Salah satu anggota Young Devil bernama Martin yang baru saja kembali dari tugas yang di berikan bosnya, terkejut saat melihat para anggota Young Devil babak belur.
"Apa yang terjadi?" Tanya Martin.
"Willy dan Sam menyerang kami dan menangkap bos Yanze." Jawab salah satu anggota.
"Apa kalian tahu kemana mereka membawa bos Yanze?" Tanya Martin.
"Mereka di bawa menghadap bos Death Angel." Jawab anggota yang lain.
"Kakak beradik dan Alex selalu saja mengacau, tunggu saja pembalasanku." Ucap Martin geram.
Martin memerintahkan beberapa anggota yang masih dalam tugas pengintaian untuk segera kembali ke pos darurat dan mengurus anggota yang babak belur untuk segera di obati. Sedangkan dirinya beserta dua anggota yang tersisa pergi mencari keberadaan Yanze yang tengah di bawa pergi oleh Willy dan Sam.
Martin bergegas mengendarai mobil bersama dua anggota Young Devil bernama Regan dan Excel. Martin mulai mencari di markas Death Angel tapi tidak ada satupun anggota Death Angel berada di sana.
"Kurang ajar, mereka telah merencanakan semua ini dengan matang." Ucap Martin sesaat setelah mengobrak-abrik markas Death Angel.
"Kau tenanglah, lebih baik kita cari di tempat lain Kak." Saran Regan.
Akhirnya mereka bertiga pergi dari markas Death Angel dan kembali melakukan pencarian.
* * *
Yanze di bawa ke markas utama Death Angel yang berada di tengah hutan. Jalan menuju tempat itu memiliki medan yang sulit. Yanze di bawa menghadap bos Alex yang tengah duduk manis di singgasananya.
"Kita apakan orang ini?" Tanya Sam.
"Biar menjadi urusanku. Kalian beristirahatlah dulu." Jawab Alex.
"Baik bos." Jawab Willy dan Sam serentak sambil melempar tubuh Yanze ke lantai.
Setelah kedua anak buahnya pergi, Alex turun dari singgasananya kemudian menghampiri Yanze.
"Kita bertemu lagi Yanze." Ucap Alex sambil mendekat ke arah si licik itu.
"Kalian hanya bisa mengertakku." Jawab Yanze.
"Yanze.. Yanze.. kau itu terlalu naif, cobalah lihat dirimu saat ini, tidak berdaya sama sekali." Ucap Alex dengan nada mengejek.
"Cih, ini karena kau licik. Jika tidak sudah ku habisi kau dari tadi."
Alex yang sudah memahami Yanze, acuh dengan apa yang di ucapkan mulut tidak berguna Yanze. Bos mafia itu lebih memilih untuk tidak terlalu menghiraukan kata-katanya.
"Kau terlalu percaya diri rupanya."
Alex mengurung Yanze di sebuah ruangan, jika dia terlalu lama berbicara dengan Yanze, Alex khawatir akan terpancing emosi dan tanpa ampun menghajarnya bahkan menghabisinya. Tapi tidak Alex lakukan karena dirinya ingin membuat kesepakatan dengan Young Devil yang akan menguntungkan gengnya, Death Angel.
Tiba-tiba rasa rindu terhadap Laras kembali hadir. Tanpa pikir panjang, Alex membuat panggilan ke nomor Angela.
"Dimana gadis cantik?" Tanya Alex.
"Dia sedang ada di sampingku. Tenang saja bos, aku menjaganya dengan baik." Jawab Angela bangga dengan dirinya sendiri.
"Berikan ponselmu kepadanya. Aku ingin mendengar suaranya." Perintah Alex.
"Apa yang ingin kau bicarakan? jika tidak penting, tutup saja panggilan telefonmu." Ucap Laras ketus.
"Mau kah kau menikah denganku setelah semua ini berakhir?"
Alex telah mengumpulkan begitu banyak keberanian untuk melamar gadis pujaannya. Meski dirinya saja belum dapat menjamin kebahagiaan untuk dirinya sendiri tapi untuk Laras, dia akan berusaha sebaik mungkin. Meski nyawa menjadi taruhannya.
"Kau selalu mengatakan hal yang membosankan, bagaimana mau menikah? kau sendiri saja masih memiliki banyak tanggung jawab. Selesaikan dulu urusanmu dengan para penjahat itu. Buat mereka musnah dari muka bumi ini, setelah itu baru aku akan mempertimbangkan lamaranmu."
