15

Hujan lebat yang melanda semalam, membuat kondisi jalanan menjadi licin dan beberapa ruas jalan di beberapa daerah masih digenangi air. Bahkan, pohon-pohon besar di pinggir jalan pun banyak yang tumbang, sehingga rawan terjadi kecelakaan. Tidak sedikit laporan yang masuk ke kepolisian, memberitahukan kecelakaan lalulintas yang melanda para pengendara dari berbagai tempat. Dimas, Andre dan para polisi lainnya pun di sibukkan dengan laporan masyarakat akibat hujan badai semalam dan langsung sigap pergi ke tempat kejadian perkara sesuai perintah.

Hampir seharian penuh, Dimas berada di lapangan. Ia dan team mengatur lalulintas di jalan, daerah yang terkena banjir. Beberapa dari mereka membantu membenarkan drainase yang tersumbat, supaya jalanan bisa cepat di lewati dengan normal dan kendaraan yang lewat tidak mogok di tengah jalan.

"Hari yang sangat melelahkan! Hujan semalam benar-benar membuat hidupku kacau!" Andre yang baru masuk ke mobil Dimas langsung menggerutu sambil menutup kasar pintu mobil.

"Awas pintu mobilnya copot! ***** amat hidupmu," ujar Dimas, tak terima Andre membanting pintu mobil. "Kejepit pintu baru tahu rasa," lanjutnya.

"Wah parah! Kurang puas liat sahabatmu ini kesiksa oleh si hujan? Sampai-sampai mendoakanku kejepit pintu mobil," gerutu Andre, menyalahkan hujan yang telah membuat dirinya jatuh tertimpa tangga dan harus bolak-balik membantu pengendara yang kendaraannya mati, terjebak genangan air.

"Salah sendiri gak hati-hati, jadi ketiban tangga—"

Belum selesai Dimas berujar, tiba-tiba terdengar sebuah panggilan masuk. Lelaki itu pun langsung merogok ponselnya di saku, lalu menerima panggilan tersebut. Dimas terlihat mengerutkan dahi saat panggilan sudah tersambung, tetapi beberapa kali ia mengangguk mengiakan si penelpon.

"Baik. Aku ke sana. Ini juga sudah mau jalan," ujar Dimas, mengakhiri panggilan tersebut.

"Ada apa?" tanya Andre yang tanpa sengaja mendengar pembicaraan Dimas dengan si penelpon, meskipun samar-samar.

"Aku tak jadi pulang ke rumah Mamah Mertua, istriku ada di rumah Ana. Apa kau jadi ikut pulang?" ucap Dimas, sebelum melajukan mobilnya.

"Ikut, saja."

Tanpa pikir dua kali, Dimas pun langsung menghidupkan mobil dan mengendarainya menuju rumah di mana sang istri berada. Meskipun di dalam hati, lelaki itu bertanya-tanya, kenapa Naura berada di rumah mamah Ana? Padahal sebelum berangkat kerja wanita itu sudah mewanti-wanti untuk menjemputnya ke toko kue yang baru saja dibuka sang istri bersama Irma.

Setiba di depan rumah Ana, Dimas langsung memarkirkan mobil, lalu bergegas masuk ke rumah yang diikuti oleh Andre juga.

"Istriku di mana, Mah?" tanya Dimas, setelah mengucap salam dan mencium tangan kedua orang tuanya.

"Sedang tidur di kamar. Kalian ini habis dari mana? Kalian membawa polusi udara kemari." Ana menutup hidungnya saat merasakan sesuatu tak sedap menusuk ke hidungnya. Parfum, bau matahari, serta keringat yang bercampur menjadi satu ditambah polutan-polutan yang ikut menempel, membuat kedua polisi itu mendapat cibiran dari wanita paruh baya itu. "Bersihkan sana tubuh kalian! Kalau Ara bangun, bisa muntah setum dia gara-gara bau kalian." Satu tangan mengibas, mengusir keduanya.

"Namanya juga kerja di lapangan, wajarlah. Apalagi gelut sama jalanan yang banjir," sanggah Dimas.

"Tidak usah banyak alasan. Sana mandi dulu! Nanti, ada yang ingin mamah bicarakan. Penting!" lanjutnya dengan penekanan pada kata 'penting'.

Melihat mode serius di wajah sang mamah, Dimas pun tak lagi menyanggah. Ia langsung bergegas, ke atas, menemui sang istri di kamarnya. Sementara itu, Andre lebih memilih menjatuhkan bokongnya di sofa sembari merentangkan kedua tangan.

"Ah ... enak sekali," ujarnya, merasakan empuknya sofa tempatnya mendarat.

"Ini anak satu, bukannya bersih-bersih malah nemplok di sofa." Ana memukul bahu Andre.

"Hari ini pada doyan banget, pukul-pukul bahuku," rutuk Andre sambil mengusap-usap bekas pukulan Ana.

"Salah sendiri, Tante suruh mandi malah bikin polutannya nempel di sofa." Ana tak kalah sewot.

"Semua pada bilang salah sendiri. Enggak ada yang salah berdua, gitu? Biar ada temennya," ucap Andre, hampir tak terdengar.

"Bicara apa Dre?"

"Enggak, Tan. Aku gak punya baju ganti, mandi juga sama aja bohong." Andre berkilah dengan senyum khasnya yang sengaja ia tampilkan.

"Baju Dimas banyak."

"Ya, nanti aku pinjam setelah lelaki itu turun. Sekarang biarkanlah aku merasakan sedikit keempukkan sofa Tante," gumam Andre sembari terpejam.

Namun, tak lama kemudian, sebuah baju mendarat di wajah Andre. Dimas yang baru saja selesai bersih-bersih, melemparkan baju ganti untuk Andre. Sehingga membuat lelaki yang hampir terlelap itu terkesiap. Andre langsung bangun, merutuki perbuatan sahabatnya sembari menyingkirkan baju dan celana selutut dari wajah.

"Mandi sana!" ucap Dimas.

"Semuanya memang pada doyan mengganggu kenikmatanku yang hanya sesaat." Andre beranjak dari sofa, lalu berjalan menuju tangga.

"Tunggu!" Tiba-tiba Dimas menghentikan langkahnya.

"Apalagi?" Andre menoleh dengan malas.

"Mandi di kamar keponakanku, sebelah kamarku. Jangan di kamarku!" titah Dimas.

"Biasanya juga di kamarmu," ujar Andre sambil berlalu.

"Jangan macam-macam! Di kamar ada istriku. Mandi di kamar keponakanku atau pulang sana, mandi di rumahmu!"

"Iya ... iya .... Aku mandi di kamar sebelah. Kalau soal istri sensi amat, lagian siapa juga yang doyan anak bau kencur."

"Biarpun anak bau kencur, dia sudah terjamin bibit unggul," sanggah Dimas lagi yang mendapat cebikan dari sang sahabat.

"Bibit unggul sih, bibit unggul! Sini, mamah mau bicara!" Tiba-tiba telinga Dimas ditarik wanita yang ada di belakangnya, membuatnya mengaduh kesakitan dan Andre yang melihat kejadian itu tertawa puas.

"Rasain lu!" gumam Andre sambil masuk ke kamar.

Hai-hai apa kabar semuanya, Kakak reader tercinta? Maaf lagi dan lagi ceritaku harus terhambat. Maklumlah, dalam kondisi seperti ini tubuhku sering drop dan hampir seminggu aku harus istirahat total. Semoga Kakak semua bisa memakluminya, kalau kondisi lagi fit insyaallah aku up terus. 🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

😴😴😴😴😴😀😆😆🤣🤣🤣🤣🤣

2022-11-25

0

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

🤣🤣🤣🤣🤣🤣✌️✌️✌️✌️✌️✌️✌️

2022-11-25

0

Hartin Marlin ahmad

Hartin Marlin ahmad

kabar baik thor,yang 💪💪💪💪 selalu sehat ya thor,lanjut lagi thor

2021-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 Extra Part 1
130 Extra Part 2
131 pengumuman
132 S2 - 1
133 S2 - 2
134 S2 - 3
135 S2 - 4
136 S2 - 5
137 S2 - 6
138 S2 - 7
139 S2 - 8
140 S2 - 9
141 S2 - 10
142 S2 - 11
143 S2 - 12
144 S2 - 13
145 S2 - 14
146 S2- 15
147 S2 - 16
148 S2 - 17
149 S2 - 18
150 S2 - 19
151 S2 - 20
152 S2 - 21
153 S2 - 22
154 S2 - 23
155 S2 - 24
156 S2 -25
157 S2 - 26
158 S2 - 27
159 S2 -28
160 S2- 29
161 S2 - 30
162 S2 - 31
163 S2 - 32
164 S2 - 33
165 S2 - 34
166 35
167 S2 - 36
168 S2 - 37
Episodes

Updated 168 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
Extra Part 1
130
Extra Part 2
131
pengumuman
132
S2 - 1
133
S2 - 2
134
S2 - 3
135
S2 - 4
136
S2 - 5
137
S2 - 6
138
S2 - 7
139
S2 - 8
140
S2 - 9
141
S2 - 10
142
S2 - 11
143
S2 - 12
144
S2 - 13
145
S2 - 14
146
S2- 15
147
S2 - 16
148
S2 - 17
149
S2 - 18
150
S2 - 19
151
S2 - 20
152
S2 - 21
153
S2 - 22
154
S2 - 23
155
S2 - 24
156
S2 -25
157
S2 - 26
158
S2 - 27
159
S2 -28
160
S2- 29
161
S2 - 30
162
S2 - 31
163
S2 - 32
164
S2 - 33
165
S2 - 34
166
35
167
S2 - 36
168
S2 - 37

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!