kakek dan nenek Evander sangat senang bisa bermain dengan Aris dan Charice. walaupun dengan tubuh yang sudah tidak sekuat dulu lagi tapi melihat wajah Cicit - cicitnya yang sangat bahagia membuat mereka sealan mendapatkan tenaga berkali - kali lipat.
sedangkan Anna yang baru lagi menginjakan kakinya di rumah Keluarga Evander hanya berkeliling melihat - lihat keadaan rumah. setelah sampai di taman tempat Aris dan Charice bermain dengan kakek dan nenek buyutnya Anna hanya memperhatikan mereka dari jauh. " tidak pernah aku melihat Aris dan Charice sebahagia ini, mereka akhirnya bisa bermain dengan keluarga asli mereka dan saya sangat bersyukur kakek dan nenek selalu menerima saya" .
sudah lama rumah itu tidak di hiasi dengan tawa dari anak kecil yang berlarian kesana kemari menyusuri taman dan rumah.
***
malampun akhirnya tiba, Anna yang sudah ingin pulang kembali ke apartemen mereka menghampiri Drew di ruang kerjanya.
"Drew, aku sama anak - anak udah mau pulang. udah malem banget, anak - anak pasti capek banget." ucap Anna yang mmenghampiri Drew di ruang kerjanya.
"ya udah aku bilang dulu sama kakek dan nenek ya." Drew langsung mematikan laptopnya dan keluar bersama Anna dari ruang kerjanya untuk menghampiri kakek dan beneknya yang sedang asyik menonton di ruang keluarga.
"kakek, nenek Anna mau nginap disini sama anak - anak katanya udah lama gak ke rumah jadi rindu." ucap Drew dengan ekspresi datarnya.
mendengar ucapan Drew yang tidak sesuai dengan apa yang baru saja ia sampaikan kepadanya, Anna langsung mencubit perut Drew yang sedang berdiri di sampingnya sambil tersenyum kaku kepada kakek dan nenek Evander.
"kamu, kan aku bilangnya tadi udah mau pulang" bisik Anna kepada Drew.
"ya tentu saja dong sayang ini kan rumah kamu juga. masa harus minta izin dulu kalo mau nginap" ucap nenek Eireen sambil mengelus - ngelus kepala Charice yang berada di sampingnya.
"iya sayang kalian nginap disini aja. anak - anak kayaknya sudah ngantuk, kasihan kalo harus jalan jauh lagi. pakaian kamu juga masih ada kok di kamar. ucap kakek Avram
"mmm iya kakek, nenek kalo gitu malam ini aku akan nemenin Aris dan Charice tidur, soalnya mereka nanti takut kalo harus tidur sendiri." ucap Anna memberi alasan kepada kakek dan nenek Evander agar ia tak tidur bersama Drew di kamar mereka dulu.
"aku mau tidur sama kakek buyut sama nenek buyut aja mi, boleh ya" ucap Aris sambil memeluk kakek Evander.
"iya mi aku juga" ucap Charice juga.
"boleh dong cicit - cicit kakek dan nenek yang tersayang ini. kalo mau bobo terus setiap hari juga boleh kamar kamar kita luas kok. buat kalian apasih yang tidak." ucap nenek Eireen sambil mengajak Aris dan Charice ke kamar mereka yang di susul oleh kakek Avram.
Anna yang mendengar permintaan anak - anaknya itu hanya tersenyum miris " malam ini berarti aku harus tidur bersama dengan Drew dalam satu kamar dong, aaa bagaimana ini? bagaimana kalo Drew macam - macam sama aku? tidak tidak sadar Anna kamu bukan lagi Anna yang dulu? kamu sekarang sudah jauh lebih dewasa, toh Drew juga masih suami mu yang sah!" Anna berusaha menenangkan dirinya dan mulai berjalan bersama Drew menuju kamar mereka dulu.
*di dalam kamar
"aku hanya akan mengambil selimut saja dan tidur di sofa, biar kamu saja yang tidur di kasur."ucap Drew sambil mengambil selimut baru dari dalam lemarinya.
"tidak perlu, kamu tidurlah juga di kasur. toh kamu juga tidak akan berbuat yang aneh - kepadaku kan." Anna kasihan jiga harus membiarkan Drew untuk tidur di sofa. "besok kita masih harus ke kantor, kalo aku biarkan dia tidur di sofa takutnya besok badannya akan sakit" sedikit demi sedikit Anna juga mulai menghawatirkan Drew.
Drew dan Anna yang masih merasa canggung hanya mampu menatap langit - langit kamar mereka.
namun karnah tak betah dengan keadaan mereka yang tak bisa tidur karna gelisah saling merasa canggung satu sama lain akhirnya Drew memulai percakapan mereka.
"mengapa dulu kamu pergi dimalam pertama kita" tanya Drew sambil membalik badannya menghadap Anna.
mendengar pertanyaan mendadak itu dari Drew, Anna juga membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Drew. "mungkin ini saatnya menjelaskan semuanya kepada Drew" fikir Anna.
"hmmm.. kamu tau sendiri bagaimana keluargaku memperlakukanku dulu. walaupun kamu tidak menghukumku atas perbuatanku dulu tapi ibu tiriku pasti akan mencariku untuk membunuhku" jawab Anna sambil mengalihkan pandangannya dari Drew.
"berarti kamu tidak mempercayaiku bahwa aku mampu melundungimu dari orang - orang yang ingin berbuat jahat kepadamu!"
mendengar ucapan Drew itu sontak membuat Anna beralih untuk melihat kembali ke mata Drew." maafkan aku, aku hanya takut untuk menghadapi kenyataan. aku takut kamu juga akan membenciku atas ulahku yang ingin membunuhmu" Anna meraih tangan Drew dan menggenggamnya.
