“Bi Surti pak Tarno besok Airell sama Noel mau ke pusat kota. Rencananya mau menginap di
hotel.” Jelas Airell kepada sepasang suami istri di depannya. Noel sedang tidur siang setelah mereka habis jalan-jalan pagi sampai siang tadi di sekitar menikmati lingkungan yang disuguhkan alam.
“Berapa hari Nona?” Tanya bi Surti
“Bisa saja habis pernikahan sahabat Airell bibi atau sebelum pernikahan sahabat Airell balik ke sini sekalian mau pamit untuk kembali ke negara F.” Jelas Airell, bi Surti dan pak Tarno yang mendengarnya merasa sedih.
“Kenapa harus balik lagi ke negara F Nona, di sini tempat kelahiran Nona.” Bujuk bi Surti
sambil memegang tang Airell.
“Airell nggak bisa bibi di sini terlalu menyesakkan buat Airell.” Kata Airell yang telah
menjelaskan kronologi kenapa ia sampai ia tiba-tiba menghilang dan pergi dari negara K. Tidak ada yang ditutupi Airell kepada sepasang suami istri yang telah menemaninya selama ini selain kedua orang tuanya. Airell sudah menganggap bi Surti dan pak Tarno sebagai ibu dan ayahnya.
“Tapi, tuan muda Noel sangat menyukai dan ingin tinggal di negara ini.” Ucap bi Surti agar
Airell memikirkan kembali niatnya untuk kembali dan tinggal selamanya di negara F.
“Untuk Noel, Airell bisa membujuknya untuk kembali ke negara F bibi.”
“Tapi…” Ucapan bi Surti berhenti tatkala pak Tarno memegang tangan bi Surti dan
menggelengkan kepalanya.
“Baiklah Nona jika itu keputusan Nona, bapak dan bibi terima. Bapak harap Nona bahagia dengan pilihan Nona.” Ucap pak Tarno.
“Makasih bapak, Airell juga meminta tolong untuk berapa bulan sekali datang ke makam
mommy dan daddy untuk membersihkan dan memberikan bunga serta memberikan salam
Airell dan permintaan maafan Airell karena Airell tidak bisa mengunjungi sewaktu-waktu.”
“Bapak dan bibi bisa Nona, jangan khawatirkan itu.”
“Sebaiknya, Nona Airell berisitirahat bersama tuan muda Noel. Apalagi besok Nona harus ke
pusat kota dan menempuh perjalanan 2 jam lamanya.” Airell menganggukkan kepalanya dan pamit undur diri untuk kembali ke kamar kepada sepasang suami istri yang menatap sedih terhadap Airell.
“Bapak, kasihan Nona Airell. Kenapa orang sebaik Nona harus mengalami hal ini.” Ucap bi
Surti kepada suaminya. Pak Tarno menenangkan bi Surti dengan mengelus lengan istrinya yang mulai beruraian air mata.
“Ibu jangan begini, bagaimana nanti Nona Airell melihatnya. Nona Airell adalah wanita yang
kuat apalagi sekarang ada tuan muda Noel yang berada di sampingnya.” Hibur pak Tarno.
“Maafkan Airell bibi dan bapak. Maafkan Airell mommy daddy. Maafkan momma sayang, momma melakukan ini karena momma tidak ingin ada yang berbuat jahat kepadamu dan
berniat mengambil mu dari momma. Momma mencintaimu baby.” Ucap Airell yang
meneteskan air matanya sambil mencium puncak kepala Noel yang tidur dengan posisi miring ke arah kanan.
Setelah beberapa saat Noel terbangun dan melihat momma-nya yang tertidur pulas di
sampingnya sambil memeluk dirinya. Disingkirkan tangan momma-nya, dapat Noel
lihat bahwa kelopak mata momma-nya sembab.
“Apa yang harus Noel lakukan.” Ucap Noel kepada dirinya sendiri, ingin rasanya ia memaksa kehendaknya untuk tetap tinggal dan menetap di negara ini karena Noel sudah
jatuh cinta dengan negara tempat lahir momma-nya. Tapi, mengingat wajah sedih momma-nya rasanya Noel tidak bisa.
“Noel akan menjadi baby-nya momma dan akan selalu berada di samping momma ke manapun momma pergi. Noel tidak akan pergi jauh dari momma.” Ucap Noel yang beranjak turun
dari tempat tidur untuk memainkan tablet sekedar mengotak-atik benda canggih tersebut.
Keesokan harinya, tibalah keberangkatan Airell dan Noel ke pusat kota untuk menghadiri
acara pernikahan Karina yang tinggal menghitung 4 hari lagi.
Bi Surti merasa sedih melihat Airell dan Noel yang sudah mau berangkat waktu 3 hari di
sini tidaklah cukup untuk meluapkan rasa rindu yang membuncah kepada Airell apalagi bocah menggemaskan itu rasanya bi Surti tidak rela. Rumah ini akan kembali menjadi sepi seperti biasa, tidak ada lagi teriakan Noel memanggil
momma-nya dan celotehan Noel kepada dirinya dan suaminya.
“Bibi, Airell dan Noel berangkat ya jaga diri bibi baik-baik.” Pamit Airell kepada bi Surti,
sedangkan pak Tarno yang akan mengantar Airell ke pusat kota menunggu di samping mobil bersama tetangganya yang akan menemaninya setelah pulang dari pusat kota mengantar Airell dan Noel.
“Iya, Nona. Nona Airell juga jangan meratapi yang sudah lalu, berbahagialah Nona. Dan untuk cucu grandma yang menggemaskan ini, jadilah anak yang baik dan jagalah momma mu
sayang. Grandma akan sangat merindukan mu nanti.” Sedangkan Noel tersenyum ceria seperti biasanya dengan memamerkan giginya putih dan bersih.
“Bibi nanti setelah selesai acara pernikahan Airell dan Noel akan kembali lagi ke sini,
bibi jangan khawatir kita akan berlibur bersama-sama.” Hibur Airell
“Iya grandma, Noel dan Momma akan kembali ke sini. Kan grandpa belum ajak Noel untuk
memancing ikan di sungai.” Celoteh Noel dengan semangat. Bi Surti yang mendengarnya
terharu.
Setelah menempuh perjalanan selama 2 jam Airell dan Noel akhirnya tiba juga di hotel tempat di mana Winter dan Summer menginap selama di negara K ini. Airell dan Noel tidak
lupa mengucapkan terimakasih kepada pak Tarno dan pak Budi yang menemani pak Tarno mengantar mereka sampai ke pusat kota.
“Noel baby aunty Summer.” Teriak Summer setelah menerima pesan dari Airell tadi bahwa
mereka sudah berada di lobi hotel. Sedangkan Winter berjalan di belakangnya.
Noel yang mendengar namanya dipanggil baby oleh Summer, “aunty stop calling me like a
baby.” Protes Noel namun Summer tidak mempedulikannya dan memeluk Noel dengan
erat, “aunty jangan memeluk Noel terlalu erat, Noel nggak bisa bernafas.” Ucap Noel
meronta-ronta di pelukan Summer.
“Summer kamu kebiasaan deh, kasihan Noel.” Ucap Winter yang memprotes kelakukan saudara kembarnya tersebut. “Sini sayang peluk aunty Winter dan cium pipi aunty Winter
juga.” Lanjut Winter, Noel yang memang sudah kangen dengan kedua aunty-nya yang
kembar ini dengan segera memeluk Winter dan meminta di gendong oleh Winter.
Summer yang melihatnya merasa cemburu dengan memanyunkan bibirnya, Airell yang melihatnya sudah terbiasa hanya diam dan berjalan sambil membawa kopernya menuju lift. Lagian setelah ini pasti ada suara teriakan dan tertawa jahat di antara ketiganya kalau sudah ketemu. Airell merasa sanksi jika putranya Noel merasa kangen dengan aunty kembarnya. Karena kangen Noel sangat berbeda yaitu mengusili aunty kembarnya terutama Winter.
“Kakak apa kita akan ke makam mommy dan daddy kakak terlebih dahulu nanti sebelum
menjemput dokter Adam?” Tanya Summer sambil menyeret koper yang dibawa oleh
Airell.
“Iya, apakah kalian sudah menyewa mobilnya?” Tanya Airell
“Belum, tapi kami dikasih pinjaman mobil oleh calon suami kak Karina.” Jawab Summer, Airell
yang mendengarnya menganggukkan kepalanya tidak merasa heran karena melihat
bagaimana cara Summer memecahkan masalah mengenai pinjam meminjam ataupun
lainnya selalu mengutamakan yang gratis dan percuma.
“Kita akan berangkat nanti sore ke makam.” Kata Airell yang kini sudah merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Summer menganggukkan kepalanya dan meletakkan koper dan membuka isinya untuk di masukkan ke dalam lemari.
“Baiklah kakak istirahatlah terlebih dahulu, Noel biarkan Winter dan Summer yang jaga pasti
dia nggak mau lagi tidur siang.” Ucap Summer yang mengingat bagaimana Noel jika sedang berada di kendaraan akan mudah mengantuk dan tertidur.
***
Airell kini berada di pemakaman di mana mommy dan daddy-nya berada. Dapat Airell lihat pemakaman ini bersih dan terawat dari pemakaman yang lainnya. Ini seperti dilakukan tiap hari, entah siapa yang melakukan tapi ini bukan Airell. Memang Airell sebelum pergi ke negara F meminta tukang jaga makam untuk membersihkan makam mommy dan daddy-nya tapi itu seminggu sekali. Sedangkan ini tanah sebutir pun tidak ditemui Airell benar-benar terawat.
“Sayang sapa grandma dan grandpa. Ini mommy dan daddy dari momma.” Ucap Airell kepada Noel.
“Halo grandma grandpa ini Noel anak momma Airell. Noel umurnya 5 tahun, sekarang Noel bukan baby lagi karena Noel sudah PAUD.” Jelas Noel tidak lupa dengan menyebutkan
bahwa ia bukan baby lagi.
Airell yang mendengarnya terkekeh, “halo mommy daddy ini Airell Miranda. Airell minta maaf selama 6 tahun ini Airell tidak mengunjungi mommy dan daddy. Airell sangat
merindukan mommy dan daddy. Sekarang Airell tidak sendirian lagi, di samping Airell ada anak Airell namanya Kalle Jaani Oiva. Airell memanggilnya Noel. Maafkan Airell yang tidak berbakti dan mengecewakan mommy dan daddy.” Ucap Airell berusaha menahan tangisnya namun tidak bisa karena tiba-tiba perasaan Airell bercampur aduk.
Noel yang melihat momma-nya menangis menggenggam erat tangan momma-nya sambil berkata, “grandma dan grandpa jangan khawatir, Noel akan menjaga momma dan akan selalu berada di samping momma. Noel cucu grandma dan grandpa adalah anak yang baik, pemberani, dan tampan.” Ucapan Noel membuat Airell terkekeh sambil menangis.
Setelah 30 menit lamanya, kini Airell dan Noel beranjak untuk turun ke bawah karena mereka akan segera pergi ke bandara untuk menjemput dokter Adam.
Namun, di tengah-tengah jalan menuju gerbang pemakaman Airell dikejutkan dengan seseorang di masa lalunya begitupun dengan orang tersebut.
“Airell.” Lirih pria tersebut yang ternyata adalah Bram mantan kekasih Airell.
Airell yang melihatnya memasang ekspresi datar sedangkan Noel melihat datar ke arah pria yang tidak Noel kenal tersebut ketika memanggil nama momma-nya. Sikap cemburu
Noel sepertinya mulai berulah entah menurun dari siapa Airell pun tidak tau dari mana sikap cemburu Noel bahkan para aunty-nya pun bingung.
“Ayo momma, kita sudah telat nanti kasihan daddy telah menunggu lama.” Ucap Noel kepada Airell yang terdiam memandang orang di depannya.
“Momma?” Tanya Bram terkejut ketika anak laki-laki di samping mantan kekasih yang saat
ini masih dicintainya memanggil Airell dengan sebutan momma.
Airell pun melangkahkan kakinya tanpa menghiraukan keberadaan mantan kekasihnya, namun langkah kaki Airell terhenti tatkala tangannya di genggam oleh Bram.
Noel yang melihat momma-nya berhenti menatap tangan momma-nya yang dipegang seorang pria dengan segera melepaskannya.
“Don’t touch my mom, please. She is mine.” Tegas Noel kepada Bram, dapat dilihat bahwa Noel tidak bersahabat ketika melihat Bram.
“Okay boy, tapi bisakah kamu memberikan waktu buat uncle untuk berbicara dengan momma-mu.” Pinta Bram kepada Noel namun dijawab dengan gelengan keras oleh Noel.
“Ayo Noel, kita pergi sekarang.” Ajak Airell kepada Noel yang menatap tajam ke arah Bram
mantan kekasihnya.
“Okay momma.” Jawab Noel
Namun langkah kaki keduanya di hadang oleh Bram, “Airell tolong beri aku waktu untuk
berbicara dengan mu, please.” Pinta Bram dengan memelas kepada Airell. Semakin ia
melihat Airell semakin ia merasa jatuh cinta bahkan sudah 6 tahun lamanya Airell menghilang mantan kekasihnya ini semakin cantik dan dewasa.
“Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, kisah kita telah usai. Sekarang kita adalah orang
asing.” Ucap Airell dengan dingin tanpa menghiraukan Bram dan berlalu pergi dengan begitu cepat menuju mobil di mana Winter dan Summer sudah menunggu lama.
Bram yang melihat kepergian Airell menatap sedih punggung yang kian menjauh dari
pandangannya. Dalam benak Bram bertanya-tanya kenapa anak kecil itu memanggil Airell dengan sebutan momma. Bram merasa tidak terima jika Airell kini sudah
menikah dan memiliki anak.
“Momma, Noel tidak suka jika momma disentuh-sentuh oleh uncle tadi. Momma jangan dekat-dekat dengan uncle tadi. Noel tidak suka dan Noel akan marah sama momma.” Ungkap Noel yang masih kesal dengan sikap Bram yang menurut Noel sangat tidak sopan, apalagi sampai pegang-pegang tangan momma-nya.
“Iya, sayang momma tidak akan. Lagipula momma tidak mengenalnya. Apakah cemburu-nya sudah reda. Nanti, kalau daddy Adam melihat akan sedih karena daddy Adam merasa bahwa Noel tidak suka dengan kedatangan daddy Adam.” Bujuk Airell kepada Noel yang kini sedang cemburu. Jika Noel sudah mulai cemburu maka akan susah menghibur dan membujuknya.
“Okay kali ini Noel maafin momma. Tapi, lain kali jika ada pria yang berani-berani menyentuh momma, Noel akan membuat perhitungan.”
“Iya, iya sayangnya momma. Sekarang ayo tersenyum.” Ujar Airell dan akhirnya Noel pun
tersenyum walaupun agak sedikit terpaksa.
*Bersambung*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Oi Min
Oh..... Noel posesif ternyata. Mngkin sifat Alex nurun ke Noel
2022-06-12
1
Dianita Indra
lanjut thor
2022-05-24
1
Ely
Good Noel......love you❤❤❤
2022-05-08
1