Gedung tempat penelitian Aris dan Charice yang tadinya sangat tenang tanpa suara berisik yang dapat memecah konsentrasi para peneliti tiba – tiba menjadi sangat berisik dengan suara – suara para staf yang ramai bertanya kepada profesor senior di laboratorium itu.
Bagaimana tidak, Profesor Anoushe Vint selaku profesor senior yang memimpin penelitian terhadap pembuatan chip untuk di masukkan kedalam radar pendeteksi senjata mata – mata itu memperkenalkan Aris dan Charice sebagai ilmuan termuda dunia yang akan menjadi asistennya untuk menbuat chip tersebut.
Banyak yang tidak menyangka dengan perkataan profesornya itu, Aris dan Charise yang masih anak – anak dapat menjadi ilmuan termuda yang di kirim oleh WIA untuk membantu profesornya melakukan penelitian
“prof, bagaimana mungkin seorang anak kecil bisa membantu prof melakukan penelitian ini, apa lagi menjadi asisten profesor. Anda pasti sedang ngeprank kita semua kan prof” tanya salah satu anggota penelitian tersebut, masih tak percaya.
“apakah kalian melihat bahwa saya sedang bercanda? Jika kalian meragukan WIA, kalian dapat melakukan protes langsung ke pusat.
“wahh, jadi mereka ilmuan junior termuda dunia jenius yang pada usia 4 tahun sudah mengalahkan ilmuan lain dalam membuat penemuan baru dibidang iptek dan di rekrut oleh WIA langsung. Wahh suatu kehormatan bisa bertemu mereka langsung disini sekaligus menjadi rekan” kata anggota lain.
“identitas ilmuan junior termuda yang di rekrut WIA sangat rahasia. Kita sangat beruntung” para staf dan anggota di tempat penelitian itu sibuk berbicara dan sangat terkejut dengan identitas rahasia Aris dan Charice.
"mohon bantuannya semua" ucap Aris kepada para anggota dan staf penelitian. " semoga kita bisa bekerja sama dengan baik" ucap Charice melanjutkan ucapan kakaknya Aris.
“baiklah semuanya, saya harap kalian semua dapat merahasiakan identitas mereka karna jika tidak kalian akan berurusan langsung oleh WIA, apa kalian mengerti!” ucap profesor dengan nada memperingati.
...***...
Anna sangat terkejut dengan pertemuan mendadaknya dengan drew tadi. Apalagi dia akan lebih sering bertemu dengan drew sekarang karena mereka telah terikat kontrak bisnis yang sangat penting bagi Anna. Di dalam toilet, anna yang sedang merapikan riasannya dikejutkan oleh Abigail yang tiba – tiba masuk kedalam toilet.
Ternyata Abigal sudah sedari tadi memperhatikannya dan menunggu waktu yang tepat sampai Anna sendiri untuk menemuinya.
Abigail yang membuka pintu toilet langsung tersenyum dengan sinis melihat anna di depan kaca toilet sambil berkata“apa kau tidak merindukanku Anna, adikku sayang?”
Anna yang terkejut melihat Abigail mencoba menenangkan dirinya, bertingkah seolah – olah tidak ada yang pernah terjadi diantara mereka. “Abigail, sepertinya kau masih hidup dengan baik ya” ucap Anna yang masih melihat cermin sambil memakai lipstik merahnya.
Mendengar ucapan Anna, Abigail mendekatinya dan menarik tangan anna dengan paksa untuk membuat Anna melihat dirinya. “kamu sudah berani dengan saya sekarang haa” sambil memegang dagu anna dengan kasar.
Anna yang tidak suka dengan kelakuan Abigail itu langsung meraih tangan Abigail dari dagunya dan melemparnya. “aku bukan Anna yang dulu lagi, kakakku sayang” lalu berlalu meninggalkan Abigail yang masih terpaku diam dan tampak kesal di dalam kamar mandi.
Anna bukan lagi Anna yang dulu, yang sangat mudah untuk di tindas dan di bodohi. Sudah banyak kejadian yang menyakitkan baginya yang mengubahnya dan memiliki dua anak sekaligus tanpa suami dibsampingnya menjadikannya sosok Anna yang dewasa dan kuat.
***
Fikiran Anna saat ini sangat kacau. Hanya dalam waktu semalam dia sudah bertemu dengan orang – orang yang paling ingin dia hindari.
Anna menahan seorang pramusaji dan mengambil segelas wine di atas nampannya meminumnya hingga habis.
Anna pergi ie rooftop untuk mencari udara segar, ia mengambil sebatang rokok dari dalam tas mungilnya kemudian mencari pemantiknya namun sial, ia lupa memasukkannya disaat ia mengganti tasnya tadi.
Merokok menjadi salah satu hobi barunya yang dapat membuat Anna sedikit rileks, namun ia hanya melakukannya jika ia sedang banyak fikiran saja.
“perlu meminjam punyaku?” ucap Drew yang baru saja tiba kemudian menghampiri Anna lalu menyalakan pemantiknya untuk menyalakan rokok Anna.
“oh thank u.” jawab Anna sambil menghisap rokoknya kemudian menghembuskannya kearah Drew.
Melihat kelakuan Anna membuat Drew tersenyum licik, ia kemudian mendekatkan tubuhnya lalu meraih pinggang Anna. “apa sekarang kamu sedang menggodaku, Anna?” tanya Drew yang mendekatkan wajahnya ke telinga Anna.
“apakah anda tergoda tuan drew? Anna yang sudah sedikit mabuk berjalan melewati Drew namun belum cukup berapa langkah Anna merasa kepalanya sangat pusing dan tidak sengaja menjatuhkan tubuhnya kearah Drew.
“sepertinya kamu sangat senang menjatuhkan dirimu kepadaku” ucap Drew sambil menatap anna tajam dan di balas oleh Anna yang masih ada di pelukan Drew.
Drew yang larut dalam suasana, tiba – tiba mendekatkan bibirnya ke bibir Anna. Belum sempat Drew melakukan keinginannya ponses Anna berdering, Anna yang tersadar kemudian melepaskan dirinya dari pelukan Drew dan langsung menjawab panggilannya.
“oh hi Mike ada apa?”
“kamu sekarang sedang dimana?”
“aku sedang menghadiri konverensi penerbit digital”
“ehmm, Anna” Drew yang masih berada di samping Anna sengaja memanggilnya untuk menggangguya yang sedang menelfon Mike.
“kamu sedang bersama siapa Anna?” tanya Mike curiga karena mendengar suara drew yang mejanggilnya.
“eee itu klienku, sudah dulu ya mike nanti aku menghubungimu lagi” belum sempat Mike menjawab Anna sudah lebih dulu mematikan ponselnya.
“ siapa itu?” tanya Drew yang menahan Anna pada saat ia ingin pergi.
“bukan urusan mu”
“bukan urusanku?”sambil tertawa sinis Drew melanjutkan lagi perkataannya. “aku masih suamimu yang sah dimata hukum sayang”. Anna terkaget mendengar perkataan Drew barusan.
“ Aku akan mengantar mu pulang.” Ucap drew yang kemudian menarik tangan Anna dan membawanya pergi.
Sesampainya di basement Drew memaksa Anna untuk masuk kedalam mobilnya namun Anna masih terus berontak tak ingin di antar pulang oleh Drew.
“aku juga bawa mobil sendiri, kamu tidak usah mengantarku pulang.”
“diamlah atau aku akan menciummu.”
Mendengar perkataan Drew itu sontak membuat Anna terdiam, ia tak ingin berontak lagi atau kalau tidak Drew akan menciumnya.
...***...
Sesampainya di gedung apartemen Anna, Drew memaksa ingin mengantar Anna sampai kedepan pintu apartemen miliknya agar dia bisa langsung datang jika ia ingin menemui Anna. Anna tak bisa menolak lagi karna memang kepalanya juga terasa sangat pusing untuk jalan sendiri ke apartemennya.
Sesampainya di dalam apartemen Drew membawanya menuju sofa dan mendudukkannya. Banyak sekali yang ingin Drew tanyakan kepada Anna. Kemana dia pergi selama ini? Apa yang sudah ia lakukan selama ia pergi? Dan juga, siapa anak kecil yang ia jumpai sewaktuvdi bandara kemarin.
Tapi, ini mungkin bukan saat yang tepat untuk menanyakan itu semua. Drew membiarkannya untuk beristirahat malam ini. Masih ada hari esok, toh Drew juga sudah mengetahui dimana apartemennya jadi ia akan datang setiap saat untuk menemuinya.
Pada saat Drew membuka pintu apartemen Anna untuk keluar, ia terkejut dengan sosok yang berada tepat berada di depan pintu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments