"Mike, kamu disini berapa lama?" Anna penasaran sambil terus melihat ponselnya untuk mengabari anak - anaknya Aris dan Charice.
"gak bakalan lama - lama sih palingan cuman seminggu, soalnya pekerjaan disana masi ada yang belum beres kan aku perginya mendadak gini."
Mike memang belum nenyelesaikan semua urusannya di negara 'Y' karena kedatangannya yang mendadak ke negara 'X'.
" kamu sih, kan bilangnya bulan depan urusan disana baru beres semua biar bisa stay disini"
"soalnya aku kangen banget sama kalian, gak sabar nunggu bulan depan lagi" Mike masih terus mengemudikan mobilnya ke sekolah Aris dan Charice untuk menjemput mereka.
sesampainya di depan gerbang sekolah Aris dan Charice mereka masih harus menunggu beberapa menit lagi karena memang jam pulang mereka belum tiba.
"Anna, jadi Aris dan Charice ngebagi waktu mereka tuh gimana. apa ga capek tuh sekolah sambil meneliti? mereka masih kecil tapi sibuknya udah ngalahin kita ya"
Mike mengkhawatirkan Aris dan Charice karena bagaimanapun mereka tetap saja masih anak kecil yang masih butuh banyak bermain dan istirahat.
"aku juga mikirnya gitu sih tapi mau gimana lagi, mereka kan dapat tugas langsung dan juga penelitian mereka gak setiap hari kok jadi bisa istirahat juga." Anna menjelaskan kepada Mike tentang jadwal penelitian kedua anak kembarnya.
"iya, tapi selama mereka asik - asik aja tentang jadwal padat mereka berarti mereka masih menikmati apa yang mereka kerjakan dan itu gak ngebebanin mereka" ucap Mike lega.
tak lama kemudian kedua anak kembar Anna akhirnya terlihat juga di pintu gerbang.
Mike yang pertama turun dari mobil melambaikan kedua tangannya ke arah Aris dan Charice.
"anak - anak" teriak Mike.
"pamaaaaannnn Mike" Aris dan Charice berlarian menuju ke arah Mike dan Anna berada sambil terus berteriak memanggil Mike.
"ohh paman kangen banget sama kalian, kalian kangen gak sama paman Mike?" sambil menggendong Aris dan Charice dalam pelukannya dan membawa mereka masuk ke dalam mobil.
"pasti dong paman kita kangen banget. paman datang kesini kapan? kok gak bilang - bilang sih kitakan bisa jemput paman di bandara" Charice sangat antusias dengan kedatangan Mike karena bisa di bilang Charice lebih dekat dengan Mike dari pada Aris walaupun mereka berdua memang sangat akrab dengan Mike.
"iya paman, biar kita ada alasan buat gak masuk sekolah kan dek" ucap Aris meminta persetujuan kepada adiknya Charice.
"iya"
"ini surprise buat kalian, kalo paman kasih tau kalian gak seru dong"
"ya udah, kita makan dulu yuk abis itu baru lanjut jalan lagi. kamu gak capek kan Mike? tanya Anna.
"gak kok" jawab Mike singkat sambil tersenyum kepada Anna.
"asyikk jalan - jalan" Aris dan Charice berteriak kompak.
setibanya di restotan tempat mereka akan makan, Mike sedang pergi ketoilet. Anna kemudian berbicara kepada anak - anaknya sambil berbisik.
"sayang, kalian jangan kasih tau paman Mike dulu ya kalo kita udah ketemu sama daddy kalian"
"kenapa mi" Aris dan Charice tampak heran dengan ucapan Anna. bagi mereka yang masih polos, mengapa harus menyembunyikan fakta kalo mereka sudah bertemu dengan daddynya itu kan kabar gembira yang harus di sampaikan.
"biar mami aja yang beritau paman Mike, paman Mike kan udah beri kita kejutan mami juga mau beri kejutan sama paman Mike" jelas Anna.
karna malas untuk berfikir lagi Aris dan Charice setuju - setuju saja dengan rencana maminya itu.
\*\*\*
"tuan muda, ini hasil dari mengawasi nyonya Anna" Hans memberikan sebuah map berisi beberapa foto Anna yang memeluk Mike dan juga foto kedua anak kembarnya saat mereka menjemputnya di sekolah, Aris dan Charice.
"siapa laki - laki ini Hans?" Drew kemudian membanting foto - foto itu di meja sofa yang berada di ruangannya.
"dari informasi yang saya dapat, orang ini adalah tuan Mike Luwi orang yang menyelamatkan nyonya Anna dulu dan dia baru tiba tadi pagi tuan dari negara 'Y' dan langsung menemui nyonya Anna." Hans menjelaskan kepada Drew tentang Mike.
"sial" hanya kata itu yang keluar dari mulut Drew.
"belum sempat aku minta maaf ke Anna orang itu sudah datang. bisa - bisa Anna kembali lagi ke pria itu"
Drew sangat cemas dan langsung menghubungi Anna untuk menanyakan keberadaan mereka namun sayang, Anna tidak mendengar panggilan dari Drew hal itu membuat Drew menjadi sangat kesal dan seketika moodnya kembali berubah menjadi buruk.
Anna yang asyik berjalan - jalan mengelilingi beberapa tempat hiburan di kota 'X' bersama dengan Mike dan kedua anak kembarnya Aris dan Charice nampak sangat lelah.
tak terasa hari sudah mulai gelap, Anna membawa mereka untuk kambali ke apartemennya untuk beristirahat.
"mike kamu tidur di sini aja di kamarnya Aris gak usah pesan hotel lagi. biar nanti Aris tidur sama aku."
"iya paman istirahat di kamar Aris aja, ranjangnya besar kok, muatlah sama badan paman" Aris menggoda Mike karena memang badan Mike sangat tinggi hanya berbeda beberapa centi dengan tinggi Drew walau Drew memang lebih tinggi.
"iya baik lah" sambil tersenyum Mike mengiyakan permintaan Anna dan Charice.
"'Charice sayang kamu mau tidur sama mami juga gak?"
"gak usah mi aku tidur sendiri aja di kamar aku." Charice memang selalu tampak lebih dewasa dari umurnya.
"ya udah kalo gitu kalian istirahat gi"
merekapun beristirahat karena kecapean dengan aktivitas yang mereka lakukan tadi.
Anna memeriksa ponselnya dia fikir mengapa Drew tidak menghubunginya seharian ini dan setelah ia meliat layar ponselnya, pesan dan panggilan tak terjawab dari Drew memenuhi layar ponselnya.
"astaga banyak sekali, dia pasti sangat kesal. sekarang sudah jam 12 malam dia pasti sudah tertidur, tapi aku coba saja deh menghubunginya"
tut..tut..tut...
"halo nyonya Anna, anda dari mana saja? mengapa sangat sulit untuk di hubungi?
"aa itu, saya tidak mendengar panggilannya ponselku tersilent. oh iya kenapa kamu yang mengangkat ponsel Drew? apa yang sedang ia lakukan?
"tuan muda mabuk berat nyonya, dari tadi terus memanggil nama nyonya kata tuan dia takut kalo nyonya bakalan pergi lagi. oh iya tuan muda juga sudah tau kalo tuan Mike datang ke negara ini dan sudah menemui nyonya.
"kamu bawa Drew kemana Hans? biar aku kesana"
"ke apartemen tuan di ********** kalo saya bawa pulang kerumah takut kakek dan nenek tuan Drew khawatir."
"baiklah aku kesana sekarang." Anna mematikan ponselnya dan bergegas datang ke apartemen Drew.
\*\*\*
di apartemen Drew sangat berantakan banyak botol bir di meja ruang tamunya dan mungkin karena sempat mengamuk, banyak barang yang berhamburan di lantai dan beberapa vas bunga yang pecah.
Anna yang baru tiba hanya melihat Hans.
"Hans, Drew ada dimana?" Anna menghampiri Hans untuk menanyakan keberadaan Drew.
"tuan muda ada di kamar nyonya"
Anna segera berjalan menuju ke kamar Drew untuk melihat bagaimana keadaan Drew sekarang.
Drew yang masih berada dalam pengaruh alkohol tampak terus mengigau memanggil Anna dan nengucapkan beberapa hal yang sudah di sampaikah Hans kepada Anna tadi.
"Drew aku disini" Anna menghampiri Drew yang sedang berbaring di atas tempat tidurnya.
"kamu, kamu datang Anna" Drew seketika terbangun mendapati Anna yang telah berada di hadapannya.
"iya aku datang, mengapa kamu banyak minum hari ini. Hans sangat mengkhawatirkan mu tau." Hans sudah pergi meninggalkan apartemen Drew pada saat Anna datang tadi karena tak mau menjadi obat nyamuk di antara mereka berdua.
"yaa hanya Hans yang mengkhawatirkanku tidak ada yang lain lagi" Drew tampak sangat kekanak - kanakan jika ia sedang tidak sadar membuat Anna menjadi gemas kepada Drew.
"aku juga mengkhawatirkan mu kok, Aris dan Charice juga apalagi kakek dan nenek. banyak yang mengkhawatirkan mu tidak cuman Hans saja." Anna berkata sambil memegang kedua pipi Drew.
"tapi kalian mengabaikanku seharian ini kalian tidak mencariku. kamu juga meninggalkanku tidur sendiri semalam"
"apakah orang yang berada di hadapanku ini adalah tuan Drew geino evander yang sangat terkenal dengan sifat dingin dan angkuhnya itu? aku tidak bisa percaya bisa melihat tingkah yang menggemaskannya ini."
"aku melakukan itu untuk menghukum mu, supaya kamu kapok tidak memperlihatkan lagi sifat jelek mu itu kepadaku"
"aku tadi sudah ingin meminta maaf kepadamu dan akan membantumu menjelaskan hubungan kita kepada Mike tapi belum sempat aku menemui mu Mike sudah datang duluan. Anna aku takut jika kalian pergi lagi meninggalkan aku" dengan wajah muramnya Drew terus memandang Anna.
mendengar ucapan Drew membuat hati Anna tersentuh dengan kekhawatiran Drew yang takut jika dirinya dan kedua anak kembarnya Aris dan Charice meninggalkannya lagi.
ucapan orang yang sedang kehilangan kesadaran karena mabuk memang sangat tulus dari hatinya karena tidak memikirkan beban apapun untuk mengeluarkan isi hati mereka.
Anna memberikan ciuman hangat kepada Drew di bibirnya namun karena Drew meminum terlalu banyak bir membuat Anna tidak nyaman untuk melanjutkan ciumannya kepada Drew.
"berapa banyak bir yang kamu minum Drew? jika kamu tidak segera pergi mandi untuk membersihkan bau alkohol pada dirimu malam ini aku tidak akan menemanimu disini" dengan nada tegas Anna menyuruh Drew untuk segera mandi.
"baikla baiklah aku mandi sekarang, tapi apakah kamu tidak ingin membantuku untuk mandi sayangku?" menggoda Anna dengan mendekatinya dan berbisik di telinga Anna.
"Drew" teriak Anna.
Drew hanya tertawa melihat pipi dan telinga Anna yang sangat merah dan segera menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
malam ini Anna menemani Drew di apartemennya. walaupun mereka belum sampai ke arah pasangan suami istri yang sesungguhnya namun Drew dan Anna sangat menikmati waktu mereka berdua, mereka melakukannya dengan perlahan untuk menumbuhkan perasaan cinta di antara mereka berdua.
agar tak ada hati yang di paksakan di antara mereka berdua. bagi mereka perasaan cinta pasti akan tumbuh seiring berjalannya waktu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments