Semenjak hari pernikahan Dimas dan Naura, Andre tak pernah lagi bertemu Irma. Mungkin hari itu, memanglah hari pertama sekaligus hari terakhir dirinya bertemu gadis cantik yang beberapa kali datang ke dalam mimpi dengan keadaan menangis. Mimpi hanyalah bunga tidur, itu yang selalu yang ditanamkan dalam diri Andre setiap gadis itu menemuinya dengan keadaan yang jauh berbeda dari gadis yang ia jumpai di hari itu.
Lelaki itu tak ingin masuk terlalu jauh, yang nantinya malah akan membuat hati semakin sakit. Apalagi, menurut Naura, Irma hidup sangat bahagia bersama suaminya, berbeda dengan mimpi-mimpi yang selalu menghampiri. Andre pun memilih membuang semua prasangka buruk itu dan berusaha membuang rasa kagum yang masih terus menghinggapi benaknya. Kagum atau cinta? Entahlah. Namun, setiap gadis itu hadir ke mimpinya, Andre pun seakan-akan bisa merasakan kesakitan yang dihadapi Irma.
Seperti malam itu ....
Malam yang begitu mencekam. Hujan turun begitu lebat bersamaan dengan angin kencang. Suara petir pun terus menggelegar bersahut-sahutan dibarengi kilatan cahaya membelah langit, membuat malam itu terasa sangat menakutkan. Lagi dan lagi, Irma datang ke alam bawah sadar Andre. Wanita itu tampak sangat pucat dengan wajah yang sudah dipenuhi luka lebam bekas pukulan. "Tolong aku!" ujarnya dengan air mata yang membanjiri wajah, tangis yang sangat memilukan.
Tolong aku! Kata yang selalu terngiang-ngiang di telinga Andre. Tolong aku! Selalu kata itu yang terucap dari bibir ranum Irma di setiap hadir dalam tidur Andre. Sampai ia menghilang dari mimpi Andre, hanya itu yang selalu terucap tanpa ada penjelasan sedikit pun.
"Kenapa selalu itu yang hadir dalam mimpiku? Tak bisakah kau hadir dengan senyum indahmu itu? Tapi, untuk apa juga kau terus-terusan hadir di dalam mimpiku?" Andre mengacak-acak kasar rambutnya, semakin dibuat tak mengerti dengan mimpi yang semakin sering hadir dalam tidurnya.
Hingga akhirnya, semua mimpi itu terjawab sudah, saat Dimas terlambat tiba di kantor.
"Maaf, aku terlambat ada urusan keluarga dulu," ujar Dimas dengan wajah yang tampak kusut, bahkan daerah sekitar mata tampak menghitam pertanda lelaki itu kurang tidur.
"Urusan keluarga, apa urusan ranjang? Palingan habis nguleni surabi haneut sama sosis bakar ampe lupa waktu," cibir Andre.
Cibiran yang keluar dari mulutnya, berhasil membuat Dimas memukul topi PDH yang dipakai Andre, hingga topi itu menutupi mata dan sebagian muka. "Apa, sih?" rutuk Andre sembari membenarkan topinya kembali.
"Ngomog pake filter."
"Saringannya bocor," timpal Andre lagi sembari menampilkan rentetan gigi putih miliknya. "Ada apa? Sepertinya serius amat?" lanjutnya, mode serius.
Lelaki yang berstatus adik ipar Irma pun menarik napas panjang, sebelum menceritakan kejadian yang telah menimpa istri dan kakak iparnya. Dari mulai pertengkaran di mall dan menjemput Irma serta Naura yang merengek ingin mempenjarakan Ryan juga tak luput diceritakan oleh Dimas kepada Andre.
'Jadi, ini arti mimpiku semalam? Mungkinkah setiap aku bermimpi, itu juga yang dialami wanitaku?' gumam Andre dalam hati, yang tanpa sadar telah melabeli istri orang itu sebagai wanitanya.
Andre mengeratkan jari-jemari miliknya, gigi atas dan bawah pun saling beradu. Kobaran api membakar dada saat mendengar gadis yang begitu digilainya mendapat ketidakadilan dari si suami.
"Aku dukung Ara. Lelaki itu harus mendapatkan ganjaran dari perbuatannya," gumam Andre dengan tangan yang semakin mengepal sempurna. Ingin sekali ia menghajar lelaki berwajah dua itu.
"Kenapa jadi ikutan emosi kayak istriku juga?" Dimas menilik wajah Andre yang sudah merah padam, menahan amarah.
"Aku hanya tak suka ada lelaki yang berbuat semena-mena kepada wanita. Apalagi, saat pernikahmu mereka terlihat baik-baik saja. Mungkinkah itu hanya kedok?" Andre mencoba menetralkan kembali emosinya.
"Bisa jadi."
Lelaki itu benar-benar marah saat mendengar Irma mengalami KDRT serta dikhianati suaminya. Namun, tak dipungkiri hati kecilnya bersorak gembira mendengar kabar itu. Bukankah itu artinya, kesempatan untuk mendekati gadis pujaannya terbuka lebar?
'Apakah ini jawaban dari doa yang pernah kupanjatkan di hari pernikahan itu?' tanya Andre pada diri sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
👍👍👍👍👍
2022-11-24
0
Marsha Andini Sasmita
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2022-11-24
0
Resakrvv
akhirnya doa andre dikabulkan jga, selamat ya ndre😅
2021-11-29
0