Andre mengendarai mobil beriringan dengan Irma yang juga baru pulang dari toko. Keduanya berbelok ke halaman rumah masing-masing. Irma sengaja tak langsung masuk ke rumah, ia menunggu lelaki itu keluar dari mobil dan hendak menyapanya.
"Baru pu—" Ia menyapa lelaki yang terhalang pagar setengah meter itu, tetapi suara langsung melemah, bahkan tak bersuara lagi saat melihat Andre langsung masuk ke rumah tanpa menyapanya. Menoleh ke arah Irma pun tidak.
Hati Irma tiba-tiba terasa linu mendapati Andre yang biasa tak pernah lelah menyapanya, tetapi kini jangankan menyapa menoleh ke arah wanita itu pun tidak. Lengkungan senyum keterpaksaan, tertampil di wajahnya saat menatap punggung lelaki itu yang mulai menjauh dan kemudian hilang di balik pintu.
"Mungkin kau sudah lelah. Dan, itu lebih baik bagi kita." Setitik air merembas dari ujung mata yang segera ia usap dengan telunjuknya.
Irma pun memilih masuk ke rumah, menepis semua rasa yang mulai tumbuh. Entah sejak kapan? Wanita itu, lantas pergi ke kamar mandi, mengguyur seluruh tubuhnya dengan air yang begitu dingin yang sudah bercampur lelehan air asin yang masih saja merembas keluar dari kedua matanya.
"Tak perlu ada air mata. Kau tak berhak menangisinya, dia berhak mendapatkan kebahagiaan. Jika kau menerima cintanya, kau hanya akan membuat dia sangat-sangat terluka. Hingga akhirnya, kalian benar-benar masuk ke jurang kenestapaan yang begitu dalam. Ayolah, Ir, jangan egois! Dia berhak bahagia. Bahkan, statusmu saja sudah pasti akan menjadi beban baginya. Apalagi, jika dia tahu hal itu."
Di bawah guyuran air dingin, Irma menggigit ujung bibirnya sendiri, merasakan sakit yang menggerogoti dada. Berjuta kali pun ia menolak perasaannya, tetapi hati tetap saja tak bisa dibohongi.
Selepas membersihkan tubuh dan menumpahkan kegundahan hatinya, Irma menghampiri Ranti yang sedang berada di dapur.
"Sedang apa, Mah?" tanyanya.
"Membuat jamu buat Andre. Kejadian tadi pagi pasti membuat tubuhnya pegal-pegal. Apa dia sudah pulang?" ujar Ranti.
"Sudah, tadi dia pulang bawa mobil Dimas. Kebetulan tadi sampai beriringan sama aku."
"Kalau gitu kebetulan, mumpung jamu masih anget kamu anterin, gih, ke rumah Andre!" pinta Ranti, sembari menuangkan jamu ke dalam gelas.
"Aku?" tanya Irma, menunjuk hidungnya sendiri.
"Ya, kamu. Terus siapa lagi?"
"Mamah saja. Aku cape baru pulang dari toko," tolak Irma. Mungkin, menghindari lelaki itu akan lebih baik.
"Mamah masih banyak kerjaan. Sana, berikan sama andre!" Ranti memberikan tatakan dengan segelas jamu di atasnya kepada Irma.
Irma membuang napas kasar. Berdebat dengan ibunya tidaklah baik. Sebelum mendapat ceramah ini dan itu, wanita itu lebih memilih menjalankan perintah Ranti. Ia pergi ke rumah sebelah dengan segelas jamu di tangan.
Wanita berpakaian dress pink selutut itu pun sudah tiba di depan pintu rumah tetangga sebelahnya. Ia berdiri cukup lama di sana, menatap pintu yang tertutup rapat, tanpa ada niatan mengetuknya.
"Huhh!" Irma membuang napas lagi, kasar. Ia mengkordinasikan debaran di dada yang sudah tidak bisa diajak kompromi.
Meskipun ragu, akhirnya ia mengetuk pintu itu secara perlahan. Namun, tidak ada jawaban. Irma mengetuknya lagi, sedikit lebih keras, tetapi tetap sama tak ada jawaban.
"Assalamualaikum!" teriak Irma setelah mengetuk pintu yang ke tiga kali dengan keras.
Akan tetapi, tetap saja tidak ada yang sahutan dari dalam. Mengingat kondisi Andre yang kurang baik akibat tertimpa tangga, membuat Irma dirundung kekhawatiran kepada lelaki tersebut.
"Mas, apa kau di dalam? Apa kau baik-baik saja? Ini ada titipan dari Mamah!" teriak Irma.
Masih tak ada jawaban. "Apa terjadi sesuatu dengannya?" Kekhawatiran semakin mendominasi pikirannya.
Irma semakin keras mengetuk pintu dan mencoba memainkan gagang pintu. "Eh, gak dikunci," gumamnya,saat melihat pintu terbuka saat dirinya memutarkan gagang pintu.
Tanpa pikir panjang, Irma pun langsung masuk, mencari sosok pria yang membuatnya khawatir.
"Mas! Mas Andre!" panggilnya, dengan mata yang terus memindai ke segala arah, mencari keberadaan orang yang namanya terus ia panggil.
Hingga sebuah penampakan mengagetkan Irma, membuat wanita itu berteriak histeris dan langsung berbalik badan. "Aaaa ...." pekik Irma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Hartin Marlin ahmad
wah apa yang terjadi ya?...pasti irma melihat andre lagi pakai handu belum pakai baju 😃😃😃
2021-10-16
0
Nova Carol Tampubolon
inj mn lanjutannya thor... lama bgt gak up2... gantung thor
2021-09-03
0
Geng_Pro Player
ko blm ada nambah lg Thor...
2021-09-01
0