak Elma belum menikah dokter.” Jawab Winter mengernyitkan dahinya karena bingung dengan pertanyaan dokter Maynard ini.
“Sebaiknya kita tunggu Nona ini sadar.” Ucap dokter Maynard kepada Winter dan diangguki oleh Winter.
Tak lama kemudian Airell kembali sadar dari pingsannya dua pasang mata melihat ke arah Airell yang sedang mengerjapkan matanya.
“Di mana aku?” Tanya Airell sambil menetralkan pandangannya
“Kakak sedang berada di rumah sakit.” Jawab Winter, hal itu membuat Airell menolehkan kepalanya untuk melihat Winter dengan muka datarnya dan seorang pria yang memakai snelli sedang menatapnya dengan tersenyum.
“Maafkan saya Nona karena tadi hampir menabrak Nona.” Ucap dokter Maynard dengan senyuman yang tidak luput dari wajahnya.
Airell mendudukkan dirinya di ranjang pasien sambil sedikit memegang kepalanya yang pusing.
“Tidak apa-apa dok, justru saya yang meminta maaf karena menyebrang tidak melihat kiri dan kanan.”
“Ada apa dengan saya dokter?” Lanjut Airell.
“Sebaiknya Nona ikut saya untuk duduk di depan.” Arah dokter Maynard menuju ke meja tempat kerjanya di mana sudah ada Winter di sana yang dari tadi tidak melepaskan pandangannya dari Airell.
“Kenapa kamu melihatku seperti itu?” Tanya Airell setelah duduk di samping Winter dan di depan dokter Maynard. Winter hanya menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari Airell.
“Perkenalkan saya Adam Maynard spesialis dokter kandungan. Pasien dan teman sejawat saya biasa memanggil saya dokter Maynard. Nona boleh memanggil saya dengan Adam saja.” Ucap dokter Maynard memperkenalkan dirinya kepada Airell, sedangkan Winter dan Airell sedikit bingung kenapa Airell harus memanggilnya dengan sebutan nama Adam.
“Tidak perlu dipikirkan.” Ucap dokter Maynard dengan senyumnya, “di sini saya ingin memberitahukan mengenai kondisi Nona. Menurut hasil pemeriksaan saya Nona sekarang sedang hamil, usia kandungan Nona saat ini sudah berjalan 2 bulan.” Terang dokter Maynard membuat Airell dan Winter terkejut terutama Airell.
Airell yang mendengarnya merasakan jantungnya berdetak dengan kencang sambil otaknya memikirkan kapan terakhir ia datang bulan dan ternyata ia belum datang bulan di bulan ini.
“Apakah benar yang dikatakan dokter?” Tanya Airell setelah menguasai rasa keterkejutannya.
Airell merasa tidak percaya dengan semua yang didengarnya bahwa saat ini ia tengah mengandung dan usia kandungannya sudah berjalan 2 bulan. Airell sama sekali tidak merasakan namanya mual-mual, pusing atau gejala ibu hamil lainnya dan Airell tentu memahami bahwa tidak semua ibu hamil mengalami gejala tersebut selain *****
makannya bertambah dari biasanya.
Mengusap perutnya yang masih datar dengan pelan, “momma tidak percaya bahwa ada kamu di sini.” Ucap Airell yang didengar oleh Winter yang sedang duduk di sampingnya.
“Kakak jangan khawatir Winter, Summer, kak Karina, dan kak Giselle akan membantu dan menjaga kakak merawat bayi kak Elma.” Ucap Winter hal itu membuat Airell merasa terharu sehingga membuat Airell menitikkan air matanya mendengar perkataan Winter. Entah karena hormon kehamilan atau bukan biasanya Airell tidak mudah terharu atau pun merasa sensitif seperti ini.
***
Sudah hampir 1 bulan lebih ini Max terus muntah-muntah hal itu membuat tubuh Max sangat pucat. Hampir setiap hari Max muntah-muntah terutama di pagi hari dan sore hari hal itu tentu saja mempengaruhi kinerjanya di perusahaan selain tubuhnya yang tampak kurus.
“Kamu makan apa sih sampai seperti ini?” Tanya Diego yang tidak habis pikir apa penyebab sahabatnya terus mengalami muntah-muntah seperti wanita hamil.
Pertanyaan Diego tidak digubris oleh Max yang sedang sibuk dengan acara muntah-muntahnya karena Max sudah bosan mendengar dan menjawab pertanyaan Diego yang itu-itu terus setiap harinya.
Diego memapah Max yang terlihat lemah akibat aksi muntah-muntahnya yang hanya mengeluarkan cairan
saja. Max sudah periksakan diri dengan dokter namun dokter mengatakan bahwa ia tidak apa-apa tidak ada masalah pencernaan atau pun lainnya semuanya normal. Hal itu membuat Diego bingung begitu juga dengan Max.
“Kenapa kamu tidak pergi ke kantor?” Tanya Max dengan ketusnya, “aku pusing mendengar ocehan mu seperti burung beo apalagi pertanyaan mu yang terus menanyakan hal yang sama seperti biasanya.
Diego yang mendengar hal itu membanting Max di tempat tidur karena kesal, “dasar tidak tau terimakasih.” Ucap Diego dengan kesal dan langsung meninggalkan Max sendiri di kamarnya. Sedangkan Max tertawa melihat kekesalan sahabatnya yang seperti
perempuan lagi datang bulan.
“Huh, di mana keberadaan mu El. Aku merindukan mu.” Ucap Max dengan penuh kerinduan.
***
Airell sedang berjalan mondar mandir untuk memperlancarkan jalan lahirnya karena kini usia kandungan Airell sudah 9 bulan tinggal menghitung hari ia akan melahirkan sang buah hati yang berjenis kelamin laki-laki.
Winter merasa pusing dan cemas di waktu bersamaan melihat Airell yang terus berjalan ke sana ke mari. “Kakak jangan terlalu banyak bergerak nanti perut kakak akan jatuh.” Ucap Winter dengan cemasnya hal itu membuat Airell merasa kesal dengan Winter. Kenapa Winter yang dingin dan datar menjadi cerewet dan posesif saat ia hamil.
“Winter saudara kembar ku yang dingin kayak kulkas jangan terlalu khawatir dengan kak Elma, okey.” Ucap Summer yang juga ikut jengah melihat kecemasan dan kekhawatiran yang menurut Summer terlalu berlebihan.
“Jangan menyebut ku kulkas.” Protes Winter, lihat sekarang pagi ini akan ada perdebatan seperti hari-hari biasanya di antara saudara kembar tersebut.
Airell yang malas mendengar Summer dan Winter yang berdebat melangkahkan kakinya untuk menaiki tangga menuju ke kamarnya namun saat langkah kaki Airell di tangga ke lima Airell terpleset hingga membuat Airell terjatuh dengan posisi duduk di lantai.
Summer dan Winter yang mendengar suara teriakan dari Airell segera menuju ke arah Airell dan melihat Airell yang meringis kesakitan sambil mengelus perutnya.
Mata Winter dan Summer melihat ada darah yang keluar dari bawah kaki Airell dengan segera memapah Airell untuk dibawa ke rumah sakit. Sebelum itu Winter berteriak histeris memanggil nama Karina dan Giselle untuk segera menyiapkan mobil dan menelpon dokter kandungan Airell yaitu dokter Maria.
Selama di perjalanan di dalam mobil tidak henti-hentinya Airell berteriak kesakitan karena perutnya sangat sakit hal itu membuat Winter sangat cemas takut terjadi apa- apa dengan calon bayi dan Airell.
“Kak Karina bisakah dipercepat.” Pinta Winter sambil ikutan meringis karena tangannya yang sedang digenggam Airell yang sangat kuat melukai tangannya tidak hanya Winter saudara kembarnya Summer juga merasakan kuku-kuku Airell sesekali yang menancap di tangannya.
Setibanya di rumah sakit semua orang sudah siap menyambut Airell dan kini Airell di bawa ke dalam ruang persalinan dan dilakukan pemeriksaan menyeluruh.
2 jam lamanya proses persalinan tersebut hingga terdengarlah suara bayi yang sangat nyaring membuat Winter, Summer, Karina, dan Giselle bernafas dengan lega.
Ceklek
Suara pintu di ruang persalinan Airell terbuka dan nampaklah perawat dan dokter Maria keluar dari ruang tersebut.
“Bagaimana keadaan kak Airell, dokter Maria?” Tanya Winter dengan cemas, sedangkan Summer, Karina dan Giselle melihat bayi yang selama ini mereka nantikan dengan penuh sayang.
“Keadaan Nyonya Airell baik-baik saja sekarang Nyonya Airell sedang beristirahat. Beruntungnya Nyonya Airell segera dibawakan ke rumah sakit hingga hal-hal yang tida diinginkan tidak terjadi pada ibu dan bayinya.” Jelas dokter Maria dengan tersenyum hal itu membuat Winter sangat lega.
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Yulianti Yulianti
lanjutkan💪
2024-12-07
0
Dianita Indra
lanjut
2022-05-24
0
Ely
Elma Oiva = Airell Miranda... kasih kamu 🤣🤣🤣
2022-05-08
0