Alex merasa mendapatkan angin segar dari sang pujaan hati. Bibir tipisnya menampakkan senyum kebahagiaan yang tiada tara. Dia terbawa oleh alunan lagu cinta yang kini tengah memenuhi hati dan pikirannya. Khayalannya melambung tinggi, ingin rasanya Alex memeluk gadis itu dan mengajaknya bercumbu, tapi semua itu tidak akan mungkin terjadi karena dirinya sedang dalam situasi genting.
"Apa kau tahu kebahagiaan terbesarku itu apa?" Tanya Alex.
"Aku tidak tahu." Jawab Laras datar.
"Membina rumah tangga denganmu bersama 3 atau 5 anak dan tinggal di pesisir pantai. Setiap hari kita bisa bermain dengan mereka di hamparan pasir putih yang indah dan membuat istana pasir." Ucap Alex sambil merangkai masa depannya dengan Laras kelak.
Jantung Laras seperti berhenti berdetak. Ada rasa tidak percaya dengan apa yang di dengarnya dari mulut seorang Alex Fernando.Tidak pernah ada orang yang memberikan harapan sederhana namun penuh makna selama hidupnya seperti yang bos mafia itu berikan. Laras merasa jika hidupnya hanya akan mengalami penderitaan tanpa adanya kepastian mencicipi kebahagiaan meskipun hanya sekejap. Tapi apa yang telah ucapkan Alex telah membuka mata dan hatinya tentang arti kebahagiaan yang sesungguhnya. Kini Laras memiliki keberanian untuk melanjutkan hidupnya yang sebelumnya telah hancur berkeping-keping.
"Tuan Alex, berjanjilah padaku untuk tetap hidup. Aku ingin mewujudkan mimpi itu bersamamu. Jika waktu itu telah tiba, mari hidup dengan bahagia bersama keluarga kecil kita." Jawab Laras sambil menangis sesenggukan.
"Baiklah. Aku akan tetap hidup untuk melindungi dan menjagamu, tapi hapus dulu air matamu itu. Jangan menangis, kau tidak terlihat sexy lagi." Ucap Alex menggoda Laras.
"Tutuplah mulut mu itu, kau pria hanya kurang ajar yang banyak bicara. Jaga dirimu baik-baik. Aku ingin istirahat dulu." Jawab Laras.
Kemudian Alex menutup panggilan telefon dan tidak lupa mengatakan selamat istirahat untuk Laras. Angela yang menjadi saksi nyata kisah cinta Laras dan bosnya merasa bahagia karena kini bos galaknya itu memiliki alasan untuk hidup selain Death Angel dan para anggotanya tapi kini ada Laras yang membuat hidupnya lebih berwarna.
Ada rasa yang menggelitik di dalam hatinya ingin merasakan perasaan yang sama seperti yang Laras dan Alex rasakan. Dia kemudian mengingat seseorang yang tengah membuat jantungnya berdegup kencang saat berada di dekatnya. Orang yang mampu membuat dirinya selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan di tengah kekejaman dunia hitam.Tapi Angela tidak mampu mengakuinya karena dia masih memiliki tugas berat untuk membinasakan Young Devil yang telah menghancurkan hidup dan keluarganya.
"Seandainya Kak Richi tidak menganggapku sebagai seorang adik baginya, pasti aku akan sangat bahagia." Gumamnya dalam hati.
Kemudian Angela meminta Laras tidur di pangkuannya sebagai balasan untuknya karena sudah membuka hati untuk sang bos. Laras enggan menerima tawaran Angela karena khawatir akan membuatnya lelah.
"Kau belum tahu siapa diriku, aku terlalu kuat untuk ukuran seorang gadis. Terima saja tawaranku, jika aku tidak menjagamu dengan baik, pasti kakak akan menghukumku." Ucap Angela memelas.
"Baiklah kalau begitu." Jawab Laras yang mulai meletakkan kepalanya di pangkuan Angela hingga terlelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 451 Episodes
Comments
Kesya Kesya
lanjut thoor q suka
2022-05-29
1
Mila Nada
lnjut
2022-02-05
1
istriHanbinPacarKyungSoo
no Angel don't call she gadis yang bernama Laras karena dia itu wanita:v.
dan Richi tidak menganggapmu sebagai adik:)
2021-12-26
4