Pengusiran Arjuna

Sampailah mereka di rooftop Rumah Sakit, Sarmila menatap sengit sang putra juga sahabatnya yang memeluk erat tangan Arjuna sambil menunduk.

Sarmila melipat tangan di perut dan menarik napas sebelum mengeluarkan kata-kata.

"Lebih baik kamu pergi dari rumah Jun, Ibu sama ayah udah bebasin kamu. Biar perusahaan di tangani oleh Roni."

"Bu ..." Arjuna menggenggam erat tangan sang ibu, memohon maaf atas kelakuannya.

"Mau apa lagi? Ngga cukup kamu bikin ayah kamu sakit? Bikin perusahaan yang di bangun susah payah sama kakek dan ayah kamu sekarang goyah?"

"Maafin aku Bu, Arjun nyesel Arjun ngga tau bakal gini kejadiannya."

"Nyesel? Udah berapa kali Ibu ingetin kamu buat ngga deketin dia lagi HAH! Tapi kamu ngeyel!"

"Kok Tante nyalahin aku?"

"Semua emang gara-gara kamu. Sahabat macam apa yang njerumusin sahabatnya, seharusnya kamu dukung, bukannya malah bikin Arjuna tambah gila!"

"A ... aku," Bianca melirik Arjuna meminta pertolongan, tapi laki-laki itu masih menunduk sedih. Bianca lantas menggoyang goyangkan lengan Arjuna dan berkata dengan lirih, "Jun ..."

"Bu, aku yang salah, jangan marahin Bianca."

"Terus saja kamu bela medusa kaya dia, kamu juga ngga tau malu sudah punya tunangan masih nemplok ke cowok lain!"

"Kami sahabatan Tante, mas Rizal tau itu." Bianca tak terima dirinya di hina seperti itu.

"Terserah kamu, bukan urusan saya!"

"Kamu mau nguasain Arjuna kan, silakan ambil dia, dan hidupi."

"Kamu segera beresin semua barang-barang kamu di rumah, dan angkat kaki." Tunjuknya kepada anak semata wayangnya itu.

Sarmila berbaik, sudah tak ingin berbicara lagi dengan sang putra, hatinya terlalu sakit melihat anaknya masih saja membela wanita yang membuat keluarganya di ambang kebangkrutan.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Flasback ....

Ayah Arjuna sudah berada di kantor dan berbincang dengan Roni, menunggu sang putra dari sarapan bersama sahabatnya Bianca.

Namun, sudah mendekati waktu rapat tak tampak batang hidungnya di kantor. Bahkan saat Investor datang, Arjuna tak kunjung tiba.

Meski rapat di pimpin oleh Roni dan Hendra ayah Arjuna, tetap saja sang Investor merasa tersinggung sebab, dahulu yang mengajukan Investasi adalah Arjuna.

Pemuda itu mendatangi perusahaannya, dan menjelaskan secara terperinci tentang proyeknya, tapi apa yang dia dapatkan pemuda itu bahkan tak menunjukkan dirinya, tak ada satu pesan pun yang mengabari keadaannya mengapa sampai tak hadir saat rapat ini.

Sang Investor kecewa, dan memilih menarik kembali rencana Investasinya.

Saat itulah Hendra terkena serangan jantung, Roni dan para staf yang hadir segera membawa Hendra ke rumah sakit dan menghubungi Sarmila.

Berkali-kali Roni menghubungi ponsel sang sahabat, tapi tak membuahkan hasil.

Akhirnya dia memilih mencari keberadaan Arjuna langsung ke apartemen Bianca, dan hasilnya pun sama nihil.

Tak hilang akal Roni segera melangkahkan kaki menuju kantor Agensi Bianca, dia mencari Manajer Bianca, Sandra.

Setelah menemukan Sandra, Roni menarik wanita itu keluar gedung dan berbicara dengan mengintimidasi.

"Jawab, di mana Bianca bawa Arjuna pergi!"

"A ... aku ngga tau!"

