BAB 7 ~ Pernikahan ~

Raffa datang ke lokasi acara jamuan makan seperti yang diperintahkan ibunya. Keluar dari lift dan langsung mendapati suasana jamuan makan yang terasa berbeda dari biasanya.

Raffa menoleh meminta penjelasan pada David, pandangan mata laki-laki itu memperlihatkan kebingungannya akan nuansa dan dekorasi yang terlalu berlebihan hanya untuk sebuah jamuan makan.

David hanya tertunduk, wajahnya murung. Ny. Rowenna langsung menyambut putranya dengan sumringah. Raffa masih bisa tersenyum meski pun merasa heran. Jessica berdiri di depan sana dengan gaunnya yang sangat indah, tersenyum padanya.

Ny. Rowenna mengantar Raffa menemui Jessica. Meski merasa heran namun laki-laki itu mengikuti langkah ibunya yang berjalan sambil mengapit tangannya sambil terus tersenyum pada semua tamu.

Semua tamu bertepuk tangan mengiringi langkah Raffa. Sang putra mahkota kerajaan bisnis keluarga Saltano yang telah di tunggu-tunggu. Setelah Raffa berdiri di posisinya, Ny. Rowenna langsung mengambil alih perhatian para tamu.

Pertama-tama Ny. Rowenna berterima kasih kepada para tamu undangan yang telah menyempatkan diri hadir di acaranya yang super megah ini. Para tamu undangan yang terdiri dari orang-orang penting di dunia usaha, para selebriti dan pejabat-pejabat.

Bertepuk tangan atas sambutan yang disampaikan Ny. Rowenna. Yang notabene adalah seorang decision maker yang sangat berpengaruh dalam dunia bisnis. Karena itulah Ny. Rowenna sangat disegani karena ketegasannya dan ketajamannya dalam mengambil setiap keputusan yang berhubungan dengan bisnisnya.

Dan sekarang sifat, sikap dan pengaruhnya telah diwariskan kepada putra satu-satunya. Dalam menjalankan bisnis dan dalam menjalin hubungan kerja dengan perusahaan lain, Raffa sering dihadapkan pada pilihan yang harus di buat tanpa penundaan dan memiliki konsekuensi yang luas.

Selanjutnya Ny. Rowenna mengumumkan kesembuhan Raffa dan berterima kasih atas segala do'a dari para tamu dan kerabat sekaligus mengumumkan bahwa Raffa segera akan mengambil alih kembali kepemimpinan diperusahaannya.

Selanjutnya adalah acara yang terpenting yaitu pelaksanaan akad nikah antara putranya, Raffa Saltano dan Jessica Cartwright putri tunggal dari keluarga Cartwright yang akan dilakukan saat itu juga.

Semua bertepuk tangan dengan senang hanya Raffa yang terbelalak kaget mendengar pengumuman itu.

"Tidak, saya menolak" ucap Raffa tegas menatap pada ibunya.

Ny. Rowenna kaget, tak menyangka putranya sanggup melakukan hal itu. Semua tamu saling memandang heran melihat sikap Raffa, terlebih lagi keluarga Jessica.

Membuat sang ibu suri murka karena malu, dalam hatinya, seberani apapun Raffa menentangnya, laki-laki itu tidak akan dapat melakukannya di depan banyak orang.

Raffa selalu menjaga muka keluarganya di depan siapapun. Namun kali ini Raffa bertindak nekat, laki-laki itu menolak dinikahkan dengan Jessica. Rowenna langsung menarik Raffa ke ruangan lain, diikuti Jessica yang mulai berkaca-kaca.

"Beraninya kamu mempermalukan mommy di depan semua tamu" ucap Ny. Rowenna dengan tatapan tajam.

"Saya sudah bilang tidak akan menikahi Jessica" ucap Raffa membalas tatapan tajam ibunya.

"Kamu menentangku?" ucap Ny. Rowenna dengan suara yang ditekankan tanpa embel-embel mommy lagi, menunjukkan bahwa laki-laki didepannya itu sudah dianggap seperti orang lain.

Raffa diam memandang wajah ibunya yang sudah penuh dengan kemarahan. Mata mereka saling menatap tajam. Jessica langsung berdiri di samping Raffa.

"Raffa tolonglah jangan permalukan keluarga kita" mohon Jessica sambil menggoyangkan lengan Raffa.

"Jika karena gadis itu kamu berani mempermalukanku, berarti kamu sudah siap menerima akibatnya" ucap Rowenna masih menganggap Raffa seperti orang lain.

"Mom, jangan seperti itu, jangan mengancamnya. Raffa pasti akan membantu kita, Raffa pasti akan menuruti kata-kata mommy" ucap Jessica khawatir.

"Aku tidak akan menikahi Jessica" ulang Raffa menegaskan ucapannya.

Laki-laki itu berkata dengan jelas dan tegas.

"Aku hanya akan menikahi Celina dan aku rela melepaskan segalanya asalkan aku bisa bersamanya" ucap Raffa.

Jessica menutup mulutnya yang ternganga karena kaget, gadis itu terhuyung ke belakang. Mendengar sesuatu yang tak pernah diduganya. Jessica tidak menyangka, gadis yang di kira hanya sekedar mainan bagi Raffa justru adalah seseorang yang sangat berarti laki-laki itu.

Jessica syok, Raffa sudah sangat berubah, Jessica selalu merasa Raffa sangat mencintainya dan akan selalu menerimanya, merasa hati Raffa tidak akan beralih darinya.

Namun, sekarang kenyataannya Raffa telah menemukan seseorang yang bisa menggantikan posisinya di hati laki-laki itu. Jessica panik, gadis itu bingung bagaimana cara agar Raffa mau menikahinya.

"Kamu akan melepaskan segalanya? kamu memang tidak punya apa-apa, tanpa keluarga ini kamu bukan siapa-siapa" ucap Ny. Rowenna makin bertentangan dengan Raffa, masih menatap dengan tajam mata putranya.

Jessica memohon pada Ny. Rowenna, agar memberikan kesempatan baginya untuk bicara dengan Raffa, gadis itu merasa takut jika Raffa nekat meninggalkan keluarga itu karena di tantang oleh ibunya.

"Mom, please biarkan saya bicara dengannya" mohon Jessica.

"Baiklah, pikirkan baik-baik. Aku hanya ingin mengingatkanmu, nasib gadis itu ada ditanganmu, namun nyawanya ada ditanganku" ucap Ny. Rowenna hendak beranjak dari ruangan itu.

"Putuskan segera, aku tidak mau tamu-tamuku lama menunggu" ucap Ny. Rowenna kemudian berlalu dari ruangan itu.

Jessica memandang Raffa yang terdiam.

"Raffa sekali ini aku mohon bantulah aku, aku harus menikah, kamu tidak boleh membatalkannya" mohon Jessica sambil bercucuran air mata.

"Kenapa aku harus peduli padamu?" ucap Raffa dengan tatapan yang tajam.

"Bukankah kamu sangat mencintaiku?" tanya Jessica dengan tatapan lembut menggoda.

"Bagaimana denganmu, apa kamu sungguh-sungguh mencintaiku? atau hanya selingan bagimu? hanya karena aku selalu menerimamu, kamu pikir aku tidak tau kelakuanmu dengan Manager-mu itu?" tanya Raffa bertubi-tubi.

Jessica terkejut mendengar pertanyaan Raffa. Tak menyangka laki-laki itu bisa berpikiran seperti itu.

"Bukan seperti itu, kamu selalu berarti bagiku hanya saja, jalur hidup kita berbeda aku harus bepergian sedangkan kamu harus mengurusi perusahaanmu, aku hanya..." Jessica tidak tau kata-kata apalagi yang harus diucapkannya.

