BAB 5 ~ Rencana ~

Amarah Raffa memuncak saat mengetahui Celina mengunjungi rumah sakit namun tak pernah menemuinya. Laki-laki itu kesal hingga membentak Celina. Namun, semarah-marahnya Raffa tetap tak mampu menolak kehadiran gadis yang selalu dirindukannya itu.

"Ini yang aku takutkan, kamu akan meninggalkanku sendirian di rumah sakit. Aku yakin kamu tidak akan tega meninggalkanku jika di Villa" ucap Raffa menunduk menatap Celina lalu mengecup kening gadis itu.

Celina menunduk, tak sanggup menatap mata Raffa. Celina merasakan jantungnya berdegup kencang. Gadis itu merasa malu atas reaksinya terhadap ciuman Raffa yang seperti menginginkan lagi.

Pipi gadis itu merona merah, Raffa tersenyum menatap wajah yang terlihat sangat cantik karena malu itu. Raffa menarik kedua tangan Celina dan melingkarkan di pinggangnya. Laki-laki itu ingin Celina kembali memeluknya, laki-laki itu pun kembali memeluk Celina.

"Di sinikah ruangannya?" suara tegas seorang wanita terdengar dari luar, Raffa sangat mengenali suara itu.

"Benar nyonya" jawab David.

Raffa melepaskan pelukannya, berjalan menuju pintu. Membuka pintu dan mendapati ibunya ada di depan mata.

"Raffa, apa-apaan kamu ini, kenapa tidak memberitahu mommy? kamu di serang orang hingga di rawat di rumah sakit?" ucap Ny. Rowenna Saltano sambil berjalan masuk ke ruangan dan berhenti di tengah-tengah ruangan dengan berkacak pinggang.

Raffa dan Celina mengikuti langkah Ny. Rowenna yang berjalan cepat karena kesal. Celina tertunduk saat Rowenna menatapnya dengan tatapan mata yang tajam.

"Karena perempuan ini? kamu hampir kehilangan nyawamu karena perempuan murahan ini?" ucap Ny. Rowenna sambil menunjuk kearah Celina.

"Mom" teriak Raffa menghentikan ucapan ibunya.

"Aku harus mendengar semua ini dari teman-temanku. Putraku menjadi seorang pahlawan karena menolong perempuan murahan yang melelang keperawanannya demi sejumlah uang" ucap Ny. Rowenna kesal.

"Memalukan" lanjutnya lagi sambil menoleh pada David dengan tatapan mata yang tak kalah tajam.

Ny. Rowenna kesal karena David tidak memberitahunya tentang kejadian itu. Mata Celina berkaca-kaca mendengar ucapan nyonya kaya itu, gadis itu tertunduk. Ucapan Ny. Rowenna terasa menusuk hatinya, perih.

"Mom hentikan, Celina tidak seperti yang mommy kira. Dan juga, jangan selalu menyalahkan David. Saya yang memintanya untuk tidak memberitahu siapa pun" ucap Raffa membela Celina dan David.

"Tidak memberitahu siapa pun? tidak memberitahu siapa pun katamu? Perempuan itu dengan bangga memberikan klarifikasi pada media bahwa putraku, seorang Saltano.

Menolongnya yang hanya seorang pelayan club malam dari preman-preman yang ingin mengganggunya.

Apa kamu tau bagaimana perasaanku mendengar itu? tanya Ny. Rowenna dengan suara keras.

Celina menggelengkan kepalanya, gadis itu tidak bermaksud seperti itu. Tidak sedikit pun Celina berniat ingin membanggakan dirinya karena di tolong oleh seorang laki-laki kaya yang terkenal karena kesuksesannya.

"Kamu mati-matian menolong perempuan seperti itu? aku tidak peduli jika puluhan bahkan ratusan perempuan seperti itu mati di jalanan. Di dunia ini banyak perempuan seperti itu, tapi aku..., aku cuma punya satu keturunan Saltano" teriak Ny. Rowenna sangat marah.