"Jangan bohong!"

"Kamu tau, aku bisa ancurin karier Bianca saat ini juga!"

Sandra menengadah menatap Roni yang tampak sangat menyeramkan, "ma ... maksudnya apa?"

"Kamu lihat ini." Roni lantas menunjukkan sebuah foto-foto Bianca, yang seketika membuat Sandra membelalak.

"Bagaimana bisa kamu dapet foto-foto itu? Kamu mata-mata in Bianca?" Rutuknya.

"Dia macem-macem sama keluarga gue, bisa gue habisi!" Roni memang sudah menganggap keluarga Arjuna sebagai keluarganya sendiri.

"Kamu gila! Kami bisa laporin kamu?"

"Laporin atas dasar apa? Bukannya paparazi juga ngelakuin hal yang sama, sekarang jangan banyak omong, kasih tau di mana Bianca, ayah Arjuna di rawat di rumah sakit gara-gara kelakuan mereka berdua."

"A ... apa! Em ... mereka pergi ke Bali, dua hari lagi balik kok, Bianca juga ngga aktif in nomernya, jadi kita ngga bisa maksa mereka balik sekarang."

"Telepon nomor hotel mereka."

Sandra berkata, dia hanya di minta Bianca untuk memesankan tiket untuk keduanya, dia tak tu hotel mana yang di tinggali Bianca dan Arjuna selama berlibur di sana.

Roni berjalan gontai dan berlalu meninggalkan Sandra, sedangkan Sandra merasa tak enak dengan keadaan keluarga Arjuna.

Sebenarnya banyak yang sudah muak dengan kelakuan Bianca, hanya dia yang mencoba bersabar menghadapi tingkah Bianca.

Bianca selalu semena-mena dalam bekerja, bahkan saat melakukan pemotretan dia selalu membuat team mereka kesulitan dengan segala keinginannya.

Dia ingin punya ruangan rias sendiri, jam harus dia yang menentukan, dan dia selalu saja bertengkar dengan sesama model lainnya.

Tingkah Bianca seperti model papan kelas atas, padahal dia bukan apa-apa. Tapi berbanding terbalik saat bertemu senior, dia akan seperti penjilat yang memuji-muji seniornya, tapi di belakang dia akan menghinanya.

Sandra adalah Manajer ke tiga yang bekerja sama dengan Bianca. Yang lainnya memilih menyerah menghadapi Bianca yang sangat menyebalkan.

Sandra bertahan karena merasa iba pada Bianca, di balik sifat arogannya, gadis itu juga memiliki kisah sedihnya sendiri.

Back to story ...

Roni menenangkan Sarmila dan kembali ke ruang perawatan Hendra. Sarmila sengaja melakukan hal itu untuk membuat anaknya sadar, bahwa Bianca bukan perempuan biasa, dia wanita licik.

Bianca sendiri bukannya mengakui kesalahannya, dia malah memanas-manasi Arjuna bahwa itu pasti gara-gara Roni yang menghasut ibunya.

Dia berkata bukankah Roni selalu mencari muka di hadapan orang tua Arjuna? Ia dengan yakin memojokkan Roni bahwa asistennya itu pasti punya rencana licik.

Namun Arjuna menyanggah ucapan Bianca dia tahu Roni tak seperti itu, dia sendiri mengakui itu adalah kesalahannya.

"Jadi kamu nyesel udah pergi sama aku Jun? Kamu nyalahin aku?"

Arjuna bingung, dia menyadari jika dia menolak keinginan Bianca kejadiannya mungkin tak seperti sekarang.

"Ini takdir tau ngga Jun? Ayah kamu emang udah takdirnya sakit aja!" Dengusnya.

Arjuna tahu ini memang takdir, tapi dia juga ikut andil menjadi penyebab takdir itu, akan lain ceritanya jika ia tak pergi dan tiba-tiba ayahnya jatuh sakit, pasti tak akan ada yang memojokkannya.

Ucapan Bianca sebenarnya bisa saja dia sanggah kembali, tapu dia enggan berdebat dengan sang sahabat.

"Sudahlah, aku harus pulang Bi."

"Pulang? Bukannya kamu udah di usir? Mau apa pulang?"

Arjuna mematung, benar juga dia berpikir jika dirinya telah di usir sang ibu, tapi dia tetap melangkahkan kaki untuk segera meninggalkan rumah sakit dan pulang ke rumah.

Arjun berpikir siapa tahu saat di rumah dan hanya berdua, ibunya akan memaafkannya.

Bianca tetap mengikuti Arjuna sampai ke rumahnya. Mereka menggunakan Taxi Online untuk mengantar mereka menuju kediaman Arjuna.

Saat Arjuna menekan bel rumahnya si satpam hanya membuka celah kecil yang terdapat di pintu gerbang, dan tidak membiarkan Arjuna masuk.

"Pak buka pintunya."

Bukannya segera membuka gerbang, tapi si satpam malah berlalu meninggalkan keduanya.

Arjuna menekan bel dengan kesal, dia berjanji akan memecat penjaga rumahnya karena sudah berlaku tak sopan kepadanya.

Tak lama pintu gerbang terbuka, si satpam meletakan koper milik Arjuna di depan pintu.

"Apa-apaan ini Pak! Minggir!" Tiba-tiba ada tiga orang yang berseragam hitam menghalangi pintu gerbang.

"Maaf mas Arjun, ibu pesen, kalo mas Arjuna pulang saya di suruh menyerahkan koper ini, mas Arjuna di larang masuk." Setelahnya penjaga rumah Arjuna segera masuk dan menutup kembali gerbang rumah majikannya.

Arjuna menyugar rambutnya ke belakang dan menjerit frustrasi. Ibunya benar-benar telah mengusirnya.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

syukurin emng enak.....

2021-12-25

1

Cinta Mora

Cinta Mora

Namanya saja Arjuna tpi Kok oon

2021-11-23

1

ᶯᵗ⃝🐍Ratu Anu👑

ᶯᵗ⃝🐍Ratu Anu👑

Dede datang dengan sejuta kenganuan.

