Aku dibawa ke kediaman kepala desa dimana di sana seseorang menyajikan teh untukku sementara si kepala desa terlihat menilaiku.
"Apa nona yakin mau mengalahkan serigala iblis itu, mereka tidak mungkin bisa dikalahkan hanya seorang diri."
"Jangan khawatir, aku cukup yakin dengan kemampuanku," ketika aku berkata itu seorang pria bertubuh besar berotot menerobos masuk selagi memandang ku remeh.
Aku segera menutupi bagian pahaku yang terekspos jelas.
"Apa maumu?" kataku imut.
"Kudengar kau ingin membantu kami, jangan bercanda.. kau terlihat seperti gadis lemah, apa guild berusaha menolak permintaan kami."
"Begini-begini aku kuat."
Pria itu mendengus ke arahku yang mana membuatku tidak nyaman.
"Pulang sana... menyusu saja pada oppai ibumu, pekerjaan ini tidak cocok dengan gadis sepertimu."
Aku mengembungkan pipi ke arahnya.
"Cocok atau tidak itu urusanku bukan urusanmu."
"Apa?"
"Jika kau ingin menguji kemampuanku mari berduel dan lihat siapa yang terkuat."
"Siapa takut."
"Nona Leona?" panggil kepala desa.
"Tak apa, aku ingin sedikit bermain-main dengan orang kuat ini."
Di tanah yang luas itu semua orang berkerumun untuk menonton, sementara aku dan pria berotot itu saling memandang satu sama lain.
"Aku akan menghajarmu."
Seorang pria ingin menghajar seorang gadis imut sepertiku, dia pasti orang yang buruk.
"Serang aku semaumu," kataku ringan.
"Sialan."
Si pria melesat ke arahku dengan gerakan kilat dia mengirim tinjunya yang besar sejajar dengan wajahku, sebelum itu mengenaiku aku berhasil menahannya dengan satu tangan selagi menguap lebar.
Si pria otot melompat menjauh dan kembali mengirim tinjunya beberapa kali. Orang-orang mulai berbisik satu sama lain.
"Gadis itu malah lebih kurus dariku tapi dia bisa menahan pukulannya."
"Apa di guild orangnya macam ini."
"Dia sangat kuat."
Aku memilih mengabaikannya lalu mengakhiri duel membosankan ini dengan sekali pukulan hingga si pria berotot meminta ampunan.
"Maafkan aku, aku yang salah."
"Selagi kau mengerti tidak apa."
Aku mengibaskan ekorku kemudian bertanya ke arah kepala desa.
"Ngomong-ngomong dimana kelompok serigala iblis itu tinggal?"
"Biar aku yang menunjukannya," atas pernyataan si pria berotot dia menunjukkanku sebuah gua yang besar yang kini dihuni oleh para binatang buas itu, semenjak kedatangan mereka para penduduk telah menjadi korban dan perlahan mereka juga tidak bisa keluar dari desa secara leluasa.
"Kenapa mereka datang kemari?" tanyaku untuk memastikan.
"Kami berpikir ini ulah pahlawan yang menyerang daerah raja iblis, beberapa binatang buas di sana mulai menyebar ke seluruh benua mencari perlindungan."
Pahlawan memang merepotkan.
Aku berdiri sedikit mendekat ke gua lalu berteriak untuk memanggil seluruh kawanan itu keluar, si pria berotot segera berlari untuk bersembunyi di balik pohon
Di luar dugaan mereka semua keluar secara serempak lalu satu persatu aku memukulnya sekali hingga mereka tumbang.
Lalu menumpuk mereka hingga menggunung, sekitar 100 ekor berhasil kukalahkan. Akan lebih baik jika aku menghancurkan guanya dan itu seketika roboh.
Pria berotot memandangku tak percaya.
"L-luar biasa, serigala iblis dihabisi seperti seekor semut."
Aku menepuk-nepuk kedua tanganku selagi membusungkan dadaku dengan percaya diri walaupun ukurannya tak sebesar yang kuinginkan, si pria berotot mendekat lalu memasukan seluruh tubuh serigala itu ke kantong penyimpanannya.
"Silahkan."
"Tidak perlu, desa kalian sedang mengalami kerugian, ambil itu dan bagikan ke semua penduduk desa," si pria berotot menangis tersedu-sedu.
"Terima kasih banyak... Hueeehh."
Dia malah mirip seperti seorang gadis tak berdaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Karazuki Kun
Andai kucing oyeng aku tak akan bergeleng geleng :v
2024-07-07
0
Vio
kucing neko emang beda😂
2022-12-27
3
Rens_Nimesean
apakah dia keturunan kucing legenda?,....kucing Oren!
2021-09-16
7