Keysha Yang Berani

Keysha lantas berkata bahwa ia akan ikut mengantar sahabat tunangannya itu.

Jawaban Keysha tentu saja membuat Bianca tak senang, "ya ampun Key, kintilan banget sih, kamu tau kan, aku sama Arjuna itu sahabatan dari dulu, aku juga udah punya tunangan kamu ngga usah khawatir berlebihan deh!" Cibirnya.

"Aku ngga khawatir Bi, apa salah kalo aku menghabiskan banyak waktu sama tunanganku, kenapa kamu ngga minta anter sama tunanganmu aja? Jadi ngga ngerepotin Arjuna?"

Sungguh Bianca merasa tunangan sang sahabat mengibarkan bendera perang dengannya. Arjuna yang melihat kedua wanita itu saling menyindir lantas segera menengahi dan mengatakan bahwa ia akan mengajak Keysha esok hari.

Bianca sangat tak senang dengan keputusan Arjuna, bahkan dia makan dengan sangat berisik, membuat pengunjung restoran memperhatikannya.

"Pelan-pelan Bi, mau aku bantu potongin?" Tawar Arjuna.

Bianca tentu saja tersenyum senang lalu memberikan piring berisi steiknya kepada Arjuna.

"Bagus Jun kamu bantu dia, kalo engga bisa pecah itu piring, abis motongnya kasar banget! Apa kamu ngga pernah makan Steik Bi?"

Ucapan Keysha tentu saja menjatuhkan harga dirinya, seolah gadis itu mencemoohnya karena kelakuannya yang kampungan.

Bianca tentu saja tak terima di hina seperti itu, makan di restoran paling mahal saja sering dia lakukan, masa hanya karena dia kesal dan memotong kasar steik itu lantas membuatnya seperti tak pernah datang ke restoran seperti itu.

"Maaf ya Keysha, saya udah sering makan makanan mahal seperti ini, bahkan di restoran mahal pun sering, emangnya kenapa? Kualitas dagingnya aja yang jelek makanya susah di potong!" Alibinya.

"Oh iya kah? Mau komplain ke Kokinya?" Tawar Keysha.

"Udah-udah, nih Bi makan lagi," ujar Arjuna menengahi.

Bianca sudah kehilangan nafsu makannya karena perdebatannya dengan Keysha, dan memilih menyudahi makannya.

"Kenapa Bi?"

"Kenyang!"

Sedangkan Arjuna dan Keysha melanjutkan makan mereka dengan di selingi obrolan yang tak terasa malah membuat Bianca tersingkir.

Arjuna menyadari jika Keysha gadis yang sangat enak di ajak berbincang, seseorang yang tak pernah mendominasi obrolan bahkan Arjuna menyadari bahwa dia banyak bercerita tentang dirinya.

"Ekhemm ... ada aku loh!" Sindir Bianca.

"Eh iya Bi, sory keasyikan ngobrol, ngomong-ngomong Rizal ke mana sampe ngga bisa anter kamu?" tanya Arjuna.

Bianca sungguh kesal karena sang sahabat malah mempertanyakan keberadaan sang tunangan. Dia yang senang dengan kepergian sang tunangan agar bisa menghabiskan waktu bersama sang sahabat sepertinya malah tak mendapat sambutan dari Arjuna.

Selesai makan siang, ketiganya segera meninggalkan restoran tersebut menuju ke parkiran.

"Jun ... anter aku pulang ya?" Pintanya sambil bergelayut manja di lengan Arjuna.

Keysha yang risi lantas segera melerai pelukan Bianca di lengan tunangannya dan menyeret Arjuna ke arahnya.

"Bisa kan biasa aja Bi? Kamu berlebihan banget loh!"

"Apaan sih! Tunangan kamu cemburuan Jun, ngga asyik! Yakin deh dia pasti akan mengekang persahabatan kita!"

Keysha lantas menjawab jika tak pernah ada persahabatan murni antara dua jenis manusia berbeda kelamin, salah satunya pasti memendam rasa, atau mungkin keduanya yang memendam rasa tapi tak ingin merusak persahabatan.

Keysha hanya meminta Bianca berlaku sewajarnya sebagai seorang teman, dan meminta gadis itu menghargai posisinya sebagai tunangan Arjuna.

Bianca hanya bisa mencebikkan bibirnya dan memutar malas bola matanya.

"Udah ceramahnya? Aku nannya Arjuna, ngga boleh?"

Arjuna yang tak ingin melukai perasaan Bianca lantas akan mengantarnya pulang ke apartemennya.

Karena senang dan merasa menang atas jawaban Arjuna Bianca lantas segera membuka pintu penumpang di sebelah Arjuna.

"Oops ... maaf Key, aku mabok kalo di belakang," ujarnya.

"Benarkah? Ya udah kenapa ngga kamu aja yang nyetir? Udah nebeng tau diri dikitlah!" Cibir Keysha yang mendapat delikan tajam Bianca.

Arjuna sendiri merasa pusing dengan kedua wanita yang sejak tadi selalu saja bertengkar dan saling sindir itu.

Dia juga tak menyangka jika Keysha akan bisa menjawab telak sang sahabat yang selalu mau menang sendiri.

.

.

.

Tbc

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***