"Mom" jerit Raffa.

Wanita cantik setengah baya dari keturunan kaya raya itu sangat terkenal protektif terhadap putra satu-satunya.

Celina tak sanggup lagi mendengar ucapan Ny. Rowenna. Gadis itu pergi meninggalkan ruangan sambil menangis. Raffa ingin mengejarnya namun Ny. Rowenna langsung menggenggam tangan putranya.

Raffa memberi kode agar David mengejar Celina, laki-laki itu segera melangkah.

"Diam ditempatmu" teriak Ny. Rowenna menghentikan langkah David.

"Mom dengarkan aku, Celina bukan gadis seperti itu, isu itu tidak benar" bela Raffa.

Laki-laki itu yakin Celina tidak melakukan hal seperti rumor yang tersebar. Terbukti dari Celina yang merobek semua cek yang diberikan padanya. Gadis itu tidak mau menjual dirinya, tidak berniat melelang keperawanannya.

"Aku tidak peduli, meskipun dia tidak seperti yang diisukan. Apa kamu pikir dia pantas mendapatkan perhatianmu? Apalagi sampai mengorbankan nyawamu?" ucap Ny. Rowenna tidak mau mengalah.

Raffa memandang wajah ibunya dengan gusar, Ny. Rowenna adalah orang yang tidak mau mengalah atau mendengarkan pendapat siapa pun.

"Pindah dari rumah sakit ini, aku tidak suka di sini, setidaknya kamu harus mendapatkan kamar VIP" ucap Ny. Rowenna dengan sombongnya menyalahkan orang yang memesankan ruangan itu untuk anaknya.

Raffa hanya diam, ini adalah ruangan VIP. Celina memesan ruangan itu karena dia tahu orang seperti Raffa pasti selalu menempati ruangan terbaik.

Tapi ini adalah rumah sakit di pinggir kota, inilah ruangan terbaik di rumah sakit ini. Raffa memandang ke arah David, laki-laki itu hanya diam menunduk. Jika Raffa saja tidak berkutik di depan ibunya apalagi David.

Celina berlari keluar dari rumah sakit sambil menangis. Dadanya terasa perih, tak sedikit pun ucapan Ny. Rowenna yang menganggap dirinya manusia.

Kenapa aku ke sini? harusnya aku tidak di sini.

Benar yang diucapkannya, harusnya aku tidak ke sini.

Harusnya aku melupakannya, jerit hati Celina sambil terus berlari.

Raffa dipindahkan ke rumah sakit besar di tengah kota dengan ruangan VVIP. Ruang rawat inap yang lebih mirip

presidential suite hotel berbintang lima itu terasa sepi bagi Raffa. Bukan karena fasilitasnya yang kurang atau orang-orang yang berkunjung yang tidak banyak.

Bukan karena itu, tapi hatinya yang terlalu sepi. Orang yang diinginkannya tak berada disisinya. Padahal Pengunjung-pengunjung yang datang membesuknya adalah teman-teman sesama pengusaha muda yang biasa berkumpul dengannya.

Begitu juga kolega-kolega dan kerabat Tn. Robby dan Ny. Rowenna Saltano. Namun itu tak merubah air muka laki-laki itu menjadi sedikit lebih ceria.

Ny. Rowenna kesal pada Jessica yang tak kunjung pulang dari liburannya ke Paris. Ny. Rowenna ingin kembali mengingatkan Raffa bahwa putranya itu memiliki kekasih yang sangat dicintainya.

"Dari mana saja kamu, aku sudah memberitahumu untuk pulang tiga hari yang lalu" ucap Rowenna kesal melihat Jessica yang baru pulang dan langsung menemuinya.

Sejujurnya Jessica takut berhadapan dengan calon mertuanya ini. Namun, gadis cantik berdarah campuran itu bisa membawa diri. Di depan Rowenna gadis itu akan selalu bersikap seperti anak kecil yang manja.

Ny. Rowenna yang juga ingin memiliki seorang anak perempuan namun tak bisa terwujud itu, tentu saja tidak bisa melawan taktik Jessica.

"Mom, aku nggak bisa langsung berangkat, aku harus menyiapkan barang-barangku dulu" ucapnya sambil bersandar di lengan calon ibu mertuanya.

Sepertinya, satu-satunya orang yang bisa menguasai Ny. Rowenna hanyalah Jessica.

"Sana pergilah jenguk dia, Raffa sudah kesepian menunggumu. Kamu bahkan tidak tahu apa yang sudah terjadi" ucap Rowenna menyuruh Jessica membesuk Raffa.

"Apa yang terjadi?" tanya gadis itu penasaran.

Ny. Rowenna bingung bagaimana menjawab pertanyaan Jessica. Harusnya dia tidak mengucapkan hal itu, tapi karena ingin mencari seseorang untuk disalahkan atas kejadian yang menimpa putranya yang kesepian di tinggal pacarnya ucapan itu akhirnya terlontar.

Tapi sekarang justru dia sendiri tak bisa mencari jawaban yang tepat untuk Jessica. Ny. Rowenna justru merasa malu jika Jessica dan keluarganya tahu apa yang telah terjadi.

"Tidak ada, cuma Raffa yang kangen ingin bertemu denganmu" jawab Rowenna agar gadis itu merasa bangga karena diharapkan oleh putranya.

"Baiklah, aku akan kesana sekarang" ucap gadis itu berdiri setelah mencium kedua pipi calon ibu mertuanya.

Tak berapa lama kemudian Jessica keluar dari lift yang mengantarnya ke ruang rawat inap Raffa. Menatap sebentar papan nama pasien untuk memastikan lalu mengetuk pintu dan masuk.

Gadis itu bersembunyi di balik buket bunga besar yang dibawanya. Lalu bertingkah seolah-olah mengagetkan Raffa. Laki-laki itu tersenyum sekilas, bagaimana dia akan kaget? laki-laki itu tahu persis lekuk-lekuk tubuh gadis itu.

Jessica menyerahkan buket bunga pada Raffa dan langsung duduk disampingnya. Di atas ranjang rumah sakit yang ukurannya cukup besar untuk mereka. Gadis itu mencium bibir laki-laki yang akan menjadi calon suaminya. Raffa diam menerima ciuman itu.

Senang atas kehadiran gadis yang selama ini dicintainya. Namun, hampa karena sesuatu yang dia sendiri tidak tahu apa sebabnya. Raffa berkali-kali mengajak gadis itu untuk menikah namun Jessica selalu meminta waktu. Gadis itu selalu merasa bisa mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi di dunia modeling.

Jessica memainkan lidahnya di bibir Raffa yang masih terkatup. Gadis itu menampilkan tampang cemberutnya.

"Kenapa, masih marah ya?" ucapnya yang ingin bermanja-manja.

Raffa hanya diam memperhatikan gadis yang selama ini membuatnya menanti-nanti. Menunggu-nunggu setiap kali gadis itu bepergian. Raffa merasa kehilangan dan berharap dia segera kembali. Namun, harapan Raffa selalu dipatahkan oleh kata-kata masih sibuk, sedang ada event, atau harus pergi ke suatu tempat.

Raffa hanya bisa menahan kesal dan mencari pelarian untuk mengatasi rasa sepinya. Dan yang lebih membuatnya kesal, Jessica selalu bepergian dengan Managernya kemanapun gadis itu pergi, ke negara manapun tujuannya, Managernya itu selalu mendampinginya.

"Apa yang terjadi, kenapa kekasihku terluka?" tanya Jessica masih menempelkan diri pada Raffa.

Raffa tidak menjawab, laki-laki itu sendiri tidak yakin Jessica benar-benar peduli dengan jawabannya. Tiba-tiba terdengar pintu di ketuk. Ny. Rowenna datang di ikuti David.

Personal Assistant yang satu itu benar-benar menjadi kepercayaan perusahaan dan juga keluarga Saltano. Raffa menatap wajah David, laki-laki itu sangat ingin bicara dengan David namun belakangan ini ibunya lebih menguasai orang kepercayaan sekaligus sahabatnya itu.

"Mommy ke sini? jika tahu begitu kita bisa berangkat bersama tadi" basa-basi Jessica pada calon mertuanya sambil bergerak menjauhi Raffa dan duduk di sofa.

"Tadinya tidak berencana ke sini tapi mommy ingat ada sesuatu dan ingin langsung membicarakannya dengan kalian" jawab Ny. Rowenna dan langsung duduk di sofa di samping ranjang rumah sakit Raffa.

"Mommy ingin kalian segera menikah" sambungnya lagi.

"Apa?" teriak Raffa terkejut, Jessica dan David juga tak kalah terkejutnya.

"Mommy tidak mau menunggu lagi, semua ini terjadi karena ulahmu Jessica. Karena kamu selalu bepergian, Raffa jadi dekat dengan gadis yang nggak bener" ucap Rowenna tegas.

"Dekat dengan seorang gadis? kamu selingkuh dariku?" tanya Jessica dengan mata melebar.

"Sudahlah, jangan-jangan pura kaget" ucap Raffa ketus.

"Ya..., aku tidak kaget, semua orang tahu kamu tidur dengan banyak perempuan. Tapi dekat dengan seorang gadis, aku baru kali ini mendengarnya" teriak Jessica membalas ucapan ketus Raffa.

"Jessica" bentak Raffa tak menyangka Jessica mengucapkan kata-kata seperti itu di depan ibunya.

Ny. Rowenna terperangah mendengar keberanian Jessica mengatakan hal seperti itu didepannya.

"Alah..., Mommy pasti sudah dengar sepak terjangmu di dunia perempuan" ucap Jessica dengan santai.

Raffa menatap tajam pada Jessica.

Lalu kamu pikir aku tidak tahu sepak terjangmu di luar sana? karena kebodohanku, karena kau cinta pertamaku, aku selalu memaafkanmu, " batin Raffa.

"Sudahlah berhenti bicara seperti itu. Jadi sekarang sudah dipastikan, dalam waktu dekat ini kalian akan menikah" ucap Rowenna.

"Aku setuju mommy" ucap Jessica.

"Aku tidak setuju, aku belum siap" jawab Raffa.

"Dulu kamu selalu mengajakku menikah kenapa sekarang jadi tidak setuju?" tanya Jessica heran.

"Dulu kamu selalu menolakku, kenapa sekarang jadi setuju?" tanya Raffa membalas ucapan Jessica.

"Ya.., Ya.., karena memang sudah waktunya" jawab Jessica terbata-bata karena bingung mencari jawaban yang tepat.

Jessica teringat ini adalah kesempatan baginya untuk mendapatkan seorang ayah bagi anak yang sedang dikandungnya. Laki-laki yang menghamilinya justru tidak mau bertanggung jawab.

"Aku hamil Chic" ucap Jessica pada Chicco, managernya.

Setelah sekian lama akhirnya Jessica memberanikan diri untuk mengungkapkan keadaannya.

"Apa? kok bisa sih?" ucap Chicco langsung panik.

"Jangan tanya kok bisa, kamu itu kalau udah mabuk suka langsung hajar. Aku sudah bilang hati-hati jangan lupa pake pengaman" teriak Jessica kesal mendengar reaksi Chicco.

Gadis itu sudah menyiapkan mental untuk mengungkapkan kenyataan bahwa dia hamil. Namun, tanggapan Chicco justru menyalahkannya.

"Ya.., kamu tahu aku ceroboh, harusnya kamu dong yang lebih hati-hati. Minum pil kek, apa kek" sanggah Chicco lebih keras lagi.

"Aku nggak mau, aku takut akan mempengaruhi tubuhku" teriak Jessica makin panik.

