Diego membawa
Max menuju ke sudut ruangan saat semua para tamu sibuk memberikan ucapan
selamat pernikahan kepada Louis dan Karina. Tingkah Diego membuat Max merasa
kesal karena ia harus melepaskan pandangannya dari Airell yang sedang
bercengkerama dengan pria bernama Adam.
“Kamu kenapa
sih?” Ucap Max dengan kesal sambil merapikan jasnya kembali agar rapi.
“Kamu yang
kenapa?” Diego sudah dari tadi menahan kekesalan dari sahabatnya Max yang hanya
diam saja disaat sang pujaan hati sudah di depan mata. Max yang mendengarnya
hanya melirik Diego dengan kesal.
Diego ingin
sekali rasanya memukul kepala Max, “kenapa tidak kamu dekatin Winter. Dia sudah
ada di depan mata dan kamu hanya diam saja. Max kamu benar-benar ya.” Geram
Diego sedangkan Max yang mendengarnya heran kenapa sahabatnya mengatakan ia
harus mendekati siapa tadi Winter yang benar saja Max juga tidak tau orangnya.
“Kenapa aku harus dekatin dia?” Sewot Max
“Kenapa?” Teriak Diego histeris, “karena dia wanita pujaan mu itu kan.” Max yang
mendengar Diego berteriak segera menutup mulut Diego agar tidak berteriak.
“Jangan asal ya bukan dia.”
“Maksudnya?” Tanya Diego dengan bingung.
“Sudahlah kamu tidak akan mengerti.” Ujar Max yang kini mau kembali ke ballroom di mana
untuk melihat Airell. Diego yang melihat Max melangkahkan kakinya ke depan kembali menahan Max.
“Apa lagi?” Desis Max karena demi kesejahteraan bersama Max merasa sangat kesal belum lagi ia harus menahan emosinya karena melihat romansa yang terjadi di antara dokter Adam dan Airell memikirkannya membuat Max merasa pusing dan tidak rela.
“Baiklah kalau kamu tidak mau menjelaskannya tapi jelaskan kepadaku kenapa Noel anak
dari Nona Airell dan Tuan Adam sangat mirip denganmu?” Tanya Diego
Max yang mendengarnya tertegun dan melihat ke arah Noel yang sedang asyik berbicara
dengan Queeny bersama dengan Disha dan merasa kesal serta marah ketika mendengar nama dokter Adam disebutin.
“Kenapa kamu.diam?” Tanya Diego
“Kenapa kamu cerewet sekali. Aku rasa kamu sudah ketularan cerewet istri mu. Kenapa juga
kamu harus mengatakan bahwa Noel itu anak dari pria bernama Adam itu” Ucap Max dengan ketus dan malas mendengar pertanyaan dari Diego.
“Hey, apa kamu tuli hah jelas-jelas anak laki-laki itu memanggil Tuan Adam dengan daddy
sama seperti Queeny memanggil ku dengan sebutan daddy. Lagian kenapa sih kamu
kelihatan sensitif banget hari ini seperti perempuan lagi datang bulan dan ibu-ibu hamil saja. Atau jangan-jangan kamu…” Ucap Diego dengan mendramatisir menurut Max.
“Noel memanggil pria itu belum tentu bahwa ia adalah daddy dari Noel. Jangan mudah
percaya dengan apa yang kamu lihat dan dengar.”
“Kamu tidak punya niatan untuk merebut Nona Airell dari Tuan Adam bukan?” Tanya Diego
dengan was-was
“Kalau ia kenapa apa kamu juga ingin mendekati El?” Ucap Max tanpa sadar telah memanggil Airell dengan nama panggilan yang ia sematkan ke Airell.
“Ellllllllllll.” Teriak Diego sambil melototkan kedua bola matanya ke arah Max. Sedangkan Max yang mendengar teriakan Diego menginjak kaki Diego dengan keras karena semua
perhatian orang melihat ke arah mereka berdua termasuk Airell.
“Daddy, daddy kenapa. Kenapa daddy berteriak dan ada apa dengan kaki daddy?” Tanya Queeny yang langsung berlari ke arah Diego tanpa melepaskan genggaman tangannya dari
Noel dengan khawatir.
“Tidak apa-apa Queeny, daddy mu hanya berakting seperti biasa.” Yang menjawabnya bukan Diego melainkan Max. Queeny menatap Max yang kini duduk untuk mensejajarkan
tinggi badannya dirinya. Diego yang mendengar perkataan sahabatnya mengumpat kesal sambil menahan sakit kakinya yang diinjak tadi oleh pelaku yang tidak merasa bersalah dan tidak tau malu di depannya tersebut.
“Benarkah?” Tanya Queeny dengan mata polosnya hingga membuat Max tersenyum melihatnya dan mengelus kepala Queeny dengan sayang. Di samping itu Noel melihatnya dengan datar dan dingin.
Max melihat ke samping Queeny, mata Max menatap Noel yang kini juga sedang menatap dirinya dengan datar. Entah kenapa Max merasakan perasaannya sangat senang setiap kali melihat ke arah Noel dan ada menjadi deg-degan di waktu yang bersamaan.
“Hey boy, tadi kita belum sempat berkenalan aku Max uncle kesayangan Queeny. Kamu Noel
kan?” Ucap Max dengan ramah biasanya ia tidak pernah melakukannya kecuali dengan Queeny, bersikap ramah saja Max sangat jarang tapi untuk Noel sepertinya pengecualian.
Noel yang mendengar Max memperkenalkan dirinya, wajah Noel semakin datar dan matanya
menjadi dingin. Noel melepaskan tangannya yang digenggam oleh Queeny kemudian Noel berlari ke arah Airell yang kini sedang mengobrol dengan Giselle.
Max yang melihat hal itu entah kenapa menjadi sedih menerima penolakan yang dilakukan
oleh Noel.
Diego yang sudah melihat interaksi Max dengan Noel dengan jarak dekat melihat ada begitu banyak kemiripan di antara keduanya bukan hanya wajah tapi sikapnya juga hampir
sama. Apalagi ketika melihat reaksi dari Max yang seperti tidak biasanya.
“Kenapa kak Noel pergi?” Tanya Queeny sambil menguap karena Queeny memang sudah mengantuk dan ini sudah jam tidur siangnya.
“Momma, ayo kita pulang Noel lelah dan mengantuk.” Ucap Noel yang kini menaruhkan kepalanya di paha Airell sambil berdiri dan menyembunyikan wajahnya di perut Airell.
“Sayang kamu kenapa hmm?” Tanya Airell penasaran kepada putranya yang tiba-tiba datang sambil lari dan langsung meletakkan kepalanya di pahanya.
“Momma ayoooookkk, Noel sudah ngantuk dan ingin tidur.” Rengek Noel dan kini terdengar
isakan tangisan. Hal itu membuat Airell segera mengangkat Noel untuk duduk di
pangkuannya dan memeluknya dengan erat.
“Sepertinya Noel tantrum Elma.” Ujar dokter Adam yang melihat Noel menangis dengan
sesenggukan, Airell yang mendengarnya hanya diam sambil tangannya mengelus lembut rambut Noel sampai ke punggungnya.
“Kak, sebaiknya kalian pulanglah dulu. Nanti biar Giselle yang bilang ke kak Karina,
kasihan Noel sepertinya sangat lelah.” Ucap Giselle, Airell menganggukkan kepalanya dan pamit kepada Giselle.
“Ayok.” Ajak dokter Adam, “Noel-nya biar aku yang gendong sekarang dia sudah berat.” Kata dokter Adam.
“Tidak, terimakasih.” Ucap Airell, lagipula Noel kini memeluknya dengan sangat erat dan
masih sibuk dengan tangisannya.
Summer dan Winter tidak ada kelihatan batang hidungnya setelah mengucapkan selamat kepada Karina tadi. Biarlah nanti Airell akan mengasih kabar melalui pesan chat saja.
Max yang melihat Airell pergi sambil membawa Noel dalam gendongannya dan ada dokter Adam mengikuti ke mana mereka bertiga. Saat mobil yang di kendarai dokter Adam masuk
ke dalam hotel X membuat tatapan mata Max menjadi dingin. Max terus mengikuti sampai Airell, Noel dan dokter Adam masuk ke dalam kamar Airell dan Noel hingga membuat Max sangat marah dan kacau melihat hal tersebut.
***
Dua hari setelahnya, Diego sedikit kelimpungan menangani perusahaan karena selama dua
hari Max tidak bisa dihubungi hal itu membuat tugas Diego semakin banyak dan berat. Belum lagi Queeny yang terus merengek ingin bertemu dengan Noel membuat Diego merasa jengah. Akhirnya Diego menuruti permintaan putrinya itu dengan meminta bantuan dari Louis yang sedang asyik berbulan madu.
Diego menekan bel hotel di mana Airell dan Noel berada, sedangkan di dalam kamar hotel Airell yang mendengarnya segera membuka pintu ketika melihat dari layar dalam
menunjukkan ada 2 orang dewasa dan 1 anak kecil yang sedang berada di dalam gendongan salah satu dari orang dewasa tersebut.
