" Charice, sapalah daddy mu sayang." Anna yang duluan menghampiri Charice menyuruhnya untuk menyapa Drew.
namun Charice yang sedang duduk di sofa hanya memandang Drew dengan tatapan dingin.
"sayang dia adalah daddy kalian yang selama ini selalu kalian pertanyakan." ucap Anna masih mencoba membujuk Charice.
Drew yang melihat Charice hanya duduk terdiam, berinisiatif untuk mendekatinya duluan. ia menurunkan Aris dari pelukannya dan menyerahkannya kepada Anna.
"halo Charice, apakah daddy bisa memelukmu?" tanya Drew sambil duduk di samping Charice.
Charice yang masih terdiam hanya menatap Drew saja. namun tiba - tiba Drew meraih Charice membawanya kepelukannya. mata Drew mulai berembun, tampak ia sedang mencoba menahan tangis harunya.
bagi anak perempuan, cinta pertamanya adalah daddynya sendiri. Charice selama ini tak pernah mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari seorang daddy. wajar saja, sikap awalnya bertemu dengan Drew sangat dingin karena Charice tidak tau harus bereaksi seperti apa karna baginya ini adalah pengalaman pertamanya bersama daddynya.
"daddy tidak tau apa yang harus daddy katakan ataupun jelaskan kepada kalian. tapi yang jelas, sekarang daddy akan memberikan kasih sayang yang hilang selama ini kepada kalian. mulai sekarang daddy akan selalu ada untuk kalian. daddy janji" Drew kemudian meraih kembali Aris dan Charice ke dalam pelukannya, sangat lama mereka berpelukan hingga kemudian suara Anna terdengar.
"ayo kita sarapan dulu, nanti lagi di lanjutin ya kangen - kangenannya.
Drew, kamu belum makan kan? ayo kita sarapan dulu". ucap Anna sambil mengarahkan mereka ke meja makan.
ini adalah pertama kalinya bagi mereka untuk bersama - bersama, setelah 6 tahun kepergian Anna meninggalkan negara 'X' .
"hari ini 2 malaikat daddy mau kemana? biar daddy yang mengantarkan kalian" tanya Drew sambil berjongkok, mensejajarkan badannya dengan Aris dan Charice
"hari ini kami akan pergi lagi ke gedung tempat penelitian kami daddy" jawab Charice masih dengan nada canggung.
"daddy, bisakah pulang dari penelitian sebentar daddy menjemput kami?" tanya Aris dengan wajah memelasnya yang ia tunjukan untuk membujuk Drew.
Drew yang nampak bingung mendengar perkataan anaknya mencoba mencari penjelasan kepada kedua anaknya itu sambil sesekali melirik Anna yang berada di belakangnya."tunggu sebentar, penelitian? penelitian apa ini. memangnya di sekolah kalian sudah ada penelitian?
Drew memang belum mengetahui segalanya tentang anaknya Aris dan Charice yang sangat jenius, itu sebabnya dia masih merasa kebingungan dengan aktifitas kedua anaknya itu.
"nanti saja aku jelaskan kepadamu Drew semuanya. kita berangkat dulu saja, anak - anak akan terlambat kalo harus menjelaskan semuanya sekarang." ucap Anna yang kemudian nengambil perlengkapan kedua anaknya di atas sofa untuk membawanya keluar.
"iyah daddy kita berangkat sekarang yaa, nanti aku dan adek terlambat." ucap Aris sambil memegang tangan adiknya Charice dan Drew.
"hmmm baiklah..baiklah. ayo Anna".
Drew akhirnya mengantar kedua anak kembarnya itu dan juga Anna untuk melakukan aktifitas mereka. Drew sangat senang, di umurnya yang sudah menginjak kepala tiga sudah memiliki 2 anak kembar yang sangat cantik dan tampan.
\*\*\*
setelah mengantar kedua anak kembarnya, Drew tiba di depan kantor Anna.
"sebentar aku jemput ya, ada yang ingin bertemu dengan kalian." ucap Drew sambil membukakan pintu mobil Anna.
Anna yang masih merasa canggung kepada Drew hanya tersenyum kepadanya sambil memberikan isyarat kepada Drew dengan mengganggukan kepalanya.
"jangan lupa menghubungiku jika kamu sudah pulang kerja" ucap Drew lagi.
"baiklah, sebentar aku akan menghubungimu jika aku sudah mau pulang." jawab Anna kemudian meninggalkan Drew yang masih berdiri di samping mobilnya, menunggu Anna sampai hilang dari pandangannya.
\*\*\*
"selamat datang bu Anna" ucap Lea yang menyambut kedatangan Anna untuk pertama kalinya di kantor.
"oh hi Lea"
"mari bu, saya akan memperkenalkan kepada ibu beberapa staf yang akan bekerja langsung dengan ibu. tapi sebelum itu saya akan mengantar ibu keruangan dulu." ucap Lea lalu mengantarnya menuju kedalam ruangannya.
"baiklah Lea, terimakasih" mereka berjalan menyusuri koridor kantor dan akhirnya tiba depan ruangan yang akan Anna tempati.
"bagaimana bu? apakah dekorasinya sudah sesuai dengan yang ibu inginkan?" tanya Lea lagi sambil menengok ke arah Anna untuk melihat ekspresinya.
"mmm ok. sudah bagus kok Lea" Anna langsung menuju tempat duduknya dan tersenyum manis ke arah Lea.
"baguslah bu jika bu Anna menyukainya. kalau begitu, jika ibu membutuhkan sesuatu atau hal yang lainnya, ibu panggil saya saya."
"baiklah Anna, kamu bisa kembali"
Lea tiba - tiba mengingat obrolannya kemarin bersama ibu tirinya Abigail. dengan ragu - ragu Lea mulai bertanya kembali kepada Anna.
"ma-maaf sebelumnya bu, apakah saya boleh menanyakan sesuati yang lebih pribadi kepada ibu?" ucap Lea sembari menggenggam kefua tangannya karna gugup.
"kalau begitu duduklah dulu Lea" Anna berdiri dari tempat duduk kerjanya lalu berjalan ke arah dofa yang berada di dalam ruangannya.
"memangnya kamu mau nanya apaan Lea" tanya Anna penasaran.
"begini bu Anna. apakah ibu mengenal Abigail?"
Anna terkaget mendengarkan pertanyaan yang di ajukan Lea kepadanya. "'memangnya ada apa dengan Abigail"
"begi bu, Abigail adalah ibu tiri saya sekarang. kemarin dia bertanya kepada saya, apakah betul ibu adalah bos saya, dia kemudian menyebutkan nama lengkap ibu. katanya dia saudara tiri ibu ya?"
"iya betul dia saudara tiri saya" jawab Anna dengan wajah dan suara datar.
"Abigail meminta saya untuk menanyakan ke ibu kalau dia ingin bertemu dengan ibu. katanya dia sudah lama tidak mendengar kabar ibu. apakah bu Anna mau menemuinya bu?" tanya abigail yang masih gugup dengan pertanyaannya sendiri itu.
"soal itu, nanti saja aku menemuinya. sekarangkan kita sedang menyiapkan beberapa proyek pengembangan jadi mungkin kedepannya kita akan lebih sibuk dari sekarang." jawab Anna yang berusaha menghindar agar tidak bertemu lagi dengan Abigail.
"baik bu nanti saya sampaikan. kalau begitu saya permisi dulu bu" Lea kemudian keluar meninggalkan ruangan Anna.
\*\*\*
di kantor Drew
"Hans, keruanganku segera." Drew memanggil Hans melalui sambungan telefon dari dalam ruangannya.
setelah beberapa menit menunggu, Hans tiba di ruangan Drew dan segera masuk. "ada apa tuan memanggil saya?" tanya Hans bingung, karna setaunya tak ada masalah yang terjadi pagi ini di kantor Drew.
"batalkan semua jadwalku untuk sebentar sore hingga besok pagi" ucap Drew tegas yang membuat Hans kaget karna sebentar sore akan ada rapat penting dengan klien mereka.
"tapi sebentar sore kita ada rapat penting untuk membahas tentang pembangunan proyek baru tuan muda Drew"
Drew yang tadi fokus memandang layar komputer di depannya seketika mengalihkan pandangannya ke arah Hans "jangan memaksaku untuk mengulang perkataanku Hans. kau tau aku tidak suka itu kan!"
Hans sangat tau tentang apa yang Drew suka maupun tidak suka dan hal - hal lain yang bisa membuat Drew marah, maka dari itu Hans hanya berusaha untuk mengiyakan permintaan Drew itu dan akan mengurus tentang masalah rapat sebentar. " baiklah tuan, saya akan mengabari klien untuk menunda rapat kita sebentar" jawab Hans.
"sebentar sore aku akan menemui istri dan anakku. jadi jangan menghubungiku sampai besok setelah aku pulang sebentar" ucap Drew sambil tersenyum, mengingat apa yang akan ia lakukan sebentar.
Hans yang bingung dengan perkataan bosnya itu hanya terus menduga - duga dalam fikirannya. "istri? anak?kapan tuan memiliki anak? kalau istri wajar saja, karna nyonya Anna telah kembali dan mereka sudah bertemu kemarin. tapi anak? apa jangan - jangan anak yang di bawa nyonya Anna kemarin di bandara adalah benar anak kandung tuan Drew?"
"baik tuan saya permisi dulu" ucap Hans kemudian pamit meninggalkan ruangan Drew.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments