16

"Biarpun anak bau kencur, dia sudah terjamin bibit unggul," sanggah Dimas saat Andre mengatai istrinya anak bau kencur.

Namun, tiba-tiba sebuah tangan menarik telinganya sangat kencang. "Bibit unggul sih, bibit unggul! Sini, mamah mau bicara!" ucap Ana, sambil terus menarik telinga si anak, membuat Dimas mengikuti arah tangan yang terus menyapitnya itu.

"Sakit, Mah! Kenapa malah dijewer, sih?" Dimas merutuki tindakan sang mamah yang menarik telinganya ke bawah sembari memutar bola mata dan menatap tajam ke suatu sudut—memaksa lelaki itu duduk di tempat yang sudah ditunjuk oleh Ana.

"Kau pantas dijewer!" jawab Ana, melepaskan jewerannya setelah Dimas duduk. Akan tetapi hadiah seorang ibu tak sampai di sana. Wanita itu malah menjitak beberapa kali kening Dimas.

"Apa salah dan dosaku ya Tuhan? Kenapa datang-datang malah dapat jackpot banyak benar. Nyesel, aku mampir kemari." Lelaki memakai baju couple-an itu mencoba menghalau jitakkan supaya tak mendarat di kening.

"Jadi kau menyesal mampir kemari, hah?" Ana malah semakin menjadi, bahkan cubitan sudah mendarat di pinggang Dimas.

"Siapa yang tak menyesal, kalau datang-datang malah dapat kekerasan kayak gini? Lama-lama aku lapor sama KPAI dan KomNasHam," ujar Dimas.

"KPAI dan KomNasHam?" Wanita paruh baya itu memiringkan kepala seraya memicing, saat mendengar jawaban Dimas. Ia menghentikan tangannya yang masih gatal ingin memberikan pelajaran kepada si anak.

"Iya, Komisi Perlindungan Anak. Perbuatan mamah itu sudah menyalahi aturan. Ini termasuk kekerasan," jawab Dimas.

"Eh, Dabl*g! Mamah memang bukan penegak hukum, tapi mamah juga tahu kalau KPAI itu buat perlindungan anak-anak. Hubungannya kamu dan KPAI apa?"

"Aku juga 'kan anak, anak mamah. Sama-sama anak, 'kan?" Dimas menyeringai lebar dan berhasil membuat sebuah bantal sofa melayang ke wajahnya.

"Tahu, ah!" Ana menjatuhkan bokongnya di sofa yang berseberangan dengan Dimas, tak ingin lagi memperpanjang gurauan anaknya itu.

Wanita itu menyilangkan kaki kiri di atas kaki kanannya, dengan tangan yang melipat di depan dada dan iris hitam yang menatap tajam orang di hadapannya. Saat melihat gelagat sang mamah, Dimas mulai merasakan sesuatu tidak beres, mungkin sesuatu telah terjadi ketika dirinya tidak ada di samping Naura.

"Ada apa? Apa ada masalah? Kalau Mamah main hajar tanpa memberi penjelasan dulu, bagaimana aku bisa paham?" tanya Dimas kepada Ana, yang mata elang wanita itu seakan-akan akan membunuhnya.

"Sampai kapan kamu akan membiarkan wanita itu menemui Naura terus?" tanya Ana, kemudian. "Mamah takut, itu akan mempengaruhi keadaan keluargamu ke depannya?"

"Apa dia menemui Ara lagi?" tanya balik Dimas yang sudah tahu wanita yang dimaksud Ana.

"Iya. Dia menyusul istrimu ke toko. Untung mamah ke sana dan mamah segera bawa istrimu pulang. Kamu tahu, jiwa bumil itu sensitif. Bagaimana kalau wanita itu ada maksud tertentu mendekati istrimu? Siapa tahu ia hanya pura-pura amnesia? Melihat kegigihannya mendekatimu lewat Naura, mamah jadi ragu kalau dia benar-benar amnesia." Ana panjang lebar menceramahi anaknya. Sebagai seorang ibu, ia takut anaknya akan terjebak pada masa lalu yang hanya akan menghambat masa depannya.

"Aku sudah berulang kali melarangnya menemuiku atau pun Ara. Kenapa dia masih nekad juga?" Dimas mengacak-acak rambutnya sendiri, ia sungguh tak habis pikir dengan wanita yang beberapa bulan lalu kembali dan sudah seperti jelangkung, datang tak dijemput dan pulang tak diantar, di kehidupan keluarga kecil Dimas.

Ana mengangkat kedua bahunya berpangku tangan. "Lebih tegas saja sama dia, daripada ke depannya keluargamu yang jadi ancamannya. Meskipun sejauh ini dia masih biasa-biasa saja, tapi waspada harus! Ingat kejahatan bukan karena ada niat dari pelaku tetapi juga karena ada kesempatan. Begitu pula dengan perselingkuhan," ujar Ana lagi.

"Sepertinya aku pernah dengar kata-kata itu."

"Mamah gurunya," jawab Ana, kemudian, melihat Dimas tampak berpikir.

Keduanya pun berbincang, mencoba mencari jalan keluar. Hingga, derap kaki terdengar menuruni tangga dan semakin mendekat ke arah mereka. Dimas menoleh ke arah suara, senyumnya pun tersungging. Tak ingin hanya dirinya yang mendapatkan jackpot, terlintas di pikiran Dimas untuk berbagi penderitaan dengan sang sahabat.

"Apa mamah tak ingin memberikan petuah juga pada orang yang satu itu?" Dimas mendekati Ana, seraya berbisik.

"Memang dia kenapa lagi?" tanya Ana, keheranan.

Dimas mendekatkan kepalanya ke telinga sang mamah, dengan tangan yang sengaja ia gunak untuk menutupi wajahnya dari pinggir, lelaki itu pun berbisik cukup lama. Membuat Ana menatap orang yang mendekat ke arah mereka dengan hidung yang sudah kembang kempis. Melihat ekspresi sang mamah, Dimas tersenyum miring, sudah dipastikan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Kau mandi di mana?" tanya Dimas saat Andre semakin dekat, sembari membenarkan posisi duduknya.

"Di kamarmu, di mana lagi," jawab Andre, sengaja menggoda Dimas.

"Kau cari gara-gara, ya? Gimana kalau Naura bangun? Dan langsung masuk kamar mandi karena menganggap aku yang ada di dalam kamar mandi."

"Yang penting enggak bangun, jadi aman," jawabnya, enteng.

"Kau, ya!" Dimas mengangkat tangannya yang sudah terkepal.

Namun, belum sempat melayang ke wajah pengejar jahe itu, tiba-tiba tubuh si pengejar jahe sudah tertarik oleh capitan di telinga yang menyakitkan.

"Ampun, Tan! Aku hanya bercanda. Aku mandi di kamar sebelah," jelas Andre yang mengira Ana menjewernya karena perbincangannya dengan Dimas.

Terpopuler

Comments

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-11-25

0

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

😀😀😀😆😀😀😆😆😀😀😀😀😀

2022-11-25

0

Resakrvv

Resakrvv

kocak jga ne org bertiga kalau kmpul 😂 😂 😂

2021-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 Extra Part 1
130 Extra Part 2
131 pengumuman
132 S2 - 1
133 S2 - 2
134 S2 - 3
135 S2 - 4
136 S2 - 5
137 S2 - 6
138 S2 - 7
139 S2 - 8
140 S2 - 9
141 S2 - 10
142 S2 - 11
143 S2 - 12
144 S2 - 13
145 S2 - 14
146 S2- 15
147 S2 - 16
148 S2 - 17
149 S2 - 18
150 S2 - 19
151 S2 - 20
152 S2 - 21
153 S2 - 22
154 S2 - 23
155 S2 - 24
156 S2 -25
157 S2 - 26
158 S2 - 27
159 S2 -28
160 S2- 29
161 S2 - 30
162 S2 - 31
163 S2 - 32
164 S2 - 33
165 S2 - 34
166 35
167 S2 - 36
168 S2 - 37
Episodes

Updated 168 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
Extra Part 1
130
Extra Part 2
131
pengumuman
132
S2 - 1
133
S2 - 2
134
S2 - 3
135
S2 - 4
136
S2 - 5
137
S2 - 6
138
S2 - 7
139
S2 - 8
140
S2 - 9
141
S2 - 10
142
S2 - 11
143
S2 - 12
144
S2 - 13
145
S2 - 14
146
S2- 15
147
S2 - 16
148
S2 - 17
149
S2 - 18
150
S2 - 19
151
S2 - 20
152
S2 - 21
153
S2 - 22
154
S2 - 23
155
S2 - 24
156
S2 -25
157
S2 - 26
158
S2 - 27
159
S2 -28
160
S2- 29
161
S2 - 30
162
S2 - 31
163
S2 - 32
164
S2 - 33
165
S2 - 34
166
35
167
S2 - 36
168
S2 - 37

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!