“Momma Alel.” Panggil Queeny dengan suara balita-nya dan sedikit cadel-nya membuat Airell
tersenyum senang mendengarnya.
“Silahkan masuk, Tuan dan Nyonya.” Ucap Airell mempersilahkan Diego dan Disha untuk duduk
di ruang tamu dalam kamar hotel.
“Kami mohonnmaaf mengganggu waktu istirahat mu Nona Airell, putri kami Queeny terus merengek dan menangis ingin bertemu dengan putra Anda Noel.” Ucap Diego
menyampaikan niat kedatangannya.
“Tidak apa-apa Tuan Diego lagipula kamu juga ingin pamit sebenarnya kepada Queeny tapi
keduluan kalian.” Ujar Airell.
“Momma dinmana kak Noel?” Tanya Queeny yang tidak sabaran, Diego yang hendak membuka mulutnya untuk bertanya lebih jauh tidak jadi karena ucapan putrinya yang tidak
sabaran ingin bertemu dengan kak Noelnya lagi-lagi Diego merasa cemburu.
“Sebentar ya sayang momma panggil dulu kak Noelnya.” Ucap Airell sambil pamit sebentar
kepada Diego dan Disha.
Noel saat ini sedang asyik bermain dengan mobil-mobilannya di dalam kamar dan menjadi sedikit lebih pendiam. “Noel sayang di depan ada Queeny yang ingin bertemu dengan mu.”
Panggil Airell membuat Noel menoleh dan tersenyum.
“Queeny.” Panggil Noel yang melihat Queeny sedang duduk di pangkuan daddy-nya dengan kaki diayunkan ke depan dan ke belakang.
Queeny yang mendengarnya segera turun dan memeluk Noel dengan erat begitu juga dengan Noel.
“Kenapa dia nempel sekali dengan Noel?” Gerutu Diego dengan kesal dan cemburu-nya hal itu didengar oleh Airell.
“Mohon maaf Tuan Diego kalau hal itu membuat Anda tidak nyaman dan membuat Queeny tidak perhatian dengan Anda.”
“Tidak, tidak Nona Airell jangan dihiraukan suami saya ini memang suka berlebihan jika Queeny berdekatan atau lebih dekat dengan orang lain. Dengan sahabatnya Max saja dia
cemburu.” Ucap Disha merasa tidak enak hati dan mencubit paha suaminya itu.
“Iya tidak apa-apa Nona, jangan memanggil saya dan istrinya Tuan dan Nyonya cukup panggil dengan Diego dan panggil istri saya Disha.” Airell menganggukkan kepalanya dan
tersenyum.
“Kalau begitu saya pamit sebentar ya Diego, Disha tolong jaga Noel sebentar.” Pamit Airell
yang kemudian melangkahkan kakinya menuju ke arah dapur untuk membuatkan minuman dan cemilan kepada tamu tiba-tibanya itu.
Setelah dua jam lamanya akhirnya Diego, Disha dan Queeny pamit pulang karena sekarang
Queeny sudah mengantuk.
Sebelum pamit undur diri Diego sempat mengambil rambut Noel yang digunting oleh Queeny ketika mereka bermain dan membuat janji bahwa mereka akan bertemu lagi nanti dengan cara menggunting sedikit ujung rambut keduanya untuk disimpan, ini adalah ide
Queeny karena ia sempat menonton bersama mommy-nya yang melihat ada acara gunting rambut bayi. Biarkan saja lah ya imajinasi anak kecil memang luar biasa.
Terkadang walaupun tingkah putrinya Queeny sedikit aneh dan membuat kepalanya pusing
sebenarnya ada manfaatnya juga salah satunya ia bisa membuktikan sesuatu yang selalu menjadi pertanyaan dalam benaknya.
***
3 hari telah berlalu, Airell, Noel dan dokter Adam sudah kembali ke negara F. Hal itu
membuat Noel menjadi sedih karena ia tidak bisa lagi melihat orang yang selama
ini ia rindukan dari dekat. Hanya memantau dan sedikit mengganggu ketenangan dari orang yang dirindukan nya dengan aksi meretas nya. Noel juga kurang aktif seperti biasanya mungkin karena memikirkan bagaimana lelah momma-nya nanti menjaganya karena aunty Summer dan aunty Winter belum bisa balik ke negara F karena masih ada urusan yang sangat penting.
Sedangkan di tempat lain, Diego segera mengirim pesan hasil tes yang membuatnya terkejut kepada sahabatnya Max yang entah Diego masih belum tau di mana keberadaannya
namun dengan hasil tes ini Diego harap Max kembali menampakkan diri dari tempat
persembunyiannya.
