Hari Sabtu telah tiba, Arjuna sudah bersiap menjemput Keysha dan juga Bianca. Dia membawa mobil milik sang ayah yang lebih besar dan nyaman tentunya.
Saat sampai di kediaman Keysha tentu saja dia di sambut baik oleh keluarga dan juga para asisten rumah tangganya, karena dia berstatus tunangan anak sang tuan rumah.
Keysha turun dengan membawa sebuah tas besar di tangannya, membuat Arjuna mengernyit heran.
Arjuna lantas mendekat dan membawakan tas milik tunangannya itu.
"Ngapain bawa baju Key?"
"Cuma nganterin Bianca aja kan? Ngga seru dong, kita sebentar aja di rumahnya, abis itu kita jalan-jalan yuk, mumpung weekend." Ajaknya.
Arjuna mengangguk, dia setuju dengan rencana sang tunangan yang mengajaknya serta merta berlibur. Tentu saja sang ibu akan sangat senang mendengar kabar ini.
Di perjalanan menuju apartemen Bianca, Keysha sudah mengancam Arjuna untuk tak menyingkirkannya dari kursi penumpang miliknya. Keysha meminta Arjuna agar membiarkan Bianca tetap di kursi belakang.
Arjuna hanya bisa mengangguk, berucap dalam hati jika Bianca adalah seorang gadis yang memiliki seribu cara agar keinginannya terpenuhi.
Benar saja, saat keduanya sudah sampai di basemen apartemen Bianca, gadis itu meminta Arjuna untuk menjemputnya ke atas, agar membantunya membawakan oleh-oleh untuk keluarganya.
Keysha berdecak sebal, tapi tetap mengizinkan sang tunangan untuk pergi membantu sahabatnya itu.
Sampai di depan pintu apartemen Bianca, Arjuna segera menekan bel, dan mendapati Bianca yang masih juga belum bersiap.
Gadis itu masih mengenakan piama tidurnya, bahkan dia masih menggunakan masker wajah. Arjuna tidak habis pikir dengan kelakuan gadis itu.
"Ya ampun Bi, ini udah siang, keburu macet, kok kamu belum siap-siap?"
"Apaan sih Jun! Aku kan perlu perawatan dulu, tenang aja sih, paling lama juga 3 jam, entarlah sekalian abis makan siang kita berangkat!" Sungutnya.
Arjuna menghembuskan napas kesal atas sikap semena-mena sang sahabat.
Dia lantas teringat sang tunangan yang ia tinggalkan di mobil karena ia sendiri harus menjemput Bianca di apartemennya.
"Ya kalo niatnya abis makan siang bilang dong Bi, jadi aku sama Keysha ngga buru-buru ke sini!"
"Apa!! Kamu beneran ajak tunangan kamu itu?"
"Iyalah, sekarang dia lagi nunggu di basemen, aku jemput dia dulu ya, kasian nungguin kelamaan entar."
"Isshh apaan sih Jun, biarin ajalah, lagian bentar doang kok, ya udah aku mandi dulu, kamu diem di sini aja, jangan ke mana-mana!" Ancamnya dengan menunjuk wajah Arjuna.
Saat berpaling, Bianca tersenyum miring, dia berencana mengerjai tunangan sang sahabat agar menunggunya.
Namun, rencana Bianca sudah bisa di tebak oleh Arjuna. Saat gadis itu kembali ke kamar untuk membersihkan diri, Arjuna segera pergi menuju parkiran untuk menjemput sang tunangan.
Sesampainya di basemen dia segera menuju mobilnya terparkir. Keysha yang melihat sang tunangan datang sendirian hanya bisa mengernyit heran.
"Juna ... mana Bianca nya?"
"Masih belum siap dia, ayo kita nunggu di apartemennya aja!" Ajak Arjuna lantas segera menggandeng sang tunangan.
Arjuna segera menekan pin apartemen Bianca, meski ia tahu tapi ia tak pernah seenaknya masuk ke apartemen sahabatnya itu.
"Kamu tau pin apartemen Bianca?"
"Baru tau tadi, dia sering ganti-ganti nomor pin," alibinya.
Keysha tak mempermasalahkan hal itu, dia segera mendudukkan diri di sofa ruang tamu milik Bianca, sedangkan Arjuna bergegas ke dapur untuk menyiapkan suguhan bagi tunangannya itu.
Bianca belum menyadari kehadiran Keysha di apartemennya, dia sengaja berendam lama di dalam bathtub.
Sedangkan Arjuna dan Keysha keduanya sudah berbincang banyak hal untuk menunggu dirinya.
Keluar dari kamar mandi, Bianca mendengar suara orang tengah berbincang. Dirinya yang hanya menggunakan jubah mandi, segera menuju ruang tamu.
"Kamu! Kok bisa kamu ada di sini?"
Keysha yang melihat penampilan Bianca yang terbuka seperti itu, refleks menutup mata Arjuna agar tak melihatnya.
"Ya ampun Bi, bisa ngga kamu pake pakean dulu! Di sini ada laki-laki!" Kesal Keysha.
"Alah biasa aja, lagian udah biasa kali Arjuna liat aku!" Ucap Bianca agar Keysha cemburu.
"Jun ... kita turun aja yuk, ngga baik di sini buat kamu!" Ajaknya.
"Eh mau ke mana? Aku kan belum siap!"
"Makanya sana buruan siap-siap!" Gerutu Keysha.
Bianca yang kesal lantas berbalik kembali menuju kamarnya dengan mengentak-entakkan kaki.
.
.
.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Yunia Spm
memuakkan sekali Bianca..
.😎
2023-07-04
0