"Kamu tahu aku nggak bisa, bagaimana dengan anak dan istriku" tanya Chicco mulai melunak.

"Kalau kamu tahu nggak bisa bertanggung jawab, kenapa memulai?" ucap Jessica berkaca-kaca.

Chicco memeluk gadis manja itu.

"Kamu yakin itu anakku, bisa jadi itu anak Raffa kan?" tanya Chicco mencoba mencari jalan keluar.

"Kamu gila, bagaimana mungkin ini anak Raffa. Aku sudah lama tidak berhubungan dengannya, terakhir di Bali, itu sudah lima bulan yang lalu. Sejak itu aku selalu bersamamu" jawab Jessica.

"Maafkan aku, aku tidak punya solusinya, menikahi Raffa atau menggugurkannya, hanya itu pilihannya" jawab Chicco.

Jessica melempar bantal pada laki-laki itu.

"Dasar tidak bertanggung jawab" teriak Jessica kesal pada laki-laki itu.

Akhirnya Jessica memilih untuk pulang dan menemui Ny. Rowenna yang telah menelponnya beberapa hari yang lalu. Ingin mencari suasana baru untuk menjernihkan pikirannya. Memilih jalan mana yang harus ditempuhnya, meminta Raffa menikahi atau menggugurkannya.

Tapi Jessica sangat takut melakukan aborsi, pengalaman seorang temannya yang harus meregang nyawa demi menutupi aibnya itu. Jessica akhirnya memilih pulang untuk menemui Raffa dan mencoba memperbaiki hubungannya dengan laki-laki yang selalu siap menerimanya.

"Aku bersedia mom, demi Raffa aku akan melupakan mimpi-mimpiku di dunia model" ucap Jessica sambil memeluk Ny. Rowenna dan di sambut wanita cantik paruh baya itu dengan gembira.

Raffa hanya terdiam, laki-laki itu masih belum setuju dengan usul ibunya. Saat ini hatinya benar-benar belum siap ke arah itu. Raffa justru merindukan Celina. Raffa menghembuskan nafas panjang, memandang keluar jendela.

Jangan pernah memikirkan gadis murahan itu, batin Rowenna menatap putranya yang termenung.

"Kamu pulanglah sayang, kabarkan pada orang tuamu tentang rencana ini" ucap Rowenna ingin Jessica pergi dari ruangan itu.

"Baiklah mom" ucapnya sambil mengecup pipi Rowenna lalu berlanjut mengecup bibir Raffa.

Raffa menanggapi dengan diam, gadis itu berlalu di balik pintu.

"Apa-apaan sikapmu ini, dulu kamu begitu ingin menikahinya. Sekarang kamu menolaknya, kamu ingin menentang mommy? jika gara-gara gadis itu kamu bersikap seperti ini, gadis itu akan menerima akibatnya" ancam Rowenna pada Raffa.

"Aku akan menikahi Celina, aku harus bertanggung jawab padanya" ucap Raffa nekat mengungkapkan isi hatinya.

"Apa? kamu lebih memilih perempuan yang tidak punya harga diri itu?" tanya Rowenna murka.

"Sudah saya bilang Celina tidak seperti itu. Dia tidak melakukan itu, aku yang salah, aku yang telah menyekap dan memperkosanya di Villa" ucap Raffa akhirnya membuka suara.

Seperti petir menyambar Rowenna kaget setengah mati. Begitu juga dengan David yang sejak tadi diam di ruangan itu.

"Begitu banyak gadis yang rela melayanimu, kamu malah memperkosa seorang pelayan club malam?" tanya Rowenna tak percaya.

"Jangan harap kamu bisa menikahinya, jika kamu bisa menyekapnya, mommy juga bisa melenyapkannya begitu juga orang-orang yang disayanginya, lihat saja" ancam Rowenna sambil berlalu dari ruangan itu di ikuti oleh David.

Raffa termenung, bingung kenapa harus mengucapkan kata-kata itu. Itu sama artinya membahayakan hidup Celina.

...~ Bersambung ~...

Terpopuler

Comments

Sering Halu

Sering Halu

❤❤❤❤❤

2023-09-16

0

Bang Wind

Bang Wind

💕

2023-09-14

0

Mustika Aira

Mustika Aira

dasar Mak lampir,,, seharusnya malu dgn kelakuan anaknya,,, ini malah menyalahkan korban,, huu uuhhhh,, pengenn Jambak mukanya dehhhh,,,

2022-04-07

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 ~ The Beginning ~
2 BAB 2 ~ Di Villa ~
3 BAB 3 ~ Penyelamatan ~
4 BAB 4 ~ Bersama Lagi ~
5 BAB 5 ~ Rencana ~
6 BAB 6 ~ Rencana Tersembunyi ~
7 BAB 7 ~ Pernikahan ~
8 BAB 8 ~ Persahabatan ~
9 BAB 9 ~ Suka Padamu ~
10 BAB 10 ~ Jangan Pergi ~
11 BAB 11 ~ Kenyataan Mengejutkan ~
12 BAB 12 ~ Selamat Tinggal ~
13 BAB 13 ~ Kebenaran Masa Lalu ~
14 BAB 14 ~ Takdir Memisahkan ~
15 BAB 15 ~ Membunuhmu ~
16 BAB 16 ~ Kembali ~
17 BAB 17 ~ Saya Ozora ~
18 BAB 18 ~ Bertemu ~
19 BAB 19 ~ Menunggu Jawabmu ~
20 BAB 20 ~ Undangan ~
21 BAB 21 ~ Pesta ~
22 BAB 22 ~ Kebenaran Tersembunyi ~
23 BAB 23 ~ Diluar Ingatan ~
24 BAB 24 ~ Setuju ~
25 BAB 25 ~ Di Toko ~
26 BAB 26 ~ Namanya Celina ~
27 BAB 27 ~ Telah Hilang ~
28 BAB 28 ~ Jangan ~
29 BAB 29 ~ Terbuka ~
30 BAB 30 ~ Pesta Mewah ~
31 BAB 31 ~ Pergi Saja~
32 BAB 32 ~ Di Hotel ~
33 BAB 33 ~ Takut Kehilangan ~
34 BAB 34 ~ Merebut ~
35 BAB 35 ~ Pengadilan ~
36 BAB 36 ~ Mendapatkan Kembali ~
37 BAB 37 ~ Bersama di Villa ~
38 BAB 38 ~ Pernyataan Cinta ~
39 BAB 39 ~ Menjelang Pernikahan ~
40 BAB 40 ~ Di Gudang ~
41 BAB 41 ~ Menghilang ~
42 BAB 42 ~ Bertahan ~
43 BAB 43 ~ Kembali ~
44 BAB 44 ~ Hadiah Istimewa ~
45 BAB 45 ~ Honeymoon ~
46 BAB 46 ~ Cinta Sejati ~
47 BAB 47 ~ Hidup Baru ~
48 BAB 48 ~ Cinta Yang Belum Berakhir ~
49 BAB 49 ~ Prahara Pertama ~
50 BAB 50 ~ Hadirkan Cinta ~
51 BAB 51 ~ Artimu Bagiku ~
52 BAB 52 ~ Kisah Cinta ~
53 BAB 53 ~ Cemburu
54 BAB 54 ~ Niat Hati Orang Ketiga ~
55 BAB 55 ~ Aksi Orang Ketiga ~
56 BAB 56 ~ Kehilangan Lagi ~
57 BAB 57 ~ Asal Usul ~
58 BAB 58 ~ Kembali Lagi ~
59 BAB 59 ~ Berita Baik ~
60 BAB 60 ~ Keluarga Baru ~
61 BAB 61 ~ Akhir Dendam Masa Lalu ~
62 BAB 62 ~ Melewati Jebakan ~
63 BAB 63 ~ Karena Menunggu ~
64 BAB 64 ~ Bahagia Bersama ~
65 BAB 65 ~ Konsep Baru ~
66 BAB 66 ~ Resepsi K & K ~
67 BAB 67 ~ Nostalgia Dan Honeymoon ~
68 BAB 68 ~ Pertemuan di Honeymoon ~
69 BAB 69 ~ Lembaran Baru ~
70 BAB 70 ~ Dimana Ozora ~
71 BAB 71 ~ Ozora Kembali ~
72 BAB 72 ~ Di Resepsi ~
73 BAB 73 ~ Terlalu Benci dan Terlalu Cinta ~
74 BAB 74 ~ Bertahan Lagi ~
75 BAB 75 ~ Namanya Adalah... ~
76 BAB 76 ~ Pengumuman ~
77 BAB 77 ~ Mama Celina ~
78 BAB 78 ~ Kenapa Celina ~
79 BAB 79 ~ Terlanjur ~
80 BAB 80 ~ Bidadari ~
81 BAB 81 ~ Pesan Masa Lalu ~
82 BAB 82 ~ Penjelasan ~
83 BAB 83 ~ Menyesal Lagi, Maaf Lagi ~
84 BAB 84 ~ Niat di Hati ~
85 BAB 85 ~ Hadiah dan Hukuman ~
86 BAB 86 ~ Bidadari yang Sebenarnya ~
87 BAB 87 ~ Surprise ~
88 BAB 88 ~ J A N J I ~
89 BAB 89 ~ Menagih Janji ~
90 BAB 90 ~ Kembali Pulang ~
91 BAB 91 ~ Memaksa ~
92 BAB 92 ~ Tersesat ~
93 BAB 93 ~ Kembali ~
94 BAB 94 ~ Mengulang Kembali ~
95 BAB 95 ~ Berita ~
96 BAB 96 ~ Tamu tak Diinginkan ~
97 BAB 97 ~ Ditinggalkan ~
98 BAB 98 ~ Ditinggalkan Lagi ~
99 BAB 99 ~ Rahasiakan ~
100 BAB 100 ~ Aroma Persaingan ~
101 BAB 101 ~ Happy Ending ~
Episodes