"Kalau begitu pergilah, pergi bersama dengan Manager-mu. Sampai kapan pun, kemana pun terserah.

Aku pernah bilang padamu aku tidak suka kamu bepergian dengannya. Tapi kamu bersikeras dengan alasan demi cita-citamu. Kamu pikir aku bodoh? aku hanya menunggu hingga batas kesabaranku habis" ucap Raffa hendak beranjak pergi dari ruangan itu.

"Aku hamil" ucap Jessica tiba-tiba dengan berlinang air mata.

Raffa tertawa mengejek.

"Untuk apa kamu katakan itu padaku" ucap Raffa tidak peduli.

"Aku butuh bantuanmu, laki-laki itu tidak mau bertanggung jawab, aku mohon menikahlah denganku. Hanya sampai anak ini lahir, setelah itu kamu boleh menceraikanku. Tidak ada yang dirugikan Raffa, aku tertolong dan kamu bisa memenuhi keinginan mommy. Gadis itu juga tidak akan terancam lagi" ucap Jessica memberikan solusi bagi semuanya.

Raffa tercenung.

"Kamu tahu, mommy tidak akan membiarkan gadis itu lolos begitu saja. Kalau kamu nekat, mommy juga bisa nekat, beliau bisa berbuat apa saja untuk menghancurkan orang yang mengganggu putra satu-satunya. Itu bisa membahayakan gadis itu" jelas Jessica berusaha mempengaruhi Raffa.

"Hanya sampai anak ini lahir, setelah itu kamu bisa kembali padanya. Aku yakin mommy tidak akan melarangmu lagi mencari gadis itu karena harapan mommy sudah terpenuhi, percayalah ucapanku" ucapan Jessica semakin mempengaruhi Raffa.

"Baiklah, tapi dengan syarat, aku tidak akan pernah menyentuhmu" ucap Raffa tegas.

Jessica tercenung namun kemudian gadis itu tersenyum.

"Terima kasih Raffa" ucap Jessica sambil tersenyum.

Jessica gembira langsung memeluk laki-laki itu, gadis itu lega akhirnya Raffa mau menikahinya. Gadis itu tidak peduli dengan persyaratan Raffa. Dalam hatinya, Raffa tidak mungkin sanggup menahan pesonanya.

Gadis itu langsung mengajaknya menuju ballroom, lokasi acara pernikahan diadakan.

Melihat ekspresi Jessica, Ny. Rowenna tersenyum senang. Gadis itu selalu bisa memenangkan hati Raffa. Ny. Rowenna menyambut pasangan itu dan membawa mereka menuju tempat pelaksanaan prosesi akad nikah.

Acara akad nikah berlangsung dengan lancar dan untuk resepsi akan diselenggarakan di malam harinya. Raffa hanya tertunduk, berharap dia telah mengambil keputusan yang benar.

David memandang Raffa dengan tatapan yang prihatin. Laki-laki itu bisa merasakan apa yang dirasakan sahabatnya itu. David mengetahui seberapa besar perasaan Raffa terhadap gadis yang telah diselamatkannya. Raffa rela mengorbankan selembar nyawanya demi menolong gadis itu.

Sementara itu di asrama, Celina tersenyum melihat kelakar gadis-gadis yang berkumpul sambil menonton acara malam itu. Hal yang biasanya tak bisa dilakukannya karena setiap malam gadis itu harus berangkat kerja di club malam.

Melihat keceriaan gadis-gadis itu membuat Celina melupakan sedikit kesedihannya. Gadis-gadis di asrama masih bisa menerimanya karena memang sejak awal mereka sudah tahu pekerjaan Celina.

Mereka percaya Celina bukanlah gadis penghibur karena menurut mereka Celina sama sekali tidak menunjukkan ciri-ciri seorang gadis penghibur. Dari segi sikap, gaya dan juga penampilannya.

Mereka bahkan membuktikannya dengan diam-diam mengutus seseorang untuk memata-matai Celina. Dan terbukti Celina memang hanya seorang pelayan di club malam itu. Tiba-tiba seorang gadis berlari dengan semangatnya meminta mengganti channel TV.

"Tayangan eksklusif, resepsi pernikahan CEO ganteng itu dan pacarnya" ucap gadis itu yang langsung mengubah channel.

Sejak berita seorang CEO tampan menolong Celina, gadis-gadis itu jadi memperhatikan sepak terjang pengusaha muda sukses itu. Mereka langsung mengidolakan laki-laki tampan yang karismatik itu.

Mencari-cari informasi tentangnya bahkan membeli majalah bisnis dengan cover laki-laki tampan itu. Bagi mereka Raffa Saltano adalah model tampan yang memiliki usaha sampingan dengan menjadi seorang CEO.

Gadis-gadis itu menilai ketampanan Raffa mengalahkan nilai kekayaannya. Mungkin karena mereka bukan perempuan mata duitan yang tidak memandang orang dari segi materi.

Channel TV yang menayangkan resepsi itu akhirnya ditemukan. Semua mata tertuju dengan serius begitu juga dengan Celina. Terlihat sebuah acara resepsi pernikahan yang sangat mewah.

Pengantin pria yang sangat tampan dan pengantin wanita yang sangat cantik, mereka terlihat sangat serasi. Salah seorang gadis yang mengikuti sepak terjang Raffa di segala bidang menceritakan asal usul Jessica dan seperti apa hubungan mereka.

"Bukankah dia yang pernah menolongmu?" tanya seorang gadis pada Celina sekedar untuk memastikan.

Celina hanya mengangguk sekilas.

"Aku pikir kamu akan menjadi Cinderella, ditolong pangeran tampan, saling jatuh cinta lalu bahagia selamanya. Ah.., Cinderella di dunia nyata itu ternyata tidak pernah ada ya" ucapnya lagi.

"Ya nggak mungkin lah kak, Raffa Saltano itu udah cinta mati sama Jessica Cartwright, model cantik internasional sih. Mereka itu udah pacaran sejak masih SMA. Kedua keluarga itu juga sangat akrab" ucap gadis yang selalu mengikuti perkembangan idolanya itu.

"Sok tau kamu, Raffa itu banyak pacarnya tahu" ucap yang lain menimpali.

"Itu sih ceweknya aja yang mau deketin dia, orang kaya ganteng lagi, siapa yang nggak mau deketin dia tapi cintanya cuma buat Jessica itu" ujarnya sangat yakin.

"Duh berisik amat sih..., oh ya ampun gantengnya..., ganteng banget" ucap gadis lain.

Celina hanya bisa mendengar obrolan gadis-gadis itu. Ada rasa perih didadanya, mata gadis itu terasa panas. Namun, dia mencoba bersikap biasa, untuk pergi dari situ rasanya tidak mungkin. Orang-orang akan mengira dia terluka atau bersedih. Mereka bisa-bisa menertawakannya. Karena gadis seperti dirinya mengharapkan perasaan lebih dari Raffa.

Apakah itu mungkin? bagaimana dengan ciuman itu? bagaimana dengan kata-katanya yang selalu ingin bersamaku? pertanyaan di hati Celina.

Semuanya palsu, laki-laki itu hanya ingin mencari kesempatan, hanya ingin melampiaskan napsunya, dia jahat, dia sangat jahat, jerit hati Celina.

Tapi seperti itulah yang dirasakannya, bulir bening mengalir di sudut matanya. Gadis itu buru-buru menghapusnya. Namun, air mata itu semakin menumpuk, Celina tak mampu lagi membendungnya.

Segera gadis itu berlari ke kamarnya, Celina tak lagi peduli apa yang dipikirkan gadis-gadis itu. Dia sungguh tidak tahan lagi. Dadanya terasa sakit, air matanya akan mengalir. Tak mungkin menangis di depan mereka, Celina harus tahu diri. Gadis sepertinya jangan pernah berharap mendapatkan hati seorang Raffa.

