sudah beberapa hari sejak kepergian Mike kembali ke negara 'Y' namun Anna belum juga mendapat kabar lagi tentang dirinya.
"mi, aku kangen deh sama paman Mike. paman Mike udah hubungin mami belum? tanya Charice penasaran.
"belum sayang, mungkin paman Mike lagi bener - bener sibuk sama urusannya di sana dia kan juga udah janji sama kamu kalo paman Mike bakalan balik kesini lagi mungkin dia mau selesaiin dulu semua urusannya disana biar nggak bolak - balik lagi."
"hmmm.. kalo gitu kapan ya paman Mike datang kesini lagi mi?"
"yaa setelah urusannya disana beres semua dong sayang."
"semoga urusan paman Mike bisa cepet beres deh aku gak sabar mau jalan bareng sama paman lagi"
Charice dan Anna yang sedang duduk di ayunan di taman mereka membaringkan kepalanya di pangkuan Anna sambil tersenyum melihat Anna.
"emangnya kalo jalan sama daddy gak seru ya?" sambil mengusap rambut Charice yang panjang seperti dirinya.
"seru sih tapi kalo jalan sama daddy kadang bikin bete. tapi menurut kak Aris malah seru banget katanya."
Charice bangun dari pangkuan Anna untuk menceritakan kejadian kemarin waktu dirinya pergi berbelanja bersama dengan Drew dan kakaknya Aris.
*flasehback on
deretan mobil berhenti tepat di sebuah pusat perbelanjaan terbesar yang merupakan salah satu milik dari keluarga Evander.
pengawal berjas hitam dengan badan kekar dilengkapi dengan earpiece keluar dari mobil berdiri tepat di samping sebuah mobil Rolls royce cullinan milik Drew.
Aris dan Charice beserta Drew keluar dari dalam mobil dengan pengawalan yang sangat ketat.
"astaga dad, kalo mau belanja aja harus serepot ini mending tadi aku di rumah aja deh" Charice tampak kesal dengan perilakuan Drew yang terlalu berlebihan itu.
"ini seru tau dek, berasa kayak artis terkenal" namun Aris tampak suka dengan pengawalan yang di berikan oleh Drew itu.
"kalian harus terbiasa dengan ini sayang, daddy gak mau sesuatu yang buruk terjadi sama kalian!" Drew berkata sambil terus berjalan memegang kedua anak kembarnya.
"kalian sendiri kan yang bilang sama daddy kalo kalian itu bukan orang sembarangan, inget kan!" Drew menghentikan langkahnya kemudian berjongkok untuk berbisik di telinga kedua anak kembarnya Aris dan Charice.
"iyaa dad aku tau tapi gak gini juga kali, kita malah jadi pusat perhatian semua orang. pengawalan dari WIA lebih mending deh, mereka cukup dari jauh aja ngawasinnya biar gak terlalu menonjol sedangkan ayah huft"
"adek, daddy kan juga bukan orang sembarangan jadi nikmatin aja, kapan lagi kita bisa dada - dada ke orang - orang kayak pangeran George dan putri Charlotte" Aris sangat menikmati perannya sebagai anak dari pengusaha muda terkaya Drew geino evander.
"iya sayang itu kakak Aris tau. sekarang yang penting kalian mau belanja apa aja ayuk!" Drew membawa kedua anak kembarnya Aris dan Charice untuk memasuki beberapa toko mainan dan pakaian.
Drew memang sangat memanjakan Aris dan Charice, apapun yang mereka mau pasti akan di berikan bahkan barang yang mereka sentuh saja Drew langsung menyuruh pegawai toko untuk menghitungnya.
tak ayal saat mereka sudah akan pulang, barang belanjaan Aris dan Charice di bawa pulang oleh mobil box khusus, mereka seperti habis membeli seluruh barang di pusat perbelanjaan tersebut.
*flashback off
"ahahaha" Anna hanya bisa tertawa mendengar cerita Charice saat mereka pergi berbelanja kemarin bersama Drew.
"kalo aja mami ikut pasti ikutan kesel juga" ucap Charice sambil melipat kedua tangannya di dadanya.
"sayang, itu tandanya daddy sayang banget sama kalian daddy gak mau sesuatu yang buruk terjadi sama kalian. daddy juga gak mau kalian itu kekurangan sesuatu hal pun! daddy gitu hanya karna dia gak tau bagaimana cara ngeekspresikan rasa sayangnya dia ke kalian aja. dan juga kan daddy nyari duitnya buat kita ya wajar ajakan kalo daddy kalian itu berlebihan ngebelanjain kalian!"
Anna mencoba menjelaskan kepada Charice agar dia tak merasa tidak senang jika harus pergi bersama Drew nanti.
"iya mi tapi kan, ahh sudah lah. kalo nanti daddy ngajakin kita pergi belanja lagi pokoknya mami harus ikut biar ada yang ngehandle daddy." tegas Charice.
"ngehandle? emangnya daddy kalian apaan harus di handke segala. daddy kalian itu sayangnya ke kalian kebangetan makanya begitu biar kalian berdua ngerasa spesial, kalian tahukan kalo sesuatu yang berharga itu harus di jaga dengan hati - hati"
"iya sih mi tapi mami ngebelain daddy gitu banget sih, daddy juga berharga banget yah buat mami?" Charice mulai menggoda Anna.
"kamu apaan sih maksud mami itu kalian semua berharga di mata mami bukan cuman daddy kalian aja"
"mami alasan nih" ucap Charice sambil tersenyum melihat tingkah Anna yang mulai panik.
tak lama kemudian Aris muncul bersama Drew mengacaukan mereka yang sedang bercerita tentang dirinya.
"mamiiii" teriak Aris sambil berlari memeluk Anna.
"jangan lari - lari nanti kamu jatuh" ucap Anna memperingati Aris.
"kalian pasti abis ceritain daddy ya" tebak Drew karena pada saat mereka datang Anna dan Charice tiba - tiba saja menghentikan pembicaraan nereka berdua.
"daddy pede banget deh, orang kita emang lagi ceritain daddy!" ucap Charice sambil tersenyum melihat tingkah Anna yang mulai tak karuan karena malu.
"emangnya mami dan kamu dek ngomongin daddy soal apa?" Aris penasaran ia juga ingin ikut mendengar cerita kedua perempuan itu.
"Charice!" Anna mencoba untuk menahan Charice agar tak menceritakan apa yang mereka bicarakan tadi.
"tadi mami ngebelain daddy banget sampai ngomong kalo daddy itu spesial banget buat mami" Charice memang sangat pintar memberi warna kepada perkataan Anna agar terlihat sangat menarik.
"Charice berlebihan deh" ucap Anna yang sudah mulai memerah.
Drew tiba - tiba mendekati Anna untuk memastikan perkataan Charice tadi tapi tampaknya Drew sangat dekat bahkan tampak jarak terhadap Anna.
"betulkah itu sayang?" Drew berbicara di telinga Anna sehingga membuat Anna sangat geli dengan kelakuannya itu.
"kamu apaan sih ada anak - anak tau" Anna memperingati Drew.
"nggak apa - apa mi kita seneng kok liatin kalian berdua semakin dekat" ucap Aris sambil tersenyum bersama adiknya Charice.
" udah ah. kita masuk yuk, mami udah laper nih. kakek sama nenek pasti udah nungguin kita juga di dalam." untuk mengalihkan perhatian mereka Anna mengajak Drew dan kedua anaknya itu untuk segera masuk kedalam rumah.
keluarga kecil itu menikmati makanan mereka yang sudah di siapkan oleh para pelayan.
namun saat sedang asik menyantap makanan ponsel Anna tiba - tiba berdering.
"ya Lea ada apa?" Anna menghentikan sementara aktivitas makannya untuk menjawab panggilan Lea.
"gawat bu, proyek pengembangan yang sedang kita kerjakan mendapat masalah. ibu bisa ke kantor gak sekarang?" Lea cukup panik karena bingung tak tau harus melakukan apa untuk menghandle masalah tersebut.
Anna melihat jam di tangannya menunjukkan pukul 15:25.
"baiklah saya ke kantor sekarang. hubungi bagian penanggung jawab proyek ini dan kita adakan rapat segera.!" Anna bergegas meninggalkan meja makan itu namun di tahan oleh Drew.
"weekend gini masih harus ke kantor juga? abisin dulu makannya baru boleh pergi." ucap Drew tegas.
"aku harus ke kantor sekarang juga, ada masalah kecil. sebelum waktunya makan malam aku pasti udah pulang kok." Anna tak ingin membuat Drew khawatir dengan urusan kantornya, bisa jadi Drew akan melarang Anna untuk kerja jika dia sampai lebih mementingkan urusan kerja ketimbang urusan dirumah. apalagi Drew tak suka jika dia sedang berada di rumah namun Anna masih berada di luar untuk urusan lain.
Annapun menghabiskan makanannya kemudian pergi di antar oleh supir yang sudah di siapkan oleh Drew untuk mengantarnya kemanapun.
****
"saya tidak mau mendengar masalah sepele seperti ini lagi di kemudian hari. masa kalian tidak bisa menekan harga bahan baku kepada produsen kita? kita kan sudah lama bekerja sama dengan mereka, kalo mereka seenaknya menaikan harga putus saja kerja samanya, ini sudah melanggar kontrak masih banyak yang mengantri untuk bekerjasama dengan kita."
"iya bu, mereka seenaknya menaikan harga karena tau sponsor utama kita tuan Drew geino evander jadi mereka ingin mendapatkan untung lebih" karyawan Anna bagian penanggung jawab proyek mencoba menjelaskan kepada Anna.
"baiklah, kita akhiri rapat ini. jika masih ada masalah kalian hubungi saja saya"
"baik bu kami mengerti"
rapat pun selesai. Anna bersiap untuk pulang. supir yang di siapkan oleh Drew sudah memarkirkan mobil Anna di luar gedung kantor untuk menunggunya masuk ke dalam mobil.
jalanan yang mereka lalui nampak sunyi, Anna berfikir dia akan sampai ke rumah tepat pada waktu sebelum makan malam, dia menyandarkan kepalanya sambil menutup matanya untuk menghilangkan sedikit lelahnya.
"BRUKKK" sebuah mobil truk dari arah berlawanan oleng dan menghantam mobil Anna. mobil yang di naiki oleh Anna terseret dan menghantam pembatas jalan.
"hubungi ambulans segera"
"hubungi polisi dulu"
"pemadam kebakaran juga"!
warga di sekitar segera mengerumuni tempat kejadian untuk melihat kondisi orang yang mengalami kecelakaan.
***
"Anna kemana sih ini udah lewat jam makan malam dia belum juga pulang. ponselnya juga gak bisa di hubungi, pak muh juga ponselnya kok tiba - tiba gak aktif. semoga mereka baik - baik aja deh"
Drew sudah mulai cemas menunggu kabar dari Anna. perasaannya dari tadi sudah tidak enak Drew takut terjadi sesuatu yang buruk kepadanya.
"daddy, mami kemana sih kok belum pulang juga?" Aris dan Charice sedang berada di kamar Drew dan Anna, mereka bertiga sedang menunggu Anna yang belum juga pulang dari kantornya.
"belum sayang mungkin urusan mami banyak jadi pulangnya telat." Anna berjanji akan pulang sebelum makan malam tiba namun makan malam bahkan telah lewat dan Anna belum juga tiba di rumah.
"kalau gitu aku dan kak Aris bobo duluan aja ya dad, kita berdua mau balik ke kamar." Aris dan Charice pamit jepada Drew untuk beristirahat lebih awal karena mereka tak sanggup lagi menunggu kedatangan Anna.
"baiklah sayang selamat malam jangan lupa cuci kaki dan gosok gigi ya" Mike mencium kening kedua anak kembarnya itu.
"siap komandan" Aris dan Charice kompak menjawab Drew, mereka berdua kembali kekamarnya masing - masing untuk beristirahat.
tak beberapa Aris dan Charice kembali ke kamarnya untuk beristirahat telphone rumah keluarga Evander berbunyi, pak Didit mengangkat telphonet tersebut.
"halo selamat malam, rumah kediaman Evander disini ada yang bisa saya bantu?" pak Didit masih menjalankan protokol tentang mengangkat telephone rumah keluarga Evander.
"apa betul ini rumah kediaman ibu Anna kyara tomas?" tanya orang dari seberang telephone.
"iya betul ada apa ya?"
"begini pak sekarang ibu Anna sedang berada di UGD rumah sakit swasta Good health kami akan segera memberikan tindakan operasi kepada ibu Anna akibat kecelakaan yang ia alami, mohon keluarganya untuk segera datang."
pak Didit sangat terkejut mendengar kabar dari rumah sakit tersebut namun ia segera berlari menuju kamar Drew untuk memberi tau bahwa sekarang nyonya muda Anna berada di rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments