hari pertama Aris dan Charice masuk sekolah.
banyak kejadian lucu yang mereka jumpai, bagaimana tidak, drama tentang anak - anak yang takut di tinggal oleh orang tua mereka di hari pertama sekolah membuat keluarga kecil itu terheran - heran.
di bandingkan dengan tingkah Aris dan Charice yang terlihat sangat santai sangat berbanding terbalik dengan anak - anak yang lain, malah ada yang sampai pipis di celana karena takut.
namun Aris dan Charice juga punya keluhan sendiri tentang daddynya yang setibanya di gerbang sekolah sudah menyuruh seseorang untuk merekam setiap aktifitas mereka di hari pertama masuk sekolah.
"daddy ayolah kiita malu tau di liatin orang. udah kayak artis cilik aja" Charice tampak sedikit kesal dengan ulah Drew.
"aku suka kok dad, terusin aja" Aris memang berbeda dengan adiknya.
"ini hari pertama kalian sayang jadi harus di abadikan. daddy tidak mau terlewat sedikit momenpun tentang kalian lagi" tingkah Drew memang berbeda jika berjaitan Anna dan kedua anak kembarnya.
sedangkan Anna masih sibuk berbicara dengan guru Aris dan Charice untuk selalu mengawasi anaknya dan memberitahunya jika sesuati terjadi kepada anak kembarnya.
"ya udah karna sekarang udah nyampe di depan kelas kalian mami dan daddy mau berangkat ke kantor juga ya jagoan - jagoan kecil daddy." sambil mencium kening Aris dan Charice.
"iya kalian ingat ya harus berbaur sama teman - teman kalian dan jangan sampe terlalu menonjol!" tegas Anna.
"siap mami" jawab Aris dan Charice kompak.
"kalian sebentar daddy jemput ya?"
"gak usah dad, ada penjaga yang bakal jemput kita sebentat lagian, pulang dari sini mau lanjut ke Lab lagi" ucap Charice.
Aris mendekati Drew dan menyuruhnya untuk menunduk sedikit dan berbisik di telinganya "dad, anak kalian ini bukan orang sembarang. kita juga punya pengawal sendiri hanya gak keliatan aja"
mendengar itu membuat Drew hanya bisa tersenyum sambil geleng - geleng kepala "kalian memang anak - anak daddy"
"iya, sombongnya sama" Anna langsung melanjutkan perkataan Drew dan seketika membuat mereka tertawa.
di dalam kelas Aris dan Charice banyak anak - anak yang terus memperhatikan mereka.
"wahh muka kalian sama" salah satu teman mereka tampak bingung melihat wajah mereka yang mirip.
"tentu saja muka kami sama, kami kan kembar"Aris buru - buru menjelaskan.
"kembar? kok bisa?"
Aris dan Charice nampak bingung bagaimana mereka harus menjelaskan, jika mereka menjelaskan secarah ilmiah temannya pasti akan semakin tak mengerti. Arispun buru - mengalihkan pembicaraan mereka agar tak lagi bertanya tentang mereka.
"perkenalkan nama saya Aris dan ini adik saya Charice"lanjut Aris memperkenalkan dirinya dan adiknya.
"halo nama saya laras"
"halo"
"halo"
begitulah hari - hari pertama Aris dan Charice di sekolah. sangat membosankan memang namun bertemu dengan teman - teman yang seumuran dengan mereka membuat sifat anak - anak mereka tak akan hilang begitu saja.
***
"siang bu, sudah waktunya istirahat ibu mau makan siang bareng gak?" Lea menghampiri Anna yang masih terjebak di dalam ruangannya dengan tumpukan berkas yang hampir menutupi wajahnya.
"iya Lea tunggu sebentar ya" Anna akhirnya punya alasan untuk meninggalkan tumpukan berkas itu.
sambil menyusuri koridor kantor menuju kantin Anna membuka pembicaraan di antara mereka.
"Lea kalo boleh saya tau, sudah berapa lama Abigail menjadi ibu tiri kamu?"
"kira - kira sudah 5 atau 6 tahun deh bu saya males ngingetnya"
"emang kenapa Lea? eh maaf yaa saya banyak nanya" Anna kemudian tertawa kecil takut - takut jika pertanyaannya terlalu pribadi.
"gak papa kok bu. saya sebenernya tidak suka ayah saya nikah lagi sama dia soalnya dia tuh cuman manfaatin ayah saya aja buat nyelamatin perusahaannya dan lagi kelakuannya ngeselin banget. apalagi akhir - akhir ini makin mencurigakan." mengingat itu semua membuat Lea semakin kesal. "maaf ya bu saya jelek - jelekin saudara ibi."
"tidak apa - apa Lea santai aja, saya sama Abigail hubungan kami juga tidak sebaik yang kamu kira. hanya sebatas saudara tiri aja gak lebih. oh iya Le saya belum bisa ketemu sama Abigail, akhir - akhir ini saya masih sibuk apalagi anak saya baru masuk sekolah"
"iya bu gak penting juga urusan dia, saya juga belum nyampein kalo ibu belum bisa bertemu heheh" Lea sangat senang bisa menemukan orang yang sama tidak sukanya dengan Abigail.
setelah berjalan beberapa saat mereka akhirnya tiba di kantin kantor dan Anna berbaur dengan para karyawannya untuk makan bersama.
\*\*\*
dengan nafas yang saling berburu dengan jantungnya yang berdetak tak kalah cepat membuat Hans sangat susah payah menormalkannya kembali akibat berlari dari ruangannya menuju ruangan Drew.
"ada apa tuan muda? apakah ada sesuatu yang sangat darurat yang terjadi?" Hans buru - buru bertanya kepada Drew karena panggilan Drew yang menyuruhnya segera datang ke ruangannya karna ada sesuatu yang penting yang akan Drew perlihatkan kepadanya.
"iya Hans, kemarilah dan lihat ini" menyuruh Hans untuk segera menghampirinya dan nenyodorkan ponselnya ke Hans.
Hans yang terkejut melihat layar ponsel Drew hanya bisa terheran - heran dengan tingkah laku tuan mudanya itu. "apa maksudnya ini tuan muda?"
"ini adalah rekaman anak - anakku tadi waktu pertama kali mereka masuk sekolah, menggemaskan sekali kan!" dengan wajah tanpa dosa Drew menanyakan pendapat tentang rekamannya Aris dan Charice itu.
"ya tuhan tuan muda, dia tidak tau apa saya berlari dengan segera meninggalkan pekerjaan saya karna saya pikir sesuatu yang gawat telah terjadi dan ternyata dia hanya ingin memperlihatkan rekaman anak - anaknya saja kepadaku, apakah orang dihadapanku ini masih tuan muda Drew geino evander yang selama ini saya kenal dan orang lain kenal?" Hans hanya bisa mengeluarkan uneg - unegnya dalam fikirannya saja.
"iya tuan mereka sangat menggemaskan" jawab Hans dengan senyum yang tampak sangat dipaksa.
"tentu saja Hans mereka sangat menggemaskan mereka kan anak - anakku.
kalo begitu kamu boleh kembali ke ruangan mu Hans" dengan santainya Drew menyuruh Hans untuk segera kembali ke ruangannya.
"sabar Hans sabar ini ujian"
"tuan muda anda tidak lupakan dengan rapat sebentar? saya sudah mengatur ulang jadwal anda yang kemarin sempat di tunda." Hans mengingatkan kembali Drew tentang rapatnya sebelum ia benar - benar keluar dari ruangan Drew.
"ia saya ingat, keluarlah Hans saya sedang sibuk sekarang melihat rekaman anak - anak saya jangan menggangguku lagi" Drew fokus kembali ke layar ponselnya untuk menonton kembali rekaman Aris dan Chatice.
"siapa juga yang mengganggu anda tuan muda, jika anda tidak memanggil saya menyuruh saya segera datang keruangan anda saya tidak akan datang kemari"
"baik tuan muda" jawab Hans singkat.
ternyata bukan cuman teman - teman sekolah Aris dan Charis saja yang memiliki banyak drama di hari pertama mereka sekolah, di kantor Drew juga ternyata dia membuat drama sendiri yang menyulitkan Hans.
(tolong tinggalin komentar dan likenya ya biar aku tau pendapat kalian tentang novel ini. terimakasih sebelumnya ❤)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Achasa ^-^
terimakasih atas dukungannya 🥰
2021-08-23
0
Suziee💯
lucunya
2021-08-23
1