Dan benar saja, Max langsung datang ke rumah Diego untuk memastikan kabar yang
didapatnya.
“Apa benar?” Tanya Max yang masih terkejut dan sedikit bahagia
“Ternyata kamu muncul juga, ke mana aja kamu selama ini dan kenapa kamu tidak mengangkat
teleponku atau membalas pesanku hah?” Tanya Diego dengan hidungnya yang kembang kempis, kini mereka berdua berada di ruang kerja Diego.
“Mana hasilnya.” Pinta Max tanpa mendengar omelan dari sahabatnya, Diego segera
memberikannya walaupun mulutnya tidak berhenti mengomel sedangkan yang diomel
tidak mempedulikannya sama sekali.
Tiba-tiba Max memeluk Diego dengan erat dan tampak Max tersenyum penuh kebahagiaan dan ada harapan di dalam matanya bahwa nanti ia akan bisa bersama-sama dengan Airell
walaupun ia sempat merasa menyerah dengan keinginannya untuk mengikat Airell melihat kedekatan Airell dengan dokter Adam apalagi saat itu ada Noel yang Max kira bahwa itu adalah anak dari dokter Adam dan Airell. Ternyata itu bukan Noel adalah anak kandungnya akibat perlakukan buruknya kepada Airell 6 tahun lalu.
“Dia anakku Diego.” Ucap Max dengan terharu, “aku punya anak dari orang yang aku cintai.”
Lanjut Max, sedangkan Diego merasa bahagia mendengar sahabatnya bahagia.
“Lalu apa rencana mu?” Tanya Diego.
“Tentu saja aku akan membawa Airell dan Noel bersama dengan aku selamanya.” Kata Max.
“Kamu pikir itu mudah?” Tanya Diego, membuat Max yang mendengarnya terdiam membenarkan apalagi kemarin ia melihat bagaimana reaksi Noel yang menolak berkenalan dengannya yang saat itu saja mengakui sebagai uncle dari Queeny apalagi nanti jika putranya tau bahwa ia adalah ayah kandungnya. “Bagaimana dengan Airell
apakah Airell mempunyai rasa buatmu setelah semua yang kamu lakukan kepadanya?”
Tanya Diego lagi.
“Aku tau itu tidak mudah tapi…” Ucapan Max terpotong
“Bagaimana dengan Steffy?” Tanya Diego kembali setelah menyelesaikan puzzle masa lalu dari sahabatnya ini
“Bukankah seharusnya kamu memberi ku dukungan hah?” Tanya Max yang tidak mengerti kenapa sahabatnya kali ini malah menyudutkan dirinya.
“Aku hanya berpikir realistis, kamu jangan senang dulu banyak hal yang harus kamu lakukan termasuk pekerjaan yang selama 5 hari kamu tinggalkan. ID dengan K70N terus
melakukan aksi retasnya hingga membuat saham kembali turun.” Diego mulai aksi
mengomel nya kembali.
“Kamu tenangnsaja tentang itu aku sudah meminta bantuan seseorang untuk mengatasinya dan membantu mu bekerja.” Ucap Max dan setelahnya langsung pergi meninggalkan rumah Diego untuk bersiap-siap pergi ke negara F.
Selama Max menghilang banyak yang terjadi sebenarnya kepada dirinya dari mulai ia
mengungsikan dirinya ke vila yang berada jauh dari keramaian kota agar berpikir dengan jernih. Tapi, walaupun begitu Max tetap memantau pergerakan dari Airell dengan koneksi yang ia miliki ia bisa melakukan apapun dengan mudah termasuk melakukan aksi yaitu meletakkan perekam suara di kamar hotel Airell.
Walaupun Max tidak mempunyai keahlian dalam meretas namun ia bisa menggunakan kekuasaan dan uang yang ia miliki untuk membayar siapapun yang berani dan percaya diri menunjukkan kemampuannya di depan Max untuk sedikit membantu Max selama Max
berusaha memperjuangkan keinginan yang terpendamnya selama ini.
“Aku tau aku melakukan kesalahan yang besar tapi kali ini aku tidak akan melakukannya lagi
dan akan memberikan mu kebahagiaan yang tiada habisnya sampai kamu lupa bagaimana caranya sedih.” Ucap Max ambisius dan sedikit tidak romantis sama
sekali.
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Samsuna
max lambat
2022-02-04
0
Sunshine
Ckckc respon yang lambat
2021-12-16
0
Umi Ningsih Mujung
❤️
2021-10-18
1