Updated 101 Episodes

1
BAB 1 ~ The Beginning ~
2
BAB 2 ~ Di Villa ~
3
BAB 3 ~ Penyelamatan ~
4
BAB 4 ~ Bersama Lagi ~
5
BAB 5 ~ Rencana ~
6
BAB 6 ~ Rencana Tersembunyi ~
7
BAB 7 ~ Pernikahan ~
8
BAB 8 ~ Persahabatan ~
9
BAB 9 ~ Suka Padamu ~
10
BAB 10 ~ Jangan Pergi ~
11
BAB 11 ~ Kenyataan Mengejutkan ~
12
BAB 12 ~ Selamat Tinggal ~
13
BAB 13 ~ Kebenaran Masa Lalu ~
14
BAB 14 ~ Takdir Memisahkan ~
15
BAB 15 ~ Membunuhmu ~
16
BAB 16 ~ Kembali ~
17
BAB 17 ~ Saya Ozora ~
18
BAB 18 ~ Bertemu ~
19
BAB 19 ~ Menunggu Jawabmu ~
20
BAB 20 ~ Undangan ~
21
BAB 21 ~ Pesta ~
22
BAB 22 ~ Kebenaran Tersembunyi ~
23
BAB 23 ~ Diluar Ingatan ~
24
BAB 24 ~ Setuju ~
25
BAB 25 ~ Di Toko ~
26
BAB 26 ~ Namanya Celina ~
27
BAB 27 ~ Telah Hilang ~
28
BAB 28 ~ Jangan ~
29
BAB 29 ~ Terbuka ~
30
BAB 30 ~ Pesta Mewah ~
31
BAB 31 ~ Pergi Saja~
32
BAB 32 ~ Di Hotel ~
33
BAB 33 ~ Takut Kehilangan ~
34
BAB 34 ~ Merebut ~
35
BAB 35 ~ Pengadilan ~
36
BAB 36 ~ Mendapatkan Kembali ~
37
BAB 37 ~ Bersama di Villa ~
38
BAB 38 ~ Pernyataan Cinta ~
39
BAB 39 ~ Menjelang Pernikahan ~
40
BAB 40 ~ Di Gudang ~
41
BAB 41 ~ Menghilang ~
42
BAB 42 ~ Bertahan ~
43
BAB 43 ~ Kembali ~
44
BAB 44 ~ Hadiah Istimewa ~
45
BAB 45 ~ Honeymoon ~
46
BAB 46 ~ Cinta Sejati ~
47
BAB 47 ~ Hidup Baru ~
48
BAB 48 ~ Cinta Yang Belum Berakhir ~
49
BAB 49 ~ Prahara Pertama ~
50
BAB 50 ~ Hadirkan Cinta ~
51
BAB 51 ~ Artimu Bagiku ~
52
BAB 52 ~ Kisah Cinta ~
53
BAB 53 ~ Cemburu
54
BAB 54 ~ Niat Hati Orang Ketiga ~
55
BAB 55 ~ Aksi Orang Ketiga ~
56
BAB 56 ~ Kehilangan Lagi ~
57
BAB 57 ~ Asal Usul ~
58
BAB 58 ~ Kembali Lagi ~
59
BAB 59 ~ Berita Baik ~
60
BAB 60 ~ Keluarga Baru ~
61
BAB 61 ~ Akhir Dendam Masa Lalu ~
62
BAB 62 ~ Melewati Jebakan ~
63
BAB 63 ~ Karena Menunggu ~
64
BAB 64 ~ Bahagia Bersama ~
65
BAB 65 ~ Konsep Baru ~
66
BAB 66 ~ Resepsi K & K ~
67
BAB 67 ~ Nostalgia Dan Honeymoon ~
68
BAB 68 ~ Pertemuan di Honeymoon ~
69
BAB 69 ~ Lembaran Baru ~
70
BAB 70 ~ Dimana Ozora ~
71
BAB 71 ~ Ozora Kembali ~
72
BAB 72 ~ Di Resepsi ~
73
BAB 73 ~ Terlalu Benci dan Terlalu Cinta ~
74
BAB 74 ~ Bertahan Lagi ~
75
BAB 75 ~ Namanya Adalah... ~
76
BAB 76 ~ Pengumuman ~
77
BAB 77 ~ Mama Celina ~
78
BAB 78 ~ Kenapa Celina ~
79
BAB 79 ~ Terlanjur ~
80
BAB 80 ~ Bidadari ~
81
BAB 81 ~ Pesan Masa Lalu ~
82
BAB 82 ~ Penjelasan ~
83
BAB 83 ~ Menyesal Lagi, Maaf Lagi ~
84
BAB 84 ~ Niat di Hati ~
85
BAB 85 ~ Hadiah dan Hukuman ~
86
BAB 86 ~ Bidadari yang Sebenarnya ~
87
BAB 87 ~ Surprise ~
88
BAB 88 ~ J A N J I ~
89
BAB 89 ~ Menagih Janji ~
90
BAB 90 ~ Kembali Pulang ~
91
BAB 91 ~ Memaksa ~
92
BAB 92 ~ Tersesat ~
93
BAB 93 ~ Kembali ~
94
BAB 94 ~ Mengulang Kembali ~
95
BAB 95 ~ Berita ~
96
BAB 96 ~ Tamu tak Diinginkan ~
97
BAB 97 ~ Ditinggalkan ~
98
BAB 98 ~ Ditinggalkan Lagi ~
99
BAB 99 ~ Rahasiakan ~
100
BAB 100 ~ Aroma Persaingan ~
101
BAB 101 ~ Happy Ending ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!