Salam anu 👑

2021-11-15

1

lihat semua
Episodes
1 Kencan Buta
2 Bianca.
3 Kerusuhan Bianca
4 Nostalgia.
5 Kemarahan Sarmila
6 Pengusiran Arjuna
7 Pengalihan Jabatan
8 Karyawan Biasa
9 Sisi Lain Rizal
10 Perjodohan Karena Bisnis
11 Kado Tak Berharga
12 Perusak Pesta
13 Bimbang
14 Ancaman Roni.
15 Berpindah Tangan.
16 Kejutan.
17 Keysha Yang Berani
18 Rencana Yang Mudah Di Tebak
19 Berpenampilan Heboh.
20 First Kiss
21 Rayuan.
22 Khawatir Yang Berlebihan
23 Ciuman Yang Memaksa.
24 Penguntit
25 Berita Mengejutkan
26 Hilang Kontrol
27 Hampir Saja.
28 Mabuk
29 Hasrat
30 Pelampiasan
31 Menghilang
32 Firasat Buruk
33 Flasback
34 Bergegas
35 Pantang Menyerah
36 Rencana Menghancurkan
37 Hancur
38 Melepaskan
39 Puncak Kesabaran
40 Merusuh Lagi.
41 Tak Sabar
42 Di Usir
43 Tinggal Bersama Mertua
44 Rencana Pernikahan
45 Sah
46 Tak Seindah Mimpi
47 Rasa Yang Berbeda
48 Kembali Bekerja
49 Pesta Palsu
50 Keluar Malam
51 Di Abaikan
52 Arjuna Muak
53 Lahir Prematur
54 Kedatangan Keysha
55 Jatuh Talak
56 Gelisah
57 Menolak
58 Ketahuan
59 Mental Yang Rusak
60 Kembalinya Sang Sahabat.
61 Tamparan Rita
62 Tak Pantas
63 Terlepas
64 Menata Hati
65 Mension.
66 Mabuk
67 Masih Pantaskah?
68 Cinta Yang Rumit
69 Mimpi Buruk
70 Obat
71 Calon Duda
72 Patah Hati
73 Kebringasan Edmund
74 Nasib Buruk
75 Teman Lama
76 Rencana Peter
77 Kecemburuan Keysha
78 Ketakutan Bianca
79 Persaingan Arneta-Keysha
80 Saling Menguatkan
81 Menolak Menjadi Simpanan
82 Menyerah
83 Merasa Tersaingi
84 Terbongkar
85 Taktik
86 Hampir Meregang Nyawa
87 Perbincangan Dua Wanita
88 Menghadiri Pertemuan
89 Sidang Pertama.
90 Misteri
91 Istri Sah
92 Tentang Edmund
93 Rayuan Annie
94 Pulau Pribadi.
95 Diktator
96 Dalang
97 Berita Duka
98 Terselamatkan
99 Kembali
100 Ingatan
101 Pergi
102 Cinta Buta
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Kencan Buta
2
Bianca.
3
Kerusuhan Bianca
4
Nostalgia.
5
Kemarahan Sarmila
6
Pengusiran Arjuna
7
Pengalihan Jabatan
8
Karyawan Biasa
9
Sisi Lain Rizal
10
Perjodohan Karena Bisnis
11
Kado Tak Berharga
12
Perusak Pesta
13
Bimbang
14
Ancaman Roni.
15
Berpindah Tangan.
16
Kejutan.
17
Keysha Yang Berani
18
Rencana Yang Mudah Di Tebak
19
Berpenampilan Heboh.
20
First Kiss
21
Rayuan.
22
Khawatir Yang Berlebihan
23
Ciuman Yang Memaksa.
24
Penguntit
25
Berita Mengejutkan
26
Hilang Kontrol
27
Hampir Saja.
28
Mabuk
29
Hasrat
30
Pelampiasan
31
Menghilang
32
Firasat Buruk
33
Flasback
34
Bergegas
35
Pantang Menyerah
36
Rencana Menghancurkan
37
Hancur
38
Melepaskan
39
Puncak Kesabaran
40
Merusuh Lagi.
41
Tak Sabar
42
Di Usir
43
Tinggal Bersama Mertua
44
Rencana Pernikahan
45
Sah
46
Tak Seindah Mimpi
47
Rasa Yang Berbeda
48
Kembali Bekerja
49
Pesta Palsu
50
Keluar Malam
51
Di Abaikan
52
Arjuna Muak
53
Lahir Prematur
54
Kedatangan Keysha
55
Jatuh Talak
56
Gelisah
57
Menolak
58
Ketahuan
59
Mental Yang Rusak
60
Kembalinya Sang Sahabat.
61
Tamparan Rita
62
Tak Pantas
63
Terlepas
64
Menata Hati
65
Mension.
66
Mabuk
67
Masih Pantaskah?
68
Cinta Yang Rumit
69
Mimpi Buruk
70
Obat
71
Calon Duda
72
Patah Hati
73
Kebringasan Edmund
74
Nasib Buruk
75
Teman Lama
76
Rencana Peter
77
Kecemburuan Keysha
78
Ketakutan Bianca
79
Persaingan Arneta-Keysha
80
Saling Menguatkan
81
Menolak Menjadi Simpanan
82
Menyerah
83
Merasa Tersaingi
84
Terbongkar
85
Taktik
86
Hampir Meregang Nyawa
87
Perbincangan Dua Wanita
88
Menghadiri Pertemuan
89
Sidang Pertama.
90
Misteri
91
Istri Sah
92
Tentang Edmund
93
Rayuan Annie
94
Pulau Pribadi.
95
Diktator
96
Dalang
97
Berita Duka
98
Terselamatkan
99
Kembali
100
Ingatan
101
Pergi
102
Cinta Buta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!