"sudahlah, toh itu juga sudah berlalu yang penting sekarang kamu disini bersamaku dan juga anak - anak kita. terimakasih Anna kamu masih memberiku kesempatan untuk dekat dengan kalian. sekarang, bisakah kamu menceritakan apa yang sudah kamu dan anak - anak kita alami selama 6tahun terakhir ini? dan adakah orang yang menolongmu saat kamu pergi? oh iya dan juga ceritakan kepadaku mengapa anak - anak kita bisa melakukan penelitian, merekakan masih kecil" banyak sekali yang Drew ingin ketahui tentang kehidupan Anna dan kedua anaknya Aris dan Charice.
"haha baiklah baiklah aku akan menjawab semua pertanyaanmu itu." Anna mulai menceritakan tentang kehidupannya dan kedua anak kembarnya itu yang selama ini Drew lewati.
"malam itu aku tidak tau harus kemana aku hanya mengikuti langkah kakiku membawaku, mungkin karna sudah terlalu lelah dan juga hujan yang tidak reda - reda aku akhirnya pingsan, setelah sadar aku sudah berada di sebuah rumah dan pakaianku sudah terganti. ternyata seseorang bernama Mike telah menyelamatkanku dan menyuruh pelayannya untuk mengganti pakaianku karna pada saat itu aku demam. lama aku berada di rumahnya dan menjelaskan kepadanya tentang apa yang terjadi kepadaku, dia akhirnya membawaku keluar negri untuk menjauh. sesampainya di negara 'Y' aku ternyata hamil anakmu dan melahirkan mereka dengan sehat. Mike mensponsoriku untuk mendirikan sebuah perusahaan penerbitan, dia membimbingku hingga perusahaanku memiliki beberapa cabang termasuk di negara 'X' ini. Mike sangat baik kepadaku dan anak - anak kita, dia sudah seperti keluarga bagi kami...." belum sempat Anna menyelesaikan ceritanya tiba - tiba Drew memotong perkataannya.
"kamu sangat bersemangat sekali menceritakan tentang Mike itu, dari mendengar cerita mu aku yakin 100% bahwa Mike menyukaimu. itu sebabnya dia mau merawat kalian selama ini. jangan - jangan kamu juga menyukainya ya" tanya Drew sambil memegang dagu Anna.
"hehe dia memang sangat menyukaiku dan aku juga menyukainya karna selama ini dialah orang yang melindungi aku dan juga anak - anak. tapi tenang saja, aku tau karna status kita yang sampai sekarang belum resmi bercerai jadi aku belum memberikan kepastian kepada Mike. aku masih menganggapnya sebagai keluargaku sendiri" jawab Anna sambil tersenyum licik ke arah Drew
"tapi tetap saja dia menyukaimu dan kau juga menyukainya. untung saja aku belum mengurus perceraian kita. sekarang , aku tidak akan membiarkanmu lepas dariku aku akan selalu menjadi suamimu dan kau juga akan selalu menjadi ustriku" ucap Drew tegas sambil mengecup bibir lembut Anna."ceritakan kepadaku tentang anak - anak sekarang." Drew semakin mendekatkan tubuhnya ke Anna dan langsung memeluknya sambil menunggu Anna melanjutkan kembali ceritanya tentang anak - anak mereka.
Anna sangat gugup karena Drew yang tiba - tiba menciumnya dan memeluk tubuhnya. tapi dia berusaha untuk tenang dan melanjutkan ceritanya lagi.
"Aris dan Charice, mereka terlahir dengan otak yang sangat jenius. di usia yang masih 7 bulan mereka sudah pintar berbicara, di usia 3 tahun mereka sudah mahir dengan peralatan teknologi dan pada saat usia 4 tahun mereka mengikuti kompetisi tingkat dunia untuk menciptakan suatu teknologi tentang pelacakan dan mereka berdua mengalahkan pesaing mereka yang rata - rata sudah berusia jauh di atas mereka. itu sebabnya sekarang mereka sudah di rekrut ole WIA untuk menjadi peneliti termuda mereka dan kami juga ke nega 'X' ini karna mereka juga yang akan melakukan penelitian disini. tapi Drew, kamu jangan memberitahu siapapun tentang identitas asli Aris dan Charice ya aku ingin mereka merasakan kehidupan sebagai anak yang berusia sesuai mereka. aku mendaftarkan mereka ke sekolah yang sekarang hanya untuk mereka bisa bermain saja dengan teman - teman mereka." ucap Anna sambil melepaskan pelukan Drew untuk menatap matanya.
Drew sempat terdiam mendengarkan cerita Anna tentang Aris dan Charice yang memiliki otak sangat jenius dan mampu menjadi seorang peneliti muda dunia.
"tentu saja aku akan menjaga rahasia mereka, mereka itu anakku aku wajib melindungi mereka. aku tau jika rahasia ini sampai bocor Aris dan Charice pasti akan menjadi rebutan para pemimpin dunia. aku tidak mau anak - anakku tumbuh dengan tidak merasakan perasaan anak seusia mereka." ucap Drew sambil mengecup kening Anna dan menatapnya dengan penuh hangat.
karna terbawa dengan suasana mereka yang saling menghangatkan satu samalain Drew mulai mendekati Anna dia memberikan ciuman penuh kelembutan dan kasih sayang kepada Anna. Annapun juga tidak berusaha untuk menghentikan Drew, dia mulai menikmati sentuhan yang diberikan oleh Drew kepadanya. Anna bukanlah lagi sosok yang polos dan murni dia sudah tumbuh menjadi wanita dewasa yang tangguh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments