"Richi, sebentar lagi kita akan mendapatkan kemenangan." Ucap Alex di sambungan telefonnya.
"Apa mereka sudah menyerah, Lex?" Tanya Richi.
"Bos Young Devil sudah ada dalam genggaman kita. Tanpa perlu bertarung mereka sudah kalah telak." Ucap Alex.
"Yanze bodoh itu, mudah sekali tertangkap. Young Devil telah membuat kesalahan dengan menunjuknya sebagai bos mereka. Apa setelah ini kau akan menghabisinya?" Tanya Richard.
Alex menjelaskan kepada Richi tentang rencananya untuk membuat kesepakatan dengan Young Devil. Richi setuju dengan apapun keputusan yang di ambil oleh Alex karena memang sudah waktunya membuat kesepakatan agar meminimalisir korban yang akan berjatuhan. Kini Alex lebih memilih jalan perundingan daripada bertarung di medan pertempuran karena dia juga memikirkan kata-kata Laras yang menyuruhnya untuk tetap hidup.
"Aku sudah melamarnya Richi, gadis cantik yang sangat aku inginkan menjadi pendamping hidupku." Ucap Alex dengan penuh kegembiraan.
"Wow, kau memilih jalan yang cukup berani sahabatku. Apa dia menolakmu?" Ucap Richard menggoda Alex.
"Siallll!!!! Apa aku terlihat begitu kejam di depannya hingga dia tidak mampu melihat niat baikku?" Ucap Alex.
"Apa dia menerimamu dengan sepenuh hati bukan karena tekanan yang kau berikan padanya?" Jawab Richard masih dengan nada menggoda sang sahabat.
"Kalau kau bukan Richi, sudah ku buat mulutmu itu diam untuk selamanya." Ucap Alex penuh emosi.
Richi tertawa mendengar respon Alex yang begitu emosional. Richi merasa sang sahabat memang sudah siap membuka lembaran baru bersama gadis pujaannya. Alex yang dulu begitu kejam perlahan mulai memikirkan setiap langkah yang di tempuhnya karena akan berakibat fatal jika salah mengambil keputusan.
"Aku hanya bercanda Lex, kau terlalu serius menanggapinya. Oh iya, Apa kau tahu tentang Kak Justin yang mulai menunjukkan taringnya?" Tanya Richard.
"Apa maksudmu?" Jawab Alex.
"Kakakmu telah membuat geng baru dan akan bergabung bersama Young Devil untuk menghancurkan kita." Jelas Richi.
"Biarkan saja, Kakak sudah jadi pengkhianat. Dia tidak ada bedanya dengan Yanze, dia hanya orang bodoh yang serakah. Tidak perlu kau sebut namanya di depanku, aku tidak sudi mendengarnya."
Alex begitu emosional jika mendengar nama Justin di gaung kan. Sudah tidak ada rasa peduli untuk kakaknya karena terlalu banyak kesalahan yang Justin perbuat tapi dia tidak kunjung menyadarinya. Jika sang kakak sudah mulai melawannya, dia pun akan siap untuk memberikan pembalasan untuk kakak tercintanya.
* * *
"Tuan Justin, bos Young Devil tertangkap Sam dan Willy. Aku butuh bantuanmu." Ucap Martin saat menemui Justin di kediamannya.
“Kau sudah tahu kesepakatan antara aku dan Yanze?” Tanya Justin yang tengah duduk di kursi rodanya sambil mengisap rokok di bantu oleh salah satu anak buahnya.
“Iya aku tahu Tuan Justin, tapi Young Devil benar-benar butuh bantuanmu.” Jawab Martin sambil berlutut di hadapan Justin, dia berjanji akan memberikan setengah wilayah Young Devil kepadanya jika mampu menyelamatkan bos mereka. Martin tidak ingin Death Angel menguasai seluruh wilayahnya karena akan membuat Young Devil dalam kesulitan.
Justin sangat senang dengan penawaran yang di buat oleh Martin, tanpa basa basi, Justin setuju untuk membantu anak buah Yanze itu. Martin sangat berterima kasih kepada Justin karena sudah bersedia membantunya.
Justin mulai berkoordinasi dengan anggotanya, Martin, Regan dan Excel untuk untuk menyusun rencana penyerangan markas utama Death Angel.
"Tuan Justin, apa kita langsung mengirim anggota gabungan ke markas utama Death Angel?" Tanya Martin.
"Cara kerja mereka bukan seperti itu, karena Alex sudah menyandera bos kalian, otomatis dia sudah di atas angin. Kita jangan gegabah untuk langsung menyerang. Kita buat tak tik yang cerdik dulu." Ucap Justin.
"Seperti apa itu Tuan?" Tanya Martin.
"Jika kita sudah mengetahui kelemahan Alex, Death Angel akan semakin mudah kita kalahkan." Jawab Justin dengan senyum menyeringai.
"Maksud Tuan?" Tanya Regan.
"Kalian akan tahu saat berada di markas utama Death Angel. Aku minta jangan bawa anggotamu, biarkan aku dan anggotaku saja yang bergerak kau cukup temani aku saja." Jawab Justin dengan tatapan tajam penuh misteri. Martin menyuruh kedua anak buahnya untuk kembali ke markas Young Devil dan menunggu perintah selanjutnya darinya.
Setelah Kepergian Regan dan Excel, Justin bersama Martin pergi menuju markas utama Death Angel yang berada di tengah hutan. Medan yang di lalui cukup berat, mereka harus melewati banyak rintangan untuk sampai ke markas utama Death Angel.
Setelah menempuh jarak yang cukup jauh, akhirnya Martin dan rombongan geng mafia milik Justin sampai di tempat yang di tuju. Kedatangan mereka langsung di hadang oleh Willy dan Sam.
"Luar biasa, Kak Justin ternyata masih hidup." Ucap Willy mengejek.
"Pukulan dari adikku tidak akan membuatku mati." Jawab Justin dengan kesombongannya.
"Katakan, apa yang kalian inginkan?" Tanya Sam.
"Panggil Alex, suruh dia menemuiku. Aku ingin bicara empat mata dengannya." Perintah Justin.
"Kau bukan bagian dari kami lagi, kalau kau ingin bertemu dengan bos kami, panggil dengan nama Tuan Alex." Jawab Sam.
Anak buah Justin tidak terima bosnya di hina, mereka bergerak maju dan ingin menyerang Sam tapi Justin menghentikannya.
"Baiklah, tolong panggilkan Tuan Alex kemari, ada yang ingin aku bicarakan dengannya." Ucap Justin menahan emosi.
"Kak Justin.. Kak Justin.. kau memang sudah tidak punya harga diri lagi di depan kami. Tunggu di sini, akan aku panggilkan Tuanku." Jawab Sam.
"Willy, kau jaga pengkhianat ini. Aku masuk dulu lapor kepada bos." Ucap Sam.
"Oke Sam, aku akan menjaga pengkhianat ini dengan baik."Jawab Willy.
Justin merasa kesal dengan sikap Sam dan Willy yang telah menghina dirinya. Ingin rasanya segera mengirim mereka ke neraka, tapi untuk kali ini Justin harus lebih bersabar. Rencananya yang sudah di persiapkan dengan matang harus berhasil agar dirinya bisa secepatnya menjadi penguasa di kota itu.
"Bos, ada Kak Justin di luar. Apa kau mau menemuinya?" Tanya Sam.
"Suruh kakakku masuk, aku ingin tahu apa yang bisa dia lakukan untuk menyelamatkan Yanze." Jawab Alex.
"Baik, bos!!!" Ucap Sam.
"Kak Justin, kau terlalu naif untuk menjadi seorang penguasa sehingga kau melakukan segala cara untuk mengalahkanku. Bahkan kau telah menjatuhkan harga dirimu sebagai kakakku di depan Young Devil akibat sifat serakah yang kau miliki. Apapun yang akan kau lakukan, aku akan membiarkannya. aku ikuti semua permainan yang ingin kau mainkan. Hingga waktunya tiba, kau tidak akan pernah bisa melihat lagi sisi baik dari adikmu ini. Meskipun kau mengharap pengampunan dariku, tidak akan pernah ku berikan selain kematian pedih yang akan kau alami." Gumam Alex penuh emosi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 451 Episodes
Comments
Lisa Halik
geramnya sama justin
2022-06-01
1
Mila Nada
alex buat justin tepar
2022-02-05
1
Nana Alvionita
yaa ampun..
pasti Justin ingin menginkan sandraan Alex di tukar menjadi kesepakatan yg mungkin bisa mnbuat Alex dilema dlm pilihan kesepakatan mreka yg membuat Alex bertekuk lutut di hadapan dan akn membuat Alex kalah dan menyerah di hadapan nya....
Jagan sampai itu terjadi..
karena dua SDH menyandra ibu nya Laras...
2021-12-28
1