Di kamar gadis itu menangis, menutupi wajahnya dengan bantal. Berharap tak ada yang mendengar suara tangisannya.

Jahat, benar-benar jahat, aku sangat membencimu, aku benci padamu, jerit hati Celina.

Celina menangis hingga menjelang pagi. Gadis itu meratapi nasibnya, ternoda lalu diabaikan. Di beri harapan lalu dicampakkan. Rasanya gadis itu ingin mengakhiri hidupnya. Jika tidak mengingat orang-orang yang menyayanginya di panti. Rasanya gadis itu ingin menyayat dirinya sendiri.

Tak ada tempat untuk mengadu, terpaksa menyimpan sendiri luka dihatinya. Gadis itu berubah menjadi seorang gadis yang murung. Di kampus setiap hari di bully, simpanan gaji terakhir pun sudah mulai menipis, kadang gadis itu pasrah ingin kembali ke club malam itu.

Berpikir untuk mengikuti langkah Maura namun akhirnya gadis itu sadar. Dia tidak pernah mau terjerumus seperti gadis itu, dia tidak ingin mengambil jalan itu. Gadis itu lebih memilih kelaparan dari pada harus menjajakan dirinya.

Panas terik tidak jadi perhatian gadis itu, Celina melangkah dengan murung. Berita pernikahan yang megah, eksklusif ditayangkan di berbagai channel TV kemarin membuatnya terpukul.

Celina yang merasa sudah siap menerima kenyataan itu, tetap saja tak bisa menahan perasaannya, sakit, perih, hancur. Tatapan matanya sayu seperti tidak ada niat untuk melanjutkan hidup lagi, tubuh dan jiwanya letih. Bahkan hari ini pun, gadis itu tak bernafsu untuk makan.

Meski hatinya terguncang, tubuhnya letih, gadis itu tetap ingin mengikuti kuliah. Celina berjalan menuju kelasnya, sudah tidak terlihat lagi mahasiswa sekelasnya yang duduk-duduk di luar.

Celina menghapus keringat yang mengalir deras di dahinya. Wajahnya dan bibirnya pucat namun gadis itu tidak mempedulikannya. Celina membuka pintu dan berjalan di depan kelas. Tiba-tiba terdengar tepuk tangan ramai dari seisi kelas.

"Selamat atas pernikahannya Nyonya Raffa Saltano. Nyonya Raffa dalam mimpi, nyonya Raffa tak tau diri" teriak seorang gadis.

Mendengar itu semua orang di kelas tertawa terbahak-bahak.

"Udah mengkhayal tinggi-tinggi taunya di buang" ujar gadis lain, mereka pun tertawa lagi.

"Yang parahnya lagi, udah menyerahkan diri taunya dicampakkan" mereka kembali tertawa terbahak-bahak.

Para mahasiswa berdiri mengelilingi Celina sambil bertepuk tangan. Celina panik, trauma melihat laki-laki yang mengelilingi. Celina memohon mereka untuk berhenti berteriak dan mengelilinginya. Namun mereka tidak peduli.

"Hentikan, aku tidak seperti itu" ucap Celina memohon sambil menangis.

Air mata gadis itu sudah bersimbah membasahi wajahnya namun itu justru membuat mereka semakin menjadi. Kepala Celina terasa pusing melihat mereka yang berjalan berkeliling sambil bertepuk tangan. Yang lebih menyakitkan hatinya adalah ucapan mereka yang merendahkan gadis itu.

~ Nyonya Raffa dalam mimpi, Nyonya Raffa tak tau diri ~

Berulang kali diucapkan mereka, terus dan terus. Celina tak bisa lagi menahan pusingnya, kakinya lemas. Gadis itu terjatuh, sebelum kesadarannya hilang gadis itu berpikir.

Tuan Raffa aku benci padamu, aku sangat membencimu, bisik hati Celina lalu tak sadarkan diri.

...~ Bersambung ~...

Terpopuler

Comments

Sering Halu

Sering Halu

🌹

2023-09-16

0

Bang Wind

Bang Wind

2023-09-14

0

Ariestha Malelak

Ariestha Malelak

sabar ya celin...😢😢

..

2022-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 ~ The Beginning ~
2 BAB 2 ~ Di Villa ~
3 BAB 3 ~ Penyelamatan ~
4 BAB 4 ~ Bersama Lagi ~
5 BAB 5 ~ Rencana ~
6 BAB 6 ~ Rencana Tersembunyi ~
7 BAB 7 ~ Pernikahan ~
8 BAB 8 ~ Persahabatan ~
9 BAB 9 ~ Suka Padamu ~
10 BAB 10 ~ Jangan Pergi ~
11 BAB 11 ~ Kenyataan Mengejutkan ~
12 BAB 12 ~ Selamat Tinggal ~
13 BAB 13 ~ Kebenaran Masa Lalu ~
14 BAB 14 ~ Takdir Memisahkan ~
15 BAB 15 ~ Membunuhmu ~
16 BAB 16 ~ Kembali ~
17 BAB 17 ~ Saya Ozora ~
18 BAB 18 ~ Bertemu ~
19 BAB 19 ~ Menunggu Jawabmu ~
20 BAB 20 ~ Undangan ~
21 BAB 21 ~ Pesta ~
22 BAB 22 ~ Kebenaran Tersembunyi ~
23 BAB 23 ~ Diluar Ingatan ~
24 BAB 24 ~ Setuju ~
25 BAB 25 ~ Di Toko ~
26 BAB 26 ~ Namanya Celina ~
27 BAB 27 ~ Telah Hilang ~
28 BAB 28 ~ Jangan ~
29 BAB 29 ~ Terbuka ~
30 BAB 30 ~ Pesta Mewah ~
31 BAB 31 ~ Pergi Saja~
32 BAB 32 ~ Di Hotel ~
33 BAB 33 ~ Takut Kehilangan ~
34 BAB 34 ~ Merebut ~
35 BAB 35 ~ Pengadilan ~
36 BAB 36 ~ Mendapatkan Kembali ~
37 BAB 37 ~ Bersama di Villa ~
38 BAB 38 ~ Pernyataan Cinta ~
39 BAB 39 ~ Menjelang Pernikahan ~
40 BAB 40 ~ Di Gudang ~
41 BAB 41 ~ Menghilang ~
42 BAB 42 ~ Bertahan ~
43 BAB 43 ~ Kembali ~
44 BAB 44 ~ Hadiah Istimewa ~
45 BAB 45 ~ Honeymoon ~
46 BAB 46 ~ Cinta Sejati ~
47 BAB 47 ~ Hidup Baru ~
48 BAB 48 ~ Cinta Yang Belum Berakhir ~
49 BAB 49 ~ Prahara Pertama ~
50 BAB 50 ~ Hadirkan Cinta ~
51 BAB 51 ~ Artimu Bagiku ~
52 BAB 52 ~ Kisah Cinta ~
53 BAB 53 ~ Cemburu
54 BAB 54 ~ Niat Hati Orang Ketiga ~
55 BAB 55 ~ Aksi Orang Ketiga ~
56 BAB 56 ~ Kehilangan Lagi ~
57 BAB 57 ~ Asal Usul ~
58 BAB 58 ~ Kembali Lagi ~
59 BAB 59 ~ Berita Baik ~
60 BAB 60 ~ Keluarga Baru ~
61 BAB 61 ~ Akhir Dendam Masa Lalu ~
62 BAB 62 ~ Melewati Jebakan ~
63 BAB 63 ~ Karena Menunggu ~
64 BAB 64 ~ Bahagia Bersama ~
65 BAB 65 ~ Konsep Baru ~
66 BAB 66 ~ Resepsi K & K ~
67 BAB 67 ~ Nostalgia Dan Honeymoon ~
68 BAB 68 ~ Pertemuan di Honeymoon ~
69 BAB 69 ~ Lembaran Baru ~
70 BAB 70 ~ Dimana Ozora ~
71 BAB 71 ~ Ozora Kembali ~
72 BAB 72 ~ Di Resepsi ~
73 BAB 73 ~ Terlalu Benci dan Terlalu Cinta ~
74 BAB 74 ~ Bertahan Lagi ~
75 BAB 75 ~ Namanya Adalah... ~
76 BAB 76 ~ Pengumuman ~
77 BAB 77 ~ Mama Celina ~
78 BAB 78 ~ Kenapa Celina ~
79 BAB 79 ~ Terlanjur ~
80 BAB 80 ~ Bidadari ~
81 BAB 81 ~ Pesan Masa Lalu ~
82 BAB 82 ~ Penjelasan ~
83 BAB 83 ~ Menyesal Lagi, Maaf Lagi ~
84 BAB 84 ~ Niat di Hati ~
85 BAB 85 ~ Hadiah dan Hukuman ~
86 BAB 86 ~ Bidadari yang Sebenarnya ~
87 BAB 87 ~ Surprise ~
88 BAB 88 ~ J A N J I ~
89 BAB 89 ~ Menagih Janji ~
90 BAB 90 ~ Kembali Pulang ~
91 BAB 91 ~ Memaksa ~
92 BAB 92 ~ Tersesat ~
93 BAB 93 ~ Kembali ~
94 BAB 94 ~ Mengulang Kembali ~
95 BAB 95 ~ Berita ~
96 BAB 96 ~ Tamu tak Diinginkan ~
97 BAB 97 ~ Ditinggalkan ~
98 BAB 98 ~ Ditinggalkan Lagi ~
99 BAB 99 ~ Rahasiakan ~
100 BAB 100 ~ Aroma Persaingan ~
101 BAB 101 ~ Happy Ending ~
Episodes

