"Aku harus segera pergi menemui Richard. Tapi bagaimana dengan wanita tak bernama ini? Aku tidak bisa meninggalkannya sendirian di sini. Jangan sampai ada orang yang tiba-tiba datang ke kamar ini tanpa sepengetahuanku." Gumam Alex.
Alex kemudian menelfon Angela untuk menjaga Laras di saat dirinya pergi.
Angela adalah seorang gadis berumur 22 tahun yang pandai bela diri. Dia juga orang yang telah menyelamatkannya saat Alex tertembak. Saat itu Alex pingsan, Angela membawa bos mafia itu ke rumahnya. Angela merawat Alex seperti kakaknya sendiri karena sejak berumur 10 tahun dia harus hidup sendiri di sebabkan anggota keluarganya telah di bunuh oleh geng mafia "Young Devil" yang menembak Alex tadi.
Alex memberikan penawaran kepada Angela untuk bergabung dengannya di geng mafia "Death Angel". Awalnya Angela ragu, tapi karena Alex ingin membantunya untuk membalaskan dendam kepada geng mafia yang telah menghancurkan keluarga Angela, gadis itu akhirnya setuju.
Setelah bergabung dengan Alex, Angela di tempa pendidikan bela diri, menembak, menjadi mata-mata, hingga berlatih menggunakan senjata tajam. Setelah berumur 20 tahun, Alex menunjuknya sebagai tangan kanannya untuk membereskan semua geng mafia di luar sana yang ingin menghancurkan bisnisnya dan geng mafia "Death Angel".
Young Devil dan Death Angel adalah geng mafia terbesar di kota itu. Dua geng itu telah menjadi musuh bebuyutan sejak dulu.
Kedua geng itu selalu bersaing di bidang bisnis maupun wilayah kekuasaan. Lebih dari separuh wilayah milik Death Angel telah di kuasai oleh Young Devil dengan cara yang licik.
Alex membalas dendam dengan membunuh bos dari geng mafia Young Devil itu. Anggota geng kalang kabut karena sang pemimpin telah tewas di tangan Alex. Kini mereka sedang mencari Alex untuk di bawa ke markas mereka dan di adili.
Tangan kanan geng mafia Young Devil bahkan membuat poster dan di sebarkan di seluruh kota untuk mencari Alex Fernando. Mereka memberikan imbalan milyaran rupiah jika ada orang yang menemukan Alex dalam keadaan hidup.
* * *
"Kenapa Angela lama sekali, sudahlah biar aku saja yang menunggunya di sini." Ucap Alex yang kini duduk di samping Laras.
Alex memandang wajah gadis itu dengan kekaguman, belum pernah dia melihat gadis secantik dan seharum Laras.
"Dia ini terbuat dari apa? dari rambut hingga ujung kakinya sangat cantik. Serta bau khas tubuhnya membuatku terpesona dan selalu ingin dekat dengannya." Batin Alex.
Laras perlahan membuka mata lentiknya, dia merasa kepalanya berputar-putar. Saat hendak bangkit, Laras terkejut melihat sosok yang telah merenggut kegadisannya tadi malam.
Laras mencoba menjauhi Alex, namun Alex semakin mendekatinya. Laras mengatakan jika dia ingin pulang, tetapi Alex selalu saja mengganggunya jadi dia ketakutan.
"Kau yang tidak ingin pergi dariku, tadi kau tertidur di depan pintu kamarku. Aku kasihan padamu jadi aku bawa kau ke dalam dan ku baringkan tubuhmu di ranjang." Ucap Alex sambil beranjak dari tempat duduknya.
Alex menggambil kunci mobilnya dan hendak pergi menemui Richard, tapi Laras mencegahnya.
"Kau mau kemana?" Tanya Laras.
"Kenapa? apa kau ingin ikut denganku" Jawab Alex.
"Aku hanya ingin berterima kasih sekaligus meminta maaf karena telah menuduhmu
sembarangan." Ucap Laras.
Alex yang telah siap untuk pergi, tiba-tiba berbalik dan menghampiri Laras. Dia mendongakkan wajah Laras dengan jari telunjuknya.
"Kalau kau ingin berterima kasih, jadilah gadisku." Pinta Alex sambil menatap mata indah Laras.
"Jika aku tidak mau?" Jawab Laras ketus.
"Jangan menolak sebelum berpikir, kau sudah masuk ke dalam hidup Alex Fernando. Tidak mudah untukmu pergi. Jadi pertimbangan permintaanku ini." Ucap Alex.
Laras terlihat gelisah, dia merasa sudah masuk ke dalam dunia lain yang akan membuat hidupnya semakin sulit. Di tengah kegelisahan Laras, Alex memberikan penawaran lain.
Alex akan melepaskan Laras dengan syarat gadis itu harus menunggunya kembali terlebih dahulu. Alex kemudian berpesan kepada Laras untuk tetap di dalam kamar, jika ada yang mengetuk pintu segeralah menelfon dirinya. Alex memberi Laras sebuah ponsel agar dia bisa menghubungi dirinya saat ada hal yang mencurigakan.
Dengan terpaksa, Laras menerima ponsel yang di beri oleh Alex.
"Cepatlah kembali." Ucap Laras.
"Ternyata kau sudah mulai memikirkan tentang menjadi gadis ku rupanya." Jawab Alex dengan senyum yang mengembang.
"Bukan soal itu, setelah kau kembali, aku akan segera lepas darimu."
Ucapan Laras membuatnya kecewa, tetapi bukan Alex Fernando namanya jika tidak mampu mengeluarkan jurus terbaiknya.
"Temani aku dulu, setelah itu kau boleh pergi."
Laras menjadi tidak berkutik saat sang bos mafia hanya ingin memanfaatkan tubuhnya saja. Dia juga tidak mampu melakukan apapun, jika Laras menolak Alex, dia juga akan kehilangan nyawanya.
"Lakukan sesukamu, aku hanya ingin segera kembali ke rumahku dan menjalani kehidupanku seperti semula."
Mendengar jawaban Laras, Alex merasa senang. Akhirnya Alex mampu mengendalikan Laras yang keras kepala itu.
Alex meminta Laras untuk segera mandi. Dia juga sudah membuat sarapan untuk Laras. Alex mengatakan untuk berhati-hati dan waspada karena banyak orang yang sedang mengincar dirinya.
Alex membuka pintu kamarnya dan melangkah pergi. Laras merasa lega, dia kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sejak kemarin malam belum menyentuh air sedikitpun. Apalagi aroma parfum Alex yang sangat menyengat terus saja menempel di baju dan tubuhnya, membuat dirinya selalu teringat kenangan buruk yang terjadi semalam. Laras menangis di bawah gemericik air shower yang mengalir di atas tubuhnya
"Tuhan, apa salahku!?! mengapa kau berikan cobaan yang begitu berat untukku. Setelah kekasih dan sahabatku sendiri mengkhianatiku, kini aku bertemu dengan orang yang telah merenggut kegadisanku di saat aku dalam keadaan mabuk. Dia bahkan tega mengancam ingin membunuhku jika aku tidak menuruti keinginannya. Sebenarnya dia itu manusia macam apa? Sial sekali nasibku ini. Tuhan, tolonglah aku. Bantu aku kabur dari tempat ini. Aku tidak ingin melakukan hal menjijikan itu lagi. Apalagi bersama dia, aku tidak mau."
Setelah selesai membersihkan diri, Laras ingin ganti baju, tetapi tidak ada pakaian wanita di dalam lemari Alex. Terpaksa dia memakai kemeja putih milik Alex yang terlihat kedodoran saat di pakai di tubuh mungilnya.
"Tak apalah, yang penting aku pakai baju." Ucap Laras.
Setelah mengenakan baju, Laras merasa lapar. Dia teringat ucapan Alex yang telah menyiapkan sarapan untuknya.
Laras kemudian berjalan menuju dapur, di sana ada semangkuk sup daging sapi dan segelas air jahe.
"Dia tahu saja kalau aku suka makan sup di pagi hari, hmm.. rasanya lumayan. Dia pandai memasak juga ternyata." Ucap Laras memuji masakan Alex.
Setelah selesai sarapan, ia memutuskan untuk kembali berbaring di ranjang dan menutup separuh tubuhnya dengan selimut. Dia menatap langit-langit hotel sambil membayangkan apa yang akan terjadi padanya setelah ini. Laras berharap bisa segera bertemu dengan Ibunya dan menjalani kehidupan yang normal seperti sedia kala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 451 Episodes
Comments
Indri lin
adegan 21++ga ada yg hot
2024-08-04
0
Molive(virgo girl)♍
maaf thorr
cerita nya sangat bagus
cuman nama
klan nya kayak komplotan
bocil².....
kan mafia tuh sangarr dan pembunuh berdarah dingin...
misalnya
1-red scorpion
2-killer
3-black evil
pokonya se sangarr munking...
2023-08-02
1
Nabila Kirani
lanjut
2022-08-21
1