"Richard, kau harus segera pergi dari tempat ini."
Alex menemui Richard yang sedang bersembunyi di apartemen miliknya. Alex merasa jika tempat itu sudah tidak aman untuk sang sahabat.
"Mengapa kita tidak hadapi saja Young Devil brengsek itu? anggota kita juga lebih banyak dari mereka."
Alex menjelaskan jika dia ingin mencari sang kakak terlebih dahulu. Jika Ia terbunuh atau terjadi sesuatu kepadanya, ada orang yang langsung bisa menggantikannya.
Richard tersenyum mendengar ucapan Alex. Sejak masih awal bergabung dengan geng Death Angel, Richard sudah kagum dengan kecerdasan dan kemampuan bela diri yang di miliki oleh Alex. Bayangkan saja, di saat usianya masih 15 tahun, dia mampu mengelabui musuh hingga membawa mereka menemui malaikat maut melalui tangannya. Padahal mereka rata-rata memiliki tubuh yang lebih tinggi dan kekar serta memiliki kekuatan yang lebih darinya.
Orang yang terkena pukulannya, paling ringan dia akan patah tulang dan yang terberat adalah para musuhnya akan di paksa menjemput kematian yang sangat pedih. Alex Fernando memang bagaikan malaikat pencabut nyawa untuk semua musuh-musuhnya. Tak Ayal, di usianya yang yang baru menginjak usia dua puluh tahun, para tetua Death Angel menyerahkan kekuasaannya kepada Alex.
Setelah sepuluh tahun berlalu, Alex kini bertransformasi menjadi manusia paling kejam di dunia hitam itu. Dia tidak segan menembak di tempat orang yang telah mengkhianatinya. Alex akan menghantui hidup orang-orang yang berani bersinggungan dengannya. Tanpa perlu pikir panjang, dia akan menghabisi siapapun yang mengusik dirinya.
"Lex, kau memang luar biasa, tidak salah jika tetua memberikan tahtanya padamu." Ucap Richard kagum.
"Kakakku yang lebih pantas mendapatkan tahta ini, bukan diriku." Jawab Alex merendah.
"Kalian berdua sama-sama hebat. Semoga Kak Justin segera di temukan." Ucap Richard penuh harap.
Alex kemudian membawa Richard menuju tempat dimana anggota yang lain telah berkumpul. Tempat itu berada jauh dari kota dan sangat tersembunyi.
"Tempat apa ini Lex?" Tanya Richard penasaran.
Alex menjelaskan jika tempat ini adalah tempat persembunyian tetua saat dia di kejar oleh musuh bebuyutannya. Di sini tetua membuat rencana untuk melakukan serangan balik kepada Young Devil. Kini Alex juga menempuh cara yang sama, Alex membawa Richard kemari bersama beberapa anggota inti untuk menyusun rencana membumi hanguskan Young Devil yang kini kalang kabut karena sang pemimpin terbunuh olehnya. Setelah memahami maksud Alex, Richard mengajukan pertanyaan yang belum pernah Ia ajukan pada sang sahabat sebelumnya.
"Lex, apa kita akan selamanya hidup seperti ini?"
Pertanyaan Richard sangat mengganggu telinganya. Alex merasa sang sahabat terlalu naif untuk bertanya tentang hal itu kepadanya.
"Hidup kita baik-baik saja kan? memangnya apa yang salah dengan hidup yang kita jalani selama ini?" Ucap Alex.
"Dengarkan aku, setelah Young Devil berhasil kita bumi hanguskan. Mari kita hidup dengan normal. Kita akan menjadi tua setelah ini, apa kau tidak ingin menua bersama seorang gadis yang akan jadi istrimu kelak?"
Ucapan Richard terlalu berat untuk di pahami olehnya. Dia terlalu kejam untuk memikirkan hal yang sensitif seperti jatuh cinta.
"Tidak ada hal seperti itu di hidupku. Hidupku hanya untuk mempertahankan kekuasaan." Jawab Alex tegas.
"Apa kau tidak memiliki ketertarikan kepada seorang gadis?"
Pertanyaan Richard membuatnya teringat kepada Laras. Seorang gadis yang datang secara tiba-tiba di dalam hidupnya dan memberikan kehangatan kepada Alex sang malaikat maut berdarah dingin itu.
Rasa aneh semacam tak mampu jika harus lama-lama berjauhan dengan Laras mulai menggelayutinya. Ingin rasanya Ia kembali ke hotel dan bertemu dengan sang gadis yang mampu membuat pria sekejam Alex bertekuk lutut di hadapannya.
"Tertarik kepada seorang gadis? semut saja takut dekat denganku. Aku terlalu kejam untuk para gadis. Tidak akan ada gadis yang mau denganku. Di dunia kita yang penuh bahaya ini sangat sulit mendapatkan gadis. Banyak mata-mata yang bisa menghancurkan kita, termasuk para gadis."
Richard tersenyum mendengar kata-kata Alex. Dia merasa jika sang sahabat terlalu militan untuk menjadi seorang penguasa.
"Richi, kau tetaplah di sini. Jangan melakukan apapun tanpa perintah dariku. Tetap waspada, musuh selalu mengintai dimanapun kita berada."
Richard memahami perkataan Alex dan kembali menyuruhnya melakukan hal konyol.
"Cintailah seorang gadis, kau akan menemukan hal selain mempertahankan kekuasaan dan bertarung."
Mendengar apa yang Richard katakan, dia merasa jika di dalam benaknya menolak segala bentuk cinta. Statusnya sebagai seorang bos mafia, akan semakin menyulitkan gadis yang bersamanya kelak. Meskipun saat bertemu gadis bernama Laras, dia tidak bisa mengelak dari debaran jantung yang selalu tak terkontrol saat sang gadis dekat dengannya.
"Tutup mulutmu Richi, pikirkan saja rencana terbaikmu. Aku akan menunggu kabar baik darimu."
Alex kemudian berpamitan kepada Richard untuk segera kembali ke kota karena ada hal penting yang harus segera di tangani olehnya.
* * *
Di dalam kamar hotel nomor 219, Laras berjalan mondar-mandir seperti orang yang kebingungan.
"Kenapa Tuan Alex belum kembali juga?"
Batin Laras bertanya-tanya tentang keberadaan pria yang telah merenggut kesuciannya itu.
KLEK
Alex masuk ke dalam kamar hotel nomor 219. Dia melihat Laras sedang mondar-mandir, Alex pun menghampiri sang gadis yang tidak menyadari kehadirannya.
"Sayang, apa yang sedang kau lakukan? apakah kau sedang gelisah menungguku kembali?"
Laras terkejut saat Alex tiba-tiba sudah melingkarkan kedua tangan di pinggangnya dari arah belakang. Alex yang memang ingin bertemu dengannya sejak tadi, kembali melancarkan aksinya.
Laras terlihat sangat sexy dengan kemeja putih yang berukuran lebih besar dari ukuran tubuhnya itu. Laras mencoba lepas dari pelukan Alex tetapi Ia tidak mampu melawan sentuhan lembut yang di berikan bos mafia itu padanya.
"Tuan, tolong hentikan. Kita bisa melakukannya nanti." Ucap Laras memelas.
"Kita selesaikan sekarang juga, jangan menunda lagi."
Alex mengendong Laras dan membaringkan gadis itu di ranjang, melihat gadis itu begitu ketakutan, Alex mengatakan kepada Laras akan melakukannya dengan lebih lembut.
Alex memberikan sentuhan lembut kepada bibir Laras dengan mesra dan penuh perasaan. Hasrat Alex yang begitu menggebu-gebu untuk segera memiliki seutuhnya sang gadis mampu Ia kendalikan dengan sempurna.
Laras yang semula penuh tekanan dalam menerima setiap serangan Alex, perlahan mampu memberikan serangan balasan yang tidak kalah hebat dari Alex.
Laras tak malu untuk menunjukkan sisi lainnya di depan Alex. Entah apa yang Ia pikirkan saat dengan sadar menerima saja tubuhnya kembali di sentuh oleh pria yang baru di kenalnya itu.
Perlahan tapi pasti, Alex membuat sang gadis dengan suka rela menyerahkan diri kepadanya yang kini telah siap untuk melakukan penyatuan dengan sang gadis. Alex juga sangat menikmati permainan Laras yang mampu mengimbanginya.
Pada akhirnya pelepasan itu pun berakhir dengan rasa nyaman yang luar biasa di sekujur tubuh keduanya.
"Terima kasih sayang, kau telah memberikan ketulusanmu kepadaku."
Alex mengecup kening Laras mesra.
Berbeda dengan apa yang di rasakan Alex, Laras justru menangis dan mengutuk dirinya sendiri atas apa yang telah di lakukannya.
Dengan penuh kasih, Alex menghapus air mata Laras dan mengatakan jika dia akan menjaga Laras dengan segenap jiwa dan raganya. Saat gadis itu tenang, Alex memeluk mesra Laras dan membenamkan wajah Laras di dada bidang miliknya hingga sang gadis terlelap.
* * *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 451 Episodes
Comments
Nabila Kirani
lanjuttt
2022-08-26
1
Katherina Ajawaila
next thour
2022-02-22
1
@Princes halu"
semangat selalu kak..
2022-01-11
1