Cinta Satu Malam Bos Mafia
Kenyataan pahit harus Laras terima saat sang kekasih meninggalkannya pergi bersama sang sahabat. Laras depresi dan sangat kecewa dengan dirinya sendiri karena mempertahankan cinta yang salah. Sudah lima bulan yang lalu Laras mencurigai sang kekasih bermain api dengan sahabatnya, namun Laras tidak mempercayai kata hatinya.
Sekarang, dia hanya bisa meratapi ketidakberuntungan yang dia miliki. Laras yang masih dalam keadaan depresi itu pergi menemui salah satu teman laki-lakinya yang bekerja di sebuah Bar terbesar di kota itu.
Dia menenggak beberapa botol minuman untuk sekadar menghibur diri. Dalam keadaan mabuk, sang teman yang ternyata seorang laki-laki jahat yang memanfaatkan kesempatan dengan membawa Laras masuk ke dalam kamar hotel.
Saat sang teman laki-laki ingin melancarkan aksinya, tiba-tiba muncul dari balik pintu seorang pria tampan tinggi dan gagah. Ternyata pria itu adalah sang pemilik kamar. Teman laki-laki Laras kikuk karena kamar yang di pesannya ternyata berada di sebelah kamar laki-laki itu.
"Keluarlah dari kamarku!!" Perintah sang pemilik kamar yang ternyata seorang bos mafia yang sedang bersembunyi.
"Maaf Tuan, saya salah kamar." Ucap teman laki-laki Laras.
"Pakai celanamu dan keluar dari kamarku, cepat!!!" Perintah bos mafia tadi.
Teman laki-laki Laras tadi kemudian lari terbirit-birit sambil mengenakan celananya.
Setelah teman laki-laki Laras itu pergi, bos mafia yang bernama Alex Fernando tidak sengaja melihat tubuh polos dari Laras.
Rasa ingin memiliki seutuhnya sang gadis begitu kuat. Tapi dia mencoba untuk menahan diri, Alex menutupi tubuh polos Laras menggunakan selimut.
"Jangan pergi, temani aku."
Laras membuka mata dan melihat ada pria di sampingnya, dia mengira sang pria adalah kekasihnya. Tanpa rasa malu, Laras memberikan sentuhan lembut di bibir pria tampan itu.
Alex yang tergoda oleh sentuhan Laras, kemudian membalasnya dengan melancarkan serangan balik yang lebih hebat kepada sang gadis.
"Cepat lakukanlah sayang." Ucap Laras manja.
"Kau yang memaksaku untuk melakukannya." Jawab Alex.
Dengan keinginan yang begitu besar untuk memiliki seutuhnya sang gadis, Alex melucuti satu persatu pakaian yang di kenakannya, perutnya yang seperti roti sobek itu kini terpampang nyata. Di sana juga terlihat beberapa bekas luka karena sayatan benda tajam. Dengan perlahan, Alex melakukan penyatuan bersama sang gadis.
Dengan nafas yang naik turun, Alex sukses membuat sang gadis merasa terbang. Alex kembali memberikan sentuhan lembut di bibir gadis itu. Laras yang tidak sadar dengan apa yang sedang di lakukannya, terus menerus memprovokasi Alex agar melakukan lebih dan lebih.
Hingga 2 jam permainan mereka, akhirnya Alex merasakan kenyamanan yang luar biasa di sekujur tubuhnya.
"Kau sangat cantik, siapa namamu?" Gumam Alex.
Laras tidak menjawab pertanyaan Alex karena sudah kelelahan akibat permainkan sang bos mafia yang luar biasa.
Alex kemudian tidur di samping Laras dengan memeluk tubuh gadis itu.
* * *
Sinar mentari yang masuk melalui jendela kamar hotel sangat menyilaukan mata Laras yang baru saja terbangun dari tidurnya.
Dia terkejut saat mendapati dirinya berada di kamar hotel dengan tubuh yang polos.
"Astaga, apa yang sudah ku lakukan?" Ucap Laras.
Tiba-tiba Alex muncul membawakan secangkir teh hangat untuk Laras.
"Siapa kau?" Tanya Laras panik.
"Kau yang siapa? ini kamarku." Jawab Alex santai.
"Bagaimana bisa aku ada di sini, dan apa yang telah kau lakukan padaku?" Tanya Laras.
"Aku hanya menuruti permintaanmu, karena kau cantik dan sexy, aku tidak bisa menolaknya." Jawab Alex sambil meletakkan secangkir teh hangat di meja dekat ranjangnya.
"Kau bohong, aku tadi malam bersama temanku di Bar. Dia menemaniku minum dan setelah itu aku tidak tahu apa yang terjadi." Ucap Laras.
Alex menghela nafas, "Aku sudah menyelamatkanmu dari temanmu yang tidak tahu aturan itu." Jawab Alex sambil tersenyum.
"Dia teman baikku, dia selalu menjagaku." Protes Laras.
"Dia hanya pria tidak berguna, lebih baik jadilah gadisku. Aku akan melindungimu." Ucap Alex.
"Aku tidak sudi jadi gadismu!!!" Jawab Laras.
"Apa kau sudah bisa diam? atau akan ku lakukan lagi permainan yang semalam?" Tanya Alex.
Laras yang merasa kesal,memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Alex.
Alex semakin menjadi, dia kemudian kembali melancarkan kecupan ke seluruh tubuh Laras hingga kembali meninggalkan bekas merah di sana.
Karena tidak mendapat perlawanan, Alex kembali melancarkan aksinya. Laras tidak mampu menahan diri dari permainan Alex.
Laras kembali masuk ke dalam permainan Alex meski dalam dirinya merasa jijik. Alex tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Namun, hasrat untuk kembali mengulang hal yang terjadi semalam tiba-tiba sirna karena Laras terlihat berpura-pura menikmati sentuhannya. Alex pun menghentikan aksinya.
"Kenapa kau berhenti? bukankah ini yang kau inginkan?" Tanya Laras.
"Tidak, kau masih kelelahan. Dan kali ini kau hanya berpura-pura menikmatinya, aku tidak ingin melanjutkan." Jawab Alex.
Alex bangkit dari ranjangnya dan duduk di samping Laras.
"Apa kau akan menuntutku untuk bertanggung jawab padamu?" Tanya Alex.
"Tidak, meski tadi malam aku tidak mengetahui apa yang terjadi, tapi aku merasa ini semua salahku. Biarkan aku pergi." Jawab Laras lirih, dia merasa tak pantas berlama-lama bersama orang yang telah membuatnya hancur itu.
Laras kemudian memunggut baju yang berserakan di lantai dan mengenakannya kembali.
"Mandilah dulu, baru pergi." Perintah Alex.
"Tidak perlu."
Sebelum Laras benar-benar pergi, Alex menarik tangan Laras dan memberikannya sebuah kartu nama dan sebuah kartu kredit.
"Bawalah ini bersamamu, jika suatu saat nanti kau butuh bantuanku, hubungilah aku. Dan ini kartu untukmu sebagai bonus karena kau telah menemaniku semalam."
"Tidak perlu Tuan, aku bukan wanita murahan seperti yang kau bayangkan. Berikan saja ongkos naik taksi untukku." Jawab Laras sambil mengembalikan kartu nama dan kartu kredit milik Alex.
"Baiklah jika itu maumu, pergilah. Hati-hati di jalan." Ucap Alex sembari memberikan dua lembar uang pecahan seratus ribuan kepada Laras.
"Aku hanya butuh satu lembar saja, sisanya aku kembalikan. Kelak, jangan pernah mencariku lagi." Pinta Laras.
"Aku akan tetap mencarimu, wanita yang telah masuk ke dalam kehidupan Alex Fernando tidak akan pernah bisa pergi semudah itu." Gumam Alex dalam hati.
Laras keluar dari kamar Alex dengan wajah tertunduk.
"Maafkan aku Ibu, aku sudah tidak suci lagi. Aku adalah wanita hina." Ucap Laras dengan wajah berlinang air mata.
* * *
Alex telah bersiap-siap untuk berangkat ke kantornya. Saat membuka pintu , dia terkejut melihat Laras tertidur di depan pintu kamarnya.
"Wanita keras kelapa yang sangat lemah."
Alex kemudian mengendong Laras dan membaringkan tubuh Laras di atas ranjangnya dengan hati-hati.
"Dia sangat cantik, tapi sayang nasibnya kurang beruntung." Gumam Alex sembari membelai rambut Laras dengan lembut.
* * *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 451 Episodes
Comments
Queen Tasya
bukan nya udah jari wanita ya?
2023-06-14
0
Celya Kyungsoo
minta visualnya thor
2022-09-05
1
Nabila Kirani
lanjuttt
2022-08-21
1