08

"Aku pasti akan mendapatkan hatimu." Andre mengulangi ucapannya tempo lalu sembari menciumi guling yang masih dipeluknya.

Di saat Andre sedang mengurai rasa dingin dengan memeluk erat guling di bawah selimut tebal, lain halnya dengan Dimas. Lelaki yang baru saja mengolok-olok sang sahabat, tersenyum penuh kemenangan. Ada kepuasaan tersendiri saat berhasil meng-skakmat Andre.

Setelah puas dengan aksi jahilnya, Dimas meletakkan kembali ponsel di atas nakas. Lalu, menyibakkan selimut—ikut bergabung dengan sang istri yang sudah terpejam. Lelaki itu memeluk perut Naura yang hanya ditutupi selimut. Ia mengelus lembut, perut yang mulai mengeras dan membesar itu. Terlihat jelas perubahan di perut yang setiap malam dipeluknya, membuatnya semakin bangga pada dirinya sendiri yang telah berhasil membuat si istri seperti itu.

"Papah, nengok satu kali lagi boleh, gak?" bisik Dimas di telinga Naura dengan tangan yang masih mengelus perut si istri.

Naura yang sebenarnya tidak tidur, menahan tawanya agar tidak pecah.

"Papah nengoknya hati-hati, kok, tadi juga sangat hati-hati. Iya, 'kan?" bisiknya lagi sembari meniup-niup telinga berlanjut meniup pundak Naura juga. Membuat Naura bergidig, otaknya langsung merespon perbuatan jahil Dimas dan gelenyar-gelenyar aneh pun datang lagi.

"Apa, sih? Geli, tahu!" Naura menepuk tangan suaminya yang masih menempel di perut.

"Satu babak lagi, ya?" ujar Dimas dengan suara yang dibuat se-erotis mungkin.

Lelaki yang tadi pamer segel biru kepada Andre pun semakin mengeratkan pelukannya kepada sang istri, sehingga Naura bisa merasakan sesuatu yang mengeras menempel di pinggul.

"Papol, ada yang mengganjal!" ujar Naura dengan polosnya.

"Dia pengen masuk sarang lagi, Honey." Dimas berujar seraya menciumi pundak mulus sang istri dengan tangan yang sudah naik satu jengkal ke tempat yang beberapa bulan lagi akan ia bagi dengan sang junior.

Saat pertama tahu kehamilan sang istri, Dimas hampir saja memesiumkan benda pusaka miliknya sangat lama karena ancaman tak berdasar sang mamah yang mengerikan waktu itu. Ia yang tak mau terjadi apa-apa dengan sang junior pun rela memisahkan benda pusaka bawaan sejak lahir itu dari sarangnya.

Namun, memesiumkannya hampir sebulan itu sangat menyiksa Dimas. Hingga akhirnya, di pemeriksaan kedua kandungan sang istri, ia memberanikan diri menanyakan kebenaran ucapan sang mamah. Dimas membuang rasa malu atas pertanyaan tabu yang dilontarkan kepada si dokter, daripada ia harus menahan ******** yang terus meronta-ronta. Baginya, menahan ******** lebih menyiksa daripada menahan malu. Pertanyaan Dimas saat itu pun berhasil membuat Naura seperti tomat masak. Sementara si dokter sedikit mengulas senyum, lalu memberikan sedikit pencerahan kepada orang yang sudah berpuasa hampir cukup lama.

Saat mendengarkan penuturan dokter, Dimas pun bernapas lega sembari merutuki perbuatan Ana yang membuatnya keleyengan setengah mati. Apa yang terjadi selanjutnya? Tentu saja ia membalas dendam atas waktu yang telah ia lewati tanpa menjenguk sang Junior. "Asal, jangan sampai si ibu kelelahan dan lakukanlah dengan hati-hati!" Tentunya dengan pesan dokter yang selalu ia ingat baik-baik. Kabar baiknya lagi bagi Dimas, ternyata kehamilan membuat hormon Naura meningkat. Tak jarang istrinya dahulu yang meminta, bahkan kadang Dimas sendirilah yang dibuat tepar terlebih dahulu oleh si istri.

Dengan bujuk rayu dan sentuhan-sentuhan lembut Dimas, lantas membuat Naura sendiri yang meminta suaminya untuk berbuat lebih. Hingga akhirnya, Dimas pun berhasil meng-idghom-kan benda pusaka tumpul miliknya ke dalam sarang. Tak mau mengganggu sang junior yang sedang bersemayam di rumah baru, Dimas pun bermain dengan sangat lembut. Maju-mundur cantik, alon-alon asal kelakon, sampai penyatuan mereka berakhir dengan sempurna.

"Aku mencintaimu, Honey!" Satu kata yang tak pernah absen dari mulut Dimas. Sebuah kecupan mendarat agak lama di kening yang berkeringat itu.

"Aku juga mencintaimu," jawab Naura dengan napas yang masih tersenggal-senggal, akibat ritual idghom yang mereka lakukan.

Perlahan lelaki itu mengeluarkan benda pusaka miliknya, kemudian menciumi perut sang istri. "Baik-baik di sana, ya, Sayang. Papa dan Mama akan setia menunggu kehadiranmu. I love you so much!"

"Baik, Papa!" Naura mengusap rambut yang masih berada diperutnya, seraya menjawab ucapan Dimas layaknya ia bayi mereka. "Love you too, Papa."

Wanita itu tersenyum saat Dimas menyembulkan kepala, melihat ke arahnya ketika ia berbicara dengan nada seperti anak kecil. Lantas keduanya mengakhiri ritual mereka dengan saling melempar tawa, penuh kebahagiaan.

Terpopuler

Comments

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

🥰🥰🥰🥰🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩🥰🥰

2022-11-25

0

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

🥰🥰🥰🥰🥰

2022-11-25

0

Hartin Marlin ahmad

Hartin Marlin ahmad

rindu banget aku cerita dimas Dan naura😍😘😘😘😘 udah ceritanya ke 21,coba disambung cerita dimas Dan naura,lanjut lagi thor

2021-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 Extra Part 1
130 Extra Part 2
131 pengumuman
132 S2 - 1
133 S2 - 2
134 S2 - 3
135 S2 - 4
136 S2 - 5
137 S2 - 6
138 S2 - 7
139 S2 - 8
140 S2 - 9
141 S2 - 10
142 S2 - 11
143 S2 - 12
144 S2 - 13
145 S2 - 14
146 S2- 15
147 S2 - 16
148 S2 - 17
149 S2 - 18
150 S2 - 19
151 S2 - 20
152 S2 - 21
153 S2 - 22
154 S2 - 23
155 S2 - 24
156 S2 -25
157 S2 - 26
158 S2 - 27
159 S2 -28
160 S2- 29
161 S2 - 30
162 S2 - 31
163 S2 - 32
164 S2 - 33
165 S2 - 34
166 35
167 S2 - 36
168 S2 - 37
Episodes

Updated 168 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
Extra Part 1
130
Extra Part 2
131
pengumuman
132
S2 - 1
133
S2 - 2
134
S2 - 3
135
S2 - 4
136
S2 - 5
137
S2 - 6
138
S2 - 7
139
S2 - 8
140
S2 - 9
141
S2 - 10
142
S2 - 11
143
S2 - 12
144
S2 - 13
145
S2 - 14
146
S2- 15
147
S2 - 16
148
S2 - 17
149
S2 - 18
150
S2 - 19
151
S2 - 20
152
S2 - 21
153
S2 - 22
154
S2 - 23
155
S2 - 24
156
S2 -25
157
S2 - 26
158
S2 - 27
159
S2 -28
160
S2- 29
161
S2 - 30
162
S2 - 31
163
S2 - 32
164
S2 - 33
165
S2 - 34
166
35
167
S2 - 36
168
S2 - 37

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!