Updated 101 Episodes

1
BAB 1 ~ The Beginning ~
2
BAB 2 ~ Di Villa ~
3
BAB 3 ~ Penyelamatan ~
4
BAB 4 ~ Bersama Lagi ~
5
BAB 5 ~ Rencana ~
6
BAB 6 ~ Rencana Tersembunyi ~
7
BAB 7 ~ Pernikahan ~
8
BAB 8 ~ Persahabatan ~
9
BAB 9 ~ Suka Padamu ~
10
BAB 10 ~ Jangan Pergi ~
11
BAB 11 ~ Kenyataan Mengejutkan ~
12
BAB 12 ~ Selamat Tinggal ~
13
BAB 13 ~ Kebenaran Masa Lalu ~
14
BAB 14 ~ Takdir Memisahkan ~
15
BAB 15 ~ Membunuhmu ~
16
BAB 16 ~ Kembali ~
17
BAB 17 ~ Saya Ozora ~
18
BAB 18 ~ Bertemu ~
19
BAB 19 ~ Menunggu Jawabmu ~
20
BAB 20 ~ Undangan ~
21
BAB 21 ~ Pesta ~
22
BAB 22 ~ Kebenaran Tersembunyi ~
23
BAB 23 ~ Diluar Ingatan ~
24
BAB 24 ~ Setuju ~
25
BAB 25 ~ Di Toko ~
26
BAB 26 ~ Namanya Celina ~
27
BAB 27 ~ Telah Hilang ~
28
BAB 28 ~ Jangan ~
29
BAB 29 ~ Terbuka ~
30
BAB 30 ~ Pesta Mewah ~
31
BAB 31 ~ Pergi Saja~
32
BAB 32 ~ Di Hotel ~
33
BAB 33 ~ Takut Kehilangan ~
34
BAB 34 ~ Merebut ~
35
BAB 35 ~ Pengadilan ~
36
BAB 36 ~ Mendapatkan Kembali ~
37
BAB 37 ~ Bersama di Villa ~
38
BAB 38 ~ Pernyataan Cinta ~
39
BAB 39 ~ Menjelang Pernikahan ~
40
BAB 40 ~ Di Gudang ~
41
BAB 41 ~ Menghilang ~
42
BAB 42 ~ Bertahan ~
43
BAB 43 ~ Kembali ~
44
BAB 44 ~ Hadiah Istimewa ~
45
BAB 45 ~ Honeymoon ~
46
BAB 46 ~ Cinta Sejati ~
47
BAB 47 ~ Hidup Baru ~
48
BAB 48 ~ Cinta Yang Belum Berakhir ~
49
BAB 49 ~ Prahara Pertama ~
50
BAB 50 ~ Hadirkan Cinta ~
51
BAB 51 ~ Artimu Bagiku ~
52
BAB 52 ~ Kisah Cinta ~
53
BAB 53 ~ Cemburu
54
BAB 54 ~ Niat Hati Orang Ketiga ~
55
BAB 55 ~ Aksi Orang Ketiga ~
56
BAB 56 ~ Kehilangan Lagi ~
57
BAB 57 ~ Asal Usul ~
58
BAB 58 ~ Kembali Lagi ~
59
BAB 59 ~ Berita Baik ~
60
BAB 60 ~ Keluarga Baru ~
61
BAB 61 ~ Akhir Dendam Masa Lalu ~
62
BAB 62 ~ Melewati Jebakan ~
63
BAB 63 ~ Karena Menunggu ~
64
BAB 64 ~ Bahagia Bersama ~
65
BAB 65 ~ Konsep Baru ~
66
BAB 66 ~ Resepsi K & K ~
67
BAB 67 ~ Nostalgia Dan Honeymoon ~
68
BAB 68 ~ Pertemuan di Honeymoon ~
69
BAB 69 ~ Lembaran Baru ~
70
BAB 70 ~ Dimana Ozora ~
71
BAB 71 ~ Ozora Kembali ~
72
BAB 72 ~ Di Resepsi ~
73
BAB 73 ~ Terlalu Benci dan Terlalu Cinta ~
74
BAB 74 ~ Bertahan Lagi ~
75
BAB 75 ~ Namanya Adalah... ~
76
BAB 76 ~ Pengumuman ~
77
BAB 77 ~ Mama Celina ~
78
BAB 78 ~ Kenapa Celina ~
79
BAB 79 ~ Terlanjur ~
80
BAB 80 ~ Bidadari ~
81
BAB 81 ~ Pesan Masa Lalu ~
82
BAB 82 ~ Penjelasan ~
83
BAB 83 ~ Menyesal Lagi, Maaf Lagi ~
84
BAB 84 ~ Niat di Hati ~
85
BAB 85 ~ Hadiah dan Hukuman ~
86
BAB 86 ~ Bidadari yang Sebenarnya ~
87
BAB 87 ~ Surprise ~
88
BAB 88 ~ J A N J I ~
89
BAB 89 ~ Menagih Janji ~
90
BAB 90 ~ Kembali Pulang ~
91
BAB 91 ~ Memaksa ~
92
BAB 92 ~ Tersesat ~
93
BAB 93 ~ Kembali ~
94
BAB 94 ~ Mengulang Kembali ~
95
BAB 95 ~ Berita ~
96
BAB 96 ~ Tamu tak Diinginkan ~
97
BAB 97 ~ Ditinggalkan ~
98
BAB 98 ~ Ditinggalkan Lagi ~
99
BAB 99 ~ Rahasiakan ~
100
BAB 100 ~ Aroma Persaingan ~
101
BAB 101 ~